This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 16 November 2011

Angin matahari


Plasma pada angin matahari bertemu di heliopause

Angin matahari adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma) yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari yang dikenal dengan korona. Kecepatan alirnya sekitar 400 km/dt, dengan waktu tempuh dari matahari ke bumi selama 4-5 hari.

Angin matahari tersusun terutama oleh elektron ber-energi tinggi dan proton(sekitar 500 keV), yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang karena energi termal nya yang sangat tinggi.

Banyak fenomena yang diakibatkan oleh angin matahari, termasuk badai geomagnetik, aurora (cahaya utara), sebagai penyebab mengapa arah ekor komet selalu menjauhi matahari, serta formasi bintang-bintang jauh.

Angin bintang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Angin bintang adalah aliran gas, netral maupun bermuatan, dari bagian atas atmosfer bintang. Angin bintang memiliki perbedaan karakteristik dengan aliran bipolar yang lebih terkolimasi, meskipun angin bintang tidak selalu simetris sferis.

Bintang dengan kelas yang berbeda memiliki type angin yang berbeda pula. Bintang-bintang pasca-deret utama, yang sedang berada di penghujung hidupnya, seringkali melontarkan angin dengan kecepatan rendah (v = 10 km s − 1), tetapi dalam jumlah yang besar (\dot{M} > 10^{-3} massa matahari per tahun). Termasuk dalam jenis ini adalah bintang raksasa merah, maharaksasa merah, dan yang berada dalam cabang raksasa asimptotik. Angin bintang type ini di”tiup”kan oleh tekanan radiasi pada debu-debu yang terkondensasi di atmosfer bagian atas bintang.

Bintang-bintang kelas G, seperti Matahari, memiliki angin yang di”tiup”kan oleh korona mereka yang termagnetisasi dan panas. Angin matahari kebanyakan terdiri dari elektron dan proton berenergi tinggi (sekitar 1 keV) yang dapat lepas dari pengaruh gravitasi matahari karena mendapatkan cukup energi kinetik dari tingginya temperatur korona.

Bintang-bintang masif berkelas O dan B, memiliki angin dengan laju kehilangan massa yang lebih rendah (\dot{M} < 10^{-6} massa matahari per tahun), tetapi memiliki kecepatan sangat tinggi (v > 1 − 2000 km s − 1). Angin type ini di”tiup”kan oleh tekanan radiasi pada garis-garis serapan resonansi unsur-unsur berat seperti karbon dan nitrogen.[1] Angin berenergi tinggi seperti ini menghembuskan gelembung angin bintang.

Meskipun selama masa deret utama angin bintang tidak begitu memengaruhi evolusi bintang, namun pada masa pasca-deret utama, kehilangan massa melalui mekanisme angin bintang dapat menentukan nasib akhir sebuah bintang. Banyak bintang dengan massa menengah menempuh akhir hidup sebagai katai putih daripada meledak sebagai supernova hanya karena mereka kehilangan begitu banyak massa melalui mekanisme angin bintang

Angin bintang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Angin bintang adalah aliran gas, netral maupun bermuatan, dari bagian atas atmosfer bintang. Angin bintang memiliki perbedaan karakteristik dengan aliran bipolar yang lebih terkolimasi, meskipun angin bintang tidak selalu simetris sferis.

Bintang dengan kelas yang berbeda memiliki type angin yang berbeda pula. Bintang-bintang pasca-deret utama, yang sedang berada di penghujung hidupnya, seringkali melontarkan angin dengan kecepatan rendah (v = 10 km s − 1), tetapi dalam jumlah yang besar (\dot{M} > 10^{-3} massa matahari per tahun). Termasuk dalam jenis ini adalah bintang raksasa merah, maharaksasa merah, dan yang berada dalam cabang raksasa asimptotik. Angin bintang type ini di”tiup”kan oleh tekanan radiasi pada debu-debu yang terkondensasi di atmosfer bagian atas bintang.

Bintang-bintang kelas G, seperti Matahari, memiliki angin yang di”tiup”kan oleh korona mereka yang termagnetisasi dan panas. Angin matahari kebanyakan terdiri dari elektron dan proton berenergi tinggi (sekitar 1 keV) yang dapat lepas dari pengaruh gravitasi matahari karena mendapatkan cukup energi kinetik dari tingginya temperatur korona.

Bintang-bintang masif berkelas O dan B, memiliki angin dengan laju kehilangan massa yang lebih rendah (\dot{M} < 10^{-6} massa matahari per tahun), tetapi memiliki kecepatan sangat tinggi (v > 1 − 2000 km s − 1). Angin type ini di”tiup”kan oleh tekanan radiasi pada garis-garis serapan resonansi unsur-unsur berat seperti karbon dan nitrogen.[1] Angin berenergi tinggi seperti ini menghembuskan gelembung angin bintang.

Meskipun selama masa deret utama angin bintang tidak begitu memengaruhi evolusi bintang, namun pada masa pasca-deret utama, kehilangan massa melalui mekanisme angin bintang dapat menentukan nasib akhir sebuah bintang. Banyak bintang dengan massa menengah menempuh akhir hidup sebagai katai putih daripada meledak sebagai supernova hanya karena mereka kehilangan begitu banyak massa melalui mekanisme angin bintang

Angin bintang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Angin bintang adalah aliran gas, netral maupun bermuatan, dari bagian atas atmosfer bintang. Angin bintang memiliki perbedaan karakteristik dengan aliran bipolar yang lebih terkolimasi, meskipun angin bintang tidak selalu simetris sferis.

Bintang dengan kelas yang berbeda memiliki type angin yang berbeda pula. Bintang-bintang pasca-deret utama, yang sedang berada di penghujung hidupnya, seringkali melontarkan angin dengan kecepatan rendah (v = 10 km s − 1), tetapi dalam jumlah yang besar (\dot{M} > 10^{-3} massa matahari per tahun). Termasuk dalam jenis ini adalah bintang raksasa merah, maharaksasa merah, dan yang berada dalam cabang raksasa asimptotik. Angin bintang type ini di”tiup”kan oleh tekanan radiasi pada debu-debu yang terkondensasi di atmosfer bagian atas bintang.

Bintang-bintang kelas G, seperti Matahari, memiliki angin yang di”tiup”kan oleh korona mereka yang termagnetisasi dan panas. Angin matahari kebanyakan terdiri dari elektron dan proton berenergi tinggi (sekitar 1 keV) yang dapat lepas dari pengaruh gravitasi matahari karena mendapatkan cukup energi kinetik dari tingginya temperatur korona.

Bintang-bintang masif berkelas O dan B, memiliki angin dengan laju kehilangan massa yang lebih rendah (\dot{M} < 10^{-6} massa matahari per tahun), tetapi memiliki kecepatan sangat tinggi (v > 1 − 2000 km s − 1). Angin type ini di”tiup”kan oleh tekanan radiasi pada garis-garis serapan resonansi unsur-unsur berat seperti karbon dan nitrogen.[1] Angin berenergi tinggi seperti ini menghembuskan gelembung angin bintang.

Meskipun selama masa deret utama angin bintang tidak begitu memengaruhi evolusi bintang, namun pada masa pasca-deret utama, kehilangan massa melalui mekanisme angin bintang dapat menentukan nasib akhir sebuah bintang. Banyak bintang dengan massa menengah menempuh akhir hidup sebagai katai putih daripada meledak sebagai supernova hanya karena mereka kehilangan begitu banyak massa melalui mekanisme angin bintang

Kelahiran dan Kematian Bintang

“Ada langit, di atas sana, keseluruhannya berbintikkan bintang-bintang, dan kami biasa berbaring tertelentang sambil menatap ke atas kepada mereka, dan memperbincangkan tentang apakah mereka dibuat, atau sekedar ada. (Mark Twain, Huckleberry Finn)

Seperti juga manusia, bintang pun mengalami evolusi -lahir, berkembang dan mati. Nah, bagaimana bintang dilahirkan?

Bintang-bintang baru lahir setiap saat. Pada malam hari, coba arahkan pandangan kita ke langit. Apa yang terlihat? kegelapan yang sangat luas dan menakjubkan, ditaburi bintang-bintang yang bercahaya gemerlapan. Di antara bintang-bintang itu ada sebuah daerah yang sangat gelap, tempat di mana tak satupun bintang bersinar. Di sanalah tempat awan raksasa ruang angkasa berdiam, bukan awan yang ada di langit, seperti yang bisa dilihat kasat mata dari bumi atau ketika kita naik pesawat udara. Awan raksasa itu terbentuk dari partikel-patikel yang sangat kecil (bisa atom, molekul, dan lainnya dan tentu saja energi) yang mengambang di dalamnya. Partikel-partikel kecil itu bergerak-gerak, sebagian di antaranya berkumpul dan menyatu membentuk gumpalan materi yang sangat besar. Materi itu apa?

Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Massa adalah sesuatu yang dipengaruhi gravitasi. Gravitasi adalah salah satu dari 4 energi dasar yang mempengaruhi massa. Singkatnya, materi, ruang, waktu, dan energi saling mendefiniskan. :)

Gumpalan-gumpalan besar itu berputar, menarik lebih banyak lagi partikel. Namun gumpalan yang berputar itu tidak semakin besar, justru sebaliknya mengerut semakin kecil. Penjelasan sederhananya seperti ini. Misalkan kamu menarik temanmu. Apa yang terjadi? Jarak kamu dan dia semakin pendek, atau semakin mengecil, bukan?

Bersamaan dengan semakin mengecil ukurannya, bola itu semakin panas dan semakin terang cahayanya. Kemudian meledak dan melontarkan lapisan luarnya yang terdiri dari gas-gas yang panas membara ke semua arah. Sisanya berubah menjadi sebuah bintang. Dan hei, bisa jadi itu matahari (matahari adalah sebuah bintang juga, bukan?).

Namun tidak ada yang abadi, pun bintang yang kita lihat. Di akhir kehidupannya, bintang itu akan meledak, yaitu ketika tidak ada lagi partikel-partikel kecil untuk digabungkan menjadi partikel-partikel besar. Bintang akan mengembang semakin besar dan besar, sampai mencapai ukuran yang tak seorangpun sanggup membayangkannya. Kemudian meledak serta melontarkan semua atom-atom besar yang telah dibentuk oleh bintang itu di dalam perutnya ke angkasa, menyisakan sebentuk awan baru yang sangat indah, penuh dengan warna-warni dan materi-materi baru. Awan-awan tersebut akan bercampur dengan awan-awan lain, dari bintang-bintang lain yang juga telah meledak. Setelah mendingin, semua gas dari awan-awan itu akan membentuk awan raksasa, yang kelak menjadi tempat lahirnya sebuah bintang baru.

Btw, tahukah kamu bahwa elemen-elemen yang membentuk tubuh kita adalah berasal dari bintang? Hmm, ingin tahu? Minggu depan ya

Dunia Niels Bohr

Komik tentang penggagas fisika kuantum ini langsung memincut perhatian saya. Suatu kebetulan yang menarik, karena saya memang sedang mencarinya :) .

Berawal dari rasa penasaran, yang disebabkan oleh obrolan-obrolan ringan kami (siapa lagi? ya dengan 2 orang itu lah) yang seringkali menyinggung nama fisika kuantum membuat saya bertekad mencari tahu. Deuh, terdengar seperti tentara yang siap maju perang aja ;)

Jadi, apa itu kuantum? Kuantum itu asal katanya kuanta, artinya partikel cahaya. Nah, lucu nih, sebelum lebih jauh membahas kuantum, partner minta saya baca ini dulu. Ah, apa hubungannya kopi dengan fisika kuantum? Nah, sudah baca artikel yang di link-itu? Dan, seperti itulah cahaya. Cahaya dikeluarkan dalam bentuk gelombang-gelombang. Gelombang yang dikeluarkan ternyata tidak sembarang, namun dalam paket ukuran tertentu. Seperti kopi tadi hanya bisa dijual dalam ukuran 100 gr, 200, dstnya. Tidak bisa 80 gr misalnya. Nah, itulah yang dimaksud dengan kuantum, paket.

Nah, apa yang membedakan fisika kuantum dengan teori fisika lainnya?

Fisika kuantum
adalah perilaku alam pada level atomik (mikrokosmos). Contohnya, masih ingat cerita posisi elektron di sini? Bahwa kita tidak bisa memprediksi posisi elektron. Karena dalam fisika kuantum alam semesta bersifat acak.

Teori fisika lainnya bermain pada level makrokosmos (alam semesta) dan bersifat determinis. Maksudnya semua perilaku alam bisa dijelaskan melalui hubungan aksi-reaksi biasa.

Nah, gambaran berikut dari sobat.
Kehidupan kita sehari-hari di bumi terikat dalam hukum gravitasi Newton. Dalam semesta yang lebih besar (makrokosmos) gravitasi Newton harus minggir dan digantikan oleh teori relativitas Einstein. Tapi dalam semesta yang lebih kecil (mikrokosmos), dalam hal ini level atomik, baik gravitasi ataupun relativitas harus menyingkir dan digantikan teori kuantum.

Untuk ke-3 teori di atas walaupun sama-sama valid namun tidak mampu bergerak dengan keserasian. Karena itulah para fisikawan sekarang sedang mencari apa yang disebut dengan Theory of everything. Maksudnya, mereka mencari ‘sesuatu’ yang dapat menggabungkan gravitasi, relativitas, dan teori kuantum.

Baru bab 1 ini, ya, kita lanjutkan kapan-kapan :) .

dokumentasi: http://www.alltooflat.com/geeky/scientists/?idx=11

Oleh: Rony Ardiansyah Kehidupan Bintang Berawal dari Dukhan


11 November 2011 - 09.45 WIB > Dibaca 48 kali


SEPERTI halnya manusia, bintang pun memiliki siklus kehidupan. Ia lahir, berkembang, dewasa, tua dan mati. Semuanya terjadi karena bintang pun merupakan makhluk ciptaan Allah SWT. Setiap detak kehidupannya terikat dengan hukum-hukum yang telah digariskan. Ia hadir sesuai kehendak-Nya. Ia menjalani hidup sesuai ketetapan-Nya. Ia pun mati sesuai skenario yang telah diatur-Nya.

Marilah kita ikuti perjalanan sang bintang bersama Tauhid Nur Azhar & Eman Sulaiman dalam bukunya: Ajaib bin Aneh. Sejak awal mula dilahirkan, ukuran atau massa bintang mengalami perkembangan. Berdasarkan massanya, para bintang dikelompokkan menjadi bintang bermassa sangat kecil, kecil, sedang, dan besar. Uniknya, hidup matinya para bintang ini sangat dipengaruhi oleh kapasitas massanya. Semakin kecil massa bintang, semakin lambat waktu yang ditempuh dari awal kelahirannya sampai akhir masa kehidupannya. Sebaliknya, semakin besar massa bintang, semakin cepat pula akhir massa hidupnya.

Sesungguhnya, proses kelahiran sebuah bintang adalah gambaran dari proses terciptanya alam semesta. Sebuah bintang berawal dari proses yang terjadi di materi antar bintang (MAB) yang berupa awan, gas dan debu. Para astronom menyebut dengan nama nebula, sedangkan Alquran menyebut dengan kata “dukhan”. Ikatan antar molekul mulai terbentuk akibat adanya gaya tarik gravitasi. Mereka semua ber-thawaf, ber-spin. Dari proses semacam ini, lahirlah sebuah bintang kecil yang akan terus berlatih menjalankan reaksi fusi yang sempurna. Ia akan terus membangkitkan energi nuklir yang ada di pusatnya. Jika reaksi telah sempurna, bintang pun akan menjadi sosok cemerlang. Cahayanya menerangi lingkungan sekitarnya. Ukuran kecermerlangan sebuah bintang dilihat dari seberapa banyak ia menghadirkan cahaya yang bisa menerangi lingkungan sekitarnya.

Konsep ini mirip dengan konsep terbaik sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW. Menurut beliau, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sekitarnya. Ada sebuah teori dari Hertzprung Russel yang menggambarkan bagaimana sebuah bintang mengakhiri hidupnya. Sebuah bintang besar yang kehabisan atom hidrogen di intinya, biasanya akan menggunakan persediaan hidrogen yang ada dilapisan lebih luar, demikian selanjutnya. Pada saat-saat menjelang kematiannya, bintang tersebut tampak menggelembung serta bersinar sangat cemerlang. Setelah fase ini usai dengan memberikan yang terbaik, ia akan mengempis dan menjadi sebuah bintang kecil berwarna putih serta bergrafitasi tinggi (berbobot). Bintang tersebut menjadi sumber nilai yang bijaksana, sederhana suci, dan sangat berbobot namanya adalah katai putih.

Dapat dibayangkan sebagai seorang yang menjadi tenang, dan bijaksana. Sebaliknya, sebuah bintang megalomania yang berukuran sangat besar, akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang berbeda. Bintang super raksasa ini seolah ingin mengakhiri hidup dengan cara spektakuler. Ia meledak dengan sangat dahsyatnya dan mengundang segenap perhatian seisi alam semesta. Ledakan dahsyat ini bernama supernova, sebagai pentas terakhir sang mega bintang. Saat terjadi ledakan supernova, materi di pusat bintang mengalami keruntuhan dan memampat. Bagian luarnya terlempar dengan kecepatan puluhan ribu kilometer per detik. Dan hasilnya, pusat bintang yang mampat ini akan menjadi bintang yang disebut bintang neutron alias lubang hitam dengan jari-jari sekitar 10 Km, namun massa menyerupai massa matahari yang berjari-jari 700 ribu Km.
Jika supernova menghasilkan bintang neutron alias lubang hitam (black hole), bintang neutron akan menyerap semua elektron kulitnya kedalam inti. Ia menarik kembali seluruh cahaya yang dipancarkannya dan akan menarik materi dari sekitarnya, sehingga sebagian meteri akan tersedot ke dalamnya. Adapun sebahagiannya lagi, akan mengorbit mengelilinginya dengan kecepatan tinggi. Akibat tarikan tersebut suhu di sekitar lubang hitam akan meningkat sangat tinggi sehingga terpancarlah sinar X. Sinar inilah yang diamati oleh astronom di bumi.

Apakah makna semua ini? Kekosongan hati diganti dengan kesenangan-kesenangan semu. Akhirnya bintang neutron hanya bisa memancakkan cahaya membentuk sebuah garis (ke luar ke dalam, atau ke kiri ke kanan), seolah hanya memikirkan dirinya sendiri, pribadi yang sangat egosentris, sedangkan lubang hitam lebih mencemaskan lagi menyedot semua energi dan materi yang ada di sekitarnya. Dalam ukurannya dan proporsinya, setiap unsur di alam semesta teramat bijak dan cerdas dalam memaknai perannya. Marilah kita lihat salah satu bintang terdekat dengan bumi kita, yaitu matahari. Ia terus bersedekah dengan memberi potensi energi yang dimilikinya untuk menjamin kehidupan makhluk lain di tempat-tempat yang jauh jaraknya. Ia tidak pernah mengeluh. Ia terus berproses mereaksikan hidrogen secara fusi untuk menghasilkan atom ringan helium hingga menghasilkan sekumpulan elektron energi.

Lihat pula bulan yang teguh dalam fungsinya sebagai satelit yang mengorbit. Dengan patuh, ia mengekor ke mana saja planet induknya pergi. Ia pun terus berusaha memantulkan kebaikan matahari. Keteraturan orbital serta cahaya yang dipantulkannya menjadi penunjuk jalan, arah, serta patokan penanggalan tahun Kamariah. Posisinya mengakibatkan pula terjadi proses pasang surut di permukaan bumi. Tak heran, jika pada malam purnama terjadi hal-hal aneh pada manusia dan hewan. Darah yang naik ke kepala akibat gravitasi akan memunculkan aktivitas kelenjar-kelenjar hipotalamus dan hipofisis, sehingga manusia lebih mampu meningkatkan arus impuls dan menimbulkan pusaran logika. Pada keluarga cumi-cumi, kondisi ini akan merangsang hormon-hormon produksi yang mendorong mereka menjadi lebih aktif bereproduksi. Marilah kita menjadi saksi laksana pribadi matahari yang ikhlas, serta menjadi pribadi bulan yang memantulkan kebaikan. Semoga.***

Rony Ardiansyah
Peminat Sains Quran/Dosen Pasca Sarjana Magister Teknik Sipil UIR

Evolusi Bintang

Bintang-bintang generasi pertama dilahirkan sekitar 13 miliar tahun lalu, ketika galaksi kita mulai memadat dari proses pemuaian jagat raya. Sebagian besar diantaranya masih terbuat dari hidrogen dan helium. Kedua unsur ini memang merupakan satu-satunya elemen yang terbentuk dalam jumlah besar selama proses dentuman besar (big bang) yang diyakini menandai awal terciptanya alam semesta.

Bintang-bintang seperti halnya Matahari lahir secara berkelompok dalam kompleks-kompleks awan besar yang termampatkan yang disebut nebula. Salah satu nebula yang terkenal yang menjadi tempat kelahiran banyak bintang adalah sebuah bercak samar di rasi Orion yang dikenal sebagaiNebula Orion. Dilihat dari luar, sebuah nebula nampak gelap dan suram, namun di bagian dalamnya mereka teriluminasi dengan cemerlang oleh bintang-bintang yang baru lahir. Setelah itu, bintang-bintang muda itu akan melanglang keluar dari tempat kelahirannya di galaksi induknya.



Gambar 1: Nebula Orion

Ke arah bintang Deneb di rasi Cygnus ada suatu gelembung super yang sangat besar dari gas yang sangat panas yang mungkin dihasilkan oleh ledakan sebuah supernova di dekat pusat gelembung itu. Pada tepiannya, materi antar bintang dimampatkan oleh gelombang supernova dan memicu keruntuhan awan dan pembentukan bintang. Dari segi ini, sebagaimana kehidupan manusia, bintang juga memiliki orangtua. Dan seperti yang kadang-kadang kita alami, orangtua juga dapat mengalami kematian ketika melahirkan anaknya.

Dalam periode remajanya, sebuah bintang biasanya masih diselubungi oleh berkas nebula gas yang berpendar, sisa-sisa dari proses pembentukan yang secara gravitasional masih melekat padanya. Contoh bintang semacam ini bisa kita lihat pada bintang-bintang di rasi Pleiades.

Mirip seperti yang dialami manusia, bintang-bintang yang beranjak dewasa berkelana jauh dari rumah, dan saudara-saudara sekandung jarang saling bertemu. Bisa jadi di suatu tempat di galaksi Bimasakti ada bintang-bintang, mungkin lusinan jumlahnya, yang merupakan saudara sekandung dari Matahari kita. Mereka terbentuk dari nebula yang sama sekitar 5 milyar tahun lalu. Tapi kita tidak tahu bintang yang manakah itu. Mereka bisa saja berada di sisi lain dari galaksi kita, atau mungkin menjadi salah satu dari bintang kecil tak berarti yang kita lihat berkelap-kelip di langit malam.

Dalam proses kelahiran sebuah bintang, tumbukan molekul gas dalam interior awan memanaskannya hingga pada akhirnya tiba ke titik dimana atom-atom hidrogen mulai bergabung menjadi helium: empat atom hidrogen bersatu untuk membentuk satu inti helium. Proses ini diikuti dengan pelepasan foton sinar gamma. Foton tersebut mengalami alternasi emisi dan absorpsi oleh materi yang terhampar, yang secara berangsur-angsur berupaya mencapai permukaan bintang.

Dalam perjalanannya, foton terus menerus mengalami kehilangan energi. Butuh waktu hingga sejuta tahun bagi foton untuk mencapai permukaan bintang dan dipancarkan ke ruang. Sang bintang kini telah menyala. Keruntuhan gravitasional awan pra-bintang telah terhenti. Beban lapisan-lapisan terluar bintang sekarang didukung oleh suhu dan tekanan tinggi yang dihasilkan di bagian interior reaksi inti. Matahari berada pada kondisi stabil seperti itu selama 5 milyar tahun terakhir. Reaksi termonuklir seperti yang terjadi pada bom hidrogen memberikan tenaga kepada matahari dalam ledakan yang kontinyu dan berwadah, mengubah sekitar 4 juta ton hidrogen tiap detiknya. Ketika kita menengadahi langit malam dan memandang kelap-kelip bintang, semua yang kita lihat bercahaya karena adanya penggabungan inti hidrogen di kejauhan.

Akhir Hidup Bintang

Proses fusi dalam bintang-bintang ini terus mengubah hidrogen menjadi helium. Ketika persediaan hidrogen habis, maka helium mulai terbakar untuk membentuk elemen yang lebih berat. Reaksi penyatuan ini akan terus berlangsung untuk memberi tenaga kepada bintang sampai seluruh intinya berubah menjadi besi. Besi tidak dapat melewati proses fusi untuk membentuk elemen yang lebih berat sehingga bahan bakar nuklir di bintang itu pun habislah.

Kecepatan bintang membakar persediaan nuklir tergantung pada massanya. Sebagai bintang bermassa sedang, Matahari kita masih belum sampai separuh jalan dalam fase pertama evolusi bintang. Matahari telah membakar hidrogen selama 5 milyar tahun dan masih akan berpijar mantap hingga 5 milyar tahun berikutnya. Sebaliknya, bintang-bintang bermassa besar (sekitar 10 kali massa matahari) akan membakar persediaan hidrogennya dengan kecepatan hingga 1000 kali kecepatan proses serupa pada bintang sekelas Matahari. Bintang semacam ini akan menghabiskan bahan bakarnya dalam tempo kurang dari 100 juta tahun.

Nasib yang disediakan bagi masing-masing tipe bintang ini di akhir hidupnya juga berbeda. Bintang sekelas Matahari akan mengakhiri hidupnya dalam sebuah proses evolusi yang lambat. Ketika persediaan hidrogennya mulai berkurang, teras bintang akan menyusut. Penyusutan itu akan menghasilkan lebih banyak energi yang menyebabkan terhentinya penyusutan, dan bintang bersangkutan akan mulai mengembang. Bintang itu akan terus membengkak hingga menjadi sebuah bintang raksasa merah (red giant).

Helium yang terbentuk dalam proses fusi bintang itu semasa hidupnya akan membeku dan membuatnya lebih mengembang. Menjelang habisnya helium, bintang tersebut akan menjadi labil. Ia akan melepas lapisan luarnya dan sisanya akan runtuh kedalam. Bintang itu akan mulai berkontraksi dan menjelma menjadi bintang kerdil putih (white dwarfs), yang berukuran kira-kira sebesar Bumi namun dengan kerapatan yang sangat tinggi. Bintang tersebut akan mengalami tahapan ini sampai suatu saat produksi energi benar-benar terhenti dan bintang itu akan menemui ajalnya sebagai sebuah bintang mati yang dingin dan gelap.

Bintang-bintang bermassa besar akan mengakhiri hidupnya secepat ia membakar persediaan hidrogennya.Dalam tempo beberapa detik setelah bahan bakar nuklirnya habis, sebuah reaksi nuklir yang lebih eksotik segera berlangsung untuk mengantarkannya sebagai sebuah supernova.

Supernova

Proses terbentuknya supernova biasanya berawal dari pembangkitan pusat besi yang masif oleh fusi silikon. Dibawah tekanan yang sangat tinggi, elektron bebas didalam interior bintang dipaksa untuk menyatu dengan proton inti besi, dimana muatan listrik yang sama dan berlawanan saling meniadakan. Bagian dalam inti bintang akan berubah menjadi suatu nukleus atom raksasa tunggal, mengisi volume yang jauh lebih kecil daripada elektron dari inti besi sebelumnya. Pusat itu meledak ke dalam dengan kuatnya, bagian eksterior menyatu kembali dan suatu ledakan supernova dihasilkan. Supernova dapat lebih cemerlang daripada keseluruhan cahaya yang dihasilkan oleh semua bintang lain dalam galaksi dimana supernova terbentuk.

Terbentuknya supernova temasuk fenomena yang jarang terjadi. Pada umumnya, terjadinya supernova dalam sebuah galaksi adalah berkisar sekali dalam satu abad. Sepanjang hidup sebuah galaksi -- sekitar 10 milyar tahun -- 100 juta bintang akan meledak. Ini jumlah yang sangat banyak, tetapi itu baru berarti hanya satu diantara 1000 bintang yang akan berakhir sebagai sebuah supernova.

Salah satu supernova yang terkenal dicatat oleh para astronom China pada 4 Juli 1054. Dalam catatan itu disebutkan bahwa sebuah bintang baru -- mereka menyebutnya "bintang tamu" -- yang sebelumnya tidak pernah terlihat mendadak muncul di rasi Taurus dan bersinar dengan sangat terang. Konon sinarnya begitu terang sehingga dapat terlihat di siang hari, sementara di malam hari orang bisa membaca hanya dengan mengandalkan sinarnya. Objek ini terlihat hingga tiga bulan sebelum akhirnya lenyap begitu saja. Sisa-sisa peristiwa itu masih dapat kita lihat saat ini melalui teleskop sebagai sebuah nebula yang dikenal sebagai Nebula Kepiting (Crab Nebula).



Gambar 2: Nebula Kepiting, sisa ledakan supernova tahun 1054

Astronom lain dari beberapa kebudayaan, termasuk diantaranya astronom Arab, juga mencatat kejadian ini. Satu hal yang menarik bahwa peristiwa ini tidak tercatat pada semua kronik Eropa barat masa itu. Hal ini mungkin bisa dipahami mengingat dogma gereja masa itu menyatakan bahwa langit bersifat kekal dan tidak pernah berubah. Karenanya, bagi astronom Eropa masa itu melaporkan hal-hal yang bertentangan dengan pandangan gereja mengandung resiko dikenakan tuduhan bidah yang diancam dengan hukuman berat.

Baru pada 1572, Tycho Brahe, seorang astronom Eropa melaporkan adanya sebuah supernova lain. Ia menyebutnya nova stella, yang artinya "bintang baru". Supernova lainnya tercatat pada 1604 oleh Johannes Kepler. Sayangnya, tidak ada supernova yang teramati di galaksi kita sejak penemuan teleskop, dan selama berabad-abad para astronom dibuat penasaran oleh pencarian terhadap objek ini.

Nova

Dua buah bintang dengan massa yang hampir sama akan berevolusi hampir secara sejajar. Tetapi bintang yang lebih masif akan lebih cepat menghabiskan bahan bakar nuklirnya, lebih cepat menjadi raksasa merah, dan menjadi yang pertama mencapai kemunduran akhir kerdil putih. Karenanya, seharusnya ada banyak (dan kenyataannya memang demikian) kasus bintang gandadimana satu komponennya adalah bintang raksasa merah, dan pasangannya berupa kerdil putih.

Sejumlah pasangan semacam itu sedemikian dekatnya hingga bersentuhan. Sebagian atmosfer mengalir dari bintang raksasa merah yang bengkak ke kerdil putih yang masif lewat suatu daerah tertentu dari permukaan kerdil putih. Hidrogen menumpuk menekan hingga tekanan dan suhunya terus meninggi karena gravitasi yang kuat dari kerdil putih. Demikian seterusnya hingga sejumlah atmosfer yang "dicuri" dari raksasa merah mengalami reaksi termonuklir, dan kerdil putih meletup sesaat menjadi lebih cemerlang.

Bintang ganda semacam itu biasa disebut sebagai nova. Secara umum, nova memiliki asal-usul yang berbeda dari supernova. Nova hanya terdapat pada sistem bintang ganda dan dimotori oleh fusi hidrogen, sedangkan supernova terjadi pada bintang tunggal dan dimotori oleh peleburan silikon.

Kembali ke Asal

Sepintas supernova merupakan tahap akhir dari kehidupan sebuah bintang. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa bintang-bintang dan planet pengiringnya juga dilahirkan dari keruntuhan gravitasional awan gas dan debu antar bintang. Dengan demikian, supernova selain merupakan akhir dari riwayat sebuah bintang, di sisi lain juga merupakan pemicu tahapan evolusi bintang yang melahirkan bintang-bintang baru.

Banyak dari elemen-elemen berat yang dihasilkan selama hidup sebuah bintang atau setelah meledak menjadi sebuah supernova tersebar di ruang antar bintang. Sebagian dari "debu bintang" ini bergabung dengan gas yang runtuh dan membentuk bintang lain di suatu tempat. Miliaran tahun kemudian, generasi bintang-bintang berikutnya pun terlahir.

Masing-masing bintang bisa dikelilingi oleh lingkaran gas dan debu yang dapat menyatu dan membentuk planet berisi elemen-elemen berat seperti kalsium, karbon, dan besi. Adalah kenyataan yang menakjubkan bahwa kita semua tersusun dari elemen-elemen itu. Nitrogen dalam DNA kita, kalsium dalam tulang dan gigi kita, dan besi dalam darah kita, semua atom yang membentuk tubuh kita, terbentuk milyaran tahun yang lalu di perapian yang berasal dari keruntuhan sebuah bintang. Kita semua terbuat dari materi bintang.

Selasa, 15 November 2011

ANARKHISME


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari seri tentang
Anarkisme
Simbol anarkisme
Simbol anarkisme
Kotak ini: lihat bicara sunting

Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuknegara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.

Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superiordalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting]Etimologi

Anarkisme berasal dari kata dasar "anarki" dengan imbuhan -isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) atauanarchie (Belanda/Jerman/Perancis), yang berakar dari kata bahasa Yunani, anarchos/anarchein. Ini merupakan kata bentukan a-(tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi /n/ dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas - secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani); maka, anarchos/anarchein berarti "tanpa pemerintahan" atau "pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan lain sebagainya". Bentuk kata "anarkis" berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki, sedangkan akhiran -isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.

"Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. Ia dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia" (Peter Kropotkin)
"Penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari kapitalisme yang rakus dan pemerintahan yang menindas" (Errico Malatesta)

[sunting]Teori politik

Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Atau, dalam tulisan Bakunin yang terkenal:

"kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah perbudakan dan kebrutalan"[1]

[sunting]Anarkisme dan kekerasan

Dalam sejarahnya, para anarkis dalam berbagai gerakannya kerap kali menggunakan kekerasan sebagai metode yang cukup ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya, seperti para anarkis yang terlibat dalam kelompok Nihilis di Rusia era Tzar, Leon Czolgosz, grup N17 di Yunani. Slogan para anarkis Spanyol pengikutnya Durruti yang berbunyi:

Terkadang cinta hanya dapat berbicara melalui selongsong senapan

Yang sangat sarat akan penggunaan kekerasan dalam sebuah metode gerakan. Penggunaan kekerasan dalam anarkisme sangat berkaitan erat dengan metode propaganda by the deed, yaitu metode gerakan dengan menggunakan aksi langsung (perbuatan yang nyata) sebagai jalan yang ditempuh, yang berarti juga melegalkan pengrusakan, kekerasan, maupun penyerangan. Selama hal tersebut ditujukan untuk menyerang kapitalisme ataupun negara.

Namun demikian, tidak sedikit juga dari para anarkis yang tidak sepakat untuk menjadikan kekerasan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh. Dalam bukunya What is Communist Anarchist, pemikir anarkis Alexander Berkman menulis:

"Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan." (Alexander Berkman, What is Communist Anarchist 1870 - 1936)

Dari berbagai selisih paham antar anarkis dalam mendefinisikan suatu ide kekerasan sebagai sebuah metode, kekerasan tetaplah bukan merupakan suatu ide eksklusif milik anarkisme, sehingga anarkisme tidak bisa dikonotasikan sebagai kekerasan, seperti makna tentang anarkisme yang banyak dikutip oleh berbagai media di Indonesia yang berarti sebagai sebuah aksi kekerasan. Karena bagaimanapun kekerasan merupakan suatu pola tingkah laku alamiah manusia yang bisa dilakukan oleh siapa saja dari kalangan apapun.

[sunting]Sejarah dan dinamika filsafat anarkisme

Anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik.

[sunting]Anarkisme dan Marxisme

Lihat pula: Anarkisme dan Marxisme

Marxisme dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu adalah : (1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh Lenin menjadi ideologi Marxisme-Leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) Sosialisme Demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh Eduard Bernstein dan berkembang di Jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas Eropa; (3) Neomarxisme dan Gerakan Kiri Baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di Eropa.

Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka. Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.

Walaupun demikian anarkisme dan Marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. Pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. Anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. Negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum Marxis. Dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. Di sisi lain, Marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. Negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. Lagipula, cita-cita kaum Marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas.

Selain itu juga, perbedaan kentara antara anarkisme dengan Marxisme dapat dilihat atas penyikapan keduanya dalam seputar isu kelas serta seputar metoda materialisme historis

[sunting]Pierre-Joseph Proudhon

Pierre Joseph Proudhon
Lihat pula: Pierre-Joseph Proudhon

Pierre-Joseph Proudhon, adalah pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul berbakat dan ‘serba tahu’ dan merupakan tokoh yang dapat dibanggakan oleh sosialisme modern. Proudhon sangat menekuni kehidupan intelektual dan sosial di zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh pengalaman hidupnya itu. Di antara pemikir-pemikir sosialis di zamannya, dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. Dia mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju ke tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.

Proudhon melawan pengaruh tradisi Jacobin yang mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di Perancis dan kebanyakan sosialis pada saat itu, dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi dalam proses alami kemajuan sosial. Baginya, pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersifat seperti kanker tersebut merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas. Proudhon bukanlah seorang komunis. Dia mengecam hak milik sebagai hak untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak milik umum alat-alat untuk ber produksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok industri yang terikat antara satu dengan yang lain dalam kontrak yang bebas; selama hak ini tidak dipakai untuk mengeksploitasi manusia lain dan selama seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya. Jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya dalam pertukaran mutual. Dengan sistem tersebut, kemampuan kapital untuk menjalankan riba dimusnahkan. Jikalau kapital tersedia untuk setiap orang, kapital tersebut tidak lagi menjadi sebuah instrumen yang bisa dipakai untuk mengeksploitasi.

[sunting]Internationale pertama

Lihat pula: Mikhail Bakunin

Tokoh utama kaum anarkisme adalah Mikhail Bakunin, seorang bangsawan Rusia yang kemudian sebagian besar hidupnya tinggal di Eropa Barat. Ia memimpin kelompok anarkis dalam konverensi besar kaum Sosialis sedunia (Internasionale I) dan terlibat pertengkaran dan perdebatan besar dengan Marx. Bakunin akhirnya dikeluarkan dari kelompok Marxis mainstream dan perjuangan kaum anarkis dianggap bukan sebagai perjuangan kaum sosialis. Sejak Bakunin, anarkisme identik dengan tindakan yang mengutamakan kekerasan dan pembunuhan sebagai basis perjuangan mereka. Pembunuhan kepala negara, pemboman atas gedung-gedung milik negara, dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh anarkhisme sebagai cara untuk menggerakkan massa untuk memberontak.[2]

Mikhail Bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. Bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran Proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam First International mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. Bakunin juga merupakan anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoritar.

Pada salah satu pidatonya dalam kongres ‘Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan’ di Bern (1868), dia berkata:

Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka.

Bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam First International percaya bahwa revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk menyatukan kekuatan revolusioner dan unsur-unsur libertarian di dalam dan di luar First International untuk menjaga agar revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh elemen-elemen kediktatoran. Karena itu Bakunin menjadi pencipta gerakan anarkisme modern. Peter Kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan dimensi ilmiah terhadap konsep sosiologi anarkisme.

Anarkisme model Bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. Tetapi anarkisme setelah Bakunin kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. Dan puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme Marx sebagai pandangan hidupnya, yaitu Sindikalisme. gerakan ini menjadikan sosialisme Marx dan anarkisme Bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. Bahkan gerakan mereka disebut Anarko-Sindikalisme.

[sunting]Varian-varian anarkisme

Anarkisme, yang besar dan kemudian berbeda jalur dengan Marxisme, bukan merupakan suatu ideologi yang tunggal. Di dalam anarkisme sendiri banyak aliran-aliran pemikiran yang cukup berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan itu terutama dalam hal penekanan dan prioritas pada suatu aspek. Aliran-aliran dan pemikiran-pemikiran yang berbeda di dalam Anarkisme adalah suatu bentuk dari berkembangnya ideologi ini berdasarkan perbedaan latar belakang tokoh, peristiwa-peristiwa tertentu dan tempat/lokasi dimana aliran itu berkembang.

[sunting]Anarkisme-kolektif

Kelompok anarkisme-kolektif sering diasosiasikan dengan kelompok anti-otoritarian pimpinan Mikhail Bakunin yang memisahkan diri dari Internationale I. Kelompok ini kemudian membentuk pertemuan sendiri di St. Imier (1872). Di sinilah awal perbedaan antara kaum anarkis dengan Marxis, diman sejak saat itu kaum anarkis menempuh jalur perjuangan yang berbeda dengan kaum Marxis. Perbedaan itu terutama dalam hal persepsi terhadap negara.

Doktrin utama dari anarkis-kolektif adalah "penghapusan segala bentuk negara" dan "penghapusan hak milik pribadi dalam pengertian proses produksi". Doktrin pertama merupakan terminologi umum anarkisme, tetapi kemudian diberikan penekanan pada istilah "kolektif"oleh Bakunin sebagai perbedaan terhadap ide negara sosialis yang dihubungkan dengan kaum Marxis. Sedangkan pada doktrin kedua, anarkis-kolektif mengutamakan penghapusan adanya segala bentuk hak milik yang berhubungan dengan proses produksi dan menolak hak milik secara kolektif yang dikontrol oleh kelompok tertentu. Menurut mereka, pekerja seharusnya dibayar berdasarkan jumlah waktu yang mereka kontribusikan pada proses produksi dan bukan "menurut apa yang mereka inginkan".

Pada tahun 1880-an, para pendukung anarkis kebanyakan mengadopsi pemikiran anarkisme-komunis, suatu aliran yang berkembang terutama di Italia setelah kematian Bakunin. Ironisnya, label "kolektif" kemudian secara umum sering diasosiasikan dengan konsep Marx tentang negara sosialis.

[sunting]Anarkisme komunis

Lihat pula: Anarko-Komunisme
William Godwin

Ide-ide anarkis bisa ditemui dalam setiap periode sejarah, walaupun masih banyak penelitian yang harus dilakukan dalam bidang ini. Kita menemuinya dalam karya filsuf Tiongkok, Lao-Tse (yang berjudul Arah dan Jalan yang Benar[3].) dan juga filsuf-filsuf Yunani seperti Hedonists[4] dan Cynics[5] dan orang-orang yang mendukung ‘hukum alam’, khususnya Zeno yang menemukan aliran ‘Stoic’ yang berlawanan dengan Plato. Mereka menemukan ekspresi dari ajaran-ajaran Gnostics, Karpocrates di Alexandria dan juga dipengaruhi oleh beberapa aliran Kristen di Zaman Pertengahan di Perancis, Jerman dan Belanda. Hampir semua dari mereka menjadi korban represi. Dalam sejarah reformasi Bohemia, anarkisme ditemui dalam karya Peter Chelciky(The Net of Faith) yang mengadili negara dan gereja seperti yang dilakukan oleh Leo Tolstoy di kemudian hari.

Humanis besar lainnya adalah Rabelais yang dalam karyanya menggambarkan kehidupan yang bebas dari semua cengkraman otoritas. Sebagian dari pemrakarsa ideologi libertarian lainnya adalah La Boetie, Sylvan Marechal, dan Diderot. Karya William Godwin yang berjudul ‘Pertanyaan Mengenai Keadilan Politik dan Pengaruhnya Terhadap Moralitas dan Kebahagiaan’, merupakan bagian penting dari sejarah anarkisme kontemporer. Dalam karyanya tersebut Godwin menjadi orang pertama yang memberikan bentuk yang jelas mengenai filsafat anarkisme dan meletakannya dalam konteks proses evolusi sosial pada saat itu. Karya tersebut, boleh kita bilang adalah ‘buah matang’ yang merupakan hasil daripada evolusi yang panjang dalam perkembangan konsep politik dan sosial radikal di Inggris, yang meneruskan tradisi yang dimulai oleh George Buchanan sampai Richard Hooker, Gerard Winstanley, Algernon Sydney, John Locke, Robert Wallace dan John Bellers sampai Jeremy Bentham, Joseph Priestley, Richard Price dan Thomas Paine.

Godwin menyadari bahwa sebab-sebab penyakit sosial dapat ditemukan bukanlah dalam bentuk negara tetapi karena adanya negara itu. Pada saat ini, negara hanyalah merupakan karikatur masyarakat, dan manusia yang ada dalam cengkraman negara ini hanyalah merupakan karikatur diri mereka karena manusia-manusia ini digalakkan untuk menyekat ekspresi alami mereka dan untuk melakukan tindakan-tindakan yang merusak akhlaknya. Hanya dengan cara-cara tersebut, manusia dapat dibentuk menjadi hamba yang taat. Ide Godwin mengenai masyarakat tanpa negara mengasumsikan hak sosial untuk semua kekayaan alam dan sosial, dan kegiatan ekonomi akan dijalankan berdasarkan ko-operasi bebas di antara produsen-produsen; dengan idenya, Godwin menjadi penemu Anarkisme Komunis.

Errico Malatesta (1853–1932)

Namun demikian, kelompok anarkisme-komunis pertama kali diformulasikan oleh Carlo Cafiero, Errico Malatesta dan Andrea Costa dari kelompok federasi Italia pada Internasionale I. Pada awalnya kelompok ini (kemudian diikuti oleh anarkis yang lain setelah kematian Bakunin seperti Alexander Berkman, Emma Goldman, dan Peter Kropotkin) bergabung dengan Bakunin menentang kelompok Marxis dalam Internasionale I.

Berbeda dengan anarkisme-kolektif yang masih mempertahankan upah buruh berdasarkan kontribusi mereka terhadap produksi, anarkisme-komunis memandang bahwa setiap individu seharusnya bebas memperoleh bagian dari suatu hak milik dalam proses produksi berdasarkan kebutuhan mereka.

Kelompok anarkisme-komunis menekankan pada egalitarianism (persamaan), penghapusan hirarki sosial (social hierarchy), penghapusan perbedaan kelas, distribusi kesejahteraan yang merata, penghilangan kapitalisme, serta produksi kolektif berdasarkan kesukarelaan. Negara dan hak milik pribadi adalah hal-hal yang tidak seharusnya eksis dalam anarkisme-komunis. Setiap orang dan kelompok berhak dan bebas untuk berkontribusi pada produksi dan juga untuk memenuhi kebutuhannya berdasarkan pilihannya sendiri.

[sunting]Anarko-Sindikalisme

Lihat pula: Anarko-Sindikalisme
Bendera yang digunakan dalam gerakan Anarko-Sindikalisme.

Salah satu aliran yang berkembang cukup subur di dalam lingkungan anarkisme adalah kelompok anarko-sindikalisme. Tokoh yang terkenal dalam kelompok anarko-sindikalisme antara lain Rudolf Rocker, ia juga pernah menjelaskan ide dasar dari pergerakan ini, apa tujuannya, dan kenapa pergerakan ini sangat penting bagi masa depan buruh dalam pamfletnya yang berjudulAnarchosyndicalism pada tahun 1938.[6] Pada awalnya, Bakunin juga adalah salah satu tokoh dalam anarkisme yang gerakan-gerakan buruhnya dapat disamakan dengan orientasi kelompok anarko-sindikalisme, tetapi Bakunin kemudian lebih condong pada anarkisme-kolektif.

Anarko-sindikalisme adalah salah satu cabang anarkisme yang lebih menekankan pada gerakan buruh (labour movement). Sindikalisme, dalam bahasa Perancis, berarti “trade unionism”. Kelompok ini berpandangan bahwa serikat-serikat buruh (labor unions) mempunyai kekuatan dalam dirinya untuk mewujudkan suatu perubahan sosial secara revolusioner, mengganti kapitalisme serta menghapuskan negara dan diganti dengan masyarakat demokratis yang dikendalikan oleh pekerja. Anarko-sindikalisme juga menolak sistem gaji dan hak milik dalam pengertian produksi. Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, anarko-sindikalisme sepertinya tidak mempunyai perbedaan dengan kelompok-kelompok anarkisme yang lain.

Prinsip-prinsip dasar yang membedakan anarko-sindikalisme dengan kelompok lainnya dalam anarkisme adalah : (1) Solidaritas pekerja(Workers Solidarity); (2) Aksi langsung (direct action); dan (3) Manajemen-mandiri buruh (Workers self-management).

[sunting]Anarkisme individualisme

Lihat pula: Anarkisme individualisme

Anarkisme individualisme atau Individual-anarkisme adalah salah satu tradisi filsafat dalam anarkisme yang menekankan pada persamaan kebebasan dan kebebasan individual. Konsep ini umumnya berasal dari liberalisme klasik. Kelompok individual-anarkisme percaya bahwa"hati nurani individu seharusnya tidak boleh dibatasi oleh institusi atau badan-badan kolektif atau otoritas publik". Karena berasal dari tradisi liberalisme, individual-anarkisme sering disebut juga dengan nama "anarkisme liberal".

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam individual-anarkisme antara lain adalah Max Stirner, Josiah Warren, Benjamin Tucker, John Henry Mackay,Fred Woodworth, dan lain-lain. Kebanyakan dari tokoh-tokoh individual-anarkisme berasal dari Amerika Serikat, yang menjadi basis liberalisme. Dan oleh karena itu pandangan mereka terhadap konsep individual-anarkisme kebanyakan dipengaruhi juga oleh alam pemikiran liberalisme.

Individual-anarkisme sering juga disebut "anarkisme-egois", karena salah satu tokohnya, Max Stirner, menulis buku "Der Einzige und sein Eigentum" (b.Inggris : The Ego and Its Own / b.Indonesia : Ego dan Miliknya)[7] yang dengan cepat dilupakan, tetapi mengalami kebangkitan lima puluh tahun kemudian, buku tersebut lebih menonjolkan peran individu.

Buku Stirner itu pada dasarnya adalah karya filsafat yang menganalisa ketergantungan manusia dengan apa yang dikenal sebagai‘kekuasaan yang lebih tinggi’ (higher powers). Dia tidak takut memakai kesimpulan- kesimpulan yang diambil dari hasil survei. Buku tersebut merupakan pembrontakan yang sadar dan sengaja yang tidak menunjukan kehormatan kepada otoritas dan karenanya sangat menarik bagi pemikir mandiri.

[sunting]Varian-varian anarkisme lainnya

Selain aliran-aliran yang disebut di atas, masih banyak lagi aliran lain yang memakai pemikiran anarkisme sebagai dasarnya. Antara lain :

  • Post-Anarchism, yang dikembangkan oleh Saul Newman dan merupakan sintesis antara teori anarkisme klasik dan pemikiran post-strukturalis.
  • Anarki pasca-kiri, yang merupakan sintesis antara pemikiran anarkisme dengan gerakan anti-otoritas revolusioner di luar pemikiran “kiri”mainstream.
  • Anarka-Feminisme, yang lebih menekankan pada penolakan pada konsep patriarka yang merupakan perwujudan hirarki kekuasaan. Tokohnya antara lain adalah Emma Goldman.
  • Eko-Anarkisme dan Anarkisme Hijau, yang lebih menekankan pada lingkungan.
  • Anarkisme insureksioner, yang merupakan gerakan anarkis yang menentang segala organisasi anarkis dalam bentuk yang formal, seperti serikat buruh, maupun federasi. Definisi tentang anarkisme insureksioner dijelaskan dalam jurnal Do or Die dan pamflet-pamflet grupVenomous Butterfly yang insureksionis :
Adalah suatu bentuk, yang tidak dapat terbakukan dalam satu kubu, serta sangat beragam dalam perspektifnya. Anarkisme Insureksioner bukanlah sebuah solusi ideologis bagi masalah-masalah sosial, dan juga bukan komoditi dalam pasar ideologi yang digelar kapitalisme. Melainkan, ia adalah praktik berkelanjutan yang bertujuan untuk mengakhiri dominasi negara dan berteruskembangnya kapitalisme, yang membutuhkan analisa-analisa dan diskusi-diskusi untuk menjadikannya semakin maju dan berkembang. Menurut sejarahnya, kebanyakan anarkis, kecuali mereka yang percaya bahwa peradaban kapitalisme akan terus berkembang hingga titik kehancurannya sendiri, percaya bahwa sebentuk aktivitas insureksioner dibutuhkan untuk dapat mentransformasikan masyarakat secara radikal. Dalam artian ini, negara harus dipukul mundur dari eksistensinya oleh mereka yang tereksploitasi dan termarjinalkan, dengan demikian para anarkis harus menyerang: menunggu sistem ini melenyap dan menghancurkan dirinya sendiri adalah sebuah kekalahan telak.

[sunting]Anarkisme dan agama

Lihat pula: Anarkisme dan agama

Pada dasarnya, sejak mulai dari Proudhon, Bakunin, Berkman, dan Malatesta sampai pada kelompok-kelompok anarkis yang lain, anarkisme selalu bersikap skeptik dan anti terhadap institusi agama. Dalam pandangan mereka, institusi keagamaan selalu bersifat hirarki dan mempunyai kekuasaan seperti layaknya negara, dan oleh karena itu harus ditolak. Tetapi dalam agama sendiri (Kristen, Yahudi, Islam, dll) sebenarnya pemikiran akan “anarkisme” dalam pengertian “without ruler” sudah banyak ditemui.

[sunting]Anarkis-kristen

Dalam agama Kristen, konsep yang dipakai oleh kaum anarkis-kristen adalah berdasarkan konsep bahwa hanya Tuhan yang mempunyai otoritas dan kuasa di dunia ini dan menolak otoritas negara, dan juga gereja, sebagai manifestasi kekuasaan Tuhan. Dari konsep ini kemudian berkembang konsep-konsep yang lain misalnya pasifisme (anti perang), non-violence (anti kekerasan), abolition of state control(penghapusan kontrol negara), dan tax resistance (penolakan membayar pajak). Semuanya itu dalam konteks bahwa kekuasaan negara tidak lagi eksis di bumi dan oleh karena itu harus ditolak. Tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dalam perkembangan gerakan anarkis-kristen antara lain : Soren Kierkegaard, Henry David Thoreau, Nikolai Berdyaev, Leo Tolstoy, dan Adin Ballou.

[sunting]Anarkisme dan Islam

Lihat pula: Islam dan anarkisme
Hakim Bey

Dalam agama Islam, kelompok anarkisme melakukan interpretasi terhadap konsep bahwa Islam adalah agama yang bercirikan penyerahan total terhadap Allah (bahasa Arab allāhu الله), yang berarti menolak peran otoritas manusia dalam bentuk apapun. Anarkis-Islam menyatakan bahwa hanya Allah yang mempunyai otoritas di bumi ini serta menolak ketaatan terhadap otoritas manusia dalam bentuk fatwa atau imam. Hal ini merupakan elaborasi atas konsep “tiada pemaksaan dalam beragama”. Konsep anarkisme-islam kemudian berkembang menjadi konsep-konsep lainnya yang mempunyai kemiripan dengan ideologi sosialis seperti pandangan terhadap hak milik, penolakan terhadap riba, penolakan terhadap kekerasan dan mengutamakan self-defense, dan lain-lain. Kelompok-kelompok dalam Islam yang sering diasosiasikan dengan anarkisme antara lain : Sufisme dan Kelompok Hashshashin.

Salah seorang tokoh muslim anarkis yang berpengaruh yaitu Peter Lamborn Wilson, yang selalu menggunakan nama pena Hakim Bey. Dia mengkombinasikan ajaran sufisme dan neo-pagan dengan anarkisme dan situasionisme. Dia juga merupakan seorang yang terkenal dengan konsepnya Temporary Autonomus Zones[1].

Yakoub Islam, seorang anarkis muslim, pada 25 Juni 2005 mempublikasikan Muslim Anarchist Charter (Piagam Muslim Anarkis), yang berbunyi :

  • Tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusannya;
  • Tujuan dari hidup ialah untuk membangun sebuah hubungan kasih yang damai dengan Yang Maha Esa melalui pemahaman untuk bertindak sesuai ajaran, wahyu, serta tanda-tandanya di dalam Penciptaannya juga hati manusia;
  • Demi tujuan seperti itu kita harus memiliki komitmen yang kuat untuk mempelajarinya dengan kehendak hati yang bebas, dan secara sadar menolak setiap bentuk kompromi dengan institusi kekuasaan, entah dalam bentukbnya yang yuridis, relijius, sosial, korporatik maupun politis;
  • Demi tujuan seperti itu kita harus aktif di dalam kegiatan merealisasikan keadilan yang bertujuan untuk membangun sebuah komunitas-komunitas dan masyarakat dimana pembangunan jiwa yang spiritual tidak terbatasi lagi oleh kemiskinan, tirani, dan ketidakpedulian.

Muslim Anarchist Charter menolak:

  • Kekuatan fasis yang bertujuan untuk memapankan kebenaran tunggal yang absolut, termasuk patriarki, kerajaan, dan kapitalisme.

[sunting]Kritik atas anarkisme

Baik secara teori ataupun praktik, anarkisme telah menimbulkan perdebatan dan kritik-kritik atasnya. Beberapa kritik dilontarkan oleh lawan utama dari anarkisme seperti pemerintah. Beberapa kritik lainnya bahkan juga dilontarkan oleh para anarkis sendiri serta ada juga yang muncul dari kalangan kaum kiri otoritarian seperti yang dilontarkan oleh kalangan marxisme. Kritik biasanya dilontarkan sekitar permasalahan idealisme anarkisme yang mustahil dapat diterapkan di dunia nyata, seperti apa yang banyak dipecaya oleh para anarkis mengenai ajaran bahwa manusia pada dasarnya baik dan bisa menggalang solidaritas kemanusiaan untuk kesejahteraan manusia tanpa penindasan oleh sebagiannya yang hal tersebut banyak dibantah oleh para ekonom. Dan juga mengenai ajaran bahwa setiap manusia lahir bebas setara yang juga dibantah oleh para pakar sosiolog.[8]

Kritik juga dilontarkan atas penolakan anarkisme terhadap organisasi sentralis seperti pemerintahan kaum buruh, partai revolusioner, dan lain sebagainya, yang dianggap oleh banyak pihak justru akan melemahkan posisi kaum anarkis apabila revolusi terjadi. Hal ini juga yang dituduhkan kepada para anarkis saat revolusi Spanyol terjadi, paska pengambilan kekuasaan oleh kaum proletariat atas rezim fasis yang pada saat itu berkuasa di Spanyol.[9]

copyrigt; Juned Topan.. Diberdayakan oleh Blogger.