tag:blogger.com,1999:blog-86504758102811586232024-03-13T10:08:46.883-07:00KLIPPING SEJARAH PERADABAN BANGSA-BANGSARUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.comBlogger536125tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-53623420292865347022015-09-14T02:43:00.001-07:002015-09-14T02:43:10.413-07:00Ka’bah itu Bekas Kuil Hindu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="https://hermanzambeck.files.wordpress.com/2011/08/kabah_interior.jpg" style="color: #004477; margin: 0px; padding: 0px;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-7" height="236" src="https://hermanzambeck.files.wordpress.com/2011/08/kabah_interior.jpg?w=300&h=236" style="border: 2px solid rgb(0, 133, 181); margin: 0px 5px; padding: 2px;" title="kabah_interior" width="300" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Mungkin hal ini terdengar terlalu kontroversial dan kadang kala dikaitkan dengan hoax oleh sebagian orang yang merasa kedudukannya/harga dirinya terancam. Namun, saya menyajikan artikel ini tidak bertujuan untuk merendahkan kredibelitas saudara-saudara muslim, melainkah hanya untuk membuka wawasan akan apa yang sebenarnya terjadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Kontroversi seputar ka’bah sudah menjadi perbincangan yang sangat hot di dunia maya. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh seorang pakar sejarah <a href="http://www.pnoak.com/pnoak_biography.html" style="color: #004477; margin: 0px; padding: 0px;" target="_blank">P.N. Oak</a>. Beliau juga telah melempar isu yang tidak kalah menggegerkannya, yaitu tentang pengungkapan bukti sejarah yang menyatakan bahwa Taj’mahal pada dasarnya adalah sebuah kuil Hindu untuk dewa Siva (Tejo Himalaya) yang direbut oleh Mogul.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Di dalam Ka’bah terdapat sebuah inskripsi yg merujuk kepada raja <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Vikramaditya</em>yang menyatakan bahwa jazirah Arab dulu merupakan bagian dari Kerajaan Vikramaditya dari India.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Teks inskripsi Vikramaditya yg ditemukan dlm piring emas yg digantung didalam kuil Kabah di Mekah ini, dicatat pada halaman 315 dari buku yg berjudul ‘<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Sayar-ul-Okul’</strong> (kata-kata berkesan) yg disimpan dalam perpustakaan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Makhtab-e-Sultania</em> di<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Istanbul, Turki</em>. Sebagian manuskrip tersebut berbunyi sebagai berikut;</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
“<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini ElaYundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa-rateen phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum. </em><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem” </em><em style="margin: 0px; padding: 0px;">(<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Halaman 315 Sayar-ul-okul</strong>).</em></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Yang artinya;</em></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;">“</em> Beruntunglah mereka yg lahir (dan hidup) selama kuasa raja Vikram. Ia seorang penguasa penuh kasih, terhormat dan berbakti pada penduduknya. Namun pada saat itu, kami Arab, tidak peduli pada Tuhan, tenggelam dalam kenikmatan sensual. Komplotan dan penyiksaan merajalela … Kami, Arab, terjerat dalam kegelapan (jahiliyah) … namun pendidikan yang disebar raja Vikramaditya tidak mencampakkan kami, orang-orang <span class="skimlinks-unlinked" style="margin: 0px; padding: 0px;">asing.Ia</span> menyebarkan agama sucinya diantara kami dan mengirimkan ahli-ahli yang kepintarannya bersinar seperti matahari dari negaranya kenegara kami…”</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Hal ini menunjukkan bahwa kerajaan yang berpusat di India pada masa lampau juga meliputi jasirah Arab. Bahkan kalau kita kembali pada penjelasan Veda, dalam hal ini Mahabharata disebutkan bahwa Bharatavarsa/Kerajaan kekuasaan keluarga Bharata mencakup seluruh dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Menurut sumber dari <a href="http://civilizedproductions.com/television.htm" style="color: #004477; margin: 0px; padding: 0px;" target="_blank" title="http://civilizedproductions.com/television.htm">http://civilizedproductions.com/television.htm</a> mengatakan bahwa bekas peninggalan peradaban bangsa Maya di Amerika sangat sesuai dengan peradaban Veda. Hal ini ditunjukkan dengan kesesuaian sistem pemujaan, sistem astronomi dan astrologi mereka yang ditulis pada tahun 300-200 SM</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<img alt="" height="184" src="https://i0.wp.com/civilizedproductions.com/images/mayan.jpg" style="border: 2px solid rgb(221, 221, 221); margin: 0px 5px; padding: 2px;" title="maya" width="300" /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Sebuah laporan dari rusia juga menyebutkan bahwa disana ditemukan sebuah arca yang berbentuk menyerupai babi yang mengangkat benda bulat di moncongnya. Hal ini sesuai dengan kisah Varaha Avatara yang berwujud babi besar yang mengangkat bumi kembali ke posisi edarnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Di Kuwait juga ditemukan sisa-sisa arkeologi berupa pelat emas yang bergambarkan Ganesa yang membuktikan bahwa peradaban Veda pernah ada di sana.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Keberadaan Hindu di Eropa juga diperlihatkan dengan dikenalnya lambang Hindu, Swastika. Hal ini juga dibenarkan oleh seorang Arkeologi Jerman Heinrich Schliemann. Mungkin hal inilah yang juga mempengaruhi Hitler dalam menyalahgunakan Lambang Swastika sebagai lambang Nazi disamping penyalah artian arti kata Aryan dalam literatur Veda yang dilakukan oleh Max Muller.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Kembali ke masalah peninggalan Hindu di Timur Tengah, di Istanbul, Turki, sebuah perpustakaan termasur bernama Makhatab-e-Sultania, mempunyai koleksi terbesar literatur Asia Barat. Di bagian literatur Arab dalam perpustakaan tersebut terdapat sebuah antologi sajak-sajak Arab purba. Antologi ini disusun pada tahun 1742M dibawah perintah Sultan Salim yang terbuat dari <em style="margin: 0px; padding: 0px;">harir</em> – semacam sutera yg dibuat untuk menulis. Setiap halaman memiliki pinggiran yang dihias dengan kertas emas. Antologi itu dikenal dengan nama Sayar-ul-Okul, dan dibagi dalam 3 bagian.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Bagian pertama mengandung biografi dan komposisi puisi-puisi penyair-penyair Arab Pra-Islam.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Bagian kedua terdiri dari kesaksian dan sajak-sajak penyair dari periode yg dimulai tidak lama setelah jaman Nabi Muhamad, sampai akhir dinasti Bani Ummayyah.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Bagian ketiga adalah tentang penyair-penyair sampai jaman Khalifat Harun-al-Rashid.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Abu Amir Asamai, penyair Arab yg merupakan penyair utama kesultanan Harun-al-Rashid, menyusun dan mengedit antologi tersebut. Edisi modern pertama ‘Sayar-ul-Okul’ terbit di Berlin th 1864. Edisi berikutnya diterbitkan di Beirut th 1932.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Koleksi ini dianggap sbg antologi paling penting dan berotoritas dlm sajak-sajak Arab purbakala. Koleksi ini menujnukkan adat, tata tertib dan hiburan Arabia dijaman purbakala. Buku ini juga mengandung penjabaran deskriptif tentang kuil purbakala Mekah dan bazar tahunan yg dikenal sbg <em style="margin: 0px; padding: 0px;">OKAJ</em> disekitar kuil Ka’abah di Mekah. Ini berarti bahwa berkumpul di Mekah setiap tahun untuk naik haji berasal dari tradisi pra-Islam.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Bazar OKAJ bukan sebuah karnaval tempat anak muda bermarijuana. Ini merupakan kesempatan kaum elit dan terpelajar untuk membahas aspek-aspek sosial, religius, politis, literatur dan aspek2 budaya Hindu lainnya yg menyebar di Arabia. <em style="margin: 0px; padding: 0px;">‘Sayar-ul-Okul’</em> mengatakan bahwa kesimpulan yg didapatkan dari diskusi-diskusi disana diterima dan sangat dihormati diseluruh Arabia. Mekah, oleh karena itu, mengikuti tradisi Varanasi (dari India). Kuil-kuil utama di Varanasi (India) dan di Mekah (di Arvasthan/Arabia) adalah kuil-kuil dewa Siva. Ciri terpenting dari praktek pemujaan Dewa Siva adalah adanya Lingga yang biasanya berbentuk batu hitam yang lonjong dan Yoni sebagai alasnya. Batu Hajar Al-Aswat yang disentuh dan dicium saat menunaikan ibadah haji angat sesuai dengan bentuk lingga Siva, apakah berarti batu itu awalnya adalah sebuah lingga?</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Raja Vikramaditya memang terkenal penyembah Siwa. Di Ujjain (India), ibukota Vikramaditya, ada kuil dewa Siva yang terkenal Mahankal, yg diasosiasikan dengan Vikramaditya. Karena menurut manuskrip Vikramaditya, dialah yang menyebarkan agama Hindu.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Dengan demikian apakah bukti ini dapat menyimpulkan bahwa raja Vikramaditya adalah pendiri kuil Siva yang sekarang disebut Ka’bah di Mekah?</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Kenyataan lain yang juga perlu digaris bawahi adalah bahwasanya di India, Dewa Siva sangat diidentikkan dengan simbol bulan sabit yang terdapat pada ikat rambut beliau. Dan saat ini lambang bulan sabit juga digunakan untuk lambang Islam, apakah itu artinya Islam lahir dari warisan pemuja Siva?</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Untuk masuk ke wilayah Ka’bah, umat muslim diwajibkan menggunakan jubah putih yang dililitkan ke seluruh tubuh. Mereka juga di wajibkan mencukur rambut dan janggut dan dalam keadaan bersih. Jika kita bandingkan dengan tradisi Hindu dalam memasuki tempat suci, kenapa hal ini sangat mirip?</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<img alt="" height="143" src="https://i2.wp.com/www.faithfreedom.frihost.net/w/images/5/5b/Hajj.jpg" style="border: 2px solid rgb(221, 221, 221); margin: 0px 5px; padding: 2px;" title="jubah" width="205" /> <img alt="" height="143" src="https://i2.wp.com/alamsha.sulekha.com/mstore/alamsha/albums/default/brahmins1.jpg" style="border: 2px solid rgb(221, 221, 221); margin: 0px 5px; padding: 2px;" title="hindu" width="186" /> <img alt="" height="142" src="https://i1.wp.com/www.nowrunning.com/comingsoon/Dharm/poster.jpg" style="border: 2px solid rgb(221, 221, 221); margin: 0px 5px; padding: 2px;" title="brahmin" width="124" /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Bandingkan gambar pakaian haji dan Hindu di atas!</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Menurut <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Encyclopaedia Britannica</em>, Ka’abah pada awalnya memilikii 360 arca yang pada akhirnya hanya disisakan 1 oneh Nabi Muhammad yang dikatakan diletakkan pada salah satu sisi Ka’bah.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Satu lagi tradisi Hindu lainnya adalah sungai suci Gangga. Menurut tradisi Hindu, air Gangga jatuh bumi setelah disangga oleh Dewa Siva dan dipandang suci oleh Umat Hindu. Dimanapun ada lambang Siwa, disanalah ada air Gangga. Didekat Ka’abah juga ditemukan sebuah sumber mata air suci yg disebut ZAMZAM yang sampai sekarang dianggap suci.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Tidak terdapat masjid atau tempat ibadah muslim yang dikelilingi sebanyak 7 kali (Tawaf) selain dari Ka’bah. Hal ini sangat sesuai dengan kebiasaan umat Hindu mengelilingi tempat ibadah/kuil/pura yang disebut Parikram atau di Bali di sebut Maider-ider. Kenapa tradisi ini dapat dilakukan di Ka’bah? Apakah hal ini bukan merupakan bukti yang menguatkan bahwa Tradisi Hindu masih terpelihara disana?</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Jangan kaget bahwa kata ‘ALLAH’ sendiri disinyalir berasal dari bahasa Sansekerta. Allah, Akka dan Amba adalah sinomin. Nama-nama ini berarti : DEWI atau Ibu. Istilah ‘ALLAH’ merupakan bagian dari stanza-stanza Sansekerta yang memuja Dewi Durga, yang juga dikenal sebagai Bhavani, Chandi dan Mahishasurmardini yang merupakan Sakti Dewa Siva.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Coba anda perhatikan gambar berikut ini;</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<img alt="" height="251" src="https://i1.wp.com/www.faithfreedom.frihost.net/w/images/4/48/Clip_image001.jpg" style="border: 2px solid rgb(221, 221, 221); margin: 0px 5px; padding: 2px;" title="om" width="224" /> <img alt="" height="227" src="https://i2.wp.com/www.faithfreedom.frihost.net/w/images/8/89/150px-Dcp7323-Edirne-Eski_Camii_Allah.jpg" style="border: 2px solid rgb(221, 221, 221); margin: 0px 5px; padding: 2px;" title="allah" width="150" /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Lambang Hindu : ‘OM’= angka 786-nya Arab</strong> Semua Quran Arab dicetak dengan angka-angka misterius 786. Tidak ada pakar Muslim yang tahu mengapa angka 786 dianggap sebagai angka-angka suci. Namun angka “misterius” ini tidak lain dari huruf suci Veda “<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">OM</strong>“. Jika simbol kata “Om” tersebut diputar 90 derajat, kenapa sangat mirip dengan gambar disebelahnya “Allah”?</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Kalender lunar (bulan) diperkenalkan kepada Asia Barat selama kekuasaan kerajaan India. Hal ini diindikasikan oleh Bulan Muslim ‘Safar’ yang juga menunjukkan bulan ‘extra’ (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Adhik Maas</em>) dalam kalender Hindu. Bulan Muslim ‘Rabi’ berasal dari kata <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Ravi </em>yg berarti ‘matahari’ karena huruf Sansekerta ‘V’ dirubah Prakrit ‘B’ (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Prakrit </em>merupakan versi sehari-hari2 bhs Sansekerta). Tradisi Muslim juga mengenal hari <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Gyrahwi Sharif</em> tidak lain dari hari <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Ekadashi</em> dalam tradisi Hindu (Gyrah = elevan atau Gyaarah) yang memiliki arti yang sama.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa penjelasan Veda tentang bulan dan konstelasi bintang berbeda-beda serupa dengan Qur’an Surat 2, stanza 113, 114, 115, and 158, 189, Surat 9, stanza 37 & Surat 10, stanza 4 – 7.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Pembacaan Namaz (solat) lima kali sehari juga dikatakan berasal dari tradisi Veda bernama <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Panchmahayagna</em> (5 kali pemujaan) yang merupakan kewajiban bagi setiap mahluk Hindu, terutama di India. Uniknya, tradisi Muslim dalam membersihkan 5 bagian tubuh sebelum solat ternyata juga sama dengan aturan<em style="margin: 0px; padding: 0px;">‘Sharir Shydhyartham Panchanga Nyasah’</em> dalam tradisi Veda.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
4 bulan dalam setahun dianggap suci dalam tradisi Islam dimana tidak diperboleh menjarah atau melakukan tindakan kriminal selama periode tersebut juga serupa dengan tradisi <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Chaturmasa</em> dalam Veda, yaitu periode 4 bulan puasa dan menghindari tindakanan-tindakan tidak suci.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Beberapa pakar mengatakan bahwa<em style="margin: 0px; padding: 0px;"> Shabibarat</em> adalah kata lain bagi <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Shiva Vrat</em>dan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Shiva Ratra</em>. Karena Ka’abah merupakan pusat penting dewa Siva, festival<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Shivaratri </em>biasanya dirayakan disana dengan besar-besaran. Festival itulah yg disebut dalam Islam <em style="margin: 0px; padding: 0px;">sebagai Shabibarat</em>.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Menurut sejumlah <em style="margin: 0px; padding: 0px;">encyclopaedia</em>, memang ada ukiran-ukiran tulisan didalam dinding Kabah. Namun para pakar sejarah tidak pernah diijinkan masuk. Tetapi menurut pengakuan beberapa orang, ada tulisan dalam huruf Sansekerta dan bahkan ada stanza-stanza dari Bhagavad Gita.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Hubungan antara jaman awal Islam dengan Hindu (India) juga diperkuat oleh keterangan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Ahadis Imam Bukhari</em> bahwa suku India, Jat, berada di Arabia jauh sebelum jamannya Mohamad. Bahkan ketika Aisha jatuh sakit, keponakannya memanggil tabib Ayurvedic (kedokteran Veda),\ dari suku Jat untuk menyembuhkannya. Bukhari juga berbicara tentamg seorang raja India yang mengirim satu jahe yg direndam cuka (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">ginger pickles</em>) kepada nabi. Ini menunjukkan bahwa raja Jat India menguasai kawasan didekatnya sehingga mampu memberikan hadiah yang begitu sepele seperti satu pot jahe. Nabi malah dikatakan sangat menyukainya. Ini bukti bahwa selama jaman Mohamad, orang India berpengaruh di Arabia.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Paman Muhamad sendiri, <em style="margin: 0px; padding: 0px;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Umar-Bin-E-Hassham</strong></em> merupakan pengikut Dewa Siva yang taat. Ia menolak untuk masuk Islam dan akhirnya tewas oleh seorang pengikut Nabi yang fanatik. Ia seorang penyair terkenal dan menulis sajak-sajak memuja dewa Siva. Salah satunya bisa ditemukan dlm hal 235 <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Sayar-Ul-Okul</em> :</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
“Kafavomal fikra min ulumin Tab asayru</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Kaluwan amataul Hawa was Tajakhru</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
We Tajakhayroba udan Kalalwade-E Liboawa</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Walukayanay jatally, hay Yauma Tab asayru</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Wa Abalolha ajabu armeeman MAHADEVA</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Manojail ilamuddin minhum wa sayattaru</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Wa Sahabi Kay-yam feema-Kamil MINDAY Yauman</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Wa Yakulum no latabahan foeennak Tawjjaru</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Massayaray akhalakan hasanan Kullahum</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Najumum aja- at Summa gabul HINDU”</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Artinya;</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
“<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Seorang lelaki yang menghabiskan seluruh hidupnya dalam dosa dan imoralitas dan membuang hidupnya demi nafsu dan kemarahan Jika ia bertobat dan ingin kembali kepada moralitas, adakah pengampunan tersedia baginya ? Bahkan jika hanya sekali ia dengan tulus memuja Mahadewa (dewa Siwa), ia bisa mencapai posisi tertinggi dalam jalan kebenaran Ya Tuhan! Cabut seluruh nyawa saya dan sebagai gantinya, berikan saya satu hari saja untuk tinggal di Hind (india) sebagai lelaki yg menjadi bebas secara spiritual saat mencapai tanah suci Dengan ziarah ke Hind, seorang lelaki bisa mencapai kebijakan untuk melakukan tindakan mulia dan mendapat kehormatan menyentuh guru-guru Hindu yg mulia</em>“</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Nama keluarga Muhamad adalah Quraish (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Kureshi</em>), yg sebenarnya adalah bagian dari dinasti India, <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Kuru</em>, yang pernah menguasai India. Diketahui bahwa paman Muhammad, Umar bin-e Hassham dan keluarganya terlibat dalam pembuatan Arca dan Kuil (Ka’abah).</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Encyclopedia Islamia</em> menjelaskan bahwa kakek Muhamad dan paman-pamannya mewariskan jabatan sebagai pendeta-pendeta Ka’abah yang menyimpan 360 arca dewa-dewi. Muhamad menghancurkan semua arca tersebut kecuali arca yang paling utama, yaitu Batu Hitam [<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Hajar Al Aswad</em>] / Siva Linggam / Lingga Siva. Dewa Siva dulu pernah dipuja Arab. Dan paman Muhamad juga seorang pemuja Siva dan menulis berbagai puisi memuja dewa Siva.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
Melihat bukti-bukti di atas, mungkinkah Ka’bah pada awalnya adalah sebuah Kuil Siva (Hindu)? dan sebenarnya Ka’bah itu adalah lambang perempuan, maka coba perhatikan gambar di bawah ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="https://hermanzambeck.files.wordpress.com/2011/08/270755_219947624711706_100000894094772_687008_1760433_n.jpg?w=300" style="color: #004477; margin: 0px; padding: 0px;"><img alt="" border="0" src="https://hermanzambeck.files.wordpress.com/2011/08/270755_219947624711706_100000894094772_687008_1760433_n.jpg?w=300" style="border: 2px solid rgb(0, 133, 181); margin: 0px 5px; padding: 2px;" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
ini sekedar untuk merenungkan kembali tentang Tuhan yang di maksud.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
dan sebuah catatan dari Nabi Muhammad yang perlu di renungkan adalah ;</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">‘MUSYRIK ITU DOSA BESAR YANG TIDAK DI AMPUNI’</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
syirik itu menduakan Allah dengan berhala atau benda-benda, sehingga di katakan dalam surat Al-quraish. bahwa menghadapkan wajahmu ke kiblat itu adalah kebiasaan orang-orang musyrik quraish.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">lalu kenapa syirik itu merupakan dosa besar yang tidak di ampuni</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
BUKAN KARENA TIDAK DI AMPUNI OLEH ALLAH, KARENA ALLAH MAHA PEMURAH DAN MAHA PANGAMPUN, TAPI ORANG-ORANG SYIRIK ITU TIDAKSUKA MENGAMPUNI.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
ORANG-ORANG SYIRIK AKAN MARAH JIKA DIRINYA DI KATAKAN TELAH MENYEMBAH BERHALA, DAN MEREKA PASTI AKAN MENGATAKAN ; AKU TIDAK MENYEMBAH BERHALA, TAPI MENJADIKAN PATUNG BATU ITU SEBAGAI MEDIAKU BERIBADAH KEPADA TUHANNYA YANG SATU / WAHID. BANTAHAN AZAR KEPADA IBRAHIM. PADAHAL ALLAH BUKAN WAHID /SATUAN BENDA, TAPI ALLAH ITU AHAD, YAITU LARUT DAN MENYATU DALAM SELURUH CIPTAANNYA, MELIPUTI SELURUH CIPTAANNYA, KARENA KUASA ALLAH MELIPUTI APA YANG ADA DI DALAM DAN DI LUAR DIRI, ITU AHAD. BUKAN WAHID.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.5; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
DAN SATU HAL YANG DI KHAWATIRKAN OLEH NABI MUHMMAD SEBELUM MENINGGAL BAHWA UMMATKU KEMBALI KEPADA KEMUSYRIKAN, DAN ITU KINI TERBUKTI.</div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-7399581234684991722014-07-08T06:09:00.001-07:002014-07-08T06:09:29.682-07:00Ludwig Feuerbach dan Akhir Filsafat Klasik Jerman Engels II - Materialisme dan Idealisme<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="fst" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify;">
Masalah fundamental yang besar dari semua filsafat, teristimewa dari filsafat yang akhir-akhir ini, ialah masalah mengenai hubungan antara pikiran dengan keadaan. Sejak zaman purbakala, ketika manusia, yang masih sama sekali tidak tahu tentang susunan tubuh mereka sendiri, di bawah rangsang khayal-khayal impian <a href="https://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1886/ludwig-feuerbach/ch02.htm#n1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #333399;">[2-1]</a>mulai percaya bahwa pikiran dan perasaan mereka bukanlah aktivitas-aktivitas tubuh mereka, tetapi, aktivitas-aktivitas suatu nyawa yang tersendiri yang mendiami tubuhnya dan meninggalkan tubuh itu ketika mati - sejak waktu itu manusia didorong untuk memikirkan tentang hubungan antara nyawa dengan dunia luar. Jika pada waktu seseorang meninggal dunia nyawa itu meninggalkan tubuh dan hidup terus, maka tidak ada alasan untuk mereka-reka kematian lain yang tersendiri baginya. Maka itu timbul ide tentang kekekal-abadian, yang pada tingkat. perkembangan waktu itu sama sekali tidak nampak sebagai penghibur tetapi sebagai takdir yang terhadapnya tiada berguna mengadakan perlawanan, dan sering sekali, seperti dikalangan orang-orang Yunani, sebagai malapetaka yang sesungguhnya. Bukannya hasrat keagamaan akan suatu penghibur, tetapi kebingungan yang timbul dari ketidaktahuan umum yang lazim tentang apa yang harus diperbuat dengan nyawa itu, sekali adanya nyawa itu diakui, sesudah tubuh mati, menuju secara umum kepada paham tentang kekekal-abadian perorangan. Dengan cara yang persis sama, lahirlah dewa-dewa pertama, lewat personifikasi kekuatan-kekuatan alam. Dan dalam perkembangan agama-agama selanjutnya dewa-dewa itu makin lama makin mengambil bentuk-bentuk diluar-keduniawian, sehingga akhirnya lewat proses abstraksi saja hampir bisa mengatakan proses penyulingan, yang terjadi secara wajar dalam proses perkembangan intelek manusia, dari dewa-dewa yang banyak jumlahnya itu, yang banyak sedikitnya terbatas dan saling-membatasi, muncul di dalam pikiran-pikiran manusia ide tentang satu tuhan yang eksklusif dari agama-agama monoteis.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Jadi masalah hubungan antara pikiran dengan keadaan, hubungan antara jiwa dengan alam - masalah yang terpenting dari seluruh filsafat - mempunyai, tidak kurang daripada semua agama, akar-akarnya di dalam paham-paham kebiadaban yang berpikiran-sempit dan tiada berpengetahuan. Tetapi masalah itu untuk pertama kalinya dapat diajukan dengan seluruh ketajamannya, dapat mencapai arti pentingnya yang sepenuhnya, hanya setelah umat manusia di Eropa bangun dari kenyenyakan tidur yang lama dalam Zaman Tengah Nasrani. Masalah kedudukan pikiran dalam hubungan dengan keadaan, suatu masalah yang, sepintas lalu, telah memainkan peranan besar juga dalam skolastisisme Zaman Tengah, masalah: yang mana yang primer, jiwa atau alam - masalah itu, dalam hubungan dengan gereja, dipertajam menjadi : Apakah Tuhan menciptakan dunia ataukah dunia sudah ada sejak dulu dan akan tetap ada di kemudian hari?</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Jawaban-jawaban yang diberikan oleh para ahli filsafat ke masalah ini membagi mereka ke dalam dua kubu besar. Mereka yang menegaskan bahwa jiwa ada yang primer jika dibandingkan dengan alam, dan karenanya, akhirnya, menganggap adanya penciptaan dunia dalam satu atau lain bentuk - dan di kalangan para ahli filsafat, Hegel, misalnya, penciptaan ini sering menjadi lebih rumit dan mustahil daripada dalam agama Nasrani - merupakan kubu idealisme. Yang lain, yang menganggap alam sebagai yang primer, tergolong ke dalam berbagai mazhab materialisme.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Dua pernyataan ini, idealisme,dan materialisme, mula-mula tidak mempunyai arti lain daripada itu; dan disinipun kedua pernyataan itu tidak digunakan dalam arti lain apapun. Kekacauan apa yang timbul bila sesuatu arti lain diberikan kepada kedua pernyataan itu akan kita lihat di bawah ini.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Tetapi masalah hubungan antara pikiran dengan keadaan mempunyai segi lain lagi - bagaimana hubungan pikiran kita tentang dunia di sekitar kita dengan dunia itu sendiri ? Dapatkah pikiran kita mengenal dunia yang sebenarnya? Dapatkah kita menghasilkan pencerminan tepat dari realitas di dalam ide-ide dan pengertian-pengertian kita tentang dunia yang sebenarnya itu? Dalam bahasa filsafat masalah ini dinamakan masalah identitas pikiran dengan keadaan, dan jumlah yang sangat besar dari para ahli filsafat memberikan jawaban yang mengiyakan atas pertanyaan ini. Hegel, misalnya, pengiyaanya sudah jelas dengan sendirinya; sebab apa yang kita kenal di dalam dunia nyata adalah justru isi-pikirannya - yang menjadikan dunia berangsur-angsur suatu realisasi dari ide absolut yang sudah ada di sesuatu tempat sejak dahulukala, lepas dari dunia dan sebelum dunia. Tetapi adalah jelas, tanpa bukti lebih lanjut, bahwa pikiran dapat mengetahui isi yang sejak semula adalah isi-pikiran. Adalah sama jelasnya bahwa apa yang harus dibuktikan disini sudah dengan sendirinya terkandung di dalam premis-premisnya. Tetapi hal itu sekali-kali tidak merintangi Hegel menarik kesimpulan lebih lanjut dari pembuktiannya tentang identitas pikiran dengan keadaan yaitu bahwa filsafatnya, karena tepat bagi pemikirannya, adalah satu-satunya yang tepat, dan bahwa identitas pikiran dengan keadaan mesti membuktikan keabsahannya dengan jalan umat manusia segera menerjemahkan filsafatnya dari teori ke dalam praktek dan mengubah seleruh dunia sesuai dengan prinsip-prinsip Hegel. Ini adalah suatu khayalan yang sama-sama terdapat pada Hegel dan pada hampir semua ahli filsafat.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Di samping itu masih ada segolongan ahli filsafat lainnya - mereka yang meragukan kemungkinan pengenalan apapun, atau sekurang-kurangnya pengenalan yang selengkap-lengkapnya, tentang dunia. Di dalam golongan ini, diantara para ahli filsafat yang lebih modern, termasuk Hume dan Kant, dan mereka telah memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan filsafat. Apa yang menentukan dalam menyangkal pandangan ini sudah dikatakan oleh Hegel, sejauh ini mungkin dari pendirian idealis. Tambahan-tambahan materialis yang diajukan oleh Feuerbach, adalah lebih bersifat cerdik daripada mendalam. Penyangkalan yang paling kena terhadap pikiran aneh ini seperti terhadap semua pikiran filsafat yang aneh lainnya ialah praktek, yaitu eksperimen dan industri. Jika kita dapat membuktikan ketepatan konsepsi kita tentang suatu proses alam dengan membikinnya sendiri, dengan menciptakannya dari syarat-syaratnya dan malahan membuatnya berguna untuk maksud-maksud kita sendiri, maka berakhirlah sudah “konsepsi” Kant yang tak terpahami itu tentang “benda-dalam-dirinya” Zat-zat kimia yang dihasilkan di dalam tumbuh-tumbuhan dan di dalam tubuh binatang tetap merupakan “benda-dalam-dirinya” itu sampai ilmu kimia organik mulai menghasilkan zat-zat itu satu per satu; sesudah itu “benda-dalam-dirinya” menjadi benda untuk kita, seperti, misalnya, alizarin, zat warna dari tumbuh-tumbuhan Rubiantinetorum, yang kita tidak susah-susah lagi menghasilkannya di dalam akar-akar tumbuh-tumbuhan itu di ladang, tetapi membuatnya jauh lebih murah dan sederhana dari tir batubara. Selama 300 tahun sistim tata surya Copernikus merupakan hipotesa dengan kemungkinan benarnya seratus, seribu atau sepuluh ribu lawan satu, meskipun masih tetap suatu hipotesa. Tetapi ketika Leverrier, dengan bahan-bahan yang diberikan oleh sistim itu, bukan hanya menarik kesimpulan tentang keharusan adanya suatu planet yang tidak diketahui, tetapi juga menghitung kedudukan yang mesti ditempati oleh planet itu di langit, dean ketika Gallilei benar-benar menemukan planet itu, <a href="https://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1886/ludwig-feuerbach/ch02.htm#n2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #333399;">[2-2]</a> maka terbuktilah kebenaran sistim Copernikus itu. Jika, sekalipuni demikian, kaum Kantian Baru sedang mencoba menghidupkan kembali paham Kant di Jerman dan kaum agnostik menghidupkan kembali paham Hume di Inggris (dimana paham itu sesungguhnya belum pernah lenyap), maka, mengingat bahwa secara teori dan praktek bantahan terhadap paham-paham itu sudah lama dicapai, hal ini secara ilmiah merupakan kemunduran dan secara praktis hanya merupakan cara kemalu-maluan dalam menerima materialisme dengan diam-dima, sambil mengingkarinya di depan dunia.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Tetapi selama periode yang Panjang ini, yaitu sejak Descartes sampai Hegel dan sejak Hobbes sampai Feuerbach, para ahli filsafat sekali-kali tidak didorong, seperti yang mereka pikirkan, oleh kekuatan akal murni semata. Sebaliknya, yang betul-betul sangat mendorong mereka maju ialah kemajuan yang perkasa dan semakin cepat dari ilmu-ilmu alam dan industri. Di kalangan kaum materialis hal ini terang-benderang terlihat dipermukaan, tetapi sistim-sistim idealis juga semakin banyak mengisi diri dengan isi materialis dan mencoba secara panteis mendamaikan pertentangan antara pikiran dengan materi. Jadi, akhirnya, mengenai metode dan isi sistim Hegelian hanyalah mewakili materialisme yang dijungkirbalikkan secara idealis.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa Starcke dalam karakterisasinya tentang Feuerbach pertama-tama menyelidiki pendirian Feuerbach dalam hubungan dengan masalah fundamental ini, yaitu hubungan pikiran dengan keadaan. Sesudah mengajukan suatu pengantar singkat, dalam mana pendirian-pendirian ahli filsafat yang terdahulu, terutama sejak Kant, dilukiskan dalam bahasa filsafat yang secara tidak semestinya berat, dan dalam mana Hegel, oleh karena terlalu formalistis berpegang teguh pada bagian-bagian tertentu dari karya-karyanya, pendapat jauh lebih sedikit daripada yang patut baginya, menyusul suatu penguraian mendetail tentang jalan perkembangan “metafisika” Feuerbach itu sendiri, sebagaimana jalan ini berturut-turut dicerminkan di dalam tulisan-tulisan filsuf itu yang ada sangkut pautnya disini. Penguraian itu disusun dengan rajin dan terang; hanya, seperti halnya seluruh buku itu, penguraian itu diisi dengan beban fraseologi filsafat yang disana-sini bukannya sama sekali tidak dapat dihindari dan yang pengaruhnya lebih mengganggu semakin kurang pengarangnya berpegang pada cara pengungkapan mazhab yang itu-itu juga, atau bahkan cara pengungkapan Feuerbach sendiri, dan sernakin banyak dia menyisipkan ungkapan-ungkapan aliran-aliran yang sangat berbeda-beda, terutama aliran-aliran yang kini merajalela dan, menamakan dirinya aliran filsafat.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Jalan evolusi Feuerbach ialah jalan evolusi seorang Hegelian - memang, tidak pernah seorang ortodoks Hegelian yang sempurna - menjadi seorang materialis; suatu evolusi yang pada tingkat tertentu mengharuskan adanya pemutusan hubungan seluruhnya dengan sistim idealis dari pendahulunya. Dengan kekuatan yang tak tertahan, Feuerbach akhirnya didorong menginsafi, bahwa adanya “ide absolut” pra-dunia dari Hegel, “adanya terlebih dulu kategori2 logis” sebelum dunia ada, adalah tidak lain daripada sisa2 khayalan dari kepercayaan tentang adanya pencipta diluar-dunia; bahwa dunia materiil yang dapat dirasa dengan panca indera, yang kita sendiri termasuk di dalamnya, adalah satu2nya realitas; dan bahwa kesadaran serta pemikiran kita, betapa diatas-panca-inderapun nampaknya, adalah hasil organ tubuh yang materiil, yaitu otak. Materi bukanlah hasil jiwa, tetapi jiwa itu sendiri hanyalah hasil tertinggi dari materi. Ini sudah tentu adalah materialisme semurni-murninya. Tetapi setelah sampai sedemikian jauh, Feuerbach tiba2 berhenti. Dia tidak dapat mengatasi purbasangka filsafat yang lazim, purbasangka bukan terhadap barangnya tetapi terhadap nama materialisme. Dia berkata: “Bagi saya materialisme adalah dasar dari bangunan hakekat dan pengetahuan manusia; tetapi bagi saya materialisme bukanlah seperti bagi ahli fisiologi, seperti bagi sarjana ilmu2 alam dalam arti yang lebih sempit, misalnya, bagi Moleskhott, dan memang suatu keharusan menurut pendirian dan pekerjaan mereka, yaitu bangunan itu sendiri. Ke belakang saya setuju sepenuhnya dengan kaum materialis; tetapi ke depan tidak.”</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Disini Feuerbach mencampurbaurkan materialisme yang merupakan pandangan-dunia umum yang bersandar pada pengertian tertentu tentang hubungan antara materi dengan pikiran. dengan bentuk khusus dalam mana pandangan-dunia ini dinyatakan pada tingkat sejarah tertentu, yaitu dalam abad ke-18. Lebih daripada itu, dia mencampurbaurkannya dengan bentuk yang dangkal, yang divulgarkan, dalam mana materialisme abad ke-18 hidup terus hingga hari ini di dalam kepala2 para ahli ilmu2 alam dan fisika, bentuk yang dikhotbahkan oleh Bükhner, Vogt dan Moleskhott pada tahun limapuluhan dalam perjalanan keliling mereka. Tetapi. sebagaimana idealisme mengalami sederet tingkat2 perkembangan, begitu juga materialisme. Dengan setiap penemuan yang membuat zaman, sekalipun di bidang ilmu2 alam, materialisme harus mengubah bentuknya, dan setelah sejarah juga dikenakan perlakuan materialis, maka disinipun terbuka jalan raya perkembangan yang baru.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Materialisme abad yang lampau adalah terutama mekanis, sebab pada waktu itu, di antara semua ilmu2 alam hanya ilmu mekanika, dan memang hanya ilmu mekanika benda2 padat - langit dan bumi - pendek kata, ilmu mekanika gravitasi telah mencapai titik akhir tertentu. Ilmu kimia pada waktu itu baru berada dalam masa kanak2nya, dalam bentuk phlogistis. <a href="https://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1886/ludwig-feuerbach/ch02.htm#n3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #333399;">[2-3]</a> Biologi masih berlampin; organisme2 tumbuh2an dan hewan baru saja diperiksa secara kasar dan dijelaskan sebagai akibat sebab2 mekanik semata. Seperti hewan bagi Descartes, begitu juga manusia bagi kaum materialis abad ke-18 adalah suatu mesin. Penerapan secara eksklusif norma2 mekanika ini pada proses2 yang bersifat kimiawi dan organik - yang di dalamnya hukum2 mekanika memang berlaku tetapi didesak kebelakang oleh hukum2 lain yang lebih tinggi - merupakan keterbatasan khusus yang pertama tapi yang pada waktu itu tak terhindarkan dari materialisme klasik Perancis.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Keterbatasan khusus yang kedua dari materialisme ini terletak dalam ketidakmampuannya memahami alam semesta sebagai suatu proses, sebagai materi yang mengalami perkembangan sejarah yang tak putus2nya. Ini sesuai dengan tingkat ilmu2 alam pada waktu itu, dan dengan cara berfilsafat secara metafisik, yaitu antidialektik, yang bertalian dengan tingkat ilmu2 itu. Alam, sejauh yang sudah diketahui, berada dalam gerak yang kekal-abadi. Tetapi menurut ide2 pada waktu itu, gerak itu berlangsung, juga dengan kekal-abadi, dalam lingkaran dan karenanya tidak pernah berpindah dari tempatnya: gerak itu berulang-ulang menghasilkan hasil yang itu2 juga. Pandangan itu pada waktu itu tidak dapat dielakkan. Teori Kant tentang asal-usul tata surya <a href="https://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1886/ludwig-feuerbach/ch02.htm#n4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #333399;">[2-4]</a> baru saja dikemukakan dan masih dianggap sebagai suatu barang ajaib belaka. Sejarah perkembangan bumi, geologi, masih sama sekali belum diketahui, dan konsepsi bahwa makhluk2 alam yang bernyawa di hari ini adalah hasil guatu rentetan perkembangan yang panjang dari yang sederhana ke yang rumit, pada waktu itu sama sekali tidak dapat dikemukakan secara ilmiah. Oleh sebab itu pendirian yang tidak historis terhadap alam tidak dapat dielakkan. Semakin kuranglah alasan kita untuk mencela para ahli filsafat abad ke-18 tentang hal itu, karena hal yang sama terdapat pada Hegel. Menurut Hegel, alam, sebagai “penjelmaan” semata diri ide, tidak mampu berkembang dalam waktu hanya mampu memperbesar kelipatgandaannya dalam ruang, sehingga alam bersamaan dan berdampingan satusamalain memperlihatkan semua tingkat perkembangan yang terkandung di dalamnya, dan ditakdirkan mengalami pengulangan yang kekal-abadi dari proses-proses yang itu2 juga. Hal yang tak masuk akal ini, yaitu perkembangan dalam ruang, tetapi yang lepas dari waktu - syarat fundamental bagi semua perkembangan - dipaksakan oleh Hegel pada alam justru ketika geologi, embriologi, fisiologi tumbuh2an dan hewan, serta ilmu kimia organik sedang dibangun, dan ketika dimana-mana berdasarkan ilmu2 baru ini sedang tampil ramalan2 gemilang dari teori evolusi yang datang kemudian (misalnya; Goethe dan Lamarck). Tetapi sistim menuntutnya; maka itu metode, demi kepentingan sistim, harus menjadi tidak jujur terhadap dirinya sendiri.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Konsepsi tidak-historis yang sama berkuasa juga di bidang sejarah. Di bidang itu perjuangan melawan sisa2 Zaman Tengah memburemkan pandangan. Zaman Tengah dianggap sebagai interupsi sejarah belaka selama seribu tahun kebiadaban umum. Kemajuan besar yang dibuat dalam Zaman Tengah - peluasan wilayah kebudayaan Eropa, bangsa-bangsa besar yang berdayahidup sedang terbentuk di wilayah itu damping-mendampingi, dan akhirnya kemajuan teknik yang luar biasa pada abad ke-14 dan ke-15 - semua ini tidak dilihat. Jadi tidak dimungkinkan adanya pengertian rasionil tentang saling-hubungan kesejarahan yang besar, dan sejarah paling banyak menjadi suatu kumpulan contoh-contoh dan ilustrasi2 untuk digunakan oleh para ahli filsafat.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Penjaja2 yang melakukan pemvulgaran, yang di Jerman pada tahun limapuluhan berkecimpung dalam materialisme, sama sekali tidak mengatasi keterbatasan guru2 mereka itu. Seluruh kemajuan ilmu2 alam yang sementara itu telah dicapai bagi mereka hanyalah bukti2 baru saja yang dapat digunakan untuk menentang adanya pencipta dunia; dan, memang, mereka sama sekali tidak menjadikan pengembangan teori itu lebih jauh sebagai usaha mereka. Walaupun idealisme sudah tidak bisa berkembang lagi dan mendapat pukulan yang mematikan dari Revolusi 1848, ia mempunyai kepuasan melihat bahwa materialisme untuk waklu itu sudah tenggelam lebih dalam lagi. Tidak dapat disangkal bahwa Feuerbach adalah benar ketika dia menolak memikul tanggungjawab atas materialisme itu; hanya dia semestinya tidak mencampurbaurkan ajaran2 pengkhotbah2 berkelilling itu dengan materialisme pada umumnya.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Tetapi, disini, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, semasa hidup Feuerbachpun, ilmu2 alam masih berada dalam proses pergolakan yang hebat, pergolakan yang baru selama limabelas tahun yang akhir2 ini mencapai kesimpulan relatif yang membawa kejelasan. Bahan2 ilmiah baru telah diperoleh dalam ukuran yang belum pernah terdengar hingga kini, tetapi penetapan saling-hubungan, dan dengan demikian soal membawa ketertiban ke dalam kekacauan penemuan2 yang dengan cepatnya susul-menyusul, baru akhir2 ini menjadi mungkin. Memang benar bahwa Feuerbach semasa hidupnya masih sempat menyaksikan ketiga penemuan yang menentukan - penemuan sel, transformasi energi dan teori evolusi, yang diberi nama menurut Darwin. Tetapi bagaimana seorang ahli filsafat yang kesepian, yang hidup dalam kesunyian desa, dapat secara memuaskan mengikuti perkembangan2 ilmiah guna menghargai menurut sepenuh nilainya penemuan2 yang sarjana2 ilmu2 alam sendiri pada waktu itu masih membantahnya atau tidak tahu bagaimana menggunakannya sebaik-baiknya? Kesalahan tentang ini semata-mata terletak pada syarat2 yang menyedihkan yang terdapat di Jerman, yang mengakibatkan tukang2 tindas-kutu eklektis yang melamun telah menempati mimbar2 filsafat, sedangkan Feuerbach yang menjulang tinggi diatas mereka semua, harus tinggal diudik dan membusuk disuatu desa kecil. Maka itu bukanlah salah Feuerbach bahwa konsepsi historis tentang alam, yang kini sudah mungkin dan yang menyingkirkan segala keberatsebelahan materialisme Perancis, tetap tak tercapai olehnya.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Kedua, Feuerbach memang tepat dalam menyatakan bahwa materialisme alam-ilmiah yang eksklusif adalah sesungguhnya dasar dari bangunan pengetahuan manusia, tetapi bukan bangunan itu sendiri. Karena kita tidak hanya hidup di dalam alam, tetapi juga di dalam masyarakat manusia, dan inipun, tidak kurang daripada alam, mempunyai sejarah perkembangannya dan ilmunya. Oleh sebab itu soalnya ialah membikin ilmu tentang masyarakat, yaitu jumlah keseluruhan dari apa yang dinamakan ilmu-ilmu sejarah dan filsafat, selaras dengan dasar materialis, dan membangunnya kembali di atas dasar itu. Tetapi tidak ditakdirkan bahwa Feuerbachlah yang melakukan hal yang demikian itu. Meskipun ada “dasar”nya, dia disini tetap terikat oleh belenggul2 idealis yang tradisionil, suatu kenyataan yang dia akui dengan kata2 berikut ini : “Kebelakang saya setuju dengan kaum materialis, tetapi kedepan tidak!” Tetapi disini Feuerbach sendirilah yang tidak maju “kedepan”, ke lapangan sosial, yang tidak dapat melampaui pendiriannya tahun 1840 atau 1844. Dan lagi ini terutama disebabkan oleh pengasingan diri yang memaksa dia, yang, diantara semua filsuf, adalah yang paling cenderung kepada pergaulan, kemasyarakatan, untuk menghasilkan pikiran2 dari kepalanya yang kesepian itu dan bukan sebaliknya, yaitu dari pertemuan2 yang bersahabat dan bermusuhan dengan orang2 lain yang sekaliber dengan dia. Kelak akan kita lihat secara mendetail seberapa banyak dia tetap seorang idealis di dalam bidang itu.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Hanya perlu ditambahkan lagi disini bahwa Starcke mencari idealisme Feuerbach di tempat yang salah. “Feuerbach adalah seorang idealis; dia percaya akan kemajuan umat manusia.” (hlm. 19). “Dasar, bangunan bawah dari keseluruhannya, bagaimanapun tetap idealisme. Realisme bagi kami tidaklah lain daripada suatu perlindungan terhadap penyelewengan2, sementara kami mengikuiti kecenderungan2 ideal kami. Bukankah kasih, cinta dan kegairahan akan kebenaran dan keadilan merupakan kekuatan2 ideal?” (hlm. VIII).</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Pertama, idealisme disini tidak mengandung arti lain daripada pengejaran tujuan2 ideal. Tetapi, ini seharusnya paling2 menyangkut idealisme Kant dan “imperatif kategoris”nya, sebaliknya, Kant sendiri menyebut filsafatnya “idealisme transcendental”; dan sekali-kali bukan karena dia di dalamnya juga mempersoalkan cita2 etika, tetapi karena alasan2 yang lain samasekali, sebagaimana Starcke akan ingat. Takhayul bahwa idealisme filsafat bersendikan kepercayaan akan cita2 etika, yaitu cita2 sosial, timbul diluar filsafat, dikalangan kaum filistin Jerman, yang mengapalkan diluar kepala beberapa bagian kebudayaan filsafat yang mereka perlukan dari syair2 Skhiller. Tidak seorangpun yang lebih keras mengecam “imperatif kategoris” Kant yang impoten, impoten karena dia menuntut hal yang tidak mungkin, dan karenanya tidak pernah menjadi kenyataan - tidak seorangpun yang lebih kejam mencemoohkan kegairahan filistin yang sentimental akan cita2 yang tak dapat direalisasi yang diajukan oleh Skhiller daripada justru Hegel, orang idealis yang sempurna itu. (Lihat misalnya, bukunya <i>Fenomenologi</i>).</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Kedua, kita sekali-kali tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan bahwa segala sesuatu yang membikin manusia bertindak harus melalui otak mereka - bahkan makan dan minum, yang mulai sebagai akibat dari rasa lapar atau rasa haus hanya disampaikan melalui otak dan berakhir sebagai hasil rasa puas yang juga disampaikan melalui otak. Pengaruh2 dunia luar terhadap manusia menyatakan dirinya di dalam otaknya, dicerminkan di dalamnya sebagai perasaan, pikiran, rangsang, kemauan - pendek kata, sebagai “kecenderungan2 ideal”, dan dalam bentuk ini menjadi “kekuatan2 ideal”. Maka itu, jika seseorang harus dianggap idealis karena dia mengikuti “kecenderungan2 ideal” dan mengakui bahwa “kekuatan2 ideal” mempunyai pengaruh terhadap dia, maka sietiap orang yang agak normal perkembangannya adalah seoreang idealis sejak lahirmya dan jika demikian apakah masih bisa ada seorang materialis?</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Ketiga, keyakinan bahwa kemanusiaan, sekurang-kurangnya pada saat sekarang ini, dalam keseluruhannya bergerak menurut arah yang maju tidak mempuniai sangkut paut apapun dengan antagonisme antara materialisme dan idealisme. Kaum materialis Perancis, tidak kurang daripada orang2 deis seperti Voltaire dan Rousseau menganut keyakinan itu dalam derajat yang hampir fanatik, dan kerapkali telah membuat pengorbanan perorangan yang paling besar untuk keyakinan itu. Jika pernah ada orang yang mengabdikan seluruh hidupnya kepada “kegairahan akan kebenaran dan keadilan” - menggunakan kata2 itu dalam arti yang baik - maka orang itu adalah Diderot, misalnya. Oleh sebab itu, jika Starcke menyatakan bahwa semua itu adalah idealisme, maka ini hanya membuktikan bahwa bagi dia kata materialisme, dan seluruh antagonisme antara kedua aliran itu telah hilang segala artinya.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Kenyataannya ialah bahwa Starcke, walaupun barangkali secara tidak sadar, dalam hal ini memberi konsesi yang tidak dapat diampuni kepada prasangka filistin yang tradisionil mengenai perkataan materialisme, yang diakibatkan oleh pemfitnahan kata itu dalam waktu lama oleh pendeta2. Perkataan materialisme oleh si filistin diartikan kerakusan, kemabukan, mata-keranjang, nafsu berahi, kesombongan, kelobaan, kekikiran, ketamakan, pengejaran laba dan penipuan bursa - pendeknya, segala kejahatan busuk yang dia sendiri lakukan secara sembunyi2. Perkataan idealisme diartikannya kepercayaan akan kebajikan, filantropi universal dan secara umum suatu “dunia yang lebih baik,” yang dia sendiri banggakan dimuka orang lain, tetapi yang dia sendiri hanya percaya selama dia berada dalam kesusahan atau sedang mengalami kebangkrutan sebagai akibat dari ekses2 “materialis”nya yang biasa. Waktu itulah dia menjanjikan lagu kesayangannya: Manusia itu apa ? - Setengah binatang, setengah malaikat.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
Adapun tentang hal2 lainnya, Starcke dengan bersusahpayah membela Feuerbach terhadap serangan2 dan ajaran2 para asisten profesor yang berteriak2, yang kini di Jerman memakai nama ahli filsafat. Bagi orang2 yang berminat akan tembuni dari filsafat klasik Jerman, ini sudah tentu merupakan soal yang penting; bagi Starcke sendiri mungkin nampaknya peritu. Tetapi, kami tak akan menyusahkan pembaca dengan itu.</div>
<hr class="section" style="height: 1px; width: 492.359375px;" />
<h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #000033; font-family: 'Century Schoolbook', 'Hoefler Text', Helvetica, serif; font-size: 22pt; margin-left: 36px; margin-right: 36px; text-align: center;">
Catatan</h3>
<div class="information" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #000033; font-family: Helvetica, serif; line-height: 20px; margin-left: 89.515625px; margin-right: 89.515625px;">
[2-1] Di kalangan orang liar dan orang2 biadab yang tingkat perkembangannya lebih rendah masih umum terdapat ide bahwa bentuk manusia yang tampil di dalam mimpi adalah nyawa yang untuk sementara waktu meninggalkgn tubuh2 manusia itu; oleh sebab itu, orang yang sesungguhnya yang bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan oleh wujudnya di dalam mimpi terhadap orang yang mimpi. Imthurn menemukan kepercayaan yang seperti itu misalnya dikalangan orang Indian di Guicma dalam tahun 1884. (<i>Keterangan Engels</i>).<a href="https://www.blogger.com/null" name="n2"></a></div>
<div class="information" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #000033; font-family: Helvetica, serif; line-height: 20px; margin-left: 89.515625px; margin-right: 89.515625px;">
[2-2] Planet yang dimaksud ialah Neptunus, ditemukan pada tahun 1846 oleh Johann Gaililei, seorang ahli astronomi di Observatorium Berlin. - <i>red.</i><a href="https://www.blogger.com/null" name="n3"></a></div>
<div class="information" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #000033; font-family: Helvetica, serif; line-height: 20px; margin-left: 89.515625px; margin-right: 89.515625px;">
[2-3] Teori phlogistis: teori yang berlaku di bidang ilmu kimia dalam abad2 ke-17 dan ke-18 dan yang menyatakan bahwa pembakaran terjadi karena di dalam badan tertentu terdapat zat khusus yang bernama phlogiston. -<i> red</i>.<a href="https://www.blogger.com/null" name="n4"></a></div>
<div class="information" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #000033; font-family: Helvetica, serif; line-height: 20px; margin-left: 89.515625px; margin-right: 89.515625px;">
[2-4] Teori yang menyatakan bahwa matahari dari planet2 berasal dari gumpalan kabut pijar yang berputar. - <i>red</i>.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: Helvetica, serif; line-height: 24px; margin-left: 67.125px; margin-right: 67.125px; text-align: justify; text-indent: 1em;">
<br /></div>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="n1"></a><span style="background-color: white;"></span><br />
<hr class="end" style="height: 1px; width: 1029.46875px;" />
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-54763862877586998222014-04-27T00:39:00.000-07:002014-04-27T00:39:30.956-07:00Kasbul:Kaderisasi Katholik Anti Komunis/Islam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: dotted; border-bottom-width: 1px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 20px; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px 0px 5px;">
<br /></h1>
<div class="post-info" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 11px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-transform: uppercase;">
<div style="padding: 0px;">
<span class="time" style="background-image: url(https://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/enterprise/images/icon-time.png); background-position: 0% 0%; background-repeat: no-repeat no-repeat; margin: 0px 0px 0px 3px; padding: 0px 0px 2px 18px;">19 APRIL 2014</span> <span class="post-comments" style="background-image: url(https://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/enterprise/images/icon-comments.png); background-position: 0% 0%; background-repeat: no-repeat no-repeat; margin: 0px 0px 0px 3px; padding: 0px 0px 2px 18px;"><a href="https://helmysyamza.wordpress.com/2014/04/19/kasbulkaderisasi-katholik-anti-komunisislam/#respond" sl-processed="1" style="color: #008dcf; text-decoration: none;" title="Comment on Kasbul:Kaderisasi Katholik Anti Komunis/Islam">LEAVE A COMMENT</a></span></div>
</div>
<h2 style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: dotted; border-bottom-width: 1px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 20px; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px 0px 5px;">
<span style="color: red;"><a href="https://helmysyamza.wordpress.com/" sl-processed="1" style="color: #333333; text-decoration: none;"><span style="color: red;"><img alt="" class="aligncenter" height="250" src="https://helmysyamza.files.wordpress.com/2014/04/e69c7-buku-pater-beek5b15d.jpg?w=182&h=250" style="border: none; display: block; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%;" width="182" /></span></a></span></h2>
<h2 style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: dotted; border-bottom-width: 1px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 20px; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px 0px 5px;">
<span style="color: red;">FortunaMedia.com |<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;">Kasbul:Kaderisasi Katholik Anti Komunis/Islam,</span></span></span></h2>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;">
<div style="padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;">Telah 69 tahun Indonesia Merdeka tak pernah kita mendengar adanya organisasi rahasia-bawah tanah yang diprakarsai puak Kristian di Indonesia.Selama ini hanya kita mendengar kisah-kisah pemurtadan terancang oleh pihak gereja kharismatik terhadap umat Islam Indonesia</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span id="more-3947"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;"><span style="color: black;">Namun menjelang pemilihan presiden Indonesia 2014 ini ,gencar media-media cetak dan internet Indonesia memberitakan adanya sebuah organisasi rahasia-kerana<i> </i>begitu rapi kerahasiannya dan penuh misteri hingga-tentang nama gerakan itupun ada yang menulis sebagai <strong>Kasbul [Kaderisasi Sebulan]</strong>, atau <strong>Khasebul [Khalwat Sebulan]</strong> Gerakan ini adalah tempat me-rekrut kader-kader Katolik, seolah-olah berada di antara titik ada dan tiada. Apakah wadah pengkaderan ini benar-benar ada atau hanya mitos semata? Tulisan ini akan menjawabnya</span></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="color: red; font-family: verdana, sans-serif;"><span style="font-size: medium;"><b>Pater Beek: Paderi anti Komunis</b></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Kasbul merupakan <span id="result_box" lang="en">event</span> bagi Pater Beek seorang rohaniawan Jesuit kelahiran Belanda untuk mendidik kader-kader Katolik yang militan. Awalnya, tempat kaderisasi terletak di Asrama Realiono,Yogyakarta. Letak asrama ini tak jauh dari kampus University Sanata Dharma di Jalan Gejayan [sekarang Jalan Afandi],Yogyakarta. Di tempat inilah para kader Katolik muda dididik untuk menghadapi kaum Komunis dan Islam.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Pater Beek memang dikenal sebagai rohaniawan yang anti Komunis. Sebelum peristiwa 1965 pecah[G30S], Pater Beek mendidik mahasiswa-mahasiswa Katolik dalam Kasbul untuk melawan kekuatan Komunis. Richard Tanter [1991] menyatakan:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<blockquote class="gmail_quote" style="background-color: whitesmoke; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-color: rgb(230, 230, 230) rgb(230, 230, 230) rgb(230, 230, 230) rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-width: 1px; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 0px 0.8ex; padding: 10px 20px 0px 1ex;">
<div style="padding: 0px 0px 10px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Bagi [Pater] Beek, ada dua musuh besar bagi Indonesia maupun bagi Gereja, yaitu Komunisme dan Islam, di mana ia melihat keduanya memiliki banyak keserupaan: sama-sama memiliki kualitas ancaman.”</i></span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Oleh sebab itu, Pater Beek mengkonsolidasi kekuatan untuk melawan Komunisme yang saat itu kuat di Indonesia. Ia kumpulkan mereka untuk diberi pendidikan. Terutama yang dihimpun adalah mahasiswa-mahasiswa Katolik dari berbagai daerah. Dalam buku berjudul <i>Bayang-Bayang PKI</i>[1996] disebutkan:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Selama bertahun-tahun Pater Beek memang telah menghimpun dan membina anak-anak muda, terutama mahasiswa, untuk ditempa sebagi kekuatan anti-komunis. Basis utamanya adalah PMKRI [Pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia], yang saat itu merupakan organisasi underbouw Partai Katolik. Tokoh-tokoh PMKRI pula yang kemudian banyak terlibat dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia [KAMI]. Dengan pengaruh dan jaringan anti-komunis yang kuat itu, tak heran banyak dugaan bahwa Pater Beek memainkan peranan penting dalam gerakan anti-komunis. Antara lain, ia sering disebut-sebut sebagai penghubung antara militer Angkatan Darat dan CIA</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Keterlibatan Pater Beek adalam gerakan anti Komunis juga ditulis oleh Oei Tjoe Tat [1995] dalam memoirnya. Ia memberikan kesaksian sebagai berikut:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Pater Beek itu, saya lihat pertama kali setelah saya dibebaskan. Saya di dalam tahanan mendengar dari orang-orang PNI, BAPERKI, PKI, dan sebagainya bahwa Pater Beek ini adalah agen CIA. Dia membina pemuda-pemuda keturunan Katolik, terutama pemuda-pemuda keturunan Tionghoa-Katolik, untuk antara lain membakar gedung Kedutaan besar Republik Rakyat China, membakar gedung University Res Publika dan menghancurkan semua gedung-gedung PKI atau rumah-rumah orang PKI. Ini dianggap ultra-kanan. Selama saya mendengarkan itu, saya di RTM. Bagaimanapun saya Katolik. Jadi, ada seorang pastur Katolik begitu, saya diam. Tapi pada waktu saya diperkenalkan dengan Pater Beek dan datang ke sini [RTM-red] kemudian, dia mengaku. Dia bilang begini pada saya, “Kalau pak Oei perlu sesuatu dari…, saya bisa. Ali Moertopo, semua jenderal.” Saya dengar dia ini membantu Liem Bian Koen dan Liem Bian Khie, Sumarlin. Semua ini di bawah dia. Dia juga kuat di PMKRI.”</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Ketika PKI-parti komunis Indonesia-ditumpas pasca Peristiwa 1965[G30S], Pater Beek, melalui Ali Moertopo, menyerahkan 5.000 nama orang-orang PKI pada CIA. Hal ini terungkap ketika wartawati AS, <b>Kathy Kadane</b>, yang mewawancarai mantan pegawai Kedubes AS di Jakarta, pegawai CIA dan Departmen Luar Negeri[Deplu] AS. Ia mendapatkan pengakuan dari nara sumbernya itu. Salah satu yang diwawancarai adalah <b>Lydman</b>—mantan timbalan ketua misi Kedubes AS di Jakarta. Dalam wawancara tersebut Lydman mengatakan pengumpulan nama-nama orang PKI selain dilakukan oleh stafnya juga dibantu oleh Ali Moertopo.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Lantas bagaimana nasib 5.000 nama orang-orang komunis tersebut? Robert J Martens—yang saat Peristiwa 1965 pecah menjawat sebagai Sekretaris I Kedubes AS—melakukan pemeriksaan terhadap 5.000 orang dalam daftar itu. Dari hasil pemeriksaannya didapatkan semua orang yang terdapat dalam daftar itu ditangkap dan kemudian dibunuh. Menanggapi pembunuhan tersebut, Pater Beek dalam wawancaranya dengan Aaad van Heuvel [1993] dengan ringan mengatakan:<i>“Masalahnya mereka atau kita [yang dibunuh]</i>.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Setelah orang-orang Komunis ditumpas, entah apa alasannya, pada tahun 1967 tempat pendidikan Kasbul di pindahkan ke Klender, Jakarta Timur. Menurut Mujiburrahman [2006], tempat di Klender dikelola oleh seorang suster bernama Mathilda Maria Van Thienen. Dari wawancara dengan sang suster, Mujiburrahman mendapatkan keterangan bahwa asrama di Klender terdiri dari tiga blok dengan 72 ruangan dan 114 tempat tidur. Biasanya Pater Beek akan datang empat kali dalam setahun memimpin acara Kasbul.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;"><b>Sistem Kaderisasi dalam Kasbul,</b></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Dalam setiap pelatihan Kasbul, biasanya diikuti oleh 100 orang—sepuluh di antaranya adalah perempuan. Mereka merupakan kader-kader Katolik terpilih dari berbagai daerah dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Supaya bisa mengikuti kaderisasi yang sifatnya rahasia ini, seseorang harus mendapatkan rekomendasi dari romo di tempatnya berasal. Pendanaan dari acara ini sebagian besar didapatkan dari luar negeri, terutama Belanda dan Jerman.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Peraturan Kasbul memang cukup berat. Seseorang yang telah mengikuti Kasbul dilarang keras menceritakan keikut sertaannya pada orang lain, baik pada keluarga maupun teman. Sebelum pelatihan, mereka akan menjalani serangkaian test psikologi. Test ini digunakan untuk mengetahui sifat dan keahlian seseorang yang kelak diperlukan sewaktu melakukan penugasan. Sedangkan untuk menyembunyikan identiti seseorang, maka selama pelatihan nama diubah sehingga antara satu peserta dengan peserta yang lain tidak saling mengenal identiti sebenarnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Metode pelatihan yang diterapkan Pater Beek dalam Kasbul merupakan kombinasi antara kaderisasi Katolik ala Jesuit dan Komunis. Oleh kerana itu, tak menghairankan kalau selama kaderisasi dididik dengan disiplin yang keras. Menurut Mujiburrahman, selama pelatihan tak jarang mereka harus terlibat dalam adu fisik, direndahkan dan dilecehkan guna menggembleng mental. Apa yang diungkapkan Mujiburrahman juga dibenarkan oleh Dr. George J. Aditjondro:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Dalam kegiatan Kasbul itu bukan cuma indoktrinasi yang dilakukan, bahkan latihan fisik yang mendekati latihan militer juga diberikan. Di sana para kader dilatih menghadapi situasi jika diintrograsi oleh lawan. Bagaimana meloloskan diri dari tahanan, bagaimana survive dan sebagainya.”</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Sementara itu, Richard Tanter juga memberikan pendapat yang serupa:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Dalam prateknya, kursus-kursus tersebut mengambil metode campuran, perpaduan teknik-teknik pendidikan Jesuit dan Komunis, berbasiskan disiplin diri yang kuat. Kursus atau pelatihan-pelatihan ini diselenggarakan dengan pendekataan yang amat brutal atas para pesertanya: para calon kader bahkan kerap kali diharuskan saling menghajar atau memukul rakan-rakan sepelatihannya sendiri, dihina dengan keharusan merangkak di lantai yang penuh dengan kotoran, sesi-sesi harian yang panjang penuh dengan umpatan-kejian mengejutkan di tengah malam buta.”</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Selain cara-cara yang telah diuraikan di atas, mereka juga diharuskan puasa sepanjang hari dan berdoa semalam suntuk. Hal seperti itu juga dilakukan oleh Pater Beek. Sementara itu, bagi peserta pelatihan yang melanggar disiplin yang telah ditetapkan akan dihukum, dan apabila sudah berulang-ulang melakukan kesalahan, maka akan dipulangkan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Dalam Kasbul seseorang juga diuji kejujurannya. Sebagaimana dituturkan Mujiburrahman, cara pengujian ini dilakukan Pater Beek dengan cara meletakkan uang pada sebuah buku yang sering dibaca oleh peserta. Bila uang itu hilang, maka Pater Beek akan melakukan investigasi. Ia akan mencoba mengidentifikasikan siapa yang mengambil uang tersebut. Pertama-tama ia akan menanyai peniaga dikompleks pelatihan itu. Apabila uang tidak ditransaksikan di tempat itu, maka ia menanyai orang-orang yang dicurigai. Dan setelah uang ditemukan, ia akan menghukum orang tersebut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><span style="color: red;"><span style="font-size: medium;"><b>Pindah Sasaran: Dari Komunis Ke Islam,</b></span></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<b></b></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Setelah Komunis berhasil dihancurkan oleh Orde Baru, sasaran Pater Beek pindah ke Islam. Teori Pater Beek tentang Islam sebagai ancaman dikenal sebagai teori <b><i>Lasser Evil Theory</i> [Teori Setan Kecil].</b> Dalam teori itu dibabarkan bahwa setelah komunis berhasil dihancurkan oleh tentara, maka akan muncul dua ancaman. Tentang dua ancaman ini Dr. George J. Aditjondro memberikan uraian sebagai berikut:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Setelah komunis dihancurkan oleh tentara, [Pater] Beek melihat ada dua ancaman [setan] yang dihadapi kaum Katolik di Indonesia. Kedua ancaman sama-sama berwarna hijau, Islam dan tentara. Tapi Beek yakin, tentara adalah ancaman yang lebih kecil [lasser evil] dibandingkan Islam yang dilihatnya sebagai setan besar. Berdasarkan fikiran itulah maka perintah Beek kepada kader-kadernya adalah rangkul tentara dan gunakan mereka untuk menindas Islam.”</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Tentang pilihan Pater Beek memilih Orde Baru dan tentara ditekankan Ricarad Tanter sebagai berikut:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Pemilihan semacam ini dibenarkan [Pater] Beek, dengan dalih sungguh pun banyak kesalahan yang dilakukan yang dibuat oleh Soeharto, watak Komunis maupun Islam yang tidak dapat diterimanya, membuatnya tidak bisa memilih lain, selaian memberikan dukungan atas the lesser evil [tentara]”</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><b>B. Suryasmoro Ispandrihari</b>—salah satu narasumber Mujiburrahman dalam desertasinya[thesis]—yang pernah ikut Kasbul pada tahun 1988, mengungkapkan bahwa para peserta diajarkan untuk menjadikan Islam sebagai musuh yang menakutkan. “Islam adalah musuh Katolik…Dan jika diperlukan lulusan Kasbul harus mengambil senjata untuk berjuang melawan Islam,” begitu penuturan B. Suryasmoro Ispandrihari menirukan ucapan salah seorang pengajarnya di Kasbul. Pernyataan Suryasmoro Ispandrihari juga dibenarkan oleh <b>Damai Pakpahan</b>—seorang peserta Kasbul tahun 1984 dan sekarang menjadi aktivis NGO- di Yogyakarta. Kerana doktrin dalam Kasbul yang Islam phobia, membuat Damai Pakpahan memilih keluar dari jaringan Kasbul. Apa yang dilakukan oleh Damai Pakpahan juga dilakukan <b>Dr. George J. Aditjondro.</b> Ia menuturkan sebagai berikut:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Saya sendiri juga pernah menjadi kader Pater Beek dan dilatih melawan komunis. Tapi seperti juga Wangge, ketika CSIS sudah menjadikan Islam sasarannya, dan kerana CSIS menjadi tanki pemikir Regim Suharto, juga kerana ikut berdarahnya tangan CSIS di Timor Timur, saya tidak bisa lagi tetap berada dalam jaringan pengikut Pater Beek”.</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;"><strong><span style="color: red;">Epilog: Setelah Katolik Dipinggirkan Soeharto,</span></strong></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<strong></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Setelah selesai kaderisasi para lulusan Kasbul diharuskan setia pada Pater Beek. Bentuk kesetiaan ini selain taat menjalankan perintah juga diharuskan membuat laporan setiap bulan. Tentang hal di diungkapkan oleh Ricard Tanter:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><i>“Setelah hari-hari yang melelahkan, dalam jam tidur yang amat pendek, dan lain sebagainya, hasil akhirnya adalah: menjadi seorang kader yang sepenuhnya setia, patuh kepada Beek secara personal; menjadi orangnya Beek seumur hidup, yang bersedia melakukan apa saja baginya. Ketika para kader itu dipulangkan ke habitat asalnya, orang-orang muda ini kemudian diminta untuk menghasilkan laporan bulanan atas segala hal yang mereka dengar dan lihat di dalam organisasi masing-masing, yang dilakukan untuk Beek dan demi Beek seorang. Secara bertahap Beek membangun kepentingan dirinya, sebuah jaringan—kerja intelejen personal. Bagi pimpinan-pimpinan Gereja yang mendukung program Beek, maka hasilnya tentu akan memuaskan.”</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<i></i></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Apa yang diungkapkan Richard Tanter memang benar. Para lulusan Kasbul kemudian dibuatkan jaringan yang dikembangkan dengan sistem sel. Masing-masing sel dipimpin oleh seorang koordinator yang berhubungan dengan koordinator sel-sel lainnya. Dengan sistem ini, selain organisasinya rapi, juga memungkinkan gerakan yang efektif. Sementara itu, para lulusan terbaik akan dikirim ke luar negeri.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Posisi politik Kasbul memang tidak </span><span style="font-family: verdana, sans-serif;"><span id="result_box" lang="id">monoton[</span>monotonically]. Setelah melawan Komunis, Islam, mereka kemudian bergeser melawan Soeharto. Ini terjadi ketika pada tahun 1990-an Soeharto mulai merangkul Islam dengan merestui berdirinya <b>ICMI [Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]</b>, dan posisi CSIS mulai disingkirkan. Sejak kejadian itu, bandul politik Kasbul menjadi anti Soeharto. Tidak menghairankan kalau kemudian kader-kader Kasbul disebar masuk ke dalam gerakan prodemokrasi. Tentu saja sebagian dari kader-kader Kasbul masuk dalam PRD [Partai Rakyat Demokratik]—yang pada waktu itu paling keras melawan Orde Baru.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Sekarang, setelah Soeharto jatuh, dalam demokrasi terbuka, kader-kader Kasbul menyebar lagi. Mereka tentu akan terus terlibat dalam politik. Menjelang Pemilu 2014, mereka tentu mempunyai kepentingan untuk menyokong calon presiden tertentu. Ajianto Dwi Nugroho, misalnya, kader Kasbul lulusan Fisipol UGM[<span class="skimlinks-unlinked">Univ.Gajah</span> Mada], saat ini sedang menggalang kekuatan untuk memajukan Jokowi sebagai presiden mendatang. Melalui lembaga yang dimilikinya—yang sebagian stafnya alumni Kasbul—ikut momoles pencitraan-image Jokowi dalam berbagai media.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Kerja Ajianto Dwi Nugroho bisa dijadikan contoh bagaimana kader-kader Kasbul bekerja. Sewaktu mahasiswa, ia masuk dalam lingkaran media mahasiswa UGM, <b>Balairung</b>. Sembari di Balairung ia mendekat pada gerakan mahasiswa semacam SMID [Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi] Yogyakarta, dan Dewan Mahasiswa UGM. Walaupun agak terlambat, ia kemudian masuk menjadi anggota PRD pada tahun 1999. Untuk survive ia sempat berpacaran dengan mahasiswi beragama Islam dan berkerudung, guna membiayai hidupnya. Dengan pelatihan yang diperoleh ketika mengikuti Kasbul, ia bisa mengambil peranan dalam setiap perubahan politik yang ada. Itulah salah satu kelebihan kader-kader Kasbul,</span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;">Untuk info selengkapnya thread ini ,Anda jangan lupa baca artikel berkaitan,Terimakasih;</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<i><span style="font-size: medium;"><a href="https://helmysyamza.wordpress.com/2014/04/19/mafia-fundamentalis-katolik-di-lingkaran-jokowi/" sl-processed="1" style="color: #008dcf; text-decoration: none;">Mafia Fundamentalis-Katolik-di-lingkaran-Jokowi/</a></span></i></div>
<b style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;"></b><strong style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;"></strong><i style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;"></i><br />
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: x-small;">Sabtu 18 Jamadilakhir 1435 / 19 April 2014</span></span></span><br />________________<br /><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;">Adaptasi dari karya asal M. Sembodo,Penulis buku “Pater Beek, Freemason dan CIA.”</span></span><br /><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana, sans-serif;">Editor by <a href="http://helmysyamza.tumblr.com/" sl-processed="1" style="color: #008dcf; text-decoration: none;">Wilhelmina.tumblr.com,</a></span></span></div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-79826663665278414792014-04-23T21:46:00.001-07:002014-04-23T21:46:32.344-07:00The Tielman Brothers<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span style="font-size: 13px; line-height: 20.607999801635742px;">Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</span></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<b>The Tielman Brothers</b> adalah sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Grup_musik" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Grup musik">grup musik</a> tertua asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Indonesia">Indonesia</a><sup class="reference" id="cite_ref-www.kidnesia.com_1-0" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#cite_note-www.kidnesia.com-1" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">[1]</a></sup>. Mereka adalah anak dari Herman Tielman asal Kupang dan Flora Lorine Hess.<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Musik">Musik</a> mereka beraliran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rock_and_roll" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rock and roll">rock and roll</a>, namun orang-orang di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Belanda">Belanda</a> biasa menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_Indonesia" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Musik Indonesia">musik Indonesia</a>dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_bagian" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Negara bagian">Barat</a>, dan memiliki akar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keroncong" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Keroncong">Keroncong</a>. The Tielman Brothers merupakan band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
The Tielman Brothers pernah tampil di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Negara" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Istana Negara">Istana Negara</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jakarta">Jakarta</a> dihadapan<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Presiden" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Presiden">Presiden</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Soekarno">Soekarno</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-2" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#cite_note-2" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">[2]</a></sup> . Karier rekaman mereka dimulai ketika keluarga Tielman pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1957" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="1957">1957</a> hijrah dan menetap di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Breda" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Breda">Breda</a>, Belanda. Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Eropa">Eropa</a>, terutama Belanda. Di Indonesia sendiri nama The Tielman Brothers masih menjadi nama yang asing, sebuah kenyataan yang sangat disayangkan.</div>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; color: #252525; float: right; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); font-size: 13px; overflow: hidden; padding: 3px !important; text-align: center; width: 262px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tielman0031.jpg" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="361" data-file-width="525" height="179" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e3/Tielman0031.jpg/260px-Tielman0031.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e3/Tielman0031.jpg/390px-Tielman0031.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e3/Tielman0031.jpg/520px-Tielman0031.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="260" /></a><div class="thumbcaption" style="border: none; font-size: 12px; line-height: 1.4em; padding: 3px !important; text-align: left;">
<div class="magnify" style="background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border: none !important; float: right; margin-left: 3px;">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tielman0031.jpg" style="background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border: none !important; color: #0b0080; display: block; text-decoration: none;" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf21/skins/common/images/magnify-clip.png" style="background-color: white; background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border: none !important; display: block; vertical-align: middle;" width="15" /></a></div>
Aksi panggung The Tielman Brothers yang atraktif</div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
The Tielman Brothers dipercaya lebih dulu memperkenalkan musik beraliran rock sebelum <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Beatles" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="The Beatles">The Beatles</a>. Aksi panggung mereka dikenal selalu atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, sang <i>frontman</i>, bahkan dipercaya telah memopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jimi_Hendrix" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jimi Hendrix">Jimi Hendrix</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jimmy_Page&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Jimmy Page (halaman belum tersedia)">Jimmy Page</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ritchie_Blackmore" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ritchie Blackmore">Ritchie Blackmore</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-3" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#cite_note-3" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">[3]</a></sup></div>
<div class="toc" id="toc" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(170, 170, 170); color: #252525; display: table; font-family: sans-serif; font-size: 13px; padding: 7px; zoom: 1;">
<div id="toctitle" style="direction: ltr; text-align: center;">
<h2 style="background-image: none; border: none; color: black; display: inline; font-size: 13px; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
Daftar isi</h2>
<span class="toctoggle" style="-webkit-user-select: none;"> [<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#" id="togglelink" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">sembunyikan</a>] </span></div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin: 0.3em 0px; padding: 0px;">
<li class="toclevel-1 tocsection-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#Sejarah" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Sejarah</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#Personil" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Personil</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#Rujukan" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Rujukan</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-4" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#Pranala_luar" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Pranala luar</span></a></li>
</ul>
</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
</div>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span><span class="mw-editsection mw-editsection-expanded" style="-webkit-user-select: none; direction: ltr; display: inline-block; font-family: sans-serif; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; padding-right: 0.25em; unicode-bidi: -webkit-isolate; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: -0.25em; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&veaction=edit&section=1" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Sejarah">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&action=edit&section=1" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Sejarah">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em; margin-right: -0.25em;">]</span></span></h2>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Andy Tielman dan seluruh keluarga asalnya dari Timor. Waktu mereka masih kecil nama band mereka The Timor Tielman Brothers. Perjalanan musik The Tielman Brothers dimulai di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surabaya" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Surabaya">Surabaya</a> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="1945">1945</a>, dimana empat kakak beradik laki-laki dan seorang adik perempuannya, Jane, sering tampil membawakan lagu-lagu dan tarian daerah. Kemampuan musik mereka diturunkan dari sang ayah, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Herman_Tielman&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Herman Tielman (halaman belum tersedia)">Herman Tielman</a>, seorang kapten tentara <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/KNIL" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="KNIL">KNIL</a>, yang sering bermain musik bersama teman-temannya dirumahnya di Surabaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.399999618530273px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Berawal dari ketertarikan Ponthon untuk memainkan contrabass yang diikuti saudara-saudaranya yang lain. Reggy mempelajari banjo, Loulou mempelajari drum, dan Andy mempelajari gitar. Penampilan pertama mereka pada acara pesta di rumahnya membuat teman-teman ayahnya kagum dengan membawakan lagu-lagu sulit seperti <i>Tiger Rag</i> dan <i>12th Street Rag</i>. Sejak saat itu mereka sering tampil di acara-acara pribadi di Surabaya. Tawaran tampil pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Sampai pada akhirnya pada tahun 1957 mereka sekeluarga memutuskan untuk hijrah ke Belanda.</div>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Personil">Personil</span><span class="mw-editsection mw-editsection-expanded" style="-webkit-user-select: none; direction: ltr; display: inline-block; font-family: sans-serif; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; padding-right: 0.25em; unicode-bidi: -webkit-isolate; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: -0.25em; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&veaction=edit&section=2" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Personil">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&action=edit&section=2" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Personil">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em; margin-right: -0.25em;">]</span></span></h2>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Andy Tielman - <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vokal" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Vokal">vokal</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gitar">gitar</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Reggy Tielman - gitar, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Banjo" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Banjo">banjo</a>, vokal</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ponthon Tielman - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bass" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bass">contrabass</a>, gitar, vokal</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Loulou (Herman Lawrence) Tielman - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Drum" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Drum">drum</a>, vokal</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Jane (Janette Loraine) Tielman - vokal</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Fauzi (Firdaus Fauzi) Tielman - organ</li>
</ul>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Rujukan">Rujukan</span><span class="mw-editsection mw-editsection-expanded" style="-webkit-user-select: none; direction: ltr; display: inline-block; font-family: sans-serif; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; padding-right: 0.25em; unicode-bidi: -webkit-isolate; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: -0.25em; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&veaction=edit&section=3" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Rujukan">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&action=edit&section=3" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Rujukan">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em; margin-right: -0.25em;">]</span></span></h2>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Artikel ini disusun dari berbagai sumber.</li>
</ul>
<div class="reflist" style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 13px; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0.5em;">
<ol class="references" style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: inherit; margin: 0.3em 0px 0.5em 3.2em; padding: 0px;">
<li id="cite_note-www.kidnesia.com-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#cite_ref-www.kidnesia.com_1-0" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text"><i>Band tertua di Indonesia</i><a class="external autonumber" href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Tanya-Nesi/Musik/Band-Tertua-di-Indonesia" rel="nofollow" style="background-image: linear-gradient(transparent, transparent), url(data:image/svg+xml; background-position: 100% 50%, 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #663366; padding-right: 13px; text-decoration: none;">[1]</a></span></li>
<li id="cite_note-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#cite_ref-2" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text"><a class="external free" href="http://indorock.pmouse.nl/tielmanbrothers1.htm" rel="nofollow" style="background-image: linear-gradient(transparent, transparent), url(data:image/svg+xml; background-position: 100% 50%, 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #663366; padding-right: 13px; text-decoration: none;">http://indorock.pmouse.nl/tielmanbrothers1.htm</a> The Story of The Tielman Brothers</span></li>
<li id="cite_note-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Tielman_Brothers#cite_ref-3" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text"><a class="external free" href="http://www.rollingstone.co.id/?modul=detail&catID=42&key=275" rel="nofollow" style="background-image: linear-gradient(transparent, transparent), url(data:image/svg+xml; background-position: 100% 50%, 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #663366; padding-right: 13px; text-decoration: none;">http://www.rollingstone.co.id/?modul=detail&catID=42&key=275</a> Strangers in Their Land</span></li>
</ol>
</div>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Pranala_luar">Pranala luar</span><span class="mw-editsection mw-editsection-expanded" style="-webkit-user-select: none; direction: ltr; display: inline-block; font-family: sans-serif; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; padding-right: 0.25em; unicode-bidi: -webkit-isolate; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: -0.25em; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&veaction=edit&section=4" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Pranala luar">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Tielman_Brothers&action=edit&section=4" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Pranala luar">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em; margin-right: -0.25em;">]</span></span></h2>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span lang="Inggris" style="color: #777777; cursor: help; font-size: 0.95em; font-weight: bold;" title="Bahasa Inggris" xml:lang="Inggris">(Inggris)</span> <a class="external text" href="http://indorock.pmouse.nl/tielmanbrothers1.htm" rel="nofollow" style="background-image: linear-gradient(transparent, transparent), url(data:image/svg+xml; background-position: 100% 50%, 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #663366; padding-right: 13px; text-decoration: none;">The Story of The Tielman Brothers</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span lang="Inggris" style="color: #777777; cursor: help; font-size: 0.95em; font-weight: bold;" title="Bahasa Inggris" xml:lang="Inggris">(Inggris)</span> <a class="external text" href="http://www.hollandrocks.com/jump/bio/bz2551.html" rel="nofollow" style="background-image: linear-gradient(transparent, transparent), url(data:image/svg+xml; background-position: 100% 50%, 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #663366; padding-right: 13px; text-decoration: none;">Tielman Brothers</a> - Dutch Rock & Pop Institute</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="external text" href="http://www.youtube.com/watch?v=YvC2_nsVJv0" rel="nofollow" style="background-image: linear-gradient(transparent, transparent), url(data:image/svg+xml; background-position: 100% 50%, 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #663366; padding-right: 13px; text-decoration: none;">The Tielman Brothers - Rollin' Rock (live 1960)</a></li>
</ul>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-16419948361403241172014-04-23T21:32:00.000-07:002014-04-23T21:32:24.378-07:00Potret Sejarah "The TIELMAN BROTHERS" Written By Deni Kurniawan on Rabu, 02 Juni 2010 | 07.06.00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
Misalnya ya kalau kalian di tanya, siapa panutan guitaris rock legendaries saat ini. Semua orang pasti tau dan tunjuk tangan dan serentak menggema menyebut sebuah nama Jimmy Hendrik, ya karena Jimmy Hendrik memang orang yang di kagumi permainanya di tahun 1967. Terus kalau kalian di tanya lagi, siapakah band yang pertama kali mainin musik Rock And Roll, semua orang pasti juga sangat mahir menyebut The Beatles (1959), The Rolling Stones (1963) Padahal 11 (sebelas) tahun sebelumnya atau pada tahun 1956 ada seorang pemuda dari Maluku Indonesia bernama Andy Tielmen sudah memainkan gitar dengan kaki, gigi, bahkan stik drum, dia bermain dengan bandnya yang sangat<br />
luar biasa bernama THE TIELMANS BROTHERS. Wow…jadi sebenernya siapa yang niru siapa nih. Gue sebagai orang Indonesia bangga dengan penemuan takjub ini. Kenapa baru sekarang ya, harusnya sejarah musik dunia musti dirubah neh, karena kalau gue liat videonya, The Tielman Brothers ini tidak bisa diremehkan dan di pandang sebelah mata. Jadi siapakah The Tielman Brothers itu?<br />
<br />
The Tielmans Brothers merupakan sebuah band rock yang terdiri dari 4 anak muda asal Maluku. Band yang semula bernama The Timor Rhytm Brothers lalu berubah menjadi The Four Tielman Brothers, dengan personil empat bersaudara Tielman: Andy(lead guitar, vocal), Reggie (rhytm guitar, vocal), Phonton (double bass, vocal), dan Loulou (drums, vocal). Mereka memulai kariernya di Surabaya sejak 1945.Beruntung perjalanan karier keempat anak muda ini terbilang mulus sebab kedua orangtuanya, Herman Tielman dan Flora Lorine Hess tak cuma mendukung, tapi ikut bermain dan menjadi manager.<br />
<br />
<br />
<br />
Pada tahun 1956 The Tielman Brothers hijrah ke Breda, Belanda dan memulai karier rekaman di negeri kincir angin itu. Dari sanalah pada akhirnya The Tielman Brothers mulai menjajah musik rock di luar negeri dan memberikan pengaruh yang cukup dasyat di blantika musik rock pada saat itu. Penampilan mereka juga cukup memukau publik di Belanda khususnya dan Eropa pada umumnya. Bisa dibilang mereka lah yang pertama kali memulai atraksi panggung yang liar dan atraktif, seperti bermain gitar dan juga double bass sambil melompat atau berguling-gulingan, serta tentunya demo drums.<br />
<br />
Kepindahan mereka ke negeri Belanda dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar ini ternyata melahirkan “Indo-Rock” yang terkenal itu. Ciri kuat Indo-Rock adalah dominasi gitar, instrumen yang dikenalkan orang-orang Portugis saat datang ke Hindia-Belanda sekitar abad ke-14. Permainan gitar ala Portugis yang akhirnya dikenal sebagai musik keroncong ini dipadukan oleh anak-anak Maluku itu dengan musik Hawaii, country, dan rock’n'roll yang mereka dengar dari radio-radio Amerika Serikat yang dipancarluaskan dari Filipina atau Australia.<br />
<br />
Ada beberapa fakta yang sangat mengejutkan dari band ini. Jauh sebelum publik rock terpesona dan berdecak kagum dengan permainan gila gitaris Jimi Hendrix pada tahun 1967, salah satu personil TheTielman Brothers, Andy Tielman, sang frontman telah memulai teknik tersebut pada tahun 1956 atau 11 tahun sebelum Jimi Hendrix bereksperimen dengan gitarnya. Gaya Andy dan teknik gitarnya sangat memukau. Gitar yang dipetik menggunakan gigi, kaki, jauh mendahului Jimi Hendrix.<br />
<br />
<br />
<br />
Konon, Paul McCartney ternyata mengagumi band ini dan terinspirasi The Tielman Brothers sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an. Maklumlah, The Tielman Brothers telah membawakan lagu-lagu rock n roll jauh sebelum The Beatles muncul. Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan Hofner Violin bass. Dan saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul melihat Bass Violin Hofner. Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 strings. Fender sengaja mengirim representative-nya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans.<br />
<br />
Di tahun 1958 TheTielmans Brothers punya 3 album yang jadi hits di seluruh dunia dan memiliki banyak Gibson Les Paul keluaran pertama yang baru di impor ke Belanda saat itu.<br />
<br />
Dalam perjalanan sebuah band, tentunya ada kisah yang tidak menyenangkan pula, seperti halnya pergantian dan keluar masuknya personil band. Bagi The Tielman Brothers, hal itu bukanlah masalah sehingga bisa membuat band ini harus berhenti di tengah jalan. Yang ada malah prestasi yang luar biasa, dimana mereka bisa tetap eksis dan tampil di beberapa Negara di Eropa selain Belanda seperti Belgia dan Jerman.<br />
<br />
Sayangnya, di tahun 1976 band ini dikabarkan bubar karena boleh dikatakan permainan musik mereka terkesan mandek dan tidak ada perkembangan alias kurang eksploratif. Mereka bermain musik di tataran yang itu-itu saja, dan itulah yang akhirnya membuat publik menjadi bosan. Begitupun, karya mereka sampai sekarang masih sangat digemari di luar negeri, terutama di Belanda.<br />
<br />
Kini tinggal Andy Tielman saja yang masih eksis bermain musik dan tinggal di Belanda. Di usianya yang sudah semakin senja, Andy Tielman kini lebih banyak rekaman untuk lagu-lagu rohani dan sesekali tampil di publik Belanda dengan gitarnya. Tentu penampilannya tak bisa seliar dulu lagi.<br />
<br />
download Lagu Tielman : ==DISINI==<br />
Little Bird (Album)<---- 1 album. ==DISINI==<br />
- See more at: http://tentang-sejarah.blogspot.com/2010/06/potret-sejarah-tielman-brothers.html#sthash.eGorCxEd.dpuf</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-82919365761421023522014-04-23T05:35:00.001-07:002014-04-23T05:35:55.715-07:00MafiaWar (20): Waspada, Pemilu 2014 Diprediksi Akan Terjadi 'Chaos' Hingga 2016<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Sahabat Voa Islam,</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Berbagai kalangan menilai agar rakyat waspada dan bersiap menjaga diri dan keluarganya dari fitnah pesta demokrasi yang akan digelar tahun 2014 ini.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Narasumber kami menilai ada benang merah antara reuni Perwira TNI AD, pembentukan Paspamres Group D dan syahwat yang menggelora dari mafia cina yang sudah tak tahan mendesak PDI-P menunjuk Jokowi sebagai calon Presiden RI ke tujuh dan akan ada kerusuhan apabila Jokowi gagal nyapres.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;"><strong>Dimana benang merahnya?</strong></span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;"><strong>1) 100 Perwira Purnawiran TNI Berkumpul di MABES TNI AD</strong></span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Sekitar 100 Perwira Tinggi Purnawirawan TNI-AD berkumpul dengan Perwira Tinggi aktif di Markas Besar TNI-AD, Kamis 20 Februari 2014. Silaturahmi itu untuk menjaga netralisme TNI pada Pemilu mendatang.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh purnawirawan TNI yang menjadi Calon Presiden pada Pemilu mendatang, yaitu mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto (Capres Hanura), mantan Kepala Staf TNI-AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo dan Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto (Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat). </span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Wiranto dan Pramono Edi tampak duduk melingkar di satu meja dengan Kepala Staf TNI-AD Jenderal Budiman. Di sebelahnya, tampak mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno dan Letjen Purnawirawan Surjadi, mantan Gubernur DKI dan Mendagri era Pemerintahan Orde Baru.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Selain itu juga turut hadir Jend TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Jend TNI (Purn) Hendro Priyono, Jend TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan dan lainnya.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Tri Sutrisno dalam pidatonya menyatakan, TNI harus menjaga netralitas pada Pemilu tahun ini. TNI cukup menjaga keamanan dan kelangsungan pesta demokrasi tersebut.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">"Kami ingatkan, TNI jangan sampai terlibat langsung dalam pemilu yang akan datang," katanya.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;"><strong>2) TNI Kubu Seberang: 150 Jenderal membentuk 'Dewan Revolusi Rakyat'</strong></span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Berbagai sumber menilai sikap ini atas timbulnya gerakan Ratusan purnawirawan jenderal dan perwira menengah TNI kembali menyatukan barisan untuk ‘menjatuhkan’ atau melengserkan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Alasannya, para jenderal itu, pemerintahan SBY tidak bisa lagi diharapkan menyejahterakan rakyat, menegakkan hukum, memberantas korupsi, dan persoalan bangsa lainnya.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Informasi yang diterima, sekitar 150 purnawirawan TNI berkumpul di Jakarta, dan hadir dalam pertemuan ini antara lain Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Mustahid Astari, Tommy (PETA). Ketiganya mengatasnamakan dari Gerakan Revolusi Nurani (GRN).</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Dalam pertemuan itu dikeluarkan pernyataan Tri Komando Nurani: Turunkan SBY dengan mobilisasi umum, Bentuk Dewan Revolusi Rakyat, dan Kembali ke UUD 1945 asli. “Sebanyak 150 purnawirawan itu sudah sepakat untuk melengserkan pemerintahan SBY dengan mobilisasi umum,” kata Indro Tjahyono yang dikenal dekat dengan sejumlah jenderal purnawirawan, Selasa pagi (20/12). Menurutnya, pertemuan 150 purnawirawan TNI itu disambut 20 jenderal lainnya, termasuk Jenderal (Purn) Prabowo Subianto dengan membuat aksi keprihatinan bangsa pada pertengahan Desember lalu.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">“Prabowo dkk menyatakan aksi keprihatinan terhadap kondisi bangsa saat ini, dan hal ini sah-sah saja. Tapi, kalau 150 purnawirawan itu sudah clear, artinya menjatuhkan SBY secara inkonstitusional,” ujar Indro. Menurut Ketua DPP Hanura, partai yang didirikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto ini, para purnawirawan itu juga menyatakan optimis pemerintahan SBY tidak akan sampai 2014. “Itulah sebabnya mereka terus melakukan penggalangan kepada rakyat untuk mengkritisi pemerintahan SBY, yang pada akhirnya melakukan aksi penggulingan,” ujar Indro.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Sementara itu, mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi sangat mendukung langkah para Jenderal senior Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) yang akan berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada perengahan bulan Desember nanti. “Saya sangat mendu-kung langakah para Jenderal senior SBY tersebut. Kalau bukan senior, siapa lagi yang akan mengingatkan SBY,” kata Saurip Kadi dalam perbincangannya dengan Teraspolitik.com melalui telepon selularnya, Jum’at (25/11).</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Kecewa Diinformasikan, selain Tyasno dkk dari GRN, dari kelompok jenderal lain, sekitar 19 orang, juga kerap berkumpul di rumah Jenderal (Purn) Luhut B Panjaitan, Jenderal (Purn) Jhony Lumintang, Jenderal (Purn) Fahrur Rozi, dan lainnya. “Mereka sering berkumpul di rumah Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang juga mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Reformasi masa Presiden Abdurrahman Wahid,” kata Ketua MK Mahfud MD, beberapa waktu lalu. Menurutnya, para jenderal itu menyatakan kecewa dengan pemerintah.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">“Beberapa mantan jenderal yang sering bertemu di rumah Luhut Panjaitan antara lain, Letnan Jenderal purnawirawan Jhony Lumintang, Jenderal purnawirawan Fahrur Rozi, Letjen (Purn) Agus Wijoyo, Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri. “Setidaknya ada sekitar 19 para purnawirawan jenderal yang kerap bertemu di kediaman Luhut Panjaitan. Mereka mengatakan, pemerintahan ini mengecewakan. Pemerintahan ini lambat,” ujar Mahfud, yang juga mantan Menteri Pertahanan.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Hal senada juga dikemukakan mantan Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, menurutnya, para mantan jenderal sering melakukan pertemuan. “Para jenderal itu hampir setiap hari berkumpul dan bertemu, karena mereka berkantor di gedung yang sama, di Kuningan, Jakarta,” ujar Fahrul.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;"><strong>3) Banyak Skandal, Presiden SBY Coba Selamatkan Diri Dengan Membentuk PASPAMRES Group D. Ada Apa Jenderal?</strong></span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Skandal yang membelit Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono terlanjur beredar secara luas dikalangan jurnalis dan rakyat Indonesia. Kasus demi kasus akan makin memojokkan posisi Presiden SBY dan keluarga. Sebut saja kasus Bank Century, skandal Hambalang, kasus SKK Migas dan lainnya dinilai sebagai tekanan pada keluarga Cikeas.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Dalam hal ini maka kurun waktu tak lebih dari satu semester, SBY akan menanggalkan jabatannya sebagai Presiden RI. Meski ia bersikap irit komentar namun sejatinya ia berada dalam tekanan luar biasa. Karena SBY segera membentuk <span style="font-size: 10pt;">group D Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang disinyalir untuk mengamankan dirinya agar tidak didera 'Post Power Syndrom' dan melindungi dirinya dari serangan pihak musuh politiknya. </span></span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Sikap SBY dinilai berlebihan karena meski mantan Presiden Suharto otoriter tapi ia justru tak ada pengawalan khusus, demikian halnya dengan Gus Dur yang menolak untuk dikawal. Tapi karena memang sudah peraturan, akhirnya beliau dikawal 10 orang dengan sistem shift, antara dua sampai tiga orang saja tiap harinya,</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Pembentukan group D Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dinilai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan adalah langkah yang terlambat. Seharusnya, group tersebut dibentuk sejak jauh-jauh hari.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Hal ini seolah memunculkan kesan bahwa ada maksud dan tujuan tertentu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga membentuk group baru di Paspampres.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">"Terlambat pemerintah itu. Harusnya sejak dulu. Sehingga jadi kesan kenapa SBY lengser baru dibuat sekarang, selama ini para mantan presiden dan wakil presiden telah mendapat pengamanan yang baik dari kepolisian. Selama ini kan sudah ada, tapi dari kepolisian," ujar kata politikus PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2014).</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Mabes TNI resmi memekarkan grup di Paspampres menjadi empat. Grup D atau yang terakhir akan mendapat tugas mengawal mantan presiden dan wakil presiden. Maka Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono akan tetap mendapat pengawalan, meski sudah lengser dari jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden termasuk mantan presiden lainnya. </span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Pada 27 Agustus 2013 telah disahkan dan diberlakukan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 59/2013 tentang Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden, mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta Keluarga dan Tamu Negara.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Moeldoko melanjutkan, Peraturan Pemerintah tersebut telah ditindaklanjuti oleh Mabes TNI dengan mengeluarkan Peraturan Panglima TNI No 37/2013. Isinya tentang pengesahan validasi organisasi dan tugas Pasukan Pengamanan Presiden.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;"><span style="line-height: 21px;">Anggota Komisi I (Bidang Pertahanan dan Intelijen) DPR RI Tjahjo Kumolo menilai pembentukan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Grup D, khusus untuk mantan Presiden dan Wakil Presiden RI, berlebihan dan tidak mendesak. </span></span><span style="line-height: 21px;">Sejarah mencatat saat Presiden Soeharto berhenti, kata Tjahjo, satu grup (Grup A) Paspampres ditarik ikut Pak Harto--sapaan akrab mantan Presiden Soeharto. </span><span style="line-height: 21px;">Kemudian saat Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Wapres Megawati Soekarnoputri perlu dua grup yang tidak disiapkan secara profesional. Lalu, mulailah ada penataan satuan Paspampres sampai kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.</span></div>
<blockquote style="background-image: url(http://m.voa-islam.com/images/quote.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #0066ff; font-family: trebucet, georgia; font-size: 12px; margin: 1em 10px; padding: 0px 0px 3px 25px;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;"><span style="line-height: 21px;">Rumah atau asrama anggota Paspampres, menurut Tjahjo, harusnya dekat Istana Negara dan dekat Markas Paspampres, misalnya, di daerah Tanah Abang (dekat istana), bukannya asrama Paspamres malah dibangun atau ditempatkan di Cikeas yang jauh dari Istana Negara. "Akhirnya untuk pengamanan siapa?" ucapnya</span></span></blockquote>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 10pt;">Selama ini, tugas <strong>Grup A</strong> Paspampres yang berkekuatan empat detasemen, yakni melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Presiden RI dan keluarganya.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Tugas <strong>Grup B</strong>, lanjut dia, berkekuatan empat detasemen, melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap wakil presiden RI dan keluarganya.</span><br /><br /><span style="font-size: 10pt;">Tugas <strong>Grup C</strong>, berkekuatan dua detasemen melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap tamu negara dan keluarganya, serta satu detasemen latihan bertugas melatih dan membina kemampuan personel Paspampres.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<strong><span style="font-size: 10pt;">4) Romo Magnis Memberi Kode: Jokowi Gagal Nyapres Rakyat Rusuh</span></strong></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Jika Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo gagal menjadi calon presiden 2014, akan muncul kerusuhan di Indonesia. Jokowi bisa membuat Indonesia rusuh, dan membuat pendukung fanatiknya menjadi marah dan kehilangan akal sehatnya.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Analisis itu disampaikan tokoh Katolik Romo Franz Magnis Suseno dalam diskusi yang digelar di kantor Maarif Institute, Jakarta (04/03). “Kalau Jokowi tidak maju, maka bisa jadi ada kekerasan,” tegas Romo Magnis.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Selain Jokowi, kata Magnis, resiko yang sama akan timbul jika Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga gagal menjadi calon presiden. “Mungkin karena tidak lolos ambang batas 20 persen, jika Prabowo tidak maju akan ada masalah,” jelas Magnis.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Lebih jauh Magnis berharap Pemilihan Umum 2014 tidak menjadi sumber malapetaka, yang menyebabkan anak bangsa harus terlibat kerusuhan. Magnis juga berharap pemilihan umum dapat berlangsung dengan jujur dan adil, dan semua pihak menjaga agar tidak terjadi rekayasa perolehan suara.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Diberitakan sebelumnya, desakan agar PDIP mencalonkan Jokowi menjadi presiden 2014, semakin menguat. Namun di sisi lain, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belum juga memutuskan pencapresan Jokowi</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<strong>5) Mega & SBY Membiarkan Fenomena Jokowi, Ada Apa?</strong></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Terlihat jelas ada rencana besar untuk mendudukan Jokowi sebagai presiden RI ke tujuh dan menjadi boneka oleh para cukong cina & sekutu-sekutunya. Rencana besar terhadap Jokowi untuk jadi presiden boneka oleh para cukong-cukong Cina & sekutunya itu sudah dikonfirmasi presiden SBY melalui penasihatnya, Jend Purn Jusuf Iskan, mantan Kepala Bais.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Ia mengungkapkan informasi yang disampaikan Presiden Sby via Jusuf Sskan itu 90% sama dengan informasi yang beredar di narasumber kami.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Faktya SBY sadar bahaya besar ancam NKRI jika Cina hitam berkuasa di RI via boneka Jokowi, akan tetapi SBY tidak ambil tindakan meskipun sebenarnya mudah “menghancurkan” Jokowi. Namun Sby lebih suka untuk tidak menunjukan niatnya dan hindari ‘konfrontasi’ langsung dan memang SBY di kenal sebagai jenderal yang mahir bermain operasi intelijen.</div>
<blockquote style="background-image: url(http://m.voa-islam.com/images/quote.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #0066ff; font-family: trebucet, georgia; font-size: 12px; margin: 1em 10px; padding: 0px 0px 3px 25px;">
Citra Presiden SBY terkenal degan sikap kehatian-hatian hingga dikesankan lelet, lambat, lebay adalah sandiwara. Padahal SBY adalah ahli strategi nomor 1 di Indonesia.</blockquote>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Menghancurkan Jokowi mudah karena cukup dengan menyebarkan fakta-fakta tentang kinerja, integritas dan kapasitas Jokowi yang sebenarnya. Tapi SBY tidak melakukan itu, media pun sama dengan sikap partai-partai lain yang juga tidak mengungkapkan, apalagi PDIP yang benci setengah mati sama Jokowi tapi menahan diri.<br /><br />Karena bagaimana pun juga PDIP mendapatkan <em>blessing</em> dengan rekayasa pencitraan palsu Jokowi yang dibiayai, dilakukan dan <em>support all out</em> cukong.<br /><br />Kenapa Jokowi berani menipu semua tokoh bangsa ?</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
JK, Prabowo, Mega dan rakyat? Karena dia di back up penuh konglomerat adidaya dunia. Majikan Jokowi adalah Antony salim, James Riady, Edward Suryajaya cs dengan hampir seluruh konglo cina hitam berada dibelakang mereka. Like son like father. Jika Muchtar Riady adalah agen intelijen china, James Riady juga demikian. Buktinya banyak di dokumen resmi pemerintah AS.<br />Tak terbantahkan Bill Clinton menang jadi presiden AS berkat bantuan dana luar biasa besar dari James Riady, John Huang cs.<br /><br />Uang untuk kampanye Clinton dari James cs kemudian terbukti berasal dari China Resources Corp. Perusahaan kedok China Military Intellegence. Atas jasa besarnya membantu clinton ke tampuk kekuasaan, James menjadi sahabat karib Clinton, bersama sahabat clinton lain, hingga kini. Persahabatan erat Clinton & sahabat terdekatnya itu terbangun hingga kini, yang dikenal di AS dan dunia dgn julukan : ARKANSAS CONNECTION. Selain Bill tentu ada Hilary Clinton, John Kerry, Stanley Berhard Greenberg, Ramh Emmanuel, Webb Hubbel, Buddy Young, James Riady dsb<br /><br />Arkansas connection saat ini adalah pemerintah bayangan di AS. Hampir semua anggotanya menduduki jabatan penting di gedung putih Obama. Rahm Emmanuel kini kepala staf gedung putih atau jabatan paling berpengaruh di AS setelah presiden. Kerry jadi menlu gantikan Hilary. Satu satunya anggota elit arkansas connection yang tidak menjabat posisi strategis di pemerintahan Obama hanyalah James Riady.<br /><br />28. Seorang deputy director intelligence malaysia pernah menyebutkan James itu bermuara dua kekuatan 2 negara adidaya dunia : AS dan China. James agen china tapi juga sohib Clinton dan pada diri James Riady terdapat 2 kepentingan besar dari 2 negara super power dunia : AS dan China. Belum pernah terjadi dalam sejarah.<br /><br />James anggota inti arkansas connection yg mengendalikan partai demokrat AS dan jadi mentor presiden Obama. James juga adalah agen intelijen pemerintah China (RRC) yang pindah agama ke kristen televangelis dibina tokoh nomor 1 kristen evangelis AS Pat Robertson yang sangat berpengaruh di Partai Republik AS. Sehinga ia masuk kristen evangelis James punya akses dan perlindungan dari tokoh evangelis AS, yang umumnya elit partai republik termasuk Bush.<br /><br />Sedangkan presiden SBY sejak 2003 didukung penuh oleh partai republik AS. Paska kemarahan Bush kepada Presiden Megawati. Presiden Bush Jr marah besar kepada Megawati yg tdk mau menyatakan dukungan RI untuk serangan AS ke Irak pada tahun 2003 lalu, permintaan langsung George Bush Jr via telpon kepada Presiden Megawati agar RI mendukung serangan militer AS ke Irak, ditolak Mega. Kegusaran Bush bertambah ketika Megawati menolak permintaan Bush utk mendeportasi Ust Abubakar Baasyir yg dituduh AS sebagai teroris.<br /><br />Kembali ke Jokowi. Dia didukung oleh pemerintah AS (partai demokrat AS, Arkansas Connection), RRC, China Connection dan konglomerat cina RI dan Jokowi sadar tentang dukungan luar biasa besar itu. Dia pasti jadi presiden. Dukungan politik, dana, jaringan, media, dll. Tanpa batas dan otak rekayasa pencitraan dan elektabilitas Jokowi adalah stanley bernhad greenberg. Ahli pollster dan konsultan politik No. 1 dunia.<br /><br />Kenapa mereka dukung Jokowi ? Karena Jokowi ini tidak punya visi, misi, agenda, cita-cita kebangsaan. Dia suka dan nikmati jadi wayang. Jokowi tidak punya nasionalisme, patriotisme, harga diri dan martabat sbg anak bangsa Indonesia. Dia manusia boneka tanpa agenda apa-apa.<br /><br />Itulah sebabnya Jokowi dijuluki Doraemon oleh para majikannya. Kita bisa titip apa saja dan jokowi setuju-setuju saja. Yang penting dia manggung</div>
<blockquote style="background-image: url(http://m.voa-islam.com/images/quote.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #0066ff; font-family: trebucet, georgia; font-size: 12px; margin: 1em 10px; padding: 0px 0px 3px 25px;">
Apakah Jokowi hanya sendiri jadi boneka ? Tidak. Ada Ahok, ada Dahlan Iskan dan Hary Tanoe. Mereka berempat sebenarnya punya majikan yang sama diorbitkan, dia terus blusukan utk pencitraan. Media dan pasukan khusus (cyber, aktifis & akademisi pelacur)</blockquote>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Dahlan iskan dipromosi oleh Chairul Tanjung. CT adalah proxy atau boneka antony salim, yang sejak reformasi, bisnisnya disembunyikan.<br /><br />Relawan PDI projo, gebyar Jokowi, ormas-ormas pendukung jokowi, media-media, aktifis, faksi parkindo di PDIP, alumni PK China Siapa danai?<br /><br />H. Lukminto, Bos Sritex Solo yang menyuap Jokowi di pelepasan hotel maliyawan sudah wafat. Padahal dia saksi kunci Tersangkakan Jokowi. Seorang professor UI yg semula keliru analisis tentang Jokowi, akhirnya sadar, dan sering hubungi kami untuk tukar informasi, juga telah wafat.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Kini pertarungannya adalah melanggengkan kekuasaan SBY hingga 2016. Hal ini dilakukan demi bebas dari jeratan tekanan Presiden RI baru dan masa KPK akan habis pada kurun waktu tersebut.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Skenarionya adalah hidupkan kerusuhan dan TNI akan tampil ke permukaan mengamankan chaos dan Panglima tertinggi akan mengambil alih negara. Panglima TNI saat ini adalah Jend Moeldoko.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Hingga 2016 akan diletupkan berbagai chaos dengan berbagai macam modus dan dapat dipastikan Jokowi akan sulit maju menjadi capres kalau DKI Jakarta dalam keadaan genting. <span style="font-size: 13px;">Setidaknya akan tertunda langkahnya. </span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 13px;">Informasi yang muncul ke meja redaksi kami adalah siapa Capres dari PDIP? Megawati akan mencari pengamanan perwira tinggi TNI Ryamizard Ryacudu. </span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<span style="font-size: 13px;">Pasangan Wiranto dan Hary Tanoe, maupun Prabowo Subianto yang akan berpasangan dengan Ahmad Heryawan dari PKS disinyalir akan sulit bersaing karena diduga hanya sebagai cheerleader 'pesta demokrasi' bagi tahta God father.</span></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Namun ini adalah bentuk pre-emptive warning, bisa terjadi bisa juga di switch ke plan lainnya. Inilah skenario A yang mungkin terjadi. Lalu Bagaimanakah skenario B nya? Tunggu Mafiawar berikutnya. Wallahu'alam bishowab [aM/rojul/voa-islam.com]</div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-16588416052056190372014-04-22T23:06:00.000-07:002014-04-22T23:06:26.874-07:00Mega, Jokowi, Jacob Soetoyo, Jaringan Yahudi Trilateral Commission<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 38.5px; line-height: 40px; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility;">
<strong style="font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px;">JAKARTA (voa-islam.com)</strong><span style="font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px;"> </span><span style="font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px;">Betapa Mega, Jokowi, PDIP sudah menjadi jaringan kepentingan Yahudi, Katolik, dan kelompok 'invisible hand' (kekuatan tak nampak), yang sekarang bermain dalam perubahan politik di Indonesia.</span></h1>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Kekuatan 'Trilateral Commission" internasional, berkolaborasi dengan Mega, Jokowi, dan kekuatan politik lokal, berusaha mengambil alih kekuasaan di Indonesia, dan menggunakan momentum pemilu 2014 ini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Melalui pengusaha Jacob Soetoyo Presdir PT Gesit Sarana Perkasa, pemilik saham hotel elite JS Luwansa di Kuningan, Jakarta Selatan, terkoneksi dengan kekuatan-kekuatan 'global' yang ingin melakukan penguasaan terhadap Indonesia.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Jacob Soetojo yang merupakan bagian 'Chinese Oversease' (Cina Perantauan), yang memulai karir bisnisnya sejak tahun 1980. Dia bergabung ke PT Alakasa Industrindo tbk sebagai komisaris dan ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Alakasa Industrindo tbk pada tahun 2010.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Alakasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur seperti produksi alumunium. Perusahaan tersebut berada di Jakarta dan didirikan sejak tahun 1972.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Jacob meraih gelar S1-nya di bidang perdagangan dari Concordia University, Montreal Kanada pada tahun 1978. Lalu mengambil gelar S2-nya di bidang administrasi dari McGill University, kanada.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Jacob Soetojo pernah tercatat dalam barisan dewan pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2005. CSIS adalah lembaga pengkajian kebijakan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. Dia juga pendiri Yayasan Kebun Raya Indonesia.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
CSIS menjadi otak 'think-than' Orde Baru, yang mensuplai konsep kebijakan Orde Baru, dan menghancurkan golongan Islam. CSIS di awal Orde Baru merupakan kolaborasi antara para jenderal 'abangan' dengan kalangan Katolik 'Ordo Jesuit'.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Sebagai orang CSIS, Jacob jelas dekat dengan Sofyan Wanandi? Siapa itu Sofyan Wanandi ? Dialah yang di era reformasi 98-99 dulu mengancam : <strong>“Jika Habiebie jadi Presiden Indonesia, dollar akan naik 15 ribu!”</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Saya yang waktu 98-99 sedang tingkat akhir (mau lulus kuliah), ingat betul pernyataan Sofyan Wanandi itu karena dimuat di media dan televisi. Benar saja, dollar saat itu naik dan mencapai 15 ribu!. Saya yang butuh peralatan untuk tugas akhir harus menerima kenyataan bahan-bahan tugas akhir harganya naik (rapidho, kertas kalkir, penggaris staedler dll).</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Jacob tumbuh di lingkungan pengusaha sukses. Seperti Jacob, keluarganya juga banyak yang bergerak di bidang bisnis dan yayasan sosial, seperti Jahja Soetoyo, Meiriana Soetoyo dan Meiriani Soetoyo. Mereka tergabung dalam JS Brothers Fund Foundation.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Satu hal yang <strong>PENTING</strong> : <strong>Jacob adalah anggota Trilateral Commission Wilayah Asia-Pasifik dari Gesit Company.</strong> Silahkan download file dibawah ini :</div>
<ol style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; margin: 0px 0px 10px 25px; padding: 0px;">
<li style="line-height: 20px;">trilateral.org/download/file/PA_list_7-13.pdf</li>
</ol>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<em></em></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Beberapa nama seperti penasihat Gedung Putih Zbigniew Brzezinsky, Gubernur Bank of Israel Stanley Fischer, intelektual pro-aneksasi Irak Francis Fukuyama, Samuel P. Huntington, David Rockefeller, Henry Kissinger, mantan Presiden Bank Dunia dan mantan Menhan AS Robert McNamara termasuk dari sekian banyak anggotanya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Lalu apa itu Trilateral Commission? Tulisan sederhana ini akan mengulasnya secara singkat.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Profil Trilateral Commisssion (TC)</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Komisi Trilateral (TC) adalah organisasi non-pemerintah yang dibentuk di tengah-tengah krisis minyak Timur Tengah. Kelompok diskusi non-partisan yang didirikan oleh David Rockefeller<span style="font-size: 9px; line-height: 0; position: relative; top: -0.5em; vertical-align: baseline;">1</span> pada bulan Juli 1973 untuk mendorong kerjasama yang lebih erat antara Amerika Utara, Eropa Barat, dan Jepang.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
“Kata” Trilateral“berarti” tiga-sisi “.Tiga sisidalam halini adalahAmerika Utara, Eropa, dan Jepang. Amerika Utara, Eropa,dan Jepangmemiliki beberapakesamaan, yangpaling penting adalahkekayaan mereka, yang terutama berasaldariindustri produksi. Bahkanpertanian pun diindustrialiasi,dalam arti bahwapara petanidi negara-negaraTrilateralmenggunakan banyakmesin.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Pendiri dan penggerak utama TC pemodal internasional David Rockefeller, pemilik Chase Manhattan Bank.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Wartawan Bill Moyers berbicara tentang kekuatan dari David Rockefeller dalam sebuah film dokumenter TV, Pemerintah Rahasia pada tahun 1980: “David Rockefeller adalah hari ini perwakilan paling mencolok dari kelas penguasa, persaudaraan multinasional laki-laki yang membentuk ekonomi global dan mengelola aliran modal … warga negara yang diberikan hak istimewa dari seorang kepala negara … Dia tak tersentuh oleh bea cukai atau kantor paspor dan hampir tidak berhenti untuk sebuah lampu lalu lintas. “<span style="font-size: 9px; line-height: 0; position: relative; top: -0.5em; vertical-align: baseline;">2</span></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Dua bulan setelah pertemuan Bilderberg, pada Juli 1972, David meminjamkan tanah miliknya yang terkenal, Pocantico Hills di lembak Hudson, New York sebagai pusat pertemuan Trilateral Commission. Sekitar 200 orang banker dan industrialis hadir, yang rata-rata mereka pun adalah anggota Bilderberg dan CFR.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Pertemuan TC juga terjadi di Tokyo pada 21-23 Oktober 1973. Enampuluh lima orang mewakili grup Amerika Utara yang semuanya sekaligus member dari Council on Foreign Relations (CFR).</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Sekitar 300 anggota bergabung pada tahun 1973, mereka adalah pengusaha internasional, bankir, pemerintahan, akademiksi, media, dan kalangan pekerja konservatif.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
KomisiTrilateraldibagi menjaditiga wilayah :Amerika, Eropa, danAsiaPasifik. Markaswilayah Amerika berada di Washington; Eropadi Paris; danAsiadiTokyo. Pertemuan tahunan TC pada tahun2006diadakan diTokyo selama tiga hari. Tahun 2007diadakan di Brussels, dan2008 dari25-28 AprildiWashingtonDC. Pertemuanitutertutupuntuk umum, dan mediayang tidak berafiliasi dengan TCditolak aksesnya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
TC tidak hanya berkumpul mengkaji dan merumuskan kebijakan, tetapi mereka sejak dulu telah berhasil menempatkan orang-orangnya dalam lingkungan penting pemerintahan di dunia. Saya ambil beberapa contoh :</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
1. ·George S. Franklin Jr., salah satu direktur Council Foreign Relations (CFR), dia adalah teman kuliah David Rockefeller dan menikah dengan Helena Edgell, sepupu David. George menduduki posisi Sekjen dan Koordinator TC untuk Amerika Utara.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
2. ·Henry Kissinger, anggota kunci TC yang menjabat Presiden Amerika.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
3. ·Zbigniew Brzezinski, staff kepresidenan Henry Kissinger. Pakar politik Universitas Columbia, pendiri Trilateral, dan salah satu direktur CFR.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
4. ·President Ford, menunjuk Robert S Ingersoll (Borg-Warner Corp dan First National Bank of Chicago) sebagai Menlunya. Ingersoll adalah anggota TC. Pada tahun 1974, Ingersoll digantikan oleh Charles W. Robinson, seorang pengusaha dan anggota TC. (sumber : Murray N.Rothbard, <em><a href="http://books.google.co.id/books?id=0M93iTZW6uQC&pg=PA61&dq=CIA+and+trilateral+commission&hl=en&sa=X&ei=HABOU9-1J8GNrgfMiIGYCw&redir_esc=y#v=onepage&q=CIA%20and%20trilateral%20commission&f=false" style="color: #0088cc; text-decoration: none;">Wall Street, Banks, and American Foreign Policy</a></em>, hal. 61-62)</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Contoh lainnya, bagaimana pemerintahan Jepang tahun 1973 dikuasai para trilateralis :</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Koichi Kato</strong>, Deputi Sekretaris Kabinet</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Kiichi Miyazawa</strong>, Menteri Luar Negeri, Direktur Agensi Perencama Kebijakan EKonomi</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Nobuhiko Ushiba</strong>, Menteri Ekonomi, Perwakilan Multirateral Trade Negotiation, Penasehat Menlu</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Saboro Okita</strong>, Menlu.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
(Sumber : Holly Sklar, <em><a href="http://books.google.co.id/books?id=IaKm2H-7FQoC&printsec=frontcover&dq=CIA+and+trilateral+commission&hl=en&sa=X&ei=HABOU9-1J8GNrgfMiIGYCw&redir_esc=y#v=onepage&q=CIA%20and%20trilateral%20commission&f=false" style="color: #0088cc; text-decoration: none;">Trilateralism: The Trilateral Commission and Elite Planning for World Management</a></em>, hal. 93).</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<em>Jika yang punya update kaum trilateralis yang menguasai pemerintahan Jepang saat ini, silahkan dishare.</em></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Dari contoh-contoh tersebut, tampak jelas karakter dari TC yang selalu berusaha mempengaruhi policy sebuah negara dengan cara menempatkan orang-orangnya dalam posisi pemerintahan. Jika mereka tidak dapat menduduki suatu pos kunci, maka mereka bisa menempatkan orang-orang yang sepaham atau bisa mereka kendalikan.</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Bahkan lewat Trilateral Commisision inilah, beberapa calon presiden AS di fit and proper test dulu, sebelum maju mencalonkan diri.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Profil Pendiri</strong>.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Mari kita kenali profil para pendiri Trilateral Commissions :</div>
<h3 style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 24.5px; line-height: 40px; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility;">
David Rockefeller</h3>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
David Rockefeller. Bankir dan pendiri Trilateral Commission</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Dia adalah salah satu orang terkaya dan paling berpengaruh di dunia. Kekayaan bersihnya mencapai sekitar $2,2-$2,9 trilyun.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
David Rockefeller adalah pimpinan keluarga Rockefeller, keluarga terhormat dan berpengaruh. Dia memiliki koneksi luas dengan orang-orang kaya dan penting di dunia yang tidak cukup digambarkan dalam artikel ini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Silahkan coba baca-baca saja <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/David_Rockefeller" style="color: #0088cc; text-decoration: none;">http://en.wikipedia.org/wiki/David_Rockefeller</a></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
David juga anggota dari forum-forum penting seperti Bilderberg group, Bohemian Group, chairman dari Council on Foreign Relations (CFR), dan pendiri sekaligus anggota Trilateral Commission.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Pandangannya tentang dunia sangat globalis dan pro New World Order (Tatanan Dunia Baru). Berikut video saat dia dikonfrontir tentang agenda NOW saat berkunjung ke Chili :</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<a href="http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=GFWzDFjBKUw" style="color: #0088cc; text-decoration: none;">http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=GFWzDFjBKUw</a></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Dalam buku Memoirs-nya yang terbit pada tahun 2002, halaman 405, David mengaku sebagai bagian dari rencana jahat Illuminati untuk menguasai Amerika dan dunia.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<em>“</em><em>Sejumlah orang</em><em> bahkan </em><em>percaya bahwa kami</em><em>(</em><em>keluarga </em><em>Rockefeller</em><em>) </em><em>merupakan bagian dari</em><em>komplotan rahasia</em><em>yang bekerja</em><em>melawan kepentingan</em><em>terbaik</em><em>Amerika Serikat</em><em>, </em><em>karakteristik keluarga saya</em><em>dan</em><em>saya sebagai</em><em> seorang </em><em>‘</em><em>internasionalis’ </em><em>dan</em><em>bersekongkol</em><em>dengan orang lain</em><em>di seluruh dunia untuk</em><em>membangun</em><em>lebih</em><em>global terpadu</em><em>politik</em><em>dan</em><em>struktur ekonomi</em><em>-</em><em>satu dunia</em><em>, </em><em>jika Anda mau</em><em>. </em><em>Jika itu</em><em>tuduhannya, saya</em><em>mengaku</em><em>i</em><em>bersalah</em><em>, </em><em>dan saya</em><em>bangga karenanya</em><em>. </em><em>“</em></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Pada satu kesempatan, David pernah berkata:</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<em>“</em><em>Kita berada di </em><em>ambang</em><em>transformasi</em><em>global.</em><em>Yang kita butuhkan</em><em>adalah</em><em>krisis besar</em><em>yang tepat </em><em>dan</em><em>bangsa-bangsa</em><em>akan</em><em>menerima</em><em>New World Order</em><em>.”</em></div>
<h3 style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 24.5px; line-height: 40px; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility;">
Zbigniew Brzezinski</h3>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Zbigneiw Brzezinski. Globalis dan Pakar politik internasional</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Zbigneiw Brzezinski adalah seorang mantan Penasehat US National Security, pendiri Trilateral Commission, anggota CFR, Club of Rome, dan Committee of 300. Ia merupakan keturunan <em>Polish Black Nobility</em> (Old World Order) dan kolega Henry Kissinger. Dalam bukunya yang berjudul “<em>Technotronic Era</em>” (1970), Brzezinski meramalkan kedatangan jaringan kendali (control-grid) diktatoris di bawah para globalis:</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
“Mungkin akan segara terlaksana pengendalian atas semua warga negara secara terus-menerus dan pemeliharaan file-file agar tetap up-to-date, yang mengandung data paling pribadi tentang kesehatan dan perilaku semua warga di samping data lain yang lebih umum. File-file ini akan menjadi sarana pencarian informasi oleh para penguasa. Kekuasaan akan jatuh ke dalam genggaman orang-orang yang mengendalikan informasi. Institusi-institusi kita yang telah ada akan digantikan oleh institusi-institusi manajemen pra-krisis, yang tugasnya adalah mengidentifikasi krisis sosial lebih awal dan mengembangkan program untuk mengatasinya. Ini, setelah beberapa dekade berikutnya, akan mendorong kecenderungan menuju Technotronic Era, sebuah Kediktatoran yang hanya menyisakan sedikit ruang untuk prosedur-prosedur politik yang kita kenal. Akhirnya, jika melihat pada akhir abad ini, kemungkinan penggunaan mindcontrol biokimia serta rekayasa genetik pada manusia, termasuk pada makhluk-makhluk yang berfungsi dan berfikir seperti manusia, dapat menimbulkan beberapa pertanyaan sulit.”</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Buku berjudul “<em>The Technotronic Era</em>” itu dipesan oleh Club of Rome. Buku itu merupakan pengumuman terbuka tentang cara dan metode yang digunakan untuk mengendalikan Amerika Serikat di masa mendatang… Brzezinski, saat berbicara untuk Committee of 300, mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang bergerak ‘menuju sebuah era yang berbeda dari pendahulunya; kita sedang bergerak menuju ‘technotronic era’ yang dapat dengan mudah menjadi sebuah kediktatoran…’ Brzezinski selanjutnya mengatakan bahwa masyarakat kita ‘sekarang berada dalam revolusi informasi yang berlandaskan pada fokus hiburan, tontonan (pemberitaan peritiwa-peristiwa hiburan melalui televisi) yang menjadi racun bagi orang banyak yang tak memiliki tujuan.’ Apakah Brzezinski merupakan seorang peramal? Apakah ia bisa melihat masa depan? Jawabannya TIDAK; apa yang ia tulis dalam bukunya disalin dari blueprint milik Committee of 300 yang diserahkan ke Club of Rome untuk dilaksanakan.” – John Coleman, “Conspirators Hierarchy: The Story of the Committee of 300”</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Brzezinski juga menjabat sebagai penasehat CSIS, lembaga <em>think tank</em> yang didirikan oleh dua tokoh militer Orde Baru, Ali Murtopo dan Soedjono Hoemardani dan memperoleh pengaruh kuat selama masa Presiden Soherto.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
lihat link : http://csis.org/expert/zbigniew-brzezinski</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Tentang sejarah CSIS, silahkan klik link ini :</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
http://tikusmerah.com/?p=1204&wpmp_tp=3&wpmp_switcher=desktop</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Agenda Politik Trilateral Commission</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
TC jelas memiliki agenda politik-ekonomi, yang secara pokok dibagi dalam dua poin di bawah ini :</div>
<h3 style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 24.5px; line-height: 40px; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility;">
1.World Management</h3>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Dalam bukunya yang berjudul “Technotronic Era” (1970), Brzezinski meramalkan kedatangan jaringan kendali (control-grid) diktatoris di bawah para globalis: “Mungkin akan segara terlaksana pengendalian atas semua warga negara secara terus-menerus dan pemeliharaan file-file agar tetap up-to-date, yang mengandung data paling pribadi tentang kesehatan dan perilaku semua warga di samping data lain yang lebih umum. File-file ini akan menjadi sarana pencarian informasi oleh para penguasa. Kekuasaan akan jatuh ke dalam genggaman orang-orang yang mengendalikan informasi. Institusi-institusi kita yang telah ada akan digantikan oleh institusi-institusi manajemen pra-krisis, yang tugasnya adalah mengidentifikasi krisis sosial lebih awal dan mengembangkan program untuk mengatasinya. Ini, setelah beberapa dekade berikutnya, akan mendorong kecenderungan menuju Technotronic Era, sebuah Kediktatoran yang hanya menyisakan sedikit ruang untuk prosedur-prosedur politik yang kita kenal. Akhirnya, jika melihat pada akhir abad ini, kemungkinan penggunaan mindcontrol biokimia serta rekayasa genetik pada manusia, termasuk pada makhluk-makhluk yang berfungsi dan berfikir seperti manusia, dapat menimbulkan beberapa pertanyaan sulit.”</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>2.Controlling World Assets</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Tujuan ini dibagi ke dalam tiga poin :</div>
<ol style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; margin: 0px 0px 10px 25px; padding: 0px;">
<li style="line-height: 20px;">1. <strong><em>Rakyat, Pemerintahan, dan ekonomi seluruh bangsa harus melayani kebutuhan bank dan korporasi multinasional.</em></strong> Ditegaskan oleh Zbigniew Brzezinski dalam bukunya Technotronic Era</li>
<li style="line-height: 20px;"><strong>2. </strong><strong>Kontrol atas sumber daya ekonomi sebagai mantra kekuatan dalam politik moderen.</strong></li>
</ol>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Tentu saja, setiap warga negara harus diarahkan/dididik/digiring untuk selalu percaya bahwa demokrasi Barat itu ada, kesetaraan itu ada, betatapun kondisi ketidaksetaraan ekonomi terlihat.</div>
<ol start="3" style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; margin: 0px 0px 10px 25px; padding: 0px;">
<li style="line-height: 20px;"><strong>3. </strong><strong>Para Pimpinan demokrasi kapitalis, sistem dimana kendali ekonomi dan profit, sekaligus kekuasaan politik, harus bertahan dan bergerak maju melawan sistem demokrasi yang sejati.</strong></li>
</ol>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
(Sumber : Holly Sklar, <em><a href="http://books.google.co.id/books?id=IaKm2H-7FQoC&printsec=frontcover&dq=CIA+and+trilateral+commission&hl=en&sa=X&ei=HABOU9-1J8GNrgfMiIGYCw&redir_esc=y#v=onepage&q=CIA%20and%20trilateral%20commission&f=false" style="color: #0088cc; text-decoration: none;">ibid</a></em>, hal. 5).</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Singkatnya, trilateralisme adalah usaha para elit berkuasa untuk merekayasa ketergantungan dan demokrasi, di dalam negeri (Amerika) maupun di luar negeri.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Silahkan renungi, setiap kali Amerika dan kawan-kawanya mengatakan “demokrasi” maka maksud tersirat dari kata tersebut yaitu : “Ketundukkan pada pengaruh/kepentingan Amerika.” Bukan demokrasi dalam arti partisipasi rakyat dalam ranah politik.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Sejak tragedy WTC 2001, Amerika jelas akan mempromosikan “demokrasi” (ketundukkan pada Amerika) dan akan memposisikan siapapun sebagai musuh yang menentang demokrasi versi Washington. Silahkan baca-baca National Security Strategy.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Mengabadikan America-Centered Transnational Hegemony</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Era Soeharto :</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Sejak era Soeharto, setiap yang akan menjadi RI-1, selalu harus mendapat restu internasional, terutama Amerika.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Soeharto dengan Mafia Berkeley (Frans Seda, Ali Said, Widjojo, dll) membuka lebar-lebar kuku besi Washington di NKRI. Freeport, Caltex, dll memulai perkawinan Indonesia dengan liberalisme.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Lembaga think-tank yang berpengaruh di era itu adalah CSIS, yang dikomandoi Ali Murtopo. Kader-kader CSIS sekarang : Sofyan Wanandi, Jacob Soetoyo.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Kelompok CSIS ini juga dekat dengan Riady Family, (Lippo grup). James Riady pernah muncul sebagai salah satu tim sukses Clinton.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Ironisnya, Soeharto pun digulingkan oleh induk semang yang dulu mengangkatnya. Lagi, Sofyan Wanandi kali ini berperan dalam posisi yang berbeda : menggulingkan Soeharto melalui krisis ekonomi.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Peran IMF dalam krisis ekonomi ini telah diakui oleh mantan Direktur IMF waktu itu Micahel Camdessus. Dalam wawancara “perpisahan” sebelum pensiun dengan The New York Times, Camdessus yang bekas tentara Prancis ini mengakui IMF berada di balik krisis ekonomi yang melanda Indonesia. “Kami menciptakan kondisi krisis yang memaksa Presiden Soeharto turun,” ujarnya.<a href="http://politik.kompasiana.com/2014/04/17/jacob-soetoyo-dan-trilateral-commission-648335.html#_edn1" style="color: #0088cc; text-decoration: none;">[i]</a></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Soeharto jatuh karena IMF. Pendapat ini antara lain dikemukakan Prof. Steve Hanke, penasehat ekonomi Soeharto dan ahli masalah Dewan Mata Uang atau Currency Board System (CBS) dari Amerika Serikat.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Menurut ahli ekonomi dari John Hopkins University itu, Amerika Serikat dan IMF-lah yang menciptakan krisis untuk mendorong kejatuhan Soeharto.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Jika pernyataan Camdessus dan Hanke diatas dihubungkan dengan ancaman Sofyan Wanandi yang telah saya singgung di awal, ini menunjukkan adanya benang merah antara Sofyan Wanandi - IMF - Krisis Moneter 1998.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Artikel Majalah TIME, 3 Nov 1997 yang mengungkap peran spekulan binaan Soros dalam menciptakan krisis moneter di Thailand (termasuk Indonesia)</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Sebuah artikel majalah TIME 3 November 1997 yang berjudul <em>“</em><em>How To Kill A Tiger, </em><em>Speculators Tell The Story Of Their Attack Against The Baht, The Opening Act Of An Ongoing Drama,”</em> disusun oleh Eugene Linden secara mencengangkan menuturkan pengakuan pada spekulan dalam mengacak-ngacak mata uang <em>baht</em> dan menciptakan krisis moneter di Asia Tenggara.<a href="http://politik.kompasiana.com/2014/04/17/jacob-soetoyo-dan-trilateral-commission-648335.html#_edn2" style="color: #0088cc; text-decoration: none;">[ii]</a></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Pengakuan para spekulan itu sangat brutal : “Kami seperti serigala di atas bukit melihat ke bawah pada sekawanan rusa,” kata salah satu spekulan mata uang yang membantu memicu devaluasi yang mengarah pada kejatuhan di pasar saham yang menyapu dunia minggu lalu (akhir Oktober 1997 – pen). Akhir 1996, delapan bulan sebelum Thailand akhirnya menyerah dan mendevaluasi <em>baht</em>, sekelompok “serigala” telah berkeliaran. Mereka melihat perekonomian Thailand bukan sebagai salah satu harimau Asia, tapi lebih seperti mangsa yang terluka. Setiap pemangsa mulai merencanakan serangan. “Dengan memusnahkan mereka yang lemah dan sakit, kami membantu menjaga kesehatan kawanan,” kata spekulan itu. Dan pemusnahan pun mereka lakukan. Melalui wawancara dengan anggota “serigala” ini, majalah TIME telah merekonstruksi kisah tentang bagaimana para spekulan melahap mata uang Thailand dan menggerakkan krisis yang sedang berlangsung serta menyebabkan trauma keuangan di seluruh dunia.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Di era Reformasi, terjadi pergulatan antara kelompok yang menginginkan keberlanjutan liberalisasi Indonesia melalui reformasi vs kelompok yang tetap pada pemahaman lama : Indonesia harus bersih dari asing. Dari sinilah muncul konflik-konflik dan pertarungan politik sebelum Sidang Istimewa MPRS yang berhasil mendudukkan Habiebie sebagai Presiden ke-3.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Fihak pro Liberal tentu tidak senang, makanya Sofyan Wanandi mengancam akan menaikkan nilai dollar jika Habiebie jadi Presiden.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Era Habiebie :</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Pada era yang singkat inilah sebenarnya nilai dollar kembali berhasil diturunkan hingga level Rp. 5000/1 dollar. Tapi tidak ada satu pun media yang mengangkat dan mengapresiasi langkah pemerintah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Sekaligus ini membantah logika kaum liberalis bahwa sosok Habiebie tidak ramah pasar.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Di era ini sempat muncul Adi Sasono yang mengusung PER (Pos Ekonomi Rakyat) yang berusaha membantu dan mengangkat ekonomi rakyat kecil dengan bantuan modal dan bimbingan konseling.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Tapi saying, lagi-lagi kaum liberalis berulah. Mereka, dengan dukungan media massa, menggelembungkan opini dan citra jika Adi Sasono “anti Cina”. Padahal Adi telah keras membantah jika dia rasis dan anti satu kelompok.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Dia hanya ingin ekonomi masyarakat kecil yang jumlahnya mayoritas, tapi minoritas secara kualitas itu bisa maju. Apa itu salah?</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Era Mega dan Gus Dur :</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Di era reformasi, ada beberapa tokoh nasional yang ditawari bantuan dan datang ke Amerika, diantaranya adalah : Amien Rais dan Megawati. Keduanya sama-sama membantah soal tersebut ketika dikonfrontir oleh Metro TV.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Pada era Megawati, jual-jualan asset negara dimulai. Satelindo dll. Orang yang berperan dalam jual-jualan itu adalah Laksamana Soekardi.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Ada tokoh mafia Berkeley yang berperan penting di era Mega : Boediono (sekarang Wapres).</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Era SBY :</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Sebenarnya SBY tetap presiden yang mendapat restu Washington. Tapi diakhir jabatannya ini ada beberapa hal positif yang bisa kita lihat :</div>
<ol style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; margin: 0px 0px 10px 25px; padding: 0px;">
<li style="line-height: 20px;">Keberhasilan uji materil UU Migas yang mengatur bagi hasil dan hak mayoritas pengelolaan. Aksi ini dilakukan pakar hukum, Prof. Yusril Ihza Mahendra dan diluluskan oleh Mahkamah Konstitusi.</li>
<li style="line-height: 20px;">Ditetapkannya regulasi baru yang melarang ekspor bahan mentah. Sikap ini jelas membuat gerah para investor asing di Indonesia, terutama Amerika (Freeport) dan Jepang. Mereka menolak membangun smelter di Indonesia, Jepang bahkan mengadukan tindakan Indonesia kepada WTO.</li>
</ol>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Pasca SBY :</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Fihak liberal tentu menginginkan kepentingannya tetap aman di Indonesia. Karena itu mereka mencari-cari siapa kira-kira kandidat yang menurut mereka ramah terhadap kepentingan mereka.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Jika pertemuan di rumah Jacob adalah bagian dari transaksi kepentingan, maka sosok Jacob yang anggota Trilateral jelas merupakan kepanjangan tangan para trilateralis (Amerika, Eropa, Jepang) di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan hadirnya Dubes AS dan Inggris di pertemuan Senin malam tersebut.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Jadi , omong kosong jika pertemuan itu tidak bermuatan politik-ekonomi. Jelas itu dagang kepentingan, kelompok Trilateral menginginkan amannya pasar mereka di Indonesia. Sementara partai dan capresnya, ingin memastikan dukungan (politik dan materil) sebagai usaha mengukuhkan misi jelang Pilpres Juli 2014 nanti.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
Lalu sampai kapan kita harus berada diketiak mereka? Selama masih ada orang-orang yang bermental budak, selama masih ada orang yang tega menggadaikan kepentingan nasional demi keuntungan kelompoknya, selama tidak ada keberanian untuk berkata TIDAK, selama itu pula NKRI tidak akan pernah mencapai kata MERDEKA.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>MERDEKA</strong> adalah jargon yang selalu diteriak-teriakan Megawati dan PDIP sejak mereka ditindas Soeharto dulu. Sekarang Mega, Jokowi, dan PDIP menjadi alat kepentingan 'global', dan tak lain, mereka adalah jaringan Yahudi, melalui 'Trilateral Commission'. <strong>IRONI!</strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
(ahmad sofyan/kmpsn)<strong><br style="clear: both;" /></strong></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; padding: 0px;">
<strong>Rujukan :</strong></div>
<ol style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; margin: 0px 0px 10px 25px; padding: 0px;">
<li style="line-height: 20px;">“David Rockefeller”. Trilateral Commission. Retrieved 14 March 2013.<strong><a href="http://www.trilateral.org/go.cfm?do=Page.View&pid=21" style="color: #0088cc; text-decoration: none;"> http://www.trilateral.org/go.cfm?do=Page.View&pid=21</a></strong></li>
<li style="line-height: 20px;">Daniel Estulin<em>, The Bilderberg Group, </em>(Independent Publishers Group, 2005), hal. 138</li>
<li style="line-height: 20px;">Majalah TIME, No. 18 Vol. 150, 3 November1999.</li>
</ol>
<div style="clear: both; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 20px; line-height: 15.600000381469727px;">
</div>
<iframe frameborder="0" scrolling="no" src="http://www.facebook.com/widgets/like.php?href=http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/04/16/29892/mega-jokowi-jacob-soetoyo-jaringan-yahudi-trilateral-commission/" style="border-style: none; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 21px; line-height: 15.600000381469727px; width: 356px;"></iframe><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px;"></span><br />
<h3 id="sebarkan" style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 24.5px; line-height: 40px; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility;">
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!</h3>
<div class="social-media-share" style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px;">
<span class="st_facebook_hcount" displaytext="Facebook" st_processed="yes"><span class="stButton" style="cursor: pointer; display: inline-block; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-left: 3px; margin-right: 3px; position: relative; z-index: 1;"><span class="stMainServices st-facebook-counter" style="background-image: url(http://w.sharethis.com/images/facebook_counter.png); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: inline-block; font-family: Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 16px; padding-bottom: 3px; padding-top: 3px; position: relative; white-space: nowrap; width: 60px;"> </span><span class="stArrow" style="background-image: url(http://w.sharethis.com/share4x/images/Facebook_bubble_arrow.png); background-position: 3px 8px; background-repeat: no-repeat no-repeat; display: inline-block; height: 14px; margin-left: -1px; padding-left: 3px;"><span class="stButton_gradient stHBubble" style="background-color: #eceef5; border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; border: 1px solid rgb(202, 212, 231); display: inline-block; filter: none; font-family: serif; height: 16px; margin-left: 3px; margin-right: 3px; padding: 2px; position: relative; z-index: -1;"><span class="stBubble_hcount" style="font-family: Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 16px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; white-space: nowrap;">229</span></span></span></span></span> <span class="st_twitter_hcount" displaytext="Tweet" st_processed="yes"><span class="stButton" style="cursor: pointer; display: inline-block; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-left: 3px; margin-right: 3px; position: relative; z-index: 1;"><span class="stMainServices st-twitter-counter" style="background-image: url(http://w.sharethis.com/images/twitter_counter.png); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: inline-block; font-family: Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 16px; padding-bottom: 3px; padding-top: 3px; position: relative; white-space: nowrap; width: 60px;"> </span><span class="stArrow" style="background-image: url(http://w.sharethis.com/share4x/images/Twitter_bubble_arrow.png); background-position: 3px 8px; background-repeat: no-repeat no-repeat; display: inline-block; height: 14px; margin-left: -1px; padding-left: 3px;"><span class="stButton_gradient stHBubble" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; border: 1px solid rgb(204, 227, 243); display: inline-block; filter: none; font-family: serif; height: 16px; margin-left: 3px; margin-right: 3px; padding: 2px; position: relative; z-index: -1;"><span class="stBubble_hcount" style="font-family: Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 16px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; white-space: nowrap;">5</span></span></span></span></span> <span class="st_email_hcount" displaytext="Email" st_processed="yes"><span class="stButton" style="cursor: pointer; display: inline-block; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-left: 3px; margin-right: 3px; position: relative; z-index: 1;"><span class="stMainServices st-email-counter" style="background-image: url(http://w.sharethis.com/images/email_counter.png); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: inline-block; font-family: Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 16px; padding-bottom: 3px; padding-top: 3px; position: relative; white-space: nowrap; width: 60px;"> </span><span class="stArrow" style="background-image: url(http://w.sharethis.com/share4x/images/bubble_arrow.png); background-position: 3px 8px; background-repeat: no-repeat no-repeat; display: inline-block; height: 14px; margin-left: -1px; padding-left: 3px;"><span class="stButton_gradient stHBubble" style="background-image: -webkit-gradient(linear, 0% 0%, 0% 100%, from(rgb(213, 213, 213)), color-stop(0.48, rgb(239, 239, 239)), color-stop(0.94, rgb(255, 255, 255))); background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; border: 1px solid rgb(191, 191, 191); display: inline-block; font-family: serif; height: 16px; margin-left: 3px; margin-right: 3px; padding: 2px; position: relative; z-index: -1;"><span class="stBubble_hcount" style="font-family: Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 16px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; white-space: nowrap;">2</span></span></span></span></span> <a class="printfriendly" href="http://www.printfriendly.com/" style="color: #6d9f00; text-decoration: none;" title="Printer Friendly and PDF"><img alt="Print Friendly and PDF" src="http://cdn.printfriendly.com/button-print-grnw20.png" style="-webkit-box-shadow: none; border: none; box-shadow: none; height: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle;" /></a></div>
<h3 class="other-header" style="border-top-color: rgb(153, 153, 153); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 40px; margin: 20px 0px 0px; padding: 5px 0px; text-rendering: optimizelegibility;">
Intelligent Leaks lainnya:</h3>
<ul class="other-content" style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px; margin: 0px 0px 10px 25px; padding: 0px;">
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/04/08/29785/thegodfather24-mesin-cetak-uang-kembali-beroperasi-di-pemilu2014/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">TheGodfather24: Mesin Cetak Uang Kembali beroperasi di Pemilu2014</a></li>
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/03/20/29563/tragedi-kemanusiaan-luar-biasa-tiga-tahun-perang-di-suriah/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">Tragedi Kemanusiaan Luar Biasa, Tiga Tahun Perang di Suriah</a></li>
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/03/12/29475/tragedi-politik-antara-riyad-doha-dan-hamas/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">Tragedi Politik Antara Riyad, Doha, dan Hamas</a></li>
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/03/10/29444/ikhwanul-muslimin-sudah-jadi-organisasi-teroris-akankah-pks-menyusul/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">Ikhwanul Muslimin Sudah Jadi Organisasi Teroris, Akankah PKS Menyusul?</a></li>
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/03/07/29417/mafiawar-20-waspada-pemilu-2014-diprediksi-akan-terjadi-chaos-hingga-2016/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">MafiaWar (20): Waspada, Pemilu 2014 Diprediksi Akan Terjadi 'Chaos' Hingga 2016</a></li>
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/03/04/29363/presiden-vladimir-putin-ingin-mengembalikan-imperium-uni-soviet/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">Presiden Vladimir Putin Ingin Mengembalikan Imperium Uni Soviet</a></li>
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/02/24/29222/inilah-cara-kristen-koptik-menghancurkan-kekuatan-muslim-mesir/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">Inilah Cara Kristen Koptik Menghancurkan Kekuatan Muslim Mesir?</a></li>
<li style="font-size: 13px; line-height: 20px; padding: 2px 0px;"><a href="http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/02/22/29204/revolusi-di-ukraina-kembalinya-perang-dingin-timurbarat/" style="color: #1b459a; font-weight: bold; text-decoration: none;">Revolusi di Ukraina Kembalinya Perang Dingin Timur-Barat</a></li>
</ul>
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15.600000381469727px;">- See more at: http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/04/16/29892/mega-jokowi-jacob-soetoyo-jaringan-yahudi-trilateral-commission/#sthash.EEpoJQsO.mES6PZj9.dpuf</span></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-33900048388113657552013-09-03T11:10:00.001-07:002013-09-03T11:10:33.430-07:00Catatanku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Absurditas manusia yg tak sanggup di urai akal membuat sebagian orang berfikir bahwa penderitaan yg ada merupakan bukti tidak adanya tuhan, dan agama hanyalah biang keladi terjadinya perpecahan antar umat manusia.</span><br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Seorang filsuf menembak kepalanya sendiri, tatkalah berada dalam pusaran gelisah dan hampa jiwa. Di dalam benaknya hidup hanyalah antrean panjang melelahkan dalam menunggu kepastian data</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #37404e; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">ngnya kematian.<br />Hidup hanyalah kosong tanpa makna:<br /><br />Mati hari ini atau esok sama saja<br />Persetan dgn Tuhan dan agama<br />Surga neraka hanya isapan jempol belaka<br />Mitos<br />Fiksi<br />Rekayasa imaji kaum delusi<br />Untuk menteror umat<br />Agar patuh terhadap aturan mereka !<br /><br />Derita yg tak kau fahami asal usul dan sebab akibatnya, akan menjadi gumpalan awan hitam yg menyelimuti jiwamu, menutupi kesadaran akan keberadaan zat yg ada di balik setiap gerak dan peristiwa.<br />Selama engkau membanggakan pencapaian akal/logikamu dan menafikan keberadaan akal intuisimu, maka engkau tidak akan pernah mengerti maksud dari setiap gerak dan peristiwa yg terajdi di semesta jagad raya ini.<br />Engkau tidak akan pernah mengerti mengapa tuhan membiarkan pertumpahan darah terus berlangsung di muka bumi.<br />Manusia di biarkannya membangun peradaban sombong, lalu negeri negripun di tenggelamkan, dan pergantian kaum terus terjadi.<br />Tetaplah patuh pada perintah, anjuran dan laranganNya, selama itu datang dari sumber hukum kebenaran.<br />Kesombongan adalah hak tuhan, sebab Dia mencipta memberi rizqi menggerakkan sekaligus mengendalikan semesta jagat raya ini. Begitu pula dgn hidayah/petunjuk merupakan hak tuhan. Para nabi dan para penyambungnya hanyalah berkewajiban menyampaikan kabar dari sumber yg maha benar.. "barangsiapa mendapatkan petunjuk sesungguhnya hanya untuk dirinya, dan barang siapa yg di sesatkan tiada penolong baginya".<br />Penyimpangan penyimpangan moral yg dilakukan oknum pemeluk agama itu manusiawi, sebab manusia sebagai penerima informasi menghadapi kendala dari luar dan dari dalam dirinya.<br />Manusia sebagai makhluk ruhaniah, disamping memiliki potens ruh hewaniyah yg mensublim dalam bentuk desakan tabiat kebinatangan, juga memiliki potens ruh ilahiyah atau ketuhanan yg mereflexi menjadi suara kemanusiaan dalam bentuk hati nurani.<br />Apapun rasnya, apapun suku bangsa dan budayanya, hati nuraninya sama persis; Yg membedakan hanya pada persepsi, interpretasi dan pola implementasinya.<br />Dari luar dirinya manusia menghadpi kendala destorsi informasi seiring perjalanan waktu yg cenderung mengaburkan informasi maupun sejarah yg berdampak pada penyimpangan penyimpangan tafsir. Belum lagi intervensi iblis yg menyimpan dendam berakar dengki, dan sangat piawai dalam memainkan perangkat lunak di dalam jiwa setiap orang.<br />Selama iman masih lekat di dada ,dan pengabdian tersampaikan ke alamat yg benar, insya'allah ampunanNya menyelamatkanmu.."Jangan engkau tinggalkan zikir kepada Allah, sebab lalaimu terhadap Allah tanpa adanya zikir adalah lebih berbahaya daripada lalaimu kepada Allah dengan masih tertinggal zikir di hatinya. Mudah-mudahan Allah mengingat kamu untuk berzikir dari suka melalaikan kepada sadar melaksanakan zikir. Dari zikir yang sadar meniadi zikir yang penuh kehadiran hati. Dari zikir dengan hadimya hati kepada zikir yang masuk kepada kegaiban. Tidaklah ada kesukaran bagi Allah tentang hal-hal seperti itu.”ibn Athaillah.</span></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-43295806996285540882013-09-03T09:03:00.000-07:002013-09-03T09:03:00.555-07:00Bung Karno Dan Empat Strategi Melawan Imperialisme<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<b>Minggu, 5 Februari 2012 | 4:16 WIB · <span class="dsq-postid" rel="12905 http://www.berdikarionline.com/?p=12905">1 Komentar</span></b></div>
<iframe frameborder="0" height="25px" id="websites_iframe" scrolling="no" src="http://www.linksalpha.com/social?link=http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20120205/bung-karno-dan-empat-strategi-melawan-imperialisme.html" style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;" width="320px"></iframe><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;"> </span><img alt="Bung Karno pidato di depan rakyat" class="attachment-large wp-post-image" height="290" src="http://www.berdikarionline.com/wp-content/uploads/2012/02/Bung-Karno-pidato-di-depan-rakyat-388x290.jpg" style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;" title="" width="388" /><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;"></span><br />
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Indonesia adalah negara yang sangat luas. Negeri ini sama luasnya dengan penggabungan tujuh negara eropa: Inggris, Perancis, Jerman barat, Belgia, Belanda, Spanyol, dan Italia.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Pada permulaan abad 20, jumlah penduduk Indonesia adalah enam kali lipat dari negeri yang menjajahnya: Belanda. Selama berabad-abad bangsa Indonesia berjuang melawan kolonialisme Belanda itu.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Pada permulaan abad 20, pada tahun 1920-an, muncul seorang pionir dari gerakan pembebasan nasional Indonesia: Soekarno. Berbagai gerakan politik yang diusung oleh Soekarno, juga penyebaran gagasan-gagasannya, dianggap mengancam eksistensi kekuasaan kolonial.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Soekarno, yang banyak dipengaruhi oleh gagasan Marxisme dan aliran nasionalisme progressif, banyak membenangkan hidupnya dalam pekerjaan menganalisa watak imperialisme dan cara-cara melawannya.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<strong>Empat strategi imperialisme</strong></div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Pada tahun 1930, di dalam penjara kolonial, Bung Karno menyusun sebuah pidato pembelaannya (pledoi). Berkat bantuan istrinya, Inggit Ginarsih, yang setia menyelundupkan buku-buku ke dalam penjara, Bung Karno mematangkan pandangannya tentang imperialisme.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Salah satu analisa Bung Karno yang sangat menarik adalah empat strategi imperialisme untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia:</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Pertama</em>, sistem imperialisme melahirkan politik <em>divide et impera</em>, yakni politik memecah-belah.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Menurut Soekarno, imperialisme di mana saja, apapun bentuknya, punya slogan yang sama: “<em>Verdeel en heers</em>”—pecahkan dan kuasai! Dengan menggunakan mantra itu, kolonialisme bisa membangun kekuasaan di negara lain.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Itu pula yang terjadi di Indonesia. Negeri yang luasnya 60 kali luas Belanda ini bisa ditaklukkan sampai ratusan tahun. Tentu saja, kata Soekarno, senjata pamungkas belanda terletak pada politik “divide et impera”.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Ada banyak cara untuk menjalankan politik adu domba ini: menggunakan media massa untuk meniupkan perpecahan. Di sini, pers-pers belanda selalu merendahkan, bahkan melemahkan, setiap upaya pembangkitan nasionalisme kaum inlander (bumiputra); menjalankan politik “eilandgouvernementen”—pemerintahan sepulau-sepulau—dengan memecah belah administrasi pemerintahan; menggunakan agama untuk memicu konfrontasi dengan pemeluk agama lain.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Kedua</em>, sistem imperialisme menetapkan bangsa Indonesia dalam kemunduran.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Imperialisme berusaha membawa bangsa Indonesia ke arah kemuduran. Caranya, salah satunya, adalah penghancuran fikiran-fikiran (akal budi) rakyat.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Politik kolonial mengubah rakyat Indonesia menjadi rakyat kecil, “<em>nrima</em>”, rendah pengetahuannya, lembek kemauannya, sedikit nafsu-nafsunya, hilang keberaniannya. Pendek kata, kolonialisme mengubah rakyak Indonesia menjadi (maaf) rakyat kambing yang bodoh dan mati energinya.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Pemikir perancis yang anti-kolonial, Frantz Fanon, juga menguraikan bagaimana kolonialisme menghancurkan budaya dan karakter rakyat. Akibatnya, rakyat di negara jajahan ditingalkan dalam kebingungan intelektual dan moral.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Ketiga</em>, sistem imperialisme membangun kepercayaan di dalam hati dan fikiran rakyat, bahwa bangsa penjajah lebih superior dibanding bangsa terjajah.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Kolonialisme di mana saja, kata Bung Karno, selalu berusaha menutupi maksudnya, bahkan menciptakan teori manis untuk mencapai tujuan mereka.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Tidak jarang, misalnya, kita menemukan literatur yang menyebutkan bahwa misi kolonialisme adalah “misi suci” (mission sacree): penyebaran agama, menyebarkan pencerahan, dan membuat rakyat jajahan menjadi “beradab”.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Tidak jarang, dalam upaya menanamkan superioritasnya, pihak kolonialis melegitimasi keunggulan-keunggulan rasial: kulit putih lebih unggul dari kulit berwarna. Dalam sejarah kolonialisme di Indonesia, kita sering mendengar bagaimana cacian “inlander” disepadamkan dengan makian “anjing”, “kerbau”, dan lain-lain.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Yang lebih parah, seperti diakui Bung Karno, rakyat Indonesia dicecoki dengan anggapan “inlander bodoh”. Dengan cekokan itu, yang berlangsung secara turun-temurun, rakyat jajahan kehilangan kepercayaan diri dan kebanggaannya.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Keempat</em>, sistem imperialisme membangun kepercayaan di dalam hati dan fikiran rakyat, bahwa kepentingan rakyat akan sejalan dengan kepentingan imperialisme.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Imperialisme juga sangat piawai menutupi adanya pertentangan kepentingan antara pihaknya dengan rakyat di negara jajahan. Di bidang ekonomi, misalnya, dikatakan bahwa imperialisme memberi keuntungan, seperti adanya industrialisasi, pembangunan infrastruktur, dan lain-lain.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Penanaman modal asing, sebagai salah satu ciri imperialisme, dipropagandakan membawa keuntungan bagi rakyat jajahan: ada proses pembangunan, ada pembukaan lapangan kerja, ada pembangunan infrastruktur, dan lain sebagainya.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Dengan keempat senjata di atas, kolonialisme Belanda sanggup mempertahankan kekuasannya ratusan tahun di Indonesia.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<strong>Empat Strategi Kontra-Imperialisme</strong></div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Dengan berpegan pada analisa di atas, Bung Karno pun merumuskan dasar politik anti-imperalismenya. Ini pula yang mendasari pendirian partainya: Partai Nasional Indonesia (PNI).</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Pertama</em>, menjalankan politik kontra pecah belah.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Soekarno, sejak terjun dalam dunia pergerakan, menyadari bahwa kemerdekaan tidak mungkin tercapai tanpa adanya persatuan seluruh rakyat Indonesia.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Pada tahun 1926, setahun sebelum pendirian PNI, Bung Karno sudah merumuskan konsep persatuan gerakan rakyat melalui tulisan “Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme”.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Dalam tulisan itu, yang didalamnya disertai penjelasan yang sangat mendalam, Bung Karno menegaskan bahwa tiga aliran dalam politik Indonesia, yaitu nasionalis, agama, dan marxis, bisa bersatu untuk mencapai Indonesia merdeka.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
“Inilah azas-azas yang dipeluk oleh pergerakan-pergerakan rakyat di seluruh Asia. Inilah faham-faham yang menjadi roh-nya pergerakan-pergerakan di Asia itu. Roh-nya pula pergerakan-pergerakan di Indonesia-kita ini,” tulis Bung Karno, seraya menekankan pentingnya persatuan itu.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Politik persatuan dalam revolusi nasional ini menjadi politik Bung Karno hingga akhir hayatnya. Begitu gigihnya Bung Karno memegang keyakinan politik itu, banyak orang yang menggelari Bung Karno sebagai bapak persatuan.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Kedua</em>, menjalankan kontra kemunduruan, yakni kontra dekadensi akal-budi.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Dalam lapangan ini, Bung Karno tidak berhenti menganjurkan perlunya memperluas pendidikan rakyat, menyokong sekolah-sekolah rakyat, dan mengurangi buta-huruf di kalangan rakyat.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Di PNI, Bung Karno mengharuskan adanya kursus politik, penciptakan mesin propaganda berupa koran, dan pembentukan “massa aksi”.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Setelah Indonesia merdeka, Bung Karno menyadari bahwa mental warisan kolonial belum sepenuhnya menghilang. Karenanya, ia pun menggagas apa yang disebut sebagai pembangunan bangsa dan karakternya (<em>nation and character building</em>).</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Dengan revolusi mental semacam itu, kita berharap bisa menjebol fikiran kolot dan fikiran-fikiran rendah diri.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Ketiga</em>, kontra penanaman kepercayaan bahwa kita bangsa kelas kambing.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Azas PNI adalah “self-reliance” (jiwa yang percaya kepada kekuatan sendiri) dan “self help” (jiwa berdikari) di kalangan rakyat Indonesia.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Menurut Soekarno, tugas pokok PNI adalah membanting-tulang untuk memberantas segala sikap <em>inferioriteit</em> ini. Bung Karno juga membongkar kebohongan-kebohongan di balik teori penghalusan kolonialisme.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Bung Karno sangat getol menggempur sikap inferioritas ini. Ketika Indonesia sudah merdeka pun, supaya tidak terperangkap kembali dalam jebakan imperialisme, Bung Karno mengobarkan konsep Trisakti: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<em>Keempat</em>, kontra politik persatuan (kolaborasi) dengan kaum sana (imperialis).</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Hampir semua tulisan Bung Karno menguraikan perihal pertentangan kepentingan yang tak terdamaikan antara negara jajahan dan imperialisme.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Bagi Bung Karno, negara jajahan tidak akan bisa melakukan emansipasi, bahkan dalam derajat paling minimum sekalipun, jika tidak menghancur-leburkan kolonialisme dan imperialisme hingga ke akar-akarnya.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
Oleh karena itu, dalam strategi perjuangannya, Bung Karno menganjurkan sikap radikalisme (non-koperasi), yakni perjuangan yang tidak setengah-setengah, apalagi tawar-menawar, yakni perjuangan yang hendak menjebol kapitalisme-imperialisme hingga ke akar-akarnya.</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<strong>TIMUR SUBANGUN</strong></div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<strong><em>Kontributor Berdikari Online</em></strong></div>
<div class="crp_related" id="crp_related" style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<h3 style="font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">
Artikel Terkait:</h3>
<ul>
<li><a class="crp_title" href="http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20100630/pdi-perjuangan-gelar-seminar-pledoi-bung-karno-%e2%80%9cindonesia-menggugat%e2%80%9d.html" style="color: #012261; text-decoration: none;">PDI Perjuangan Gelar Seminar Pledoi Bung Karno “Indonesia…</a></li>
<li><a class="crp_title" href="http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/bedah-buku-kabar-rakyat/20110623/berdikari-online-akan-bedah-buku-sarinah.html" style="color: #012261; text-decoration: none;">Berdikari Online Akan Bedah Buku “Sarinah”</a></li>
<li><a class="crp_title" href="http://www.berdikarionline.com/gotong-royong/20120913/strategi-meruntuhkan-kolonialis-ala-bung-hatta.html" style="color: #012261; text-decoration: none;">Strategi Meruntuhkan Hegemoni Kolonialis Ala Bung Hatta</a></li>
<li><a class="crp_title" href="http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20130319/bung-karno-sebagai-intelektual.html" style="color: #012261; text-decoration: none;">Bung Karno Sebagai Pemikir</a></li>
<li><a class="crp_title" href="http://www.berdikarionline.com/editorial/20110606/juni-bulan-bung-karno.html" style="color: #012261; text-decoration: none;">Juni, Bulan Bung Karno</a></li>
</ul>
</div>
<div class="nr_popular_placeholder" data-permalink="http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20120205/bung-karno-dan-empat-strategi-melawan-imperialisme.html" data-title="Bung Karno Dan Empat Strategi Melawan Imperialisme" style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<div class="nrelate nrelate_popular nr_clear nrelate_engadget nr_text nr_1col nr_setup" id="nrelate_popular_0" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; clear: both; margin: 5px 1px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative;">
<h3 class="nr_title" style="font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 5px;">
<span style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Terpopuler 7 Hari Terakhir:</span></h3>
<div class="nr_inner" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; clear: both; margin: 0px; outline: 0px; padding: 4px 0px; width: 2262px;">
<ul style="margin-bottom: 0px !important; margin-left: 0px !important; padding-left: 0px !important;">
<li style="background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; list-style-type: none !important; margin: 0px !important; padding: 0px !important; width: 2216.75px;"><a class="nr_mp_link nr_link nr_internal nr_unit_1 nr_col_1 nr_row_1 nr_first_col nr_first_row nr_odd_row nr_odd_col" href="http://www.berdikarionline.com/gotong-royong/20130404/peristiwa-rengasdengklok-penculikan-atau-pengamanan.html" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: rgba(238, 83, 28, 0.8); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: black !important; display: block; font-size: 15px; height: 20px; line-height: 16px; margin: 7px 0px 0px; min-height: 0px; outline: 0px; padding: 66.5px 44.328125px 66.5px 88.65625px; text-decoration: none; width: 2128.078125px;"><span class="nr_post_title" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; display: block; font-size: 17px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; width: 1702.453125px;">‘Peristiwa Rengasdengklok’, Penculikan atau Pengamanan?</span><span class="nr_showviews" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: black; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: white; float: right; font-size: 17px; font-style: italic; font-weight: bold; line-height: 17px; margin: -148.953125px -106.390625px 0px 0px; outline: 0px; padding: 42.546875px;"><span class="nr_showviews_num" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">916</span></span></a></li>
<li style="background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; list-style-type: none !important; margin: 0px !important; padding: 0px !important; width: 2216.75px;"><a class="nr_mp_link nr_link nr_internal nr_unit_2 nr_col_1 nr_row_2 nr_first_col nr_even_row nr_odd_col" href="http://www.berdikarionline.com/gotong-royong/20130901/gerwani-memerangi-pelacuran-dan-pornografi.html" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: rgba(238, 107, 29, 0.701961); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: black !important; display: block; font-size: 15px; height: 20px; line-height: 16px; margin: -5px 0px 0px; min-height: 0px; outline: 0px; padding: 66.5px 44.328125px 66.5px 88.65625px; text-decoration: none; width: 1995.0625px;"><span class="nr_post_title" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; display: block; font-size: 17px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; width: 1596.046875px;">Gerwani Memerangi Pelacuran Dan Pornografi</span><span class="nr_showviews" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: black; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: white; float: right; font-size: 17px; font-style: italic; font-weight: bold; line-height: 17px; margin: -139.640625px -99.75px 0px 0px; outline: 0px; padding: 39.890625px;"><span class="nr_showviews_num" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">654</span></span></a></li>
<li style="background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; list-style-type: none !important; margin: 0px !important; padding: 0px !important; width: 2216.75px;"><a class="nr_mp_link nr_link nr_internal nr_unit_3 nr_col_1 nr_row_3 nr_first_col nr_odd_row nr_odd_col" href="http://www.berdikarionline.com/dunia-bergerak/20130510/inilah-sosok-9-presiden-paling-sederhana-di-dunia.html" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: rgba(247, 188, 9, 0.701961); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: black !important; display: block; font-size: 15px; height: 20px; line-height: 16px; margin: -5px 0px 0px; min-height: 0px; outline: 0px; padding: 66.5px 44.328125px 66.5px 88.65625px; text-decoration: none; width: 1884.234375px;"><span class="nr_post_title" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; display: block; font-size: 17px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; width: 1507.375px;">Inilah Sosok 9 Presiden Paling Sederhana Di Dunia</span><span class="nr_showviews" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: black; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: white; float: right; font-size: 17px; font-style: italic; font-weight: bold; line-height: 17px; margin: -131.890625px -94.203125px 0px 0px; outline: 0px; padding: 37.671875px;"><span class="nr_showviews_num" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">523</span></span></a></li>
<li style="background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; list-style-type: none !important; margin: 0px !important; padding: 0px !important; width: 2216.75px;"><a class="nr_mp_link nr_link nr_internal nr_unit_4 nr_col_1 nr_row_4 nr_first_col nr_even_row nr_odd_col" href="http://www.berdikarionline.com/dunia-bergerak/20130713/konflik-suriah-dan-intervensi-imperialis-barat.html" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: rgba(239, 227, 26, 0.8); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: black !important; display: block; font-size: 15px; height: 20px; line-height: 16px; margin: -5px 0px 0px; min-height: 0px; outline: 0px; padding: 66.5px 44.328125px 66.5px 88.65625px; text-decoration: none; width: 1773.390625px;"><span class="nr_post_title" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; display: block; font-size: 17px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; width: 1418.703125px;">Konflik Suriah Dan Skenario Imperialis Barat</span><span class="nr_showviews" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: black; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: white; float: right; font-size: 17px; font-style: italic; font-weight: bold; line-height: 17px; margin: -124.125px -88.65625px 0px 0px; outline: 0px; padding: 35.453125px;"><span class="nr_showviews_num" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">481</span></span></a></li>
<li style="background-image: none !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; list-style-type: none !important; margin: 0px !important; padding: 0px !important; width: 2216.75px;"><a class="nr_mp_link nr_link nr_internal nr_unit_5 nr_col_1 nr_row_5 nr_first_col nr_odd_row nr_odd_col" href="http://www.berdikarionline.com/tokoh/20130831/shamsiah-fakeh-perempuan-revolusioner-pembebasan-malaya.html" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: rgba(131, 211, 17, 0.8); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: black !important; display: block; font-size: 15px; height: 20px; line-height: 16px; margin: -5px 0px 0px; min-height: 0px; outline: 0px; padding: 66.5px 44.328125px 66.5px 88.65625px; text-decoration: none; width: 1662.5625px;"><span class="nr_post_title" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; display: block; font-size: 17px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; width: 1330.046875px;">Shamsiah Fakeh, Perempuan Revolusioner Pembebasan Malaya</span><span class="nr_showviews" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-color: black; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; color: white; float: right; font-size: 17px; font-style: italic; font-weight: bold; line-height: 17px; margin: -116.375px -83.125px 0px 0px; outline: 0px; padding: 33.25px;"><span class="nr_showviews_num" style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">271</span></span></a></li>
</ul>
<div style="-webkit-box-shadow: none; -webkit-transform: none; background-position: 0px 50%; background-repeat: initial initial; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; box-shadow: none; clear: both; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">
</div>
</div>
</div>
</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;">
<b>Tags:</b> <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/anti-imperialisme" rel="tag" style="color: #012261; text-decoration: none;">Anti-Imperialisme</a>, <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/anti-kolonialisme" rel="tag" style="color: #012261; text-decoration: none;">Anti-Kolonialisme</a>, <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/bung-karnoisme" rel="tag" style="color: #012261; text-decoration: none;">Bung Karnoisme</a>, <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/marhaenisme" rel="tag" style="color: #012261; text-decoration: none;">marhaenisme</a>, <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/massa-aksi" rel="tag" style="color: #012261; text-decoration: none;">Massa Aksi</a>, <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/non-koperasi" rel="tag" style="color: #012261; text-decoration: none;">Non-koperasi</a>, <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/soekarno" rel="tag" style="color: #012261; text-decoration: none;">Soekarno</a></div>
<span style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 23px;"><br /><br />Sumber Artikel: <a href="http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20120205/bung-karno-dan-empat-strategi-melawan-imperialisme.html#ixzz2dqVvFX1d" style="color: #003399; text-decoration: none;">http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20120205/bung-karno-dan-empat-strategi-melawan-imperialisme.html#ixzz2dqVvFX1d</a><br />Follow us: <a href="http://ec.tynt.com/b/rw?id=c4NPcCtyyr4P5Sacwqm_6r&u=berdikarionline" style="color: #012261; text-decoration: none;" target="_blank">@berdikarionline on Twitter</a> | <a href="http://ec.tynt.com/b/rf?id=c4NPcCtyyr4P5Sacwqm_6r&u=berdikarionlinedotcom" style="color: #012261; text-decoration: none;" target="_blank">berdikarionlinedotcom on Facebook</a></span></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-5445475809126860382013-09-03T02:13:00.001-07:002013-09-03T02:13:38.979-07:00ORASI JALANAN REFLEXI SEJARAH KEMERDEKAAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">oleh : Juned Topan</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Nasionalisme meretas</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">berserak bagai keping keping mozaik</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">wajah nuswantarapun semakin hilang bentuk</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">nelangsa dari masa ke masa</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Setelah di singgahi Portugis, lalu Belanda datang dan menetap, maka sejak itulah Nuswantara menjadi tanah jajahan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Geliat ilmu pengetahuan di Eropa yg di sokong kaum kapitalis dan borjouis, terus memicu temuan temuan menakjubkan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Mesin uap, kapal mesin, teory copernicus dan expedisi Magelhaens telah merangsang adrenalin bangsa Eropa untuk menakhlukkan benua demi benua.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Expedisi yg semula bertujuan untuk pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan, di sambut gembira oleh kaum kapitalis untuk misi dagang mereka.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Tak kalah penting peran para pendeta dalam misi suci agama yg di anut mayoritas bangsa Eropa pada saat itu, misi injil agung.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Emas, Kejayaan dan missi suci agama, merupakan motivasi yg telah membentuk pola fikir yg lalu melahirkan warna peradaban bangsa Eropa. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Industri berkembang, produksi berlimpah, mesin telah menggantikan tenaga manusia dan hewan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Orang orang desa membanjiri kota kota, ladang dan sawah terlantarkan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Bangsa Eropapun saling berperang untuk memperluas pasar, berburu wilayah wilayah yg kaya sumber daya alam, dan tenaga kerja secara murah.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Lalu terbagilah masyarakat Eropa atas kelas kelas sosial, kelas bangsawan, pemilik modal, dan kelas buruh.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Kekuasaan para raja yg tak terbatas, telah memicu lahirnya simbiosis mutualisme. Persekutuan raja, bangsawan, gereja dan para tuan tanah inilah yg telah memperkokoh Feodalisme sebagai sebuah systym yg dianggap telah menyelamatkan bangsa Eropa dari kebangkrutan di masa kegelapan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Kesadaraan masyarakat kelas buruh yg terprovokasi gagasan john Locke tentang hak atas kemerdekaan, hak hidup, hak untuk memilih, dan hak untuk memiliki sesuatu, yg merupakan hak setiap orang, telah melahirkan solidaritas kaum buruh.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Perancis dan seluruh Eropa terbakar dalam revolusi sosial. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Perang butuh biaya besar</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Keserakahan selalu dgn logikanya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Liberalisasi ekonomi dan perdagangan menjadi pilihan</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Ketika Ingris unggul atas Belanda, maka</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Nuswantara berganti tuan dan bangsa ini kembali menjadi budaknya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Liberalisme yg di kawal imperealisme adalah kebijakan yg menguntungkan para pemilik modal, namun menyengsarakan bangsa takhlukan. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Tanam paksa, kerja rodi, membangun jalan jalan dan membangun benteng benteng pertahanan adalah cara yg di tempuh untuk mempertahankan kekuasaan serta penggalangan dana untuk bangkit dari kebangkrutan akibat perang.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Tanah tanah di sewakan kepada pemilik modal, bangsa pribumi sebagai pewaris sah menjadi budak di negrinya sendiri.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Jepang datang dan mengaku sbg saudara tua, namun tak kalah biadabnya dgn para penjajah terdahulu.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Industri perang semakin mengerikan</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">senjata pemusnah masal di ciptakan</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Eropa terus membara</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Jerman bertekuk lutut</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Hiroshima dan Naga saki di bumi hanguskan pasukan sekutu</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Nuswantara yg telah berganti nama Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Perang dunia menyisakan dua kekuatan besar</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Amerika dan Uni Soviet melenggang dalam lemenangan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Kekuasaan selalu dgn logikanya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Impian purba nanusia manusia agung</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yg tlah membunuh tuhan di dalam hatinya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yg tlah membunuh tuhan di dalam fikirannya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Bagai kuda kuda liar beringas</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Lepas dari padang penggembalaan</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Menerjang segala yg menghalang</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Menggilas setiap perintang jalan</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Amerika membangun aliansi militer/NATO bersama para sekutunya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Uni Soviet membangun PAKTA WARSAWA.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dunia kembali menyimpan bara, kapitalisme bersitegang dgn sosialisme, hingga runtuhnya tembok berlin, dan sosialispun mati suri.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Amerika melenggang pongah tanpa tandingan, adi kuasa, polisi dunia, pengawal bagi langgengnya kekuasaan barat.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Feodalisme yg terjungkal di Perancis dan seluruh Eropa, kembali bangkit dalam bentuk kolonialisme dan imperealisme.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Persekutuaan para raja, pendeta, cendekiawan dan para pemilik modal semakin menguat, semangat solidaritas kaum buruhpun tak kalah kuat.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Demokrasi, HAM dan liberalisme di manipulasi untuk dapat mengendalikan bangsa bangsa.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Penjajahan tak lagi penguasaan atas koloni koloni wilayah tanah jajahan, namun lebih kepada penguasaan ekonomi dan ideologi secara global.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Bank bank, koorporasi dan perdagangan dunia di bangun, ribapun semakin menggurita.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Negara dunia ketiga bagai bayi menetek di puting susu srigala.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Sampai kapan kita tdk merasa risih sbg tong sampah peradaban, boneka boneka jaman yg terpenjara dinegrinya sendiri, yg di nina bobokan oleh fikiran dan mimpi mimpi bangsa lain.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Solidaritas bagai labirin membingungkan. Ras, suku, agama, dan kelompok, hanyalah pengikat yg rapuh/ashabiyah, sekuat kuat ikatan, adalah yg terbangun atas dasar cinta kepada Allah, Tuhan pencipta.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Salam burung burung liar !</span></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-63945716563302081512013-09-02T01:13:00.001-07:002013-09-02T01:13:08.666-07:00SEJARAH MATA UANG (Kelompok 12)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Pada awalnya orang melakukan transaksi jual beli dengan sistem barter. Barter adalah pertukaran barang atau jasa dengan sistem kepercayaan (id.shvoong.com). Namun, dengan seiringnya waktu berjalan, orang pun menjadi merugi karena barang yang ditukar tidak begitu berharga dengan yang diberikan. Maka sistem uang muncul untuk mengatasinya, dengan cara ini kita bisa menukar barang berapapun banyaknya dengan jumlah uang yang berlaku di negara tertentu. Di Lydia (sekarang merupakan suatu tempat di wilayah Turki), logam benda diperkenalkan sebagai uang sekitar 5000 SM sampai dengan 700 SM. Koin dibuat dari peleburan emas dan perak alami yang disebut electrum dan setiap koin memiliki berat jenis sebesar 4,7 gram. Koin ini berfungsi sebagai alat tukar, satuan pembayaran, dan mampu melestarikan nilai. Logam ini digunakan karena sudah tersedia, mudah untuk bekerja, dan dapat didaur ulang. Sejak koin diberi nilai tertentu, orang menjadi lebih mudah untuk membandingkan harga barang.</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Uang kertas pada awalnya di kenal di Cina sekitar abad ke-9 M. Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar penopang logam emas dan perak 100%. Kemudian sekitar abad ke-10 M, uang kertas tidak 100% ditopang oleh emas dan perak dan sekitar abad ke-12 M, mereka sudah tidak menggunakan emas dan perak sebagai penopang uang kertas. Dengan adanya uang kertas, penurunan nilai mata uang lebih mudah dikontrol karena memiliki mekanisme. Kemudian, uang kertas terus berkembang di seluruh dunia. Pada 10 Maret 1862 Amerika Serikat pertama kali mengedarkan uang kertas, antara lain pecahan $5, $10, dan $20. Mereka menjadi alat pembayaran yang sah berdasarkan Undang-Undang tanggal 17 Maret 1862. Uang kertas yang digunakan sekarang, bentuk dan sistemnya merupakan hasil dari proses perkembangan yang sangat panjang. Kertas-kertas ini dinamakan <em style="color: #e55822;">bank note, </em>yaitu janji bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik ketika ada permintaan. Uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang.</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Fase pertama<strong><em style="color: #e55822;">,</em> </strong>ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan semakin meningkat, dan harta semakin berkembang. Kemudian, mereka menitipkan uang logam pada penyimpanan-penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-pemuka agama untuk menghindari kemungkinan pencurian dan perampokan (sekolahforex.net). Orang-orang yang diberi kepercayaan tersebut kemudian memberikan akta-akta penyimpanan atau nota yang dituliskan sesuai dengan jumlah uang logam yang dititipkan. Akta ini sendiri bukan uang, karena tidak bersifat diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk membayar pembelian. Akta ini hanya digunakan sebagai bukti penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain. Fase kedua<strong><em style="color: #e55822;">, </em></strong>dalam fase ini penulisan akta mengalami perubahan. Pada fase pertama akta dituliskan berdasarkan jumlah dari simpanan logam emas atau perak, sedangkan pada fase ini, seseorang yang menitipkan uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan ditulis pada akta jaminan pembayaran. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan untuk melakukan transaksi. Fase ketiga<strong><em style="color: #e55822;">, </em></strong>kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap kertas-kertas yang diterbitkan oleh lembaga keuangan. Mereka menggunakannya untuk melaksanakan kontrak transaksi langsung tanpa merujuk ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang logam. Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam. Contohnya, jika lembaga keuangan menemukan setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, artinya ratio penukaran adalah 5%. Lembaga keuangan dapat menambah ratio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan orang-orang, lalu menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas-kertas tidak memiliki saldo uang logam karena 100 kertas dibanding 10 potong uang logam. Jumlah uang kertas semakin banyak yang tidak ada penopangnya. Ketika orang-orang mulai merasakan penipuan yang terjadi, mereka kemudian segera menukarkan uang kertasnya ke uang logam, namun tak segampang itu sehingga menimbulkan kekacauan, dan kondisi memburuk. Negara terpaksa menerbitkan uang kertas tanpa penopang untuk meredam kekacauan.</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Fase keempat<strong><em style="color: #e55822;">,</em></strong> peristiwa Perang Dunia I tahun 1914 yang menyebabkan kerugian besar dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, membuat peredaran mata uang logam emas memburuk, serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Semua itu membuat negara-negara menahan saldo emas yang mereka miliki dan mencegahnya keluar. Kemudian, uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas. Uang kertas memiliki beberapa kelebihan, antara lain mudah dibawa, membawa uang kertas berisiko lebih kecil, biaya penerbitan lebih kecil, kemungkinan untuk menerbitkannya dalam tipe-tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda-beda. Keputusan Negara-negara menerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas dengan bebas diterbitkan. Negara dengan bebasnya mencetak uang kertas dan bahkan akhir-akhir ini banyak uang kertas palsu. Dari sini menimbulkan banyak kekurangan dari uang kertas. Diantara kekurangan uang kertas adalah risiko kekacauan dalam kegiatan keuangan dan kegiatan internasional karena system uang kertas tidak menjamin stabilitas nilai tukar seperti jaminan pada emas. Resiko penerbitan uang yang berlebihan dan akibatnya seperti inflasi keuangan yang menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat. Satu lagi jenis uang yang sekarang beredar di masyarakat, yakni uang bank atau yang lebih kita kenal dengan <em style="color: #e55822;">Giro</em>, yang termasuk uang bank, antara lain rekening giro yang kita kenal sekarang dan deposit-deposit di bank-bank dagang (Supriatna et al. , 120). Uang jenis ini berkembang di nagara-negara maju dimana tradisi perbankan semakin mengalami peningkatan yang signifikan. Di Inggris, peredaran uang bank ini mencapai 98%, di Amerika 95%, dan di Jerman sekitar 85%. Cek-cek itu sendiri bukan uang bank, tetapi sebagai media peredaran. Sedangkan, uang bank adalah deposit-deposit dan rekening giro dan itu tidak lain adalah sebagai tanda bukti.</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Dari berbagai cerita dan sejarah mengenai uang dan mata uangnya, dapat dilihat bagaimana pondasi dari lahirnya mata uang itu sendiri adalah permasalahan yang ada pada transaksi ekonomi di dunia. Peran barter yang awalnya menjadi sebuah bentuk transaksi yang lazim dilakukan di masa lalu, dianggap kurang efektif mengingat besarnya transaksi yang dilakukan dan barang yang dibarterkan. Uang menjadi sebuah pencerahan dalam kehidupan bertransaksi di dunia. Perkembangan ekonomi yang ada di dunia secara langsung telah mengintervensi perkembangan mata uang yang ada di dunia. Transaksi perekonomian yang melintasi batas berbagai negara, menuntut keefektifan dan kepraktisan dari transaksi tersebut, mengingat kehidupan globalisasi yang menuntut dunia seakan mampu berada dalam saku yang <em style="color: #e55822;">portable</em> dan mampu dibawa kemana saja, dengan adanya uang, maka transaksi yang dilakukan tidak harus dibayar dengan bertukar barang yang kemungkinan memaan biaya produksi lebih tinggi daripada pemenuhan kebutuhan yang terpenuhi terhadap barang yang ditransaksikan. Secara tidak langsung, mata uang dan globalisasi memiliki ikatan satu sama lain dan membentuk dua premis yang berkaitan. Perkembangan yang ada pada mata uang disebabkan oleh tuntutan globalisasi yang semakin lama menuntut kepraktisan dan dengan adanya mata uang, maka perjalanan globalisasi terlebih di bidang ekonomi telah membuat proses globalisasi pada irisan lebih rinci dalam liberalisasi di bidang ekonomi menjadi satu hal yang dirasakan, namun tidak disadari perkembangan dan konjungsinya.</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Referensi :</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Supriatna, Nana, et.al., 2006. “Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). [e-book]. Dalam [<a href="http://books.google.co.id/books?id=tJahSbd9aesC&pg=PA116&dq=sejarah+perkembangan+mata+uang&hl=en&sa=X&ei=XRxJUaHXH4norQfl9IGoCg&ved=0CDEQ6AEwAQ#v=onepage&q=sejarah%20perkembangan%20mata%20uang&f=false" style="color: #333333;" target="_blank">http://books.google.co.id/books?id=tJahSbd9aesC&pg=PA116&dq=sejarah+perkembangan+mata+uang&hl=en&sa=X&ei=XRxJUaHXH4norQfl9IGoCg&ved=0CDEQ6AEwAQ#v=onepage&q=sejarah%20perkembangan%20mata%20uang&f=false</a>] diakses pada 19 Maret 2013</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Satelite. 2011. “Pengertian uang, sejarah uang, syarat uang, fungsi uang dan nilai uang”. Tersedia dalam [<a href="http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2130700-pengertian-uang-sejarah-uang-syarat/#ixzz2NwOZjvO0" style="color: #333333;">http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2130700-pengertian-uang-sejarah-uang-syarat/#ixzz2NwOZjvO0</a>] diakses pada 18 Maret 2013</div>
<div style="background-color: #494331; color: #6f643a; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify;">
Mentor, Tranding. 2012. “Mari Mengenal Sejarah Mata Uang, Sebelum Belajar Forex” [http://sekolahforex.net/belajar-forex/mari-mengenal-sejarah-mata-uang-sebelum-belajar-forex.html Mari Mengenal Sejarah Mata Uang, Sebelum Belajar Forex] diakses pada 18 Maret 2013</div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-43638893943784824872013-09-02T01:02:00.001-07:002013-09-02T01:02:45.206-07:00Mata Uang Amerika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Mata uang</b><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"> adalah alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara . Dahulu kala, manusia primitif belum menggunakan uang, ataupun alat pertukaran. Ini dikarenakan oleh pada waktu itu manusia dapat memenuhi semua keinginannya dari lam sekitarnya. Ketika sumber daya alam yang mereka gunakan habis, mereka berpindah dan mulai menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitarnya lagi. Barulah ketika munculnya peradaban kuno manusia mulai menukar barang miliknya dengan barang milik orang lain, yang disebut barter. Kemudian setelah zaman lebih maju, manusia mulai menggunakan alat penukar, walaupun belum berupa uang. Alat ini disebut uang barang. Barulah setelah manusia menguasai penggunaan tulisan dan huruf, dikenallah uang atau disebut uang kepercayaan (uang fiduciair).</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><b style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Sejarah morgan silver dollar</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #66bb33; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-P4-1Nuv7iJY/ToBxzQkMLyI/AAAAAAAAAAM/hzWe-UF-vWU/s1600/sejarah-mata-uang-dollar-300x256.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #993322; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="170" src="http://4.bp.blogspot.com/-P4-1Nuv7iJY/ToBxzQkMLyI/AAAAAAAAAAM/hzWe-UF-vWU/s200/sejarah-mata-uang-dollar-300x256.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 1px 1px 5px; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 1px 1px 5px; padding: 8px; position: relative;" width="200" /></a></div>
<b style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"> </b><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Dolar perak Morgan dicetak dalam upaya untuk menjaga harga perak stabil setelah serangan perak besar di Colorado menyebabkan kecelakaan tiba-tiba dalam harga perak. dolar ini dilebur dari 1878 sampai 1904, lalu berhenti karena tiba-tiba meningkat perak harga, sejarah mata uang dollar dan kemudian dicetak untuk satu tahun lagi pada tahun 1921. </span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Selain itu, itu dicetak di beberapa lokasi: Carson City, Denver, San Francisco, New Orleans, dan Philadelphia, Denver hanya dan Philadelphia adalah lokasi mint hari ini. Nilai dari dolar perak Morgan tergantung pada tahun nya, mint yang menciptakannya, dan kualitas pelestariannya.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Sebuah dolar perak Morgan memiliki kepala Lady Liberty di depan dan menyebar-sayap elang memegang panah dan cabang zaitun di bagian belakang, Anda akan mengenali membalikkan sebagai sangat mirip dengan yang seperempat. koin ini adalah yang pertama dari koin dilebur kami untuk menggunakan slogan E Pluribus Unum. Ini adalah koin besar, tentang ukuran yang sama sebagai setengah dolar yang digunakan saat ini atau hanya sedikit lebih besar, dan memiliki kehalusan 0,900 perak, atau perak 90%, kadar sehingga perak dengan berat hanya 24 gram. Logam yang tersisa adalah tembaga.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">dolar perak Morgan, tidak seperti banyak dari koin dicetak lebih dari seratus tahun yang lalu, memiliki nilai atas DMPL, atau Deep Mirror Bukti Suka; ini sangat berat koin memiliki gambar buram dan perangkat, sehingga bagian tersebut muncul matte, sementara latar belakang adalah perak dipoles. Awal Morgan dolar perak lebih cenderung mengikuti format ini daripada yang kemudian, membuat DMPL kemudian dolar lebih.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Kelas lainnya untuk dolar ini adalah Bukti, Uncirculated, Baik, Adil, dan Miskin. Tingkat keausan menentukan tingkat apa uang logam yang digunakan di. Sebuah koin, disegel yang sempurna yang belum pernah disentuh adalah sebuah Proof, sebuah koin yang sempurna atau hampir sempurna yang telah digunakan adalah Uncirculated, sebuah koin yang hampir sempurna dengan beberapa kekurangan adalah baik, sebuah koin yang telah melihat memakai beberapa adalah Fair , dan koin yang sangat dipakai, dengan dikenakan tepi halus, adalah miskin, kelas terendah.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Dari nilai ini, Masyarakat Miskin Morgan dolar perak umumnya bernilai sangat sedikit, meskipun ada beberapa pengecualian. Cari juga untuk tanda mint, dash a dan huruf di samping tahun pencetakan. tanda Mint mungkin S (San Francisco), P (Philadelphia), O (New Orleans), D (Denver) dan CC (Carson City). Dari jumlah tersebut, Carson City koin cenderung bernilai yang paling.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Ada juga menjalankan beberapa pendek yang bernilai signifikan lebih karena langka mereka: 1889-CC, 1893-S, and1895 Bukti yang paling berharga jauh. Yang terakhir ini dalam teori hanya memiliki 880 koin dilepaskan ke dalam sirkulasi, dan mungkin sedikit ada saat ini, nilai dihitung menjadi sekitar $ 66.000. Koin Bukti tidak harus memiliki sebuah mintmark; upaya untuk menempa itu telah dibuat dengan mengisi pergi proofmark pada dolar lain Morgan dirilis tahun itu, tetapi ahli koin harus dapat tempat ini segera.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Untuk kolektor koin, satu dolar perak Morgan yang harus dimiliki: sejarah, keindahan, dan biaya yang seringkali rendah semua membuat ini sebuah koin yang menarik untuk memulai, atau menambah, koleksi Anda.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><b style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Sejarah dan highlights koin dollar Eisenhower</b><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Seri Eisenhower Dolar menandai kembalinya koin dolar berukuran besar setelah selang lebih dari 30 tahun. Seri ini diproduksi 1971-1978 dengan koin dicetak di Philadelphia, Denver, dan San Francisco Mints. Selama durasi singkat seri, banyak koin khusus diciptakan untuk kolektor termasuk koin perak 40% dan koin Bicentennial khusus pada tahun 1976.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Seri sebelumnya dolar perak dikenal sebagai Dollar Perdamaian. Ini koin itu dicetak 1921-1935. Dari 1935 hingga 1964, ada koin perak tambahan dolar yang diproduksi. denominasi itu hampir membuat kembali pada bulan Mei 1965 ketika lebih dari 300.000 koin diproduksi atas perintah Presiden. Kongres kemudian ditolak pesanan ini dan menuntut bahwa menghentikan produksi dan semua koin dicairkan. Belakangan tahun itu Kongres meloloskan Undang-Undang Koin yang termasuk larangan produksi koin dolar perak setidaknya selama lima tahun.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Setelah jangka waktu lima tahun, ide mulai muncul untuk membuat koin dolar baru. Desain akan menghormati Dwight D. Eisenhower yang telah meninggal pada tahun 1969 dan Apollo 11 penerbangan ruang angkasa, yang telah menempatkan manusia pertama di bulan. Undang-undang kuasa untuk koin baru akhirnya disahkan akhir bulan Desember 1970. Disebut untuk produksi koin dolar berukuran besar terjebak dalam komposisi nikel tembaga yang berlaku dipalut, tetapi juga berwenang produksi versi perak 40% untuk kolektor koin.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Bagian depan dari mata uang Dolar Eisenhower menampilkan potret mantan Presiden disiapkan oleh Kepala Engraver Amerika Serikat Mint Frank Gasparro. Kebalikan dari koin juga disiapkan oleh Gasparro berdasarkan lambang 11 misi Apollo. Sebuah Eagle Bald sejarah mata uang dollar ditampilkan mendarat di bulan, menggenggam sebuah cabang zaitun. Bumi terlihat di latar belakang seperti yang terlihat dari angkasa.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Pada tahun 1976, sebaliknya dirancang ulang sebagai bagian dari perayaan Bicentennial Amerika mata uang indonesia kuno. Robert R. Williams merancang reverse baru yang menampilkan penafsiran dari Bell Liberty dengan bulan di latar belakang. Ini adalah cara yang tepat untuk mengakui desain asli sementara membuat yang baru untuk merayakan ulang tahun ke-200 Amerika. Desain terbalik asli dilanjutkan pada tahun 1977.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Sepanjang sebagian besar seri Eisenhower, koin khusus diproduksi untuk kolektor. Ini termasuk 40 perak% Uncirculated versi koin melanda di San Francisco Mint. Koin ini dikemas dalam amplop biru dan dijual langsung kepada kolektor dengan harga tinggi. San Francisco Mint juga diproduksi versi bukti perak 40% yang dikemas dalam kotak cokelat. Akhirnya, pada tahun 1976 koin tiga khusus set% 40 koin perak dihasilkan rentenir uang. Ketiga koin termasuk dolar kuartal, setengah dolar, dan dolar.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Meskipun seri Dolar Eisenhower singkat, ia menawarkan banyak menyoroti kolektor modern. Itu adalah besar terakhir berukuran koin dolar, diikuti oleh Susan B. Anthony kecil Dolar. Isu Bicentennial khusus menyediakan desain terbalik kedua. Akhirnya, versi yang berbeda dari koin membuat perakitan satu set lengkap tantangan </span><a href="http://www-uang.com/cara-mengambil-uang-dari-atm" style="background-color: #66bb33; color: #993322; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; text-decoration: none;" target="_blank" title="cara mengambil uang dari atm"><strong>cara mengambil uang dari atm</strong></a><span style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">. Dalam beberapa tahun terakhir serial ini mendapatkan popularitas beberapa, terutama setelah kembalinya koin dolar dan seri Presiden Dollar baru.</span><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><b style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Sumber : 1 . Http://id.wikipedia.org</b><br style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;" /><b style="background-color: #66bb33; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"> 2 . Http://www-uang.com</b></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-85279467135598301092013-09-02T00:54:00.003-07:002013-09-02T00:54:45.381-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" style="line-height: 21px;">
SEJARAH MATA UANG MANUSIA™® (bagian kedua)</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px;">
oleh : Abdul Hakim</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Uang kertas yang kita gunakan sekarang, bentuk dan sistemnya merupakan dari perkembangan masa yang panjang. Kertas-kertas ini dinamakan <i>bank note,</i> yaitu janji bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik ketika ada permintaan.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Uang kertas pertama kali muncul pada tahun 910 M di Cina. Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar penopang logam emas dan perak 100%. Sekitas abad 10 M uang kertas tidak 100% ditopang oleh emas dan perak dan sekitar abad 12 M mereka sudah tidak menggunakan emas dan perak sebagai penopang uang kertas.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Demikianlah uang kertas muncul disamping uang logam semenjak beberapa waktu lalu. Namun beberapa uang-uang kertas yang tersimpan di bank-bank kemudian berkembang dan terpisah dari uang-uang logam dan tidak bisa lagi ditukarkan dengan emas. Namun uang-uang tersebut tetap sah secara undang-undang.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
<b><i>Fase pertama, </i></b>ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan semakin meningkat, dan harta semakin berkembang, kemudian mereka menitipkan uang logam pada penyimpanan-penyimpanan <i>tukang emas, tempat penukaran emas, </i>atau pemuka-pemuka agama untuk mengihindari kemungkinan pencurian dan perampokan.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Pihak-pihak itu kemudian memberikan kepada penitip akta-akta penyimpanan yang dituliskan jumlah uang lgam yang dititipkan. Akta ini sendiri bukan uang, karena tidak bersifat diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk membayar pembelian-pembelian. Akta ini hanya digunakan sebagai bukti penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
<b><i>Fase kedua, </i></b>pada fase ini penlisan akta mengalami perubahan. Pada fase pertama akta dituliskan berdasarkan jumlah dari simpanan logam emas atau perak. Sedang pada fase ini, seseorang yang menitip uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan ditulis pada akta jaminan pembayaran terhadap akta ini. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan untuk transaksi.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
<b><i>Fase ketiga, </i></b>kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap kertas-kertas yang diterbitkan oleh <i>lembaga keuangan</i> ini. Mereka menggunakannya untuk melaksanakan kontrak transaksi langsung tanpa merujuk ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang logam. Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Sebagai contoh, jikalau lembaga keuangan menemukan diantara setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, itu artinya ratio penukaran adalah 5%. Lembaga keuangan dapat menambah ratio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan orang-orang, lalu menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas-kertas tidak memiliki saldo uang logam karena 100 kertas disbanding 10 potong uang logam.<u><i>Jumlah uang kertas semakin banyak yang tidak ada penopangnya.</i></u></div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Ketika orang-orang mulai merasakan penipuan yang terjadi, mereka kemudian segera menukarkan uang lertasnya ke uang logam, namun tak segampang itu sehingga menimbulkan kekacauan, dan kondisi memburuk. Negara terpaksa menerbitkan uang kertas tanpa penopang untuk meredam kekacauan.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
<b><i>Fase keempat,</i></b> peristiwa perang dunia I tahun 1914 adalah perang yang pedih, yang membuat peredaran mata uang emas memburuk,serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Semua itu membuat Negara-negara menahan saldo emas yang mereka miliki dan mencegahnya keluar. Kemudian uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Uang kertas memiliki beberapa kelebihan, antara lain; mudah dibawa, membawa uang kertas berisiko lebih kecil , biaya penerbitan lebih kecil, kemungkinan untuk menerbitkannya dalam tipe-tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda-beda.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Keputusan Negara-negara mnerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas dengan bebas diterbitkan. Negara dengan bebasnya mencetak uang kertas dan bahkan akhir-akhir ini banyak uang kertas palsu. Dari sini menimbulkan banyak kekurangan dari uang kertas. Diantara kekurangan uang kertas adalah; risiko kekacauan dalam kegiatan keuangan dan kegiatan internasional, karena system uang kertas tidak menjamin stabilitas nilai tukar seperti jaminan pada emas. Risiko penerbitan uang yang berlebihan dan akibatnya seperti inflasi keuangan yang menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Satu lagi jenis uang yang sekarang beredar di masyarakat, yakni uang bank atau yang lebih kita kenal dengan <u><i>Giro</i></u>. Uang bank terdiri dari seperti rekening giro yang kita kenal sekarang, dan deposit-deposit di bank-bank dagang.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Uang jenis ini berkembang di nagara-negara maju di mana tradisi perbankan semakin bertambah. Di Inggris peredaranya mencapai 98%, di Amerika 95% dan di Jerman sekitar 85%. Cek-cek itu sendiri bukan uang bank, tapi sebagai media peredaran. Sedangkan uang bank adalah deposit-deposit, rekening giro. Dan itu tidak lain sekedar tanda bukti.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Uang bank termasuk jenis uang yang berisiko kecil terhadap pencurian dan kehilangan. Cek hanya bisa dipenuhi untuk orang tertentu atau karena perintah pemilik rekening/cek. Pada satu sisi, uang bank merupakan jenis uang yang lebih mudah digunakan dalam transaksi.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Pada dasarnya bank tidak menyimpan seluruh jumlah nilai deposit, tapi hanya menyimpan dalam jumlah tertentu saja, karena bank percaya nasabah tidak akan menarik simpananya secara bersamaan. Bahkan sangat kecil uang simpanan tersebut ditarik. Karena itu bank menyimpan sebagian dari deposit-deposit itu dalam <i>brankas</i>nya dan menggunakan sisanya untuk kredit modal maupun konsumsi untuk nasabah lainnya. Sebagi misal, kita asumsikan keberadaan deposit di bank sebanyak 100.000 unit uang, bank hanya menyimpan sebesar 20% sebagai cadangan, sedangkan sisanya sebesar 80% digunakan untuk menyalurkan kredit-kredit terhadap nasabah lain.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
Pemilik-pemilik deposit dapat menggunakan 100.000 unit uang dan individu/ nasabah penerima kredit memanfaatkan 80.000 unit uang. Ini mengakibatkan kelebihan uang yang beredar di masyarakat, hal yang dapat mengancam perekonomian global dan terjadinya inflasi.</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
™ diambil dari buku Mata Uang Islami Dr. Ahmad Hasan</div>
<div align="justify" style="line-height: 21px; text-indent: 1.27cm;">
® Penulis adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam UHAMKA</div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-86783990093713034042013-08-28T01:19:00.000-07:002013-08-28T01:19:12.633-07:00Perang Troya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Perang Troya adalah salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Yunani kuno. Pada perang itu, Bangsa Akhaia (Yunani) menyerang kota Troya. Reruntuhan kota Troya sendiri kini telah ditemukan di Asia Minor (Turki). Perang besar yang menghabiskan banyak korban manusia itu dipicu oleh perbuatan para dewa.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Semua dewa-dewi dan orang penting diundang ke pernikahan Peleus dan Thetis (orang tua Akhilles). Hanya dewi Eris (dewi perselisihan) yang tidak diundang. Dewa Eris marah dan melempar sebuah apel ke tengah-tengah pesta, apel tersebut beruliskan kallistei ("untuk yang tercantik"). Afrodit, Hera, dan Athena mengklaim sebagai pemilik apel tersebut dan sebagai dewi tercantik.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Ketiga dewi tersebut mendatangi Zeus untuk menentukan siapa yang berhak memiliki apel emas itu. Zeus tidak ingin memihak siapapun dan menyuruh mereka untuk meminta keputusan pada Paris. Hera berusaha menyuap Paris dengan kekayaan, Athena berjanji akan menjadikan Paris jenderal yang berjaya dan terkenal, sementara Afrodit menawarkan wanita tercantik di dunia (Helene). Paris akhirnya memilih Helene dan dengan demikian memilih Afrodit sebagai dewi tercantik. Helene sendiri sebenarnya telah menjadi istri Menelaos, raja Sparta tetapi Eros, dewa cinta anak Afrodit, memanah Helene dengan panah cinta sampai akhirnya Helene jatuh cinta pada Paris. dan bersedia untuk dibawa kabur ke Troya. Suami Helene, Menelaos, marah besar. Dengan didukung oleh saudaranya, Agamemnon raja Mikenai dan raja-raja Yunani lainnya, Menelaos menyerang kota Troya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Perang Troya berlangsung selama sepuluh tahun. Banyak pahlawan yang terlibat dalam perang ini, di antaranya adalah Akhilles, Odisseus, Aias, dan Diomedes dari pihak Yunani, dan Hektor serta Paris dari pihak Troya. Setelah berjuang bertahun-tahun dan belum bisa juga menjebol benteng Troya, pasukan Yunani mulai frustasi. Tetapi kemudian Odisseus mencetuskan ide cemerlang. Pasukan Yunani membangun sebuah kuda kayu raksasa yang diisi oleh beberapa prajurit. Pasukan Yunani kemudian meninggalkan kuda itu lalu pura-pura pergi meninggalkan Troya. Pasukan Troya melihat pasukan Yunani mundur dan mengira mereka telah menyerah. Kuda raksasa itu dikira sebaagi pernyataan kekalahan dari yunani. Orang-orang Troya membawa kuda itu ke dalam kota mereka dan merayakan kemenangan mereka. Pada malam harinya, para prajurit yang bersembunyi di dalam kuda keluar dan membuka gerbang kota Troya sehingga pasukan Yunani bisa masuk. Pasukan Yunani pun meluluhlantakan kota Troya. Seusai perang, Menelaos berhasil mendapatkan kembali istrinya sementara beberapa orang Troya, dengan dipimpin oleh Aineias, berhasil menyelamatkan diri.</div>
<table class="toc" id="toc" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(170, 170, 170); color: black; font-family: sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px; text-align: start;"><tbody>
<tr><td><div id="toctitle" style="direction: ltr; text-align: center;">
<h2 style="background-image: none; border: none; display: inline; font-size: 12px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding: 0px;">
Daftar isi</h2>
<span class="toctoggle" style="-webkit-user-select: none; font-size: 11px;"> [<a class="internal" href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya#" id="togglelink" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;">sembunyikan</a>] </span></div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin: 0.3em 0px; padding: 0px;">
<li class="toclevel-1 tocsection-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya#Awal_Mula" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Awal Mula</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya#Masa_Perang" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Masa Perang</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya#Akhir_Perang" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Akhir Perang</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-4" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya#Lampiran" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Lampiran</span></a></li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="editsection" style="-webkit-user-select: none; float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Mitologi_Yunani/Perang_Troya&action=edit&section=1" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Awal Mula">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Awal_Mula">Awal Mula</span></h2>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Keputusan_Paris" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Keputusan Paris">Keputusan Paris</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Pengumpulan_Pasukan" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Pengumpulan Pasukan">Pengumpulan Pasukan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Pengorbanan_di_Aulis" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Pengorbanan di Aulis">Pengorbanan di Aulis</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Tiba_di_Troya" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Tiba di Troya">Tiba di Troya</a></li>
</ul>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="editsection" style="-webkit-user-select: none; float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Mitologi_Yunani/Perang_Troya&action=edit&section=2" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Masa Perang">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Masa_Perang">Masa Perang</span></h2>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Hari_Pertempuran" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Hari Pertempuran">Hari Pertempuran</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Perselisihan" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Perselisihan">Perselisihan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Keberuntungan_Beralih" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Keberuntungan Beralih">Keberuntungan Beralih</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Titik_Balik" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Titik Balik">Titik Balik</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Akhilles_vs_Hektor" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Akhilles vs Hektor">Akhilles vs Hektor</a></li>
</ul>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="editsection" style="-webkit-user-select: none; float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Mitologi_Yunani/Perang_Troya&action=edit&section=3" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Akhir Perang">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Akhir_Perang">Akhir Perang</span></h2>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Sang_Ratu_Amazon" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Sang Ratu Amazon">Sang Ratu Amazon</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Kematian_Akhilles" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Kematian Akhilles">Kematian Akhilles</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Kejatuhan_Troya" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Kejatuhan Troya">Kejatuhan Troya</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Pasca_Perang_Troya" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Pasca Perang Troya">Pasca Perang Troya</a></li>
</ul>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="editsection" style="-webkit-user-select: none; float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Mitologi_Yunani/Perang_Troya&action=edit&section=4" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Lampiran">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Lampiran">Lampiran</span></h2>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Lampiran_1:_Rincian_Armada_Yunani" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Lampiran 1: Rincian Armada Yunani">Lampiran 1: Rincian Armada Yunani</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Lampiran_2:_Rincian_Pasukan_Troya_dan_Sekutu" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Lampiran 2: Rincian Pasukan Troya dan Sekutu">Lampiran 2: Rincian Pasukan Troya dan Sekutu</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Lampiran_3:_Rincian_Perlombaan_Olahraga_Peringatan_Kematian_Patroklos" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Lampiran 3: Rincian Perlombaan Olahraga Peringatan Kematian Patroklos">Lampiran 3: Rincian Perlombaan Olahraga Peringatan Kematian Patroklos</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Perang_Troya/Lampiran_4:_Rincian_Isi_Kuda_Troya" style="background-image: none; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani/Perang Troya/Lampiran 4: Rincian Isi Kuda Troya">Lampiran 4: Rincian Isi Kuda Troya</a></li>
</ul>
<br class="Apple-interchange-newline" /></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-34886679158299375992013-08-28T01:04:00.000-07:002013-08-28T01:04:00.400-07:00Jiwa Reduksionisme Yang Selalu di Kagumi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Ada seorang Profesor ilmu pertanian.... Beliau hasilkan atas keunggulan intelektualnya beragam tulisan ilmiah tentang dunia pertanian..... Karya tulisannya banyak dibaca orang... kemudian sesekali dikaji pula.... Namun dibalik segala anugrah dari keunggulan intelektualitasnya itu.... tak akan pernah efek dari "intelektualitasnya" tersebut menyebabkan setangkai padi berbulir gabah... dan sebatang pohon mangga tak kan pernah pula berbuah...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Mengapa demikian?.....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Sebab utama tak berbulirnya padi dan tak berbuahnya mangga tersebut ...adalah karena sang profesor nan unggul intelektualitasnya tersebut..... tak punya lagi sisi "ruang jiwa" yang cukup berarti bagi berkembangnya potensi lainnya selain intelektulitasnya saja yang selalu mendominasi kemampuan jiwanya.... "taruh kata" sang profesor tersebut memiliki intelektualitas 85%.... tapi spiritulitasnya 5%.... juga emosionalitasnya hanya 5 % ... sisanya adalah tingkat adversitas (kemampuan menghadapi kesulitan) yang cuma tersisa 5 %..... Hingga jelaslah kenapa kemampuan intelektulitasnya kemudian mencuat begitu mumpuni....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Maka bandingkanlah dengan sisi-sisi ruang jiwa seorang petani padi di sekitaran Indramayu yang sekaligus berprofesi sebagai penanam pohon mangga gedong gincu...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Intelektualitas Si Petani tak sebanding dengan intelektualitas sang profesor karena hanyalah 25%.... spiritualitasnya pun 25 % hingga tak sebanding dengan ahli-ahli kebatinan.... juga emosionalitas... serta adversitasnya pun hanyalah 25 %.... namun sangatlah jelas bahwasannya setiap sisi-sisi ruang jiwanya <strong style="margin: 0px; padding: 0px;">"Tawazun"</strong> (berkeseimbangan).</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Maka simaklah secara seksama kenyataan dan dampak dari perbedaan kedua <em style="margin: 0px; padding: 0px;">nafsiah </em>tersebut berikut ini...........</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Akibat dari adversitas sang Profesor yang cuma 5 %... ketika dia dihadapkan pada "kesusahan" dalam mencangkuli kerasnya tanah maka "engganlah" dia untuk terus mencangkuli sawah yang akan ditanami padi.... Juga akibat dari emosionalitasnya yang hanya 5 %, kalaupun dia mau terus berusaha mencangkuli tanah maka tercuatlah segala keluh-kesah yang terus mewarnai upaya tiap ayunan cangkulnya yang "hanya" sekedarnya menghunjam tanah.... hingga hasilnya cangkulannya hanyalah sekedarnya pula... Dan ketika akhirnya tanah yang telah dicangkulinya tersebut tak mampu ditanami benih padi dengan baik..... maka timbullah akibat tingkat spiritulitasnya yang cuma 5% tersebut..... beragam sumpah serapah tiada tara kepada Tuhannya karena Alloh SWT telah menetapkan suatu "kesulitan" bersama dengan "kemudahan" jika kesulitan tersebut berhasil terlampaui....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Maka janganlah heran dengan tingkat Intelektulitas yang 85% tersebut tak mampu sedikit-pun menyebabkan setangkai padi berbulir gabah..... karena tak adalah kemampuan mumpuni tuk menempuhi seluruh proses dan daya upaya yang diperlukan demi menanam dan merawat padi hingga mampu membulirkan gabah dengan baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Bandingkanlah dengan jiwa <strong style="margin: 0px; padding: 0px;">"Tawazun"</strong> dalam diri si Petani...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Intelektualitasnya yang hanya 25% ternyata cukup berarti hingga mampu membaca dan memahami beragam hasil karya tulis dari berbagai Profesor di bidang pertanian... untuk langkah perbaikan dalam kegiatan pertanian yang digelutinya....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Begitu kuatnya ayunan cangkulnya ketika mengolah tanah yang sulit diolah... karena adversitasnya 25% yang lebih tinggi tarafnya dari sang Profesor ....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Begitu sabarnya menghadapi berbagai aral merintang dalam upaya menanami tanah hasil olahanya ...dan selanjutnya begitu sabarnya juga dalam memelihara tanamannya hingga masa panen padi berhasil tercapai..... berkat tingkat emosionalitasnya yang 20% lebih berarti dibanding sang Profesor....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Juga begitu besar rasa syukurnya atas segala limpahan hasil panen padi yang diraihnya.... berkat tingkat spiritualitasnya yang 25 % tersebut....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Maka janganlah heran kenapa dari segala jerih payah si Petanilah kita semua dapat menikmati "nasi" ... yang tiada lain adalah hasil jerih payah jiwa "tawazun" dari para petani ketika menanam padi.... dan bukanlah dari hasil "langsung" olah pikir intelektual dari sang Profesor yang unggul hingga memampukannya dalam menelorkan berbagai karya tulis ilmiah, termasuk tentang "teori" tanam padi sekalipun....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Camkan!!!...... seringkali kita terpukau oleh bentuk-bentuk reduksionisme....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Dalam Al Quran.... jiwa manusia seringkali disebut "nafs" yang berkonotasi suatu wadah....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Jikalah suatu wadah berujud manusia (nafs) itu berisi 4 komponen jiwa terdiri atas ....intelektulitas.... spiritualitas... emosionalitas... dan adversitas..... maka atas tuntunan Dinul Islam yang menjungjung tinggi nilai Keseimbangan (Tawazuniah)..... maka selayaknyalah kita semua menjaga proporsionalitas dari keempat komponen jiwa tersebut.... dan janganlah mencoba mereduksinya....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Maka melalui upaya reduksionisme-lah..... komponen jiwa yang seimbang tersebut dapat <strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">direduksi</em></strong>untuk memunculkan "satu" komponen saja yang mendominasi sisi-sisi ruang dan kapasitas jiwa....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Intelektualitas Sang Profesor adalah hasil reduksionisai jiwa.... begitu memukau jika dilihat dari nilainya yang 85% lebih dominan.... tapi hal itu hanyalah "fatamorgana"..... karena tingginya nilai tersebut "sekaligus" akan membelenggunya dan mengebiri kemampuan "nafsiah" lainnya yang telah dianugrahkan Alloh SWT secara berkeseimbangan demi terciptanya suatu kemaslahatan dan nilai syukur tiada tara kepada Alloh Azza wa Jalla.... atas segala fitrah manusia yang pantang untuk direduksi....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Adalah lebih bijak jika kita semua lebih mengutamakan meningkatkan kapasitas jiwa... dibanding mereduksinya...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Jikalah intelektualitas petani ingin juga setaraf 85%... maka dengan peningkatan kapasitas-lah ... semua itu dapat ter-raih dan tanpa harus mereduksi komponen lainnya.... yaitu dengan cara melakukan peningkatan kapasitas jiwa si Petani hingga 340% dari kondisi semula..... dan tercapailah intelektualitas 85% tersebut...seraya teraih pula taraf 85% dari spiritulitas... emosionalitas dan adversitas dalam jiwa si Petani.... Subhanalloh</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Reduksilah jiwa anda..... maka semakin jauhlah nilai keberkahan yang semestinya dapat diraih dari "kapasitas jiwa" nan tawazun dalam sesosok manusia.... Wallahu alam..</div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-51184821269466972142013-08-28T00:58:00.003-07:002013-08-28T00:58:34.323-07:00Reduksionisme Bangsa Yahudi - Israel ( jilid I )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Lintasan panjang sejarah ummat manusia telah mencatat sebuah fenomena langkah-langkah syetan yg selalu berhasil menawarkan nilai lebih bagi insan atau kaum hingga mereka tergoda untuk menelusuri langkah syetan tersebut akibat adanya tawaran "nilai lebih" dalam jiwa penganutnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Perlu sedikit pembahasan tentang apa dan mengapa langkah-langkah syetan itu dapat memberikan "nilai lebih" hingga mampu begitu mengoda untuk dijalani oleh setiap insan atau umat tertentu.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Ingatlah tentang klaim iblis moyangnya syetan yang mengaku terbuat dari api..... dan api selalu saja berfungsi sebagai prasyarat terjadinya proses pembakaran.... dan hasil akhir dari pembakaran itu adalah tereduksinya keutuhan campuran berbagai komponen benda asal menjadi satu-dua komponen akhir sisa pembakaran saja.... Hingga dengan mengkaji secara mendalam hakikat dari proses pembakaran sebagai aksi sang api tersebut.... maka kita akan mengenal apa yang disebut langkah-langkah syetan itu ...yang tiada lain adalah suatu upaya reduksionisasi terhadap keutuhan unsur-unsur penyusun dari segala sesuatu hal.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Sebatang kayu bakar awalnya terdiri dari beragam komponen... ada unsur air.... ada unsur hidrogen... ada unsur karbon... ada unsur oksigen.. dan kandungan unsur lainnya yang pada awalnya semua berpadu dalam sebatang kayu bakar....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Semasa kayu bakar itu terbakar api.... maka tereduksilah (terurai dan terkurangi) keterpaduan unsur-unsur penyusun kayu bakar tersebut... ada yang menjadi asap yang menandakan mulai tercerai berainya unsur-unsur gas dalam kayu bakar akibat terbakar api.... hingga akhirnya hanyalah tersisa unsur karbon saja berupa abu dan arang sisa pembakaran kayu bakar oleh "sang api" simbol langkah-langkah syetan yang berhasil mereduksi beragamnya kandungan unsur dalam kayu bakar hingga menjadi satu unsur karbon sajalah berupa arang dan abu....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Itulah salah satu ilustrasi untuk menggambarkan langkah-langkah sang syetan yang bertingkah selayaknya api ... hingga tingkah dari makhluk terkutuk laksana "api" itu adalah selalu berhasil mereduksi (mengurai dan mengurangi) keutuhan segala hal yang mampu direduksinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Lantas ????........ bagaimanakah langkah-langkah syetan berupa reduksionisasi itu dapat pula mereduksi keutuhan fitrah suci <em style="margin: 0px; padding: 0px;">nafsiah</em> (jiwa) manusia? .... marilah kita simak uraian berikut ini.........</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Dengan mengunakan kosa kata <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Nafs</em> bagi sesosok manusia.... Al-Quran seakan-akan ingin memberikan pamahaman kepada kita bahwa <em style="margin: 0px; padding: 0px;">nafsiah</em> (jiwa manusia) itu laksana sebuah wadah.... dan selayaknya sebuah wadah pastilah dapat terisi dari beragam komponen penyusunnya.... taruhlah jiwa manusia itu terdiri atas ... unsur lahiriah dan batiniah yang menyusun ujud nyata manusia.... atau lebih spesifik lagi dapat kita misalkan unsur penyusun jiwa itu terdiri atas unsur <em style="margin: 0px; padding: 0px;">rasio</em>(logika).... unsur <em style="margin: 0px; padding: 0px;">mistis</em> (bathini).... unsur <em style="margin: 0px; padding: 0px;">spiritual</em> ( pengalaman batiniah)....unsur <em style="margin: 0px; padding: 0px;">empiris</em>(pengalaman lahiriah)... <em style="margin: 0px; padding: 0px;">transenden</em> (ketuhanan)....<em style="margin: 0px; padding: 0px;">kognisi</em> (daya pikir)...<em style="margin: 0px; padding: 0px;">afeksi</em> (nurani) ...dan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">psiko motoris</em> (daya upaya).... dan semuanya berpadu-padan sebagai fitrah kemanusiaan yang berkeseimbangan (tawazun) hingga jika dirata-rata secara kasar maka volume ke delapan unsur itu dalam jiwa manusia masing-masing bernilai 12,5 %.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Maka bayangkanlah jikalau keterpaduan unsur jiwa nan tawazun itu tereduksi melalui langkah-langkah syetan.... selayaknya tereduksinya kayu bakar menjadi abu dan arang hingga menyisakan satu unsur 100% karbon saja....</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Sebagai contoh adalah tereduksi jiwa Einstein hingga hanya menyisakan unsur r<em style="margin: 0px; padding: 0px;">asio, mistis, dan kognisi</em> saja dalam jiwanya.... maka tak ayal lagi ...hasil dari pereduksian fitrah jiwa manusia menjadi jiwa reduksionist Einstein itu tersemburatlah "nilai lebih" sebagai daya tarik dari hasil proses pereduksian unsur penyusun jiwanya.... <em style="margin: 0px; padding: 0px;">rasio</em> Einstein meningkat hingga 33,33 % karenanya... sangatlah unggul dibanding rasio setiap manusia biasa pada umumnya yang rata-rata hanya bernilai 12,5 %.... Sungguh menawarkan nilai lebih dan keunggulan... hingga dari keunggulannya tersebut dapatlah dia formulasikan kaidah relativisme yang belum pernah terpikirkan oleh manusia lainnya.... hingga dikenalkanlah kepada rasio manusia-manusia lainnya rumus E = MC2.... yang seakan tak mampu terbantahkan lagi secara logika manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Tereduksinya unsur lainnya dalam jiwa einstein semisal tak terkandungnya lagi dalam sisi ruang jiwanya unsur <em style="margin: 0px; padding: 0px;">spiritual</em> dan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">transendensi</em>... menyebabkan jiwanya tak mampu lagi untuk memikul nilai-nilai bertuhan dan tak mungkin lagi terselip pengalaman spiritual selayaknya manusia-manusia tawazun pada umumnya.... tengoklah hasil kedigjayaan rasio dan koginisinya yang menghantarkannya untuk memperoleh nilai nisbi kecepatan cahaya... dimana dengan nilai nisbi tersebut jarak tempuh cahaya dari satu bintang dengan bintang lainnya harus ditembuh dalan skala waktu tahunan.... Hingga dengan adanya nilai kenisbian kecepatan cahaya versi einstein tersebut, maka pengalaman spiritual dan ketuhanan yang terekam dalam episode "Isro-Mi"raj" Nabi Muhammad SAW menjadi ternistakan karenanya.... sebab bagaimana mungkin sekelas manusia dapat menempuh perjalanan sehari semalam hingga menembus ke Sidratul muntaha.... lawong sekelas cahaya saja yang menurut Logika Einsten adalah memiliki kecepatan "tercepat" di jagad raya ini ......memerlukan ribuan tahun cahaya untuk menempuhi satu belahan langit ke belahan langit lainnya..... Maka di dalam jiwa reduksionist Einsten dan para penganutnya, manalah mungkin dapat terjadi peristiwa Isro-Mi"raj yang hanya ditempuhi sehari semalam??..... Tak ada lagi sisi pembenaran dalam jiwa Eisntein terhadap isro-Miraj akibat dari keunggulan rasio Einstein ditengah ketiadanya lagi unsur <em style="margin: 0px; padding: 0px;">transendensi</em> dan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">spiritual</em> dalam sisa sisi jiwanya hingga tak dapat lagi memampukannnya untuk membenarkan peristiwa Isro mi"raj tersebut.... Naudzubillah</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Inilah sekilas episode nyata betapa reduksionisme yang tiada lain adalah bentuk langkah-langkah syetan yang telah dianut sejak lama oleh kaum yahudi dan "keturunan yahudi" semitsal Einsten... hingga dengan reduksionisme-nya tersebut maka Tuhan menganugrahkan sebentuk keunggulan kepada "kaum Yahudi" hingga keturunannya.... yang tiada lain "keunggulannya" tersebut adalah suatu tawaran menggiurkan dari "nilai lebih" atas dianutnya azas-azas reduksionisme pembentuk jiwa Zudaisme.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 15px;">
Maka atas jiwa reduksionisme pembentuk millah yahudi tersebut.... janganlah heran jiwa keturunan mereka kini tak punya lagi sisi-sisi jiwa yang menyemburatkan lagi nilai nurani (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">afeksi</em>)..... Hingga kekerasan demi kekerasan tiada berprikemanusian seringkali dipertontonkan dengan pongahnya.... sebab demi suatu nilai lebih keunggulan jiwa telah dengan "tega" dibenamkan dalam jiwanya melalui pengejawantahan Langkah-langkah syetan yang terkutuk itu.... tuk mereduksi unsur-unsur jiwa lainnya... sebagaimana layaknya unsur-unsur jiwa manusia yang secara fitrah masih terkandung utuh dan berkesimbangan dalam jiwa manusia tawazun yang masih menyiratkan sisi-sisi jiwa yang penuh nilai <em style="margin: 0px; padding: 0px;">afeksi, spiritual, transendensi</em>..... hingga dengan sisi-sisi jiwa tersebut menyebabkan sosok manusia tawazun selalu bersebrangan dengan millah kaum Yahudi dimanapun dan sampai kapan-pun.... bersambung.</div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-2639703167259137512013-08-21T00:51:00.003-07:002013-08-21T00:51:13.258-07:00Sejarah Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar 10.000 tahun yang lalu.<br />
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]<br />
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60 000 sampai 70 000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktik-praktik megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.<br />
Era pra kolonial[sunting]<br />
<br />
Sejarah awal[sunting]<br />
Lihat pula: Sejarah Nusantara<br />
Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu: Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut.<br />
Di saat Eropa memasuki masa Renaisans, Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti di Maluku).<br />
Kerajaan Hindu-Buddha[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha<br />
<br />
<br />
Prasasti Tugu peninggalan Raja Purnawarman dari Taruma<br />
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.<br />
Kerajaan Islam[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam<br />
Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.[4]<br />
Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha.[5]<br />
Islam terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12 November 839 M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayanullah.<br />
Kesultanan Islam kemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatera. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.<br />
Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan utusan dari pemerintahan Islam yang datang dari luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para pedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting termasuk di antaranya: Kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan Mataram, Kerajaan Iha, Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku.<br />
Era kolonial[sunting]<br />
<br />
Kolonisasi Portugis dan Spanyol[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara Zaman Portugis dan Spanyol<br />
Afonso (kadang juga ditulis Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh inilah, yang membuat kawasan Nusantara waktu itu dikenal oleh orang Eropa dan dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Portugis bersama bangsa Eropa lain, terutama Inggris dan Belanda.<br />
Dari Sungai Tagus yang bermuara ke Samudra Atlantik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Atlantik, yang mungkin memakan waktu sebulan hingga tiga bulan, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.<br />
”Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri Katolik itu diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui Sungai Tagus,” kata Teresa. Biara St Jeronimus atau Biara Dos Jeronimos dalam bahasa Portugis itu didirikan oleh Raja Manuel pada tahun 1502 di tempat saat Vasco da Gama memulai petualangan ke timur.<br />
Museum Maritim atau orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja Luis pada 22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis.<br />
Selain patung di taman, lukisan Afonso de Albuquerque juga menjadi koleksi museum itu. Di bawah lukisan itu tertulis, ”Gubernur India 1509-1515. Peletak dasar Kerajaan Portugis di India yang berbasis di Ormuz, Goa, dan Malaka. Pionir kebijakan kekuatan laut sebagai kekuatan sentral kerajaan”. Berbagai barang perdagangan Portugis juga dipamerkan di museum itu, bahkan gundukan lada atau merica.<br />
Ada sejumlah motivasi mengapa Kerajaan Portugis memulai petualangan ke timur. Ahli sejarah dan arkeologi Islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal: Five Hundred Years of Historical Relationship (Cepesa, 2002), mengutip sejumlah ahli sejarah, menyebutkan tidak hanya ada satu motivasi Kerajaan Portugis datang ke Asia. Ekspansi itu mungkin dapat diringkas dalam tiga kata bahasa Portugis, yakni feitoria, fortaleza, dan igreja. Arti harfiahnya adalah emas, kejayaan, dan gereja atau perdagangan, dominasi militer, dan penyebaran agama Katolik.<br />
Menurut Uka, Albuquerque, Gubernur Portugis Kedua dari Estado da India, Kerajaan Portugis di Asia, merupakan arsitek utama ekspansi Portugis ke Asia. Dari Goa, ia memimpin langsung ekspedisi ke Malaka dan tiba di sana awal Juli 1511 membawa 15 kapal besar dan kecil serta 600 tentara. Ia dan pasukannya mengalahkan Malaka 10 Agustus 1511. Sejak itu Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Setelah menguasai Malaka, ekspedisi Portugis yang dipimpin Antonio de Abreu mencapai Maluku, pusat rempah-rempah.<br />
Periode Kejayaan Portugis di Nusantara[sunting]<br />
<br />
Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku.<br />
Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka.<br />
Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda untuk menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda Kelapa.<br />
Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.<br />
Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.<br />
Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen. Salah seorang misionaris terkenal adalah Francis Xavier. Tiba di Ambon 14 Pebruari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.<br />
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku. Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC.<br />
kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah Sulawesi utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Baca buku :Sejarah Kolonial Portugis di Indonesia, oleh David DS Lumoindong). Abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).<br />
Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang dipimpin Cornellis de Houtman pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-rempah dan berdagang.<br />
Perlawanan Rakyat terhadap Portugis[sunting]<br />
Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.<br />
Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Portugis[sunting]<br />
Perjuangan perlawanan Rakyat Perserikatan Minahasa melawan Portugis telah berlangsung dari tahun 1512-1560, dengan gabungan perserikatan suku-suku di Minahasa maka mereka dapat mengusir Portugis. Portugis membangun beberapa Benteng pertahanan di Minahasa diantaranya di Amurang dan Kema.<br />
Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis[sunting]<br />
Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten,Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.<br />
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis[sunting]<br />
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.<br />
Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis[sunting]<br />
Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.<br />
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.<br />
Kolonisasi Spanyol[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara Zaman Spanyol<br />
Ferdinand Magelhaens (kadang juga ditulis Ferdinan) Magelan. Karena tokoh inilah, yang memimpin armada yang pertama kali mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi bulat, saat itu itu dikenal oleh orang Eropa bumi datar. Dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Spanyol bersama bangsa Eropa lain, terutama Portugis,Inggris dan Belanda.<br />
Dari Spanyol ke Samudra Pasifik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Pasifik, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.<br />
”Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri Katolik itu diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui samudera.<br />
Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.<br />
Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran Columbus mengarungi Samudra Atlantik yang pertama kali—dan belum terlihat satu selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria, termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan ingin pulang saja. Tidaklah mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.<br />
Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian penduduk lokal yang kuat—dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang berarti "kaki besar"—hingga hari ini. Mereka juga mengamati 'serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak'. Tentu saja tidak lain tidak bukan adalah anjing laut dan pinguin!<br />
Daerah lintang kutub cenderung mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya—Santiago yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap yang terpukul di tengah arus laut yang membeku dan tak kunjung reda, berjuang sekuat tenaga menuju ke selatan ke perairan yang semakin dingin—hingga tanggal 21 Oktober. Berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. El paso? Ya! Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai Selat Magelhaens! Namun, bahkan momen kemenangan ini ternoda. San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol.<br />
Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, dengan gigih berlayar melewati selat yang berkelok-kelok itu. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.<br />
Tiba di Pilipina Magelhaens mengajak para penduduk lokal dan pimpinan mereka untuk memeluk agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi bencana, dimana kemudian ia terlibat dalam pertikaian antarsuku. Hanya dengan dibantu kekuatan 60 pria, ia menyerang sekitar 1.500 penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa meskipun harus melawan senapan busur, senapan kuno, namun Tuhan akan menjamin kemenangannya. Akan tetapi yang terjadi adalah Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens pada saat itu berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.<br />
<br />
Dikarenakan jumlah awak kapal yang tersisa hanya sedikit, sehingga tidak mungkin untuk berlayar menggunakan tiga kapal, mereka kemudian menenggelamkan Concepción dan berlayar dengan dua kapal yang masih tersisa, Trinidad dan Victoria ke tujuan terakhir mereka, yaitu kepulauan Rempah. Setelah ke 2 kapal tersebut diisi penuh dengan rempah-rempah, kemudian kedua kapal itu kembali berlayar secara terpisah. Akan tetapi salah satu dari ke 2 kapal tersebut,Trinidad tertangkap oleh Portugis dan kemudian awak kapalnya dipenjarakan.<br />
Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa berhenti untuk mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka akhirnya mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berdaya yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan, muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi!<br />
Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Di antara yang selamat, terdapat dua orang Itali, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (bahasa Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sebagai Kepala Pelayan. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia. [2] Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada Archivo General de Indias di Seville, Spanyol. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik Latin yang tepat, yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada Caravel Concepción, satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten. (baca selengkapnya dalam buku "Sejarah Kolonial Spanyol di Indonesia" oleh David DS Lumoindong.<br />
<br />
Sebelum menguasai kepulauan Filipina pada 1543, Spanyol menjadikan pulau Manado Tua sebagai tempat persinggahan untuk memperoleh air tawar. Dari pulau tersebut kapal-kapal Spanyol memasuki daratan Sulawesi-Utara melalui sungai Tondano. Hubungan musafir Spanyol dengan penduduk pedalaman terjalin melalui barter ekonomi bermula di Uwuran (sekarang kota Amurang) ditepi sungai Rano I Apo. Perdagangan barter berupa beras, damar, madu dan hasil hutan lainnya dengan ikan dan garam.<br />
Gudang Kopi Manado dan Minahasa menjadi penting bagi Spanyol, karena kesuburan tanahnya dan digunakan Spanyol untuk penanaman kofi yang berasal dari Amerika-Selatan untuk dipasarkan ke daratan Cina. Untuk itu di- bangun Manado sebagai menjadi pusat niaga bagi pedagang Cina yang memasarkan kofi kedaratan Cina. Nama Manado dicantumkan dalam peta dunia oleh ahli peta dunia, Nicolas_Desliens‚ pada 1541. Manado juga menjadi daya tarik masyarakat Cina oleh kofi sebagai komoditi ekspor masyarakat pedalaman Manado dan Minahasa. Para pedagang Cina merintis pengembangan gudang kofi (kini seputar Pasar 45) yang kemudian menjadi daerah pecinan dan pemukiman. Para pendatang dari daratan Cina berbaur dan berasimilasi dengan masyarakat pedalaman hingga terbentuk masyarakat pluralistik di Manado dan Minahasa bersama turunan Spanyol, Portugis dan Belanda.<br />
Kemunculan nama Manado di Sulawesi Utara dengan berbagai kegiatan niaga yang dilakukan Spanyol menjadi daya tarik Portugis sejak memapankan posisinya di Ternate . Untuk itu Portugis melakukan pendekatan mengirim misi Katholik ke tanah Manado dan Minahasa pada 1563 dan mengembangkan agama dan pendidikan Katholik. Lomba Adu Pengaruh di Laut Sulawesi<br />
Antara Minahasa dengan Ternate ada dua pulau kecil bernama Mayu dan Tafure. Kemudian kedua pulau tadi dijadikan pelabuhan transit oleh pelaut Minahasa. Waktu itu terjadi persaingan Portugis dan Spanyol dimana Spanyol merebut kedua pulau tersebut. Pandey asal Tombulu yang menjadi raja di pulau itu lari dengan armada perahunya kembali ke Minahasa, tapi karena musim angin barat lalu terdampar di Gorontalo. Anak lelaki Pandey bernama Potangka melanjutkan perjalanan dan tiba di Ratahan. Di Ratahan, dia diangkat menjadi panglima perang karena dia ahli menembak meriam dan senapan Portugis untuk melawan penyerang dari Mongondouw di wilayah itu. Tahun 1563 diwilayah Ratahan dikenal orang Ternate dengan nama “Watasina” karena ketika diserang armada Kora-kora Ternate untuk menhalau Spanyol dari wilayah itu (buku “De Katholieken en hare Missie” tulisan A.J. Van Aernsbergen). Tahun 1570 Portugis dan Spanyol bersekongkol membunuh raja Ternate sehinga membuat keributan besar di Ternate. Ketika itu banyak pedagang Islam Ternate dan Tidore lari ke Ratahan. Serangan bajak laut meningkat di Ratahan melalui Bentenan, bajak laut menggunakan budak-budak sebagai pendayung. Para budak tawanan bajak laut lari ke Ratahan ketika malam hari armada perahu bajak laut dirusak prajurit Ratahan – Pasan. Kesimpulan sementara yang dapat kita ambil dari kumpulan cerita ini adalah Penduduk asli wilayah ini adalah Touwuntu di wilayah dataran rendah sampai tepi pantai Toulumawak di pegunungan, mereka adalah keturunan Opok Soputan abad ke-tujuh. Nama Opo' Soputan ini muncul lagi sebagai kepala walak wilayah itu abad 16 dengan kepala walak kakak beradik Raliu dan Potangkuman. Penduduk wilayah ini abad 16 berasal dari penduduk asli dan para pendatang dari Tombulu, Tompakewa (Tontemboan), Tonsea, Ternate dan tawanan bajak laut mungkin dari Sangihe.<br />
Perjuangan Minahasa Melawan Spanyol[sunting]<br />
Ratu Oki berkisar pada tahun 1644 sampai 1683. Waktu itu, terjadi perang yang hebat antara anak suku Tombatu (juga biasa disebut Toundanow atau Tonsawang) dengan para orang-orang Spanyol. Perang itu dipicu oleh ketidaksenangan anak suku Tombatu terhadap orang-orang Spanyol yang ingin menguasai perdagangan terutama terhadap komoditi beras, yang kala itu merupakan hasil bumi andalan warga Kali. Di samping itu kemarahan juga diakibatkan oleh kejahatan orang-orang Spanyol terhadap warga setempat, terutama kepada para perempuannya. Perang itu telah mengakibatkan tewasnya 40 tentara Spanyol di Kali dan Batu (lokasi Batu Lesung sekarang – red). Naasnya, di pihak anak suku Tombatu, telah mengakibatkan tewasnya Panglima Monde bersama 9 orang tentaranya. Panglima Monde tidak lain adalah suaminya Ratu Oki. Menurut yang dikisahkan dalam makalah itu, Panglima Monde tewas setelah mati-matian membela istrinya, Ratu Oki.Menurut P.A. Gosal, dkk., dalam masa kekuasaan Ratu Oki, anak suku Toundanow (sebutan lain untuk anak suku Tombatu atau Tonsawang) yang mendiami sekitar danau Bulilin hidup sejahtera, aman dan tenteram. “Atas kebijaksanaan dan kearifannya memimpin anak suku Toudanow maka Ratu Oki disahkan juga sebagai Tonaas atau Balian. Selama kepemimpinnan Ratu Oki, Spanyol dan Belanda tidak pernah menguasai atau menjajah anak Toundanow,”<br />
Perang Minahasa lawan Spanyol<br />
Para pelaut awak kapal Spanyol berdiam di Minahasa dan bahkan membaur dengan masyarakat. Mereka menikah dengan wanita-wanita Minahasa, sehingga keturunan mereka menjadi bersaudara dengan warga pribumi.<br />
Tahun 1643 pecah perang Minaesa Serikat melawan kerajaan Spanyol. dalam suatu peperangan di Tompaso, pasukan spanyol dibantu pasukan Raja Loloda Mokoagouw II dipukul kalah, mundur oleh gabungan pasukan serikat Minaesa, dikejar hingga dipantai tapi<br />
Tahun 1694 dalam suatu peperangan di Tompaso, pasukan Raja Loloda Mokoagouw II dipukul kalah, mundur oleh gabungan pasukan serikat Minahasa, dikejar hingga ke pantai tapi dicegah dan ditengahi oleh Residen V.O.C. Herman Jansz Steynkuler. Pada tahun 1694 bulan September tanggal 21, diadakanlah kesepakatan damai, dan ditetapkan perbatasan Minahasa adalah sungai Poigar. Pasukan Serikat Minaesa yang berasal dari Tompaso menduduki Tompaso Baru, Rumoong menetap di Rumoong Bawah, Kawangkoan mendiami Kawangkoan bawah, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Pada pasa pemerintahan kolonial Belanda maka daerah ini semula masih otonom tetapi lama kelamaan kelamaan kekuasaan para raja dikurangi dengan diangkatnya raja menjadi pejabat pemerintahan Belanda, sehingga raja tinggal menjadi pejabat wilayah setingkat 'camat'.<br />
Tahun 1521 Spanyol Mulai Masuk perairan Indonesia[sunting]<br />
<br />
Awak kapal Trinidad yang ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan kemudian dengan bantuan pelaut Minahasa dan Babontewu dari kerajaan Manado mereka dapat meloloskan diri. Ke 12 pelaut ini kemudian berdiam dipedalaman Minahasa, ke Amurang terus ke Pontak, kemudian setelah beberapa tahun mereka dapat melakukan kontak kembali dengan armada Spanyol yang telah kembali ke Pilipina. 1522 Spanyol memulai kolonisasi di Sulawesi Utara 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado<br />
Minahasa memegang peranan sebagai lumbung beras bagi Spanyol ketika melakukan usaha penguasaan total terhadap Filipina.<br />
Pada tahun 1550 Spanyol telah mendirikan benteng di Wenang dengan cara menipu Kepala Walak Lolong Lasut menggunakan kulit sapi dari Benggala India yang dibawa Portugis ke Minahasa. Tanah seluas kulit sapi yang dimaksud spanyol adalah tanah seluas tali yang dibuat dari kulit sapi itu. Spanyol kemudian menggunakan orang Mongodouw untuk menduduki benteng Portugis di Amurang pada tahun 1550-an sehingga akhirnya Spanyol dapat menduduki Minahasa. Dan Dotu Kepala Walak (Kepala Negara) Lolong Lasut punya anak buah Tonaas Wuri' Muda.<br />
Nama Kema dikaitkan dengan pembangunan pangkalan militer Spanyol ketika<br />
Bartholomeo de Soisa mendarat pada 1651 dan mendirikan pelabuhan di daerah yang disebutnya ‘La Quimas.’ Penduduk setempat mengenal daerah ini dengan nama ‘Maadon’ atau juga ‘Kawuudan.’ Letak benteng Spanyol berada di muara sungai Kema, yang disebut oleh Belanda, "Spanyaardsgat, " atau Liang Spanyol.<br />
Dr. J.G.F. Riedel menyebutkan bahwa armada Spanyol sudah mendarat di Kema tepat 100 tahun sebelumnya.Kema berkembang sebagai ibu negeri Pakasaan Tonsea sejak era pemerintahan Xaverius Dotulong, setelah taranak-taranak Tonsea mulai meninggalkan negeri tua, yakni Tonsea Ure dan mendirikan perkampungan- perkampungan baru. Surat Xaverius Dotulong pada 3 Februrari 1770 kepada Gubernur VOC di Ternate mengungkapkan bahwa ayahnya, I. Runtukahu Lumanauw tinggal di Kema dan merintis pembangunan kota ini. Hal ini diperkuat oleh para Ukung di Manado yang mengklaim sebagai turunan dotu Bogi, putera sulung dari beberapa dotu bersaudara seperti juga dikemukakan Gubernur Ternate dalam surat balasannya kepada Xaverius Dotulong pada 1 November 1772.<br />
Asal nama Kema<br />
Misionaris Belanda, Domine Jacobus Montanus dalam surat laporan perjalanannya pada 17 November 1675, menyebutkan bahwa nama Kema, yang mengacu pada istilah Spanyol, adalah nama pegunungan yang membentang dari Utara ke Selatan. Ia menulis bahwa kata ‘Kima’ berasal dari bahasa Minahasa yang artinya Keong. Sedangkan pengertian ‘Kema’ yang berasal dari kata Spanyol, ‘Quema’ yaitu, nyala, atau juga menyalakan. Pengertian itu dikaitkan dengan perbuatan pelaut Spanyol sering membuat onar membakar daerah itu. Gubernur Robertus Padtbrugge dalam memori serah terima pada 31 Agustus 1682 menyebutkan tempat ini dengan sebutan "Kemas of grote Oesterbergen, " artinya adalah gunung-gunung besar<br />
menyerupai Kerang besar. Sedangkan dalam kata Tonsea disebut ‘Tonseka,’ karena berada di wilayah Pakasaan Tonsea.<br />
Hendrik Berton dalam memori 3 Agustus 1767, melukiskan Kema selain sebagai pelabuhan untuk musim angin Barat, juga menjadi ibu negeri Tonsea. Hal ini terjadi akibat pertentangan antara Manado dengan Kema oleh sengketa sarang burung di pulau Lembeh. Pihak ukung-ukung di Manado menuntut hak sama dalam bagi hasil dengan ukung-ukung Kema. Waktu itu Ukung Tua Kema adalah Xaverius Dotulong.<br />
Portugis dan Spanyol merupakan tumpuan kekuatan gereja Katholik Roma memperluas wilayah yang dilakukan kesultanan Ottoman di Mediterania pada abad ke-XV. Selain itu Portugis dan Spanyol juga tempat pengungsian pengusaha dan tenaga-tenaga terampil asal Konstantinopel ketika dikuasai kesultanan Ottoman dari Turki pada 1453. Pemukiman tersebut menyertakan alih pengetahuan ekonomi dan maritim di Eropa Selatan. Sejak itupun Portugis dan Spanyol menjadi adikuasa di Eropa. Alih pengetahuan diperoleh dari pendatang asal Konstantinopel yang memungkinkan bagi kedua negeri Hispanik itu melakukan perluasan wilayah-wilayah baru diluar daratan Eropa dan Mediterania. Sasaran utama adalah Asia-Timur dan Asia-Tenggara. Mulanya perluasan wilayah antara kedua negeri terbagi dalam perjanjian Tordisalles, tahun 1492. Portugis kearah Timur sedangkan Spanyol ke Barat. Masa itu belum ada gambaran bahwa bumi itu bulat. Baru disadari ketika kapal-kapal layar kedua belah pihak bertemu di perairan Laut Sulawesi. Kenyataan ini juga menjadi penyebab terjadi proses reformasi gereja, karena tidak semua yang menjadi "fatwa" gereja adalah Undang-Undang, hingga citra kekuasaan Paus sebagai penguasa dan wakil Tuhan di bumi dan sistem pemerintahan absolut theokratis ambruk. Keruntuhan ini terjadi dengan munculnya gereja Protestan rintisan Martin Luther dan Calvin di Eropa yang kemudian menyebar pula ke berbagai koloni Eropa di Asia, Afrika dan Amerika.<br />
Dari kesepakatan Tordisalles itu, Portugis menelusuri dari pesisir pantai Afrika dan samudera Hindia. Sedangkan Spanyol menelusuri Samudera Atlantik, benua Amerika Selatan dan melayari samudera Pasifik. Pertemuan terjadi ketika kapal-kapal Spanyol pimpinan Ferdinand Maggelan menelusuri Pasifik dan tiba di pulau Kawio, gugusan kepulauan Sangir dan Talaud di Laut Sulawesi pada 1521. Untuk mencegah persaingan di perairan Laut Sulawesi dan Maluku Utara, kedua belah pihak memperbarui jalur lintas melalui perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Perjanjian tersebut membagi wilayah dengan melakukan batas garis tujuhbelas derajat lintang timur di perairan Maluku Utara. Namun dalam perjanjian tersebut,<br />
Spanyol merasa dirugikan karena tidak meraih lintas niaga dengan gugusan kepulauan penghasil rempah-rempah. Untuk itu mengirimkan ekspedisi menuju Pasifik Barat pada 1542. Pada bulan Februari tahun itu lima kapal Spanyol dengan 370 awak kapal pimpinan Ruy Lopez de Villalobos menuju gugusan Pasifik Barat dari Mexico . Tujuannya untuk melakukan perluasan wilayah dan sekaligus memperoleh konsesi perdagangan rempah-rempah di Maluku Utara.<br />
Dari pelayaran ini Villalobos mendarat digugusan kepulauan Utara disebut Filipina, di ambil dari nama putera Raja Carlos V, yakni Pangeran Philip, ahli waris kerajaan Spanyol. Sekalipun Filipina tidak menghasilkan rempah-rempah, tetapi kedatangan Spanyol digugusan kepulauan tersebut menimbulkan protes keras dari Portugis. Alasannya karena gugusan kepulauan itu berada di bagian Barat, di lingkungan wilayahnya. Walau mengkonsentrasikan perhatiannya di Amerika-Tengah, Spanyol tetap menghendaki konsesi niaga rempah-rempah Maluku-Utara yang juga ingin didominasi Portugis. Tetapi Spanyol terdesak oleh Portugis hingga harus mundur ke Filipina. Akibatnya Spanyol kehilangan pengaruh di Sulawesi Utara yang sebelumnya menjadi kantong ekonomi dan menjalin hubungan dengan masyarakat Minahasa.<br />
Pengenalan kuliner asal Spanyol di Minahasa<br />
Peperangan di Filipina Selatan turut memengaruhi perekonomian Spanyol. Penyebab utama kekalahan Spanyol juga akibat aksi pemberontakan pendayung yang melayani kapal-kapal Spanyol. Sistem perkapalan Spanyol bertumpu pada pendayung yang umumnya terdiri dari budak-budak Spanyol. Biasanya kapal Spanyol dilayani sekitar 500 - 600 pendayung yang umumnya diambil dari penduduk wilayah yang dikuasai Spanyol. Umumnya pemberontakan para pendayung terjadi bila ransum makanan menipis dan terlalu dibatasi dalam pelayaran panjang, untuk mengatasinya Spanyol menyebarkan penanaman palawija termasuk aneka ragam cabai (rica), jahe (goraka), kunyit dll.<br />
Kesemuanya di tanam pada setiap wilayah yang dikuasai untuk persediaan logistik makanan awak kapal dan ratusan pendayung.<br />
Sejak itu budaya makan "pidis" yang di ramu dengan berbagai bumbu masak yang diperkenalkan pelaut Spanyol menyebar pesat dan menjadi kegemaran masyarakat Minahasa.<br />
Ada pula yang menarik dari peninggalan kuliner Spanyol, yakni budaya Panada. Kue ini juga asal dari penduduk Amerika-Latin yang di bawa oleh Spanyol melalui lintasan Pasifik. Bedanya, adonan panada, di isi dengan daging sapi ataupun domba, sedangkan panada khas Minahasa di isi dengan ikan.<br />
Kota Kema merupakan pemukiman orang Spanyol, dimulai dari kalangan "pendayung" yang menetap dan tidak ingin kembali ke negeri leluhur mereka. Mereka menikahi perempuan-perempuan penduduk setempat dan hidup turun-temurun. Kema kemudian juga dikenal para musafir Jerman, Belanda dan Inggris. Mereka ini pun berbaur dan berasimilasi dengan penduduk setempat, sehingga di Kema terbentuk masyarakat pluralistik dan memperkaya Minahasa dengan budaya majemuk dan hidup berdampingan harmonis. Itulah sebabnya hingga masyarakat Minahasa tidak canggung dan mudah bergaul menghadapi orang-orang Barat.<br />
Pergerakan Mengusir Penjajahan lawan Spanyol<br />
Minahasa juga pernah berperang dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang Minahasa, terutama dalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang terbuka terjadi nanti pada tahun 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol, sehingga berhasil diusir oleh para waranei (ksatria-ksatria Minahasa).<br />
Dampak Spanyol Bagi Ekonomi Indonesia Utara[sunting]<br />
<br />
Diplomasi para pemimpin pemerintahan Walak mendekati Belanda berhasil mengusir Spanyol dari Minahasa. Namun konsekwensi yang harus dialami adalah rintisan jalur niaga laut di Pasifik hasil rintisan Spanyol sejak abad ke-17 terhenti dan memengaruhi perekonomian Sulawesi Utara. Sebab jalur niaga ini sangat bermanfaat bagi penyebaran komoditi eskpor ke Pasifik. Sejak itupun pelabuhan Manado menjadi sepi dan tidak berkembang yang turut memengaruhi pengembangan kawasan Indonesia bagian Timur hingga Pasifik Barat Daya. Dilain pihak, pelabuhan Manado hanya menjadi persinggahan jalur niaga dari Selatan (berpusat di Surabaya, Tanjung Priok yang dibangun oleh Belanda sejak abad ke-XVIII) ke Asia-Timur melalui lintasan Selat Makassar. Itupun hanya digunakan musiman saat laut Cina Selatan tidak di landa gelombang ganas bagi kapal-kapal. Sedangkan semua jalur niaga Asia-Timur dipusatkan melalui Laut Cina Selatan, Selat Malaka, Samudera Hindia, Tanjung Harapan Atlantik-Utara yang merupakan pusat perdagangan dunia.<br />
Sebagai akibatnya kegiatan hubungan ekonomi diseputar Laut Sulawesi secara langsung dengan dunia luar praktis terlantar. Karena penyaluran semua komoditi diseluruh gugusan nusantara melulu diatur oleh Batavia yang mengendalikan semua jaringan tata-niaga dibawah kebijakan satu pintu. Penekanan ini membawa derita berkepanjangan bagi kegiatan usaha penduduk pedalaman Minahasa.<br />
Garis waktu kolonialisasi[sunting]<br />
<br />
Kolonialisasi Spanyol[sunting]<br />
1521 Spanyol memulai petualangannya di Sulawesi Utara<br />
1560 Spanyol mendirikan pos di Manado.<br />
1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk mengusir kolonial Spanyol.<br />
1646 Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya Spanyol masih mencoba memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut kembali Minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukung Bolaang Mongondow yang berakhir tahun 1692.<br />
Kolonialisasi Portugis[sunting]<br />
1509 - 1520[sunting]<br />
1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.<br />
1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.<br />
10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.<br />
Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.<br />
Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.<br />
Pati Unus menaklukkan Jepara<br />
Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.<br />
1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda.<br />
Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.<br />
1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).<br />
Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan Majapahit<br />
Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.<br />
Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.<br />
1514<br />
Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.<br />
1515<br />
Portugis pertama kali tiba di Timor.<br />
1518<br />
Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johor.<br />
Raden Patah meninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak.<br />
1520<br />
Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.<br />
Rakyat Bali menyerang Lombok.<br />
Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.<br />
Banjar di Kalimantan menjadi Islam.<br />
1521 – 1530[sunting]<br />
1521<br />
Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.<br />
Portugis merebut Pasai di Sumatra;<br />
Gunung Jati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.<br />
Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaens mengeliling dunia berlayar antara pulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.<br />
1522<br />
Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.<br />
Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.<br />
Kerajaan Sunda, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis untuk menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda Kalapa<br />
Sisa-sisa ekspedisi Magelhaens berkeliling dunia mengunjungi Timor.<br />
Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.<br />
1523<br />
Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.<br />
1524<br />
Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak.<br />
Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatera Utara.<br />
1525<br />
Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah di Lampung.<br />
1526<br />
Portugis membangun benteng pertama di Timor.<br />
1527<br />
Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta.<br />
Demak merebut Tuban.<br />
Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan Sunda. Fatahillah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon) Para penjaga keamanan pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.<br />
Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.<br />
Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.<br />
1529<br />
Demak menaklukkan Madiun.<br />
Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.<br />
1530<br />
Salahuddin menjadi Sultan Aceh.<br />
Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.<br />
Gowa mulai meluas dari dari Makassar.<br />
Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.<br />
1531 – 1540[sunting]<br />
1536<br />
Serangan besar Portugis terhadap Johor.<br />
Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon.<br />
Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis, menggantikannya dengan saudara-saudaranya.<br />
1537<br />
Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat Syah I.<br />
1539<br />
Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.<br />
1540<br />
Portugis berhubungan dengan Gowa.<br />
Kesultanan Butung didirikan.<br />
1541 – 1550[sunting]<br />
1545<br />
Demak menaklukkan Malang. Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.<br />
1546<br />
Demak menyerang Blambangan namun gagal.<br />
Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang).<br />
St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.<br />
1547<br />
Aceh menyerang Melaka.<br />
1550<br />
Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.<br />
1551 – 1560[sunting]<br />
1551<br />
Johor menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.<br />
Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan bantuan Portugis.<br />
1552<br />
Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.<br />
Aceh mengirim duta ke Suleiman I, Sultan Ottoman di Istanbul.<br />
1558<br />
Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.<br />
Portugis membangun benteng di Bacan.<br />
Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di Pajang.<br />
Wabah cacar di Ternate.<br />
1559<br />
Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.<br />
1560<br />
Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.<br />
Spanyol mendirikan pos di Manado.<br />
1561 – 1570[sunting]<br />
1561<br />
Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.<br />
Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.<br />
1564<br />
Wabah cacar di Ambon.<br />
1565<br />
Aceh menyerang Johor.<br />
Kutai di Kalimantan menjadi Islam.<br />
1566<br />
Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.<br />
1568<br />
Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.<br />
1569<br />
Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.<br />
1570<br />
Aceh menyerang Johor lagi, namun gagal.<br />
Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya. Baabullah menjadi Sultan (hingga * 1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.<br />
Maulana Yusuf menjadi Sultan Banten.<br />
1571 – 1580[sunting]<br />
1571<br />
Alaudin Riyat Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.<br />
1574<br />
Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.<br />
1575<br />
Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah benteng di Tidore.<br />
1576<br />
Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.<br />
1577<br />
Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).<br />
1579<br />
Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana, meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam pelarian di daerah Banten.<br />
November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.<br />
1580<br />
Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.<br />
Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan.<br />
Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.<br />
Ternate menguasai Butung.<br />
1581<br />
Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.<br />
1584<br />
Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.<br />
1585<br />
Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.<br />
Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat di lepas pantai.<br />
1587<br />
Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.<br />
Portugis di Melaka menyerang Johor.<br />
Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.<br />
Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.<br />
1588<br />
Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.<br />
1590<br />
Desa asli Medan didirikan.<br />
1591 – 1659[sunting]<br />
1591<br />
Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.<br />
Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal.<br />
Ternate menyerang Portugis di Ambon.<br />
1593<br />
Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.<br />
1595<br />
2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.<br />
Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan Banjarmasin).<br />
Portugis membangun benteng di Ende, Flores.<br />
Kolonisasi VOC[sunting]<br />
Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.<br />
<br />
Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.<br />
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.<br />
VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.<br />
Kolonisasi pemerintah Belanda[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Belanda<br />
Setelah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) jatuh bangkrut dan dibubarkan pada akhir abad ke-18, tepatnya adalah pada tahun 1798 dan setelah kekuasaan Kerajaan Inggris yang pendek di bawah Gubernur-Jenderal Thomas Stamford Bingley Raffles, pemerintah Kerajaan Belanda kemudian mengambil alih kepemilikan VOC dan Hindia-Belanda pada tahun 1816. Sejak saat itu, pemerintah Kerajaan Belanda berkuasa dan berdaulat penuh atas wilayah Hindia-Belanda yang tertulis dalam Undang-Undang Kerajaan Belanda tahun 1814 dan diamandemen tahun 1848, 1872, dan 1922 menurut perkembangan wilayah Hindia-Belanda.<br />
Sebuah pemberontakan di Jawa, yang terkenal dengan Perang Diponegoro, berhasil ditumpas pada tahun 1825-1830. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.<br />
Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.<br />
Gerakan nasionalisme[sunting]<br />
Pada 1905 gerakan nasionalis yang pertama, Serikat Dagang Islam dibentuk dan kemudian diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, Budi Utomo. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.<br />
Perang Dunia II[sunting]<br />
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.<br />
Pendudukan Jepang[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Jepang<br />
Search Wikisource<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:<br />
Sukarno dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia<br />
Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai memperoleh penghormatan dari Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.<br />
Pada Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Portugis Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.<br />
Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.<br />
Era kemerdekaan[sunting]<br />
<br />
Proklamasi kemerdekaan[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia<br />
Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.<br />
Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.<br />
Perang kemerdekaan[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era 1945-1949<br />
<br />
<br />
Teks Proklamasi<br />
Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.<br />
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.<br />
Demokrasi parlementer[sunting]<br />
Tidak lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.<br />
Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.Demokrasi Parlementer, adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.<br />
Demokrasi Terpimpin[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Demokrasi Terpimpin<br />
Pemberontakan yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959 ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.<br />
Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label "Demokrasi Terpimpin". Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk mendirikan fondasi yang kelak menjadi Gerakan Non-Blok.<br />
Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada negara-negara komunis Asia dan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) di dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara lainnya.<br />
Nasib Irian Barat[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konflik Papua Barat<br />
Pada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap belahan barat pulau Nugini (Papua), dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1 Desember 1961.<br />
Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung Indonesia mendarat di Irian pada 18 Desember sebelum kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962. Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan Perjanjian New York pada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadap Irian Jaya pada 1 Mei 1963.<br />
Konfrontasi Indonesia-Malaysia[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konfrontasi Indonesia-Malaysia<br />
Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah "rencana neo-kolonial" untuk mempermudah rencana komersial Inggris di wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukan Federasi Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruh imperialisme negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara Inggris dan Australia untuk memengaruhi perpolitikan regional Asia. Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, presiden Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru (CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade. Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).<br />
Gerakan 30 September[sunting]<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gerakan 30 September<br />
Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk "Angkatan Kelima" dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.<br />
Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966 mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.<br />
Era Orde Baru[sunting]<br />
<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Orde Baru<br />
Setelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.<br />
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.<br />
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasihat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.<br />
Irian Jaya[sunting]<br />
Setelah menolak supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan "Act of Free Choice" (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah muncul.<br />
Timor Timur[sunting]<br />
Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor Portugis dan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor. Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975, Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.<br />
Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur dalam sebuah operasi militer yang disebut Operasi Seroja. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik, dibantu peralatan persenjataan yang disediakan Amerika Serikat dan Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.<br />
Pada masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada dalam wilayah Indonesia.<br />
Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan, dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di Timor Timur, seperti merusak infrastruktur di daerah tersebut.<br />
Pada Oktober 1999, MPR membatalkan dekrit 1976 yang mengintegrasikan Timor Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan penuh dicapai pada Mei 2002 sebagai negara Timor Leste.<br />
Krisis ekonomi[sunting]<br />
<br />
<br />
Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.<br />
Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.<br />
Era reformasi[sunting]<br />
<br />
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Reformasi<br />
Pemerintahan Habibie[sunting]<br />
Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.<br />
Pemerintahan Wahid[sunting]<br />
Pemilu untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara; Golkar (partai Soeharto - sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu sebelumnya) memperoleh 22%; Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Hamzah Haz 12%; Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 10%. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid membentuk kabinet pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.<br />
Pemerintahan Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.<br />
Pemerintahan Megawati[sunting]<br />
Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian.Kabinet pada masa pemerintahan Megawati disebut dengan kabinet gotong royong.<br />
Pemerintahan Yudhoyono[sunting]<br />
Pada 2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal 2005 yang mengguncang Sumatra.<br />
Pada 17 Juli 2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.<br />
<br /></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-38517969530192272432013-08-19T02:53:00.005-07:002013-08-19T02:53:12.790-07:00PERADABAN INDONESIA (Sebuah catatan yang hilang)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Era atau masa kejayaan peradaban Indonesia ternyata terbagi menjadi 3 zaman: </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">1. Masa Wangsa Keling </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Wangsa itu artinya bangsa, sedangkan Keling artinya kuat.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Jadi Wangsa Keling itu artinya bangsa yang kuat yang dulu menjajah sampai ke Kamboja, Vietnam (Indochina), Thailand, Burma, Srilangka, India hingga ke Madagaskar.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Rajanya yang terkenal saat itu bernama Sailendra. Bahasa yang digunakan menggunakan huruf Pallawa yang modelnya menyerupai huruf Mesir kuno (Israel).</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Ada kesamaan yang menyolok antara huruf Pallawa dan Mesir kuno.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Pusat pemerintahannya saat itu terletak disekitar daerah Yogya hingga hingga ke wilayah Dieng.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Makanya di Israel sendiri ada kabar bahwa mereka menyebut keturunan Moria, yaitu tiada lain adalah gunung Muria yang ada di daerah Dieng.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Sedangkan Dieng sendiri itu artinya penguasa. Dari kata Dieng berubah nama menjadi Dah Nyang (Dayang) yang berarti Dah Hyang atau Penguasa.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Setelah itu Wangsa Keling hilang beberapa abad lamanya yang ditengarai dengan munculnya situs Dieng (penguasa) diatas maupun bangunan Candi Borobudur.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Habisnya masa Wangsa Keling ini ditandai dengan bangunan Baqa’ atau Baqi’ yang artinya kuburan atau berakhir yang ditengarai dengan munculnya Candi Boko (Baqo’).</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">2. Masa Medang Kamulyan</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Medang artinya Kemajuan dan Kamulyan artinya Kemuliaan (kejayaan).</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Jadi zaman medang kamulyan artinya zaman atau eranya kemajuan, terutama dalam bidang keagamaan, dimana agama lebih dititikberatkan dalam sistem pendidikan terpadu mulai dari tingkat (lingkup) kecil hingga lingkup besar (kongres). Istilahnya sekolah di agama.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dulu belum dikenal sekolah modern seperti zaman sekarang ini.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Rajanya yang terkenal adalah Ratu Boko yang merupakan cikal bakal munculnya huruf-huruf Sangsekerta (sansekerta) yang dikenalkan pertama kali oleh Aji Saka. Kemudian huruf-huruf tadi bergeser menjadi bahasa Sangsekerta.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Jadi Sansekerta itu asli (murni) berasal dar Indonesia, bukan berasal dari India.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Di India tidak ada kata-kata “SANG”.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Lebih dekat lagi ke China ada contoh, misal Chiang Kai Sek dibacanya “Sang”.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Sang itu bahasa kita, ya bahasa Saka.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Sedangkan Aji Saka sendiri merupakan gabungan dari kata Aji dan Saka.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Aji artinya sesuatu yang dihormati, dan Saka itu berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya tiang / cagak / penyangga.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dan kalau bergeser ke China menjadi TIAN atau Tuhan. Jadi Aji Saka artinya Sesuatu yang dihormati karena Tuhan atau segala sesuatunya mengacu pada Tuhannya yang sangat dihormatinya.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Huruf-huruf yang dipakainya adalah Sansekerta, dimana KERTA itu artinya empat (4).</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dari kata WANGSA lalu bergeser menjadi SANG.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Jadi Sansekerta itu maksudnya adalah Empat (4) bangsa yang meliputi :</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">a. Bangsa China seperti China sendiri, Vietnam, Laos, Kamboja yang kesemuanya terkenal dengan bangsa “Chin”.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">b. Birma hingga Thailand terkenal dengan bangsa “Thai”</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">c. Madagaskar, Srilangka, India dan seterusnya hingga mesir terkenal dengan sebutan bangsa Afrika.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">d. Jawa, Sumatra, Papua hingga kepulauan Polinesia dan Hawai terkenal dengan sebutan Bani Jawa.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dari keterangan diatas maka jelaslah bahwa Sansekerta sangat kuat pengaruhnya di wilayah Srilangka maupun India hingga saat ini. Dari keempat bangsa itulah jika digabungkan menjadi satu menjadi istilah NUSANTARA atau Nuswantoro. </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Nusa artinya pulau dan Antara artinya jarak.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Maknanya adalah bangsa yang hidup dibanyak pulau-pulau yang tersebar mulai dari kepulauan Polinesia diujung timur hingga wilayah Madagaskar ataupun Afrika. </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">3. Masa Kahuripan</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dari masa Medang Kamulyan lalu bergeser menuju era bangsa Kahuripan. Kahuripan itu artinya Kehidupan. Yang ditengarai dengan rajanya yang terkenal yaitu HAYAM WURUK (Brawijaya III) yang juga disebut-sebut atau terkenal dengan sebutan JUMADIL KUBRO dalam makamnya di Troyolo, Trowulan, Mojokerto. Maksud dari kata Jumadil adalah Jum’ah atau juma’at yang artinya berkumpul (bersatu) dan Kubro yang artinya Besar. Jadi Jumadil Kubro tersiratnya adalah Berkumpulnya sesuatu yang besar. Atau dalam istilah bahasa Sansekerta disebut SUMPAH PALAPA.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Ya, dengan Sumpah Palapa-lah raja Hayam Wuruk sanggup menyatukan kembali kerajaannya yang dulu sempat jaya dimasa Medang Kamulyan menjadi kenyataan dieranya. Menyatukan kembali Nuswantoro ini yang dulunya tercerai berai menjadi beberapa kerajaan atau wilayah kecil.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dan patihnya yang terkenal saat itu adalah Patih Gajah Mada dan batu Sumpah Palapanya yang berlafadzkan “Laa Ilaha Illallah” yang artinya Tiada Tuhan kecuali Allah. </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Penutup</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Kalau kita melihat antara masa yang satu dengan lainnya akan kelihatan perbedaanya sebagai berikut :</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">1. Masa Wangsa Sailendra lebih dititikberatkan kepada factor individu dalam olah penyatuan jiwa dengan Tuhannya. Makanya dalam masa ini lebih condong atau setara dengan pengajaran ala Nabi Musa.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">2. Masa Medang Kamulyan , agama sudah dijabarkan atau disebarluaskan ke-empat (4) bangsa besar didunia (Sansekerta). Makanya makna Medang Kamulyan berarti era atau masa keemasan (kemajuan).</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Pertanyaanya adalah Gunung Padang yang saat ini lagi diteliti oleh Tim Terpadu Mandiri itu masuk era atau masanya siapa ya? Apa benar masuk zamannya Medang Kamulyan?</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Melihat carut marut dan tumpang tindihnya aturan pemerintahan sekarang sebenarnya bisa kita benahi lewat flashback dan berkaca ke masa-masa kejayaanya kerajaan Majapahit.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dalam sistem pemerintahan kerajaan Majapahit yang berdasarkan sistem kerajaan Islam sebenarnya hanya ada 4 pilar saja yang mendukung laju gerak dinamika Majapahit hingga bisa bisa merambah ke wilayah Thailand, Burma, Tiongkok (China) ataupun Srilangka dan Madagaskar.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dalam perkembangan sejarahnya ke-empat pilar tersebut tetap dilaksanakan secara estafet dari raja yang satu hingga ke raja berikutnya sehingga membentuk struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang sangat teratur dan unggul, yang tidak dipunyai oleh kerajaan dari manapun.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Ke empat pilar tersebut meliputi :</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">1. Divisi Humas dan kesekretariatan yang membawahi segala macam urusan kerajaan dan hubungannya dengan dunia luar, diplomasi, dan lain-lain, terkenal dengan sebutan Divisi LAYANG KUMITIR atau kalau sekarang semacam Setneg dan Parpostel.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">2. Divisi Hukum dan HAM yang membawahi segala urusan bidang legalitas pemerintahan & kemasyarakatan dan hubungannya dengan perlindungan dan kepastian hukum buat warganya.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Divisi ini terkenal dengan sebutan Divisi SABDO PALON.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">3. Divisi Pertahanan dan Keamanan negara (Hankam) yang mengurusi segala urusan keamanan wilayah kerajaan Majapahit beserta tapal batas-nya dan juga berbagai pelatihan serius yang melibatkan ratusan ribu prajurit perangnya untuk dilatih secara ahlidan cekatan dalam menguasai medan pertempuran baik di laut dengan serangkain uji coba mini kapal-nya di "KOLAM SEGARAN" dalam bentuk armada penuh dan juga uji kedigjayaan dan seni bela diri di lapangan keprajuritan Gajah Mada.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Divisi ini terkenal dengan sebutan Divisi LOH GENDER dan Patih / Panglima-nya yang terkenal saat itu bernama Patih GAJAH MADA.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dia terkenal berkat semangat Sumpah Palapa-nya yang sanggup menyatukan Nusantara hingga ke penjuru dunia (dalam masa itu).</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">4. Divisi Intelijen yang membawahi segala macam daya upaya untuk menyerap segala sumber informasi yang berkembang baik dalam masyarakat, kerajaan maupun mancanegara.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Divisi ini terkenal dengan sebutan Divisi NAYA GENGGONG dengan kedudukan-nya di Sumur Upas.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Kalau sekarang semacam BIN / BAIS.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Dengan demikian kalau ingin maju dan berkembang pesat seperti Majapahit dulu mutlak harus ada 4 pilar di atas dalam mengendalikan laju roda negara /pemerintahan.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"> </span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Akhirnya, ditemaram senja sang purnama ku teringat pesan mendiang Bung Karno, sang proklamator negara kita : "JASMERAH", Janganlah sekali-kali kalian melupakan sejarah!!!Adakah kita tergugah untuk berniat memperbaiki dan membangun bangsa ini menjadi lebih baik?Kunci-nya hanya ada di kita semua sebagai warga yang sadar dan tinggal di tanah air tercinta ini, dimana sang nyiur kelapa tak lelah-nya melambai-lambai menanti sang pahlawan negeri tuk berbakti buat negeri ini.Terkenang hingga di akhir hayat nanti.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #060248; font-family: Arial, Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 13px; line-height: 15px;">Salam,</span></span></div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-18929820979636559932013-08-15T09:12:00.001-07:002013-08-15T09:12:10.080-07:00Sekilas Kelahiran Sosialisme<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pendahuluan dan Batasan—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sosialisme atau pun sistem ekonomi sosialis yang diperbincangkan dalam lembar diskusi ini adalah sosialisme yang berkembang pada masa Robert Owen (1771-1858) dan Karl Marx (1818-1883). Pembatasan ini perlu, karena bisa jadi wacana atau nilai sosialisme telah ada sebelum era 2 tokoh tersebut di atas. Karenanya, untuk efektivitas diskusi, maka lembar pengantar ini hanya membicarakan sosialisme yang berkembang pada masa Owen dan Marx.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Memperbincangkan sosialisme maupun sistem ekonomi sosialis, tentu kurang lengkap jika tanpa mengupas apek penyebab lahirnya isme yang dalam buku Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, karya Michael H. Hart, dinyatakan telah dianut oleh hampir 1,3 milyar manusia pada abad ke-20.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dan, memperbincangkan sosialisme tentunya tidak bisa tanpa menyentuh kapitalisme, karena pada hakekatnya sosialisme merupakan reaksi terhadap kapitalisme. Sementara itu, jika kita mengobrolkan kapitalisme, maka mau tidak mau kita juga mesti mengulas tentang feodalisme sebagai “ibu” yang telah melahirkannya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—Feodalisme—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sejarah feodalisme tidak bisa dipisahkan dengan Dark Ages (Jaman Kegelapan) yang pada abad ke-5 tengah melanda Eropa. Sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 M, sejak itu pula hampir seluruh Eropa mengalami kemunduran dan kemerosotan di banyak bidang, terutama bidang ekonomi.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kemunduran tersebut juga memaksa Eropa—yang sebelumnya menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di dunia pada masa itu—beralih menjadi masyarakat agraris. Perubahan menjadi masyarakat agraris tersebut dipilih sebagai jalan tengah untuk tetap survive (bertahan hidup) di tengah keterpurukan.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Lambat laun, pilihan itu tidak hanya berpengaruh terhadap aspek ekonomi saja, namun secara sosiologis pilihan tersebut juga mempertegas pelapisan sosial yang telah ada. Pelapisan sosial yang ditandai dengan adanya kelas-kelas di dalam masyarakat Eropa pada masa itu, sejatinya dipicu oleh sistem pengaturan tanah yang dinamai feodalisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Secara etimologis, feodalisme berasal dari kata feodus yang dalam Bahasa Latin berarti “Perjanjian”. Secara sepintas, feodalisme dapat dimaknai sebagai sebuah paham yang lahir dari tata-aturan yang dibuat oleh negara atau raja yang bertujuan mengatur peminjaman tanah kaum bangsawan.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Bangsawan yang memperoleh pinjaman tanah tersebut kemudian menyewakan tanah pinjaman itu kepada para petani dengan sistem bagi hasil atau sewa tenaga. Keadaan ini menyebabkan pengaruh bangsawan pada masa itu menjadi sedemikian besarnya. Bangsawan-bangsawan berupaya tetap memelihara “hubungan baik” mereka dengan negara atau raja lewat berbagai cara, meski harus mengorbankan para buruh dan petani penggarap tanah mereka. Feodalisme juga memicu lahirnya tuan-tuan tanah yang menggarap tanah mereka hanya untuk peningkatan hasil/produksi semata. Dan, tentu saja hal tersebut dilakukan para tuan tanah untuk menjaga “hubungan baik” mereka dengan bangsawan yang tanahnya mereka sewa, tanpa mempedulikan kesejahteraan buruh dan petani penggarap tanah mereka.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Peningkatan produksi yang tidak mempedulikan nasib buruh dan petani penggarap tanah ini, akhirnya bermuara pada makin melimpahnya kekayaan raja-raja atau penguasa. Dalam menjalankan kekuasaannya, penguasa-penguasa pada masa itu berupaya memperoleh dukungan legal dari kaum agamawan (gereja) cara memberikan subsidi kepada gereja.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tentunya mudah diterka, jika pemberian subsidi tersebut diniatkan untuk menarik dukungan gereja. Hal ini penting bagi para raja, karena pada masa itu masyarakat meyakini bahwa segala sesuatu yang berasal dari gereja dianggap sebagai kebenaran yang tidak boleh dibantah. Dukungan gereja menjadi penting bagi para penguasa karena dukungan gereja akan melegitimasi sistem feodalisme yang mereka terapkan.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Feodalisme akhirnya melahirkan simbiosis mutualisme antara para raja, gereja, bangsawan dan tuan tanah. Karena itu, menjadi masuk akal jika masing-masing dari unsur simbiosis saling menguntungkan itu berupaya untuk tetap melestarikan sistem yang telah meminggirkan kaum buruh dan petani itu.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Feodalisme sebagai upaya untuk mengatasi keterpurukan Eropa, memang berhasil mengeluarkan Eropa dari Dark Ages sekalipun mengorbankan petani dan buruh. Terbukti pada masa Perang Salib (1096-1291) perdagangan Eropa muncul kembali. Hal ini ditandai dengan tampilnya kawasan Italia sebagai salah satu pusat penting perdagangan dunia pada masa itu.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Bangkitnya pusat perdagangan di Laut Tengah tersebut juga dibarengi dengan meningkatnya jumlah kaum pengusaha kaya di kota-kota dagang yang biasanya disebut sebagai kaum Borjuis. Bejibunnya borjuis pada masa itu, tidak hanya berpengaruh pada iklim perekonomian Eropa, tetapi juga berpengaruh pada sosio-kulturnya. Kultur feodalisme yang mulanya membangun kultur Eropa itu pun mengalami perubahan seiring dengan munculnya gerakan renaissance yang disponsori oleh kaum borjuis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Renaissance secara etimologis berasal dari kata re yang berarti kembali, dan naitrie yang artinya bangun. Terjemahan bebasnya adalah bangun kembali. Maknanya, kurang lebih bangun kembali untuk melepaskan diri dari ikatan feodalisme yang hanya menguntungkan raja, bangsawan, tuan tanah, dan gereja. Renaissance juga dimaknai sebagai penggalian kembali filsafat dan ilmu pengetahuan yang berkembang pada jaman Yunani.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Renaissance sebenarnya merupakan reaksi dari feodalisme yang telah menindas buruh dan petani. Jika pada masa feodalisme, filsafat dan ilmu pengetahuan harus tunduk kepada fatwa gereja, maka pada masa renaissance filsafat dan ilmu pengetahuan diletakkan kembali pada tempat semestinya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Renaissance juga lahir sebagai buah ketidakpuasan pemimpin masyarakat, serta para pemikir pada masa itu yang mendukung feodalisme. Ketidakpuasan ini akhirnya mengejahwantah jadi gerakan masyarakat yang disponsori oleh kaum borjuis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selain merombak tradisi lama Eropa yang bercorak feodalis dan gerejawi, renaissance juga merangsang pemikir-pemikir yang awalnya berada di bawah tekanan dogmatis gereja untuk tampil mengemukakan pikiran-pikirannya. Salah satunya adalah Nikolaus Copernicus yang menyatakan bahwa bumi sebenarnya bulat seperti bola. Astronom kelahiran Polandia, 19 Februari 1473 itu juga menyatakan bahwa matahari merupakan pusat peredaran planet-planet (teori heliosentris).</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Teori Copernicus ini berlawanan dengan konsepsi kuno yang disahkan gereja, yang menyatakan bahwa bumi menjadi pusat tatasurya (geosentris). Meski secara ilmiah berhasil dibuktikan oleh cendikiawan lainnya yang bernama Galileo Galilei, teori bumi bulat dan heliosentris tetap mendapatkan tentangan dari pihak gereja.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sejarah akhirnya mencatat, teori Copernicus tersebut tidak hanya benar, tetapi juga menjadi salah satu faktor munculnya kolonialisme dan imperialisme sebagai turunan dari feodalisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—-Kolonialisme dan Imperialisme—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Bangkitnya Eropa yang ditandai dengan bangkitnya kawasan Laut Tengah—khususnya Italia—sebagai salah satu pusat penting perdagangan dunia, ternyata tidak berlangsung lama. Pada tahun 1453, Kota Konstantinopel (Romawi Timur) jatuh ke dalam genggaman Turki yang diperintah Dinasti Usmani. Jatuhnya Konstantinopel ini mempengaruhi denyut nadi perdagangan Eropa karena seketika itu pula kawasan Laut Tengah berada di dalam kendali Turki. Keadaan ini memaksa Eropa untuk mencari daerah di luar kawasan Laut Tengah sebagai penopang perekonomian mereka.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pencarian daerah baru menjadi “wabah” yang secara cepat menjangkiti bangsa-bangsa Eropa saat itu. Selain mendapatkan dukungan dari raja, pencarian daerah baru ini juga mendapatkan sokongan dari saudagar atau pemilik modal besar.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selain motif ekonomi, pencarian daerah baru juga dipicu motif lainnya, seperti dahaga untuk mendapatkan nama yang termasyur, iming-iming penghargaan tinggi dari raja, serta motif untuk menjadi bangsa yang disegani dan dielu-elukan. Motif lainnya adalah motif penyebaran Kristen sebagai agama mayoritas penduduk Eropa pada masa itu. Motivasi-motivasi tersebut akhirnya populer disebut 3 G, akronim dari Gold (Emas, yang makna luasnya adalah kekayaan), Glory (kejayaan), dan Gospel (tugas suci, agama).</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pencarian daerah baru juga didorong oleh perasaan bangsa-bangsa Eropa yang menganggap dirinya lebih unggul daripada bangsa-bangsa lainnya. Faktor pendorong lainnya adalah teori Copernicus yang menyatakan bahwa berbentuk bulat seperti bola.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Faktor lainnya adalah keberhasilan ekspedisi pelayaran kerajaan Spanyol pada tahun 1492 yang dipimpin Christoporus Columbus (pelaut asal Italia). Keberhasilan Columbus tersebut makin menggelorakan semangat pencarian daerah baru. Setelah mempelajari catatan-catatan Columbus, pada tahun 1519 Kerajaan Spanyol kembali mengirimkan rombongan ekspedisi pelayarannya yang dipimpin Ferdinand Magelhaens.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Meski Magelhaens meninggal karena pertempuran dengan penduduk Filipina, ekspedisi yang selanjutnya dipimpin Juan Sebastian del Cano (asal Italia) ini dinilai berhasil oleh Kerajaan Spanyol. Ekspedisi yang berlangsung selama 3 tahun itu tidak hanya berhasil mencari daerah baru penghasil komiditi penting perdagangan, tetapi juga berhasil menjadikan Filipina sebagai daerah koloni Spanyol.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tidak hanya menjadi bukti kebenaran teori Copernicus, ekspedisi Magelhaens—yang dicatat sejarah sebagai pelayaran pertama yang benar-benar mengitari bumi—juga menjadi salah satu faktor yang mendorong bangsa Eropa lainnya untuk melakukan ekspedisi serupa.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sementara itu, klaim sepihak Spanyol atas Filipina telah menginspirasi bangsa Eropa lainnya untuk melakukan hal yang sama. Klaim sepihak negara-negara Eropa terhadap daerah baru yang mereka temukan, serta upaya mereka menjadikan daerah baru tersebut sebagai koloni inilah yang akhirnya lazim disebut sebagai praktek kolonialisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pencarian daerah baru yang awalnya dilakukan sebagai jalan keluar atas penguasaan Laut Tengah oleh Turki, serta sebagai upaya alternatif untuk mencari komiditi dagang itu telah berubah tujuannnya. Jika awalnya hanya bermotif dagang semata, maka selanjutnya pencarian daerah baru tersebut bermotif perluasan kawasan dan penguasaan/penjajahan daerah-daerah penghasil komiditi dagang (terutama emas dan rempah-rempah)</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kalau sebelumnya feodalisme dijadikan sebagai jalan keluar untuk mengentas Eropa, pada masa ini kolonialisme-lah yang dijadikan sebagai jalan bagi Eropa untuk memperkuat perekonomiannya. Sama dengan feodalisme, kolonialisme juga merupakan kolaborasi antara penguasa, bangsawan, pemilik modal besar (kapitalis), dan gereja. Dari waktu ke waktu, terbukti bahwa kolonialisme berhasil memperderas aliran emas dan rempah-rempah ke pasaran Eropa, yang pada gilirannya membuahkan keuntungan yang fantastis bagi penguasa, bangsawan, dan kapitalis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Semangat untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar tersebut tidak hanya merangsang bangsa-bangsa Eropa untuk menguras habis daerah koloninya, tetapi lambat laun takaran keuntungan atau kekayaan hasil kolonialisme itu dijadikan sebagai alat ukur tinggi rendahnya derajat suatu bangsa di Eropa. Akibatnya bisa ditebak, masing-masing bangsa Eropa berkompetisi menumpuk kekayaan yang diperoleh dari kolonialisme yang mereka terapkan. Kompetisi inilah yang disebut sebagai Merkantilisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Karena jumlah logam mulia yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam merkantilisme, maka emas sebagai logam mulia memegang peranan penting pada masa itu. Konsekuensi logisnya, perluasan koloni—terutama yang bermotif perburuan emas—pun makin menjadi-jadi.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Setelah itu, emas dan rempah-rempah tidak hanya mendorong perluasan koloni. Tetapi juga menjadi alasan utama bangsa-bangsa Eropa untuk menguasai secara bulat dan utuh daerah koloni mereka dengan cara mengambil paksa kekuasaan-legal yang ada di dalam koloni tersebut. Upaya penguasaan secara utuh serta pengambilan paksa kekuasaan-legal sebuah koloni inilah yang dinamakan praktek imperialisme. Setelah pengambilan paksa kekuasaan-legal, episode selanjutnya yang dimainkan penjajah adalah memobilisasi-paksa penduduk asli agar melakukan segala sesuatu demi kepentingan negara induk (negara penjajah).</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—Revolusi Prancis, Revolusi Industri dan Kapitalisme—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Laju aliran emas dan rempah-rempah yang dihasilkan oleh kolonialisme/imperialisme ternyata juga dibarengi dengan majunya khasanah ilmu pengetahuan. Sebagaiman diulas sebelumnya, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan tersebut tidak lepas dari pengaruh renaissance.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Di sisi lain, renaissance tidak hanya membawa “aufklarung” (pencerahan, bhs. Jerman) bagi masyarakat Eropa, tetapi juga mengilhami banyak orang—terutama pemikir—untuk melakukan revolusi (perubahan) tatanan masyarakat, terutama pemerintahan.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Revolusi yang melanda hampir seantero Eropa tersebut sebenarnya merupakan reaksi atas absolutisme raja-raja Eropa pada masa itu. Absolutisme raja-raja Eropa tersebut sedikit-banyak dipengaruhi oleh Machiavellisme, yakni sebuah isme tentang mutlaknya kekuasaan raja yang dicetuskan oleh Niccolo Machiavelli. Dalam bukunya yang berjudul Il Principe (artinya: Sang Raja), Machiavelli menyatakan, kekuasaan raja bersifat mutlak dan tak terbatas atas suatu negara, sehingga raja berhak atas segala sesuatu yang ada di dalam negara, termasuk harta pribadi rakyat, dan bahkan rakyat itu sendiri.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Jelas, absolutisme raja-raja Eropa tersebut menyakiti hati rakyat. Timbunan kekecewaan rakyat Eropa atas absolutisme raja dari hari ke hari tak ubahnya seperti bom waktu yang hanya menunggu detik-detik ledakan. Beberapa pemikir tampil menentang kesewenang-wenangan itu. Salah satunya, seorang filsuf dari Inggris yang bernama John Locke (1632-1704), yang menyatakan, seharusnya negara tidak diatur oleh absolutisme raja, tetapi oleh konsitusi (undang-undang). Locke juga menyatakan, negara harus mengakui hak-hak manusia yang dimiliki sejak lahir, seperti hak merdeka, hak untuk hidup, hak untuk memilih, dan hak untuk memiliki sesuatu.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pikiran Locke yang jelas-jelas menghantam machiavellisme itu telah memancing pikiran-pikiran kritis lainnya. Seorang di antaranya adalah Montesqiueu, pemikir Prancis yang menolak pemusatan kekuasaan negara yang hanya bertumpu kepada seorang raja. Menurut Montesqiueu, kekuasaan negara harus dibagi jadi tiga, yakni kekuasaan legislatif (kekuasaan untuk membuat UU), kekuasaan eksekutif (kekuasaan unuk melaksanakan UU), dan kekuasaan yudikatif (kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran UU). Pokok pikiran Montesqiueu ini dikenal sebagai Trias Politica.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kritik dari Perancis terhadap absolutisme raja, tidak hanya disuarakan Montesqiueu. Seorang pemikir Prancis lainnya, Jacques Rousseau dalam bukunya yang berjudul Du Countract Social (artinya: Perjanjian Masyarakat) menyatakan, sesungguhnya sejak lahir semua manusia merdeka dan setara. Tak hanya menentang absolutisme raja, Rousseau juga menyatakan, membela hak dan kepentingan rakyat merupakan tindakan yang sangat suci.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kritik terhadap absolutisme raja yang diusung pemikir-pemikir masa itu telah menginspirasi banyak orang untuk mengorganisir dan memobilisasi diri guna melakukan perlawanan fisik. Perlawanan yang fenomenal terjadi di Prancis. Pada tanggal 14 Juli 1789, Penjara Bastile—yang jadi lambang absolutisme Raja Prancis—diserbu rakyat.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Penyerbuan ini mengakibatkan kekuasaan Prancis beralih kepada pemerintahan sementara yang disebut Pemerintahan Revolusi. Segera setelah itu, Pemerintahan Revolusi menghapus hak-hak istimewa yang dimiliki raja, bangsawan dan pendeta. Tak cukup di situ, Pemerintahan Revolusi juga membentuk Pasukan Keamanan Nasional dan Majelis Konstituante (Dewan Rakyat).</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selain memutuskan pelenyapan gelar kebangsawanan, Pemerintahan Revolusi juga mengumumkan pengakuan dan penghormatan hak-hak manusia dan warga negara. Pengakuan tersebut dicatat sejarah sebagai salah satu piagam hak asasi manusia.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan sejak masa renaissance, dan lunturnya absolutisme raja sejak Revolusi Prancis telah memperluas ruang aktualisasi personal rakyat Eropa pada umumnya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Aktualisasi personal di bidang ilmu pengetahuan telah memicu para cendikiawan pada masa itu untuk melakukan penelitian-penelitian. Sedangkan aktualisasi di bidang ekonomi telah mendorong rakyat Eropa—terutama yang bermodal besar—untuk berwiraswasta dalam skala besar.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Minat berwiraswasta dalam skala besar tersebut bertemu dengan semangat para cendikiawan dalam melakukan penelitian. Seiring dengan laju hasil bumi yang menderas dari bumi jajahan, para pelaku wiraswasta skala besar (kapitalis) terus berpikir tidak hanya tentang bagaimana memperdagangkan hasil bumi jajahan tersebut ke pasaran Eropa. Mereka pun berpikir bagaimana hasil bumi itu diolah atau diindustrialisasi agar ragam barang dagangan mereka banyak.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Industrialisasi yang ditujukan untuk memperbanyak jenis dagangan, ternyata hanya memberi kepuasan sementara kepada pemodal besar. Mereka pun berpikir tidak hanya kepada perbanyakan jenis dagangan, tetapi juga kepada percepatan proses produksi. Sebuah industrialisasi yang dapat mengolah hasil bumi jajahan dengan proses yang singkat, dengan hasil produk yang variatif, serta kuantitas produk siap jual banyak, merupakan “kegelisahan” pemodal besar pada saat itu.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">“Kegelisahan” para kapitalis ini bertemu dengan semangat para cendikiawan. Kapitalis memberikan suntikan dana bagi penelitian-penelitian para cendikiawan. Hasil dari relasi kapitalis dan cendikiawan ini adalah penemuan-penemuan yang tidak hanya membawa keuntungan bagi kapitalis, tetapi secara sosio-kultural membawa perubahan besar bagi peradaban Eropa.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Beberapa penemuan yang menonjol diantaranya adalah Spinning Jenny (alat pemintal) yang diciptakan oleh James Hargreaves pada 1762, dan penemuan mesin uap oleh James Watt pada 1796. Mesin uap merupakan penemuan fenomenal yang penting, karena membawa perubahan besar dalam dunia industri. Selain itu, banyak cendikiawan yang terinspirasi penemuan James Watt ini. Beberapa diantaranya, Richard Trevitchik penemu lokomotif tenaga uap (1804), Robert Fulton penemu kapal tenaga uap, serta Cugnot & Daimler penemu mobil tenaga uap. Oleh banyak sejarawan, penemuan mesin uap James Watt ditetapkan sebagai titik awal Revolusi Industri.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Berbagai penemuan tersebut telah menjawab “kegelisahan” kapitalis yang selalu ingin menghasilkan produk dalam dalam jumlah besar dengan cara yang murah dan cepat. Bukan cuma membuat para kapitalis jadi kaya raya, revolusi industri pun makin mengukuhkan eksistensi kelas kapitalis sebagai kelas yang penting dan berpengaruh. Revolusi industri juga berperanan memodernisasi kapitalisme. Kapitalis yang mulanya hanya berkutat sebagai produsen pengolah bahan mentah, sejak penemuan-penemuan mesin-mesin tersebut telah berubah menjadi pedagang sekaligus distributor. Ini terjadi karena ada serangkaian proses produksi yang berhasil diringkas oleh mesin-mesin mutakhir kala itu.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kesadaran bahwa posisi mereka kian penting dan berpengaruh, telah menstimulasi kapitalis untuk mempengaruhi kebijakan penguasa negara. Pengaruh tersebut dilakukan oleh kaum pemodal agar penguasa negara makin meningkatkan intensitas kolonialisme dan imperialisme. Tujuannya jelas, kaum kapitalis ingin meningkatkan bahan mentah dari daerah jajahan dalam jumlah yang besar untuk menjamin stabilitas industrialisasi mereka, serta perolehan laba yang lebih besar. Tujuan ini bertemu dengan kebutuhan penguasa negara atas dana pengembangan kolonialisme dan imperialisme. Perluasan dan pengelolaan daerah jajahan jelas membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan kaum kapitalis bersedia memenuhi kebutuhan tersebut asalkan tujuan mereka terpenuhi.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dari sini terlihat bahwa intensitas kolonialisme dan imperialisme terkadang tidak hanya murni keinginan penguasa belaka, tetapi juga tercampuri oleh kemauan kelas kapitalis. Dari sini pula makin terlihat betapa eratnya hubungan antara kolonialisme, imperialisme dan kapitalisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sementara itu, pesatnya laju revolusi industri makin mempertinggi posisi tawar kaum pemodal terhadap kaum pekerja. Dengan menggunakan mesin-mesin hasil penemuan cendikiawan, kaum pemodal dapat melakukan proses produksi secara cepat, murah, dan dengan hasil yang lebih banyak. Penggunaan mesin-mesin ini pada gilirannya meminimalkan peranan pekerja.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Peran pekerja yang sebagaian besar telah diganti dengan mesin-mesin itu, membuat kaum pemodal berpikir tentang efisiensi dengan cara mengurangi jumlah pekerja. Besarnya jumlah pekerja yang kehilangan pekerjaanya ini telah membawa beberapa dampak. Salah satu dampaknya, kelas pemodal makin leluasa menentukan upah pekerja. Kelas pekerja yang posisi tawarnya rendah, mau tak mau menerima upah rendah yang telah ditetapkan oleh kelas pemodal. Keadaan ini makin mempertajam keesenjangan hubungan antara kaum pemodal dengan kelas pekerja.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kesenjangan tersebut tidak hanya memicu munculnya pengangguran, kemiskinan, kejahatan serta masalah-masalah sosial lainnya. Tajamnya kesenjangan ini juga mengundang lahirnya pikiran-pikiran kritis yang menentang arogansi kaum pemodal. Akhirnya, pikiran-pikiran kritis tersebut mendorong lahirnya sebuah isme (paham), yakni sosialisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—Sosialisme Pra-Marx—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Secara luas, sosialisme merupakan paham yang menentang kemutlakan hak milik pribadi. Hak milik pribadi—terutama yang terkait dengan hal-ikwal produksi—diubah jadi hak komunal (masyarakat).</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dalam memperbincangkan sosialisme—terutama pada era pasca-Karl Marx—kita sulit menghindari obrolan tentang ajaran Karl Marx yang lazim disebut marxisme. Selain keterkaitannya demikian erat, marxisme menjadi mata air utama bagi sosialisme itu sendiri. Tokoh-tokoh sosialisme seperti Lenin, Stalin, dan Mao Tse Tung pun menjadikan marxisme sebagai acuan gerakan mereka.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Seperti uraian sebelumnya yang menyebutkan bahwa sosialisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme, maka sesungguhnya gagasan sosialisme ini telah ada sebelum era Karl Marx. Satu dari sekian tokoh sosialisme pra-Marx adalah seorang pelaku sejarah Revolusi Prancis yang bernama Noel Babeuf (1760-1767). Anggota Jacobin (fraksi radikal dalam Revolusi Prancis) ini menyerukan, agar kaum miskin bersatu memerangi kaum kaya. Babeuf mengemas sosialisme-nya dalam gagasan pendirian “Republik Rakyat Setara”, yakni republik yang meniadakan kelas-kelas di dalam masyarakat. Pada 1797, Babeuf menjalani hukum penggal kepala karena dituduh telah merencanakan gerakan radikal sosialis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Yang menarik adalah sosialisme yang digagas oleh Robert Owen (1771-1858). Menjadi menarik karena sosialisme ini digagas oleh Owen yang notabene adalah pemodal. Pengusaha asal Lanark, Inggris, yang mempekerjakan sekitar 2.500 buruh ini jadi populer setelah menulis bukunya yang berjudul A New View of Society, an Essay on the Formation of Human (Pandangan Baru terhadap Masyarakat, sebuah Esai tentang Format Karakter Manusia). Owen berpendapat, karakter manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Pendapat ini tak hanya tertuang sebagai wacana dalam bukunya, tetapi juga dia praktekkan dalam kenyataan. Selaras dengan pendapatnya, Owen menutup kedai-kedai minuman yang berada di sekitar pabriknya, lantas menggantinya dengan membangun perumhan serta tempat rekreasi bagi pekerja-pekerjanya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Owen juga menentang eksploitasi pekerja anak-anak dengan menerbitkan larangan mempekerjakan anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun. Owen pun mendirikan koperasi konsumsi bagi buruhnya, serta membangun Labour Exchange yang berfungsi sebagai tempat penampungan bagi penganggur. Di Labour Exchange, orang-orang yang belum memiliki pekerjaan itu memperoleh bon kerja yang berfungsi sebagai gaji. Dengan cara-cara tersebut, Owen memperoleh keuntungan karena meningkatnya mutu kerja, loyalitas, serta komitmen yang dimiliki buruhnya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tokoh sosialisme pra-Marx yang tak kalah menariknya adalah Saint Simon (1760-1825). Agak mirip dengan Owen, sisi menarik Simon terletak pada latarbelakang dirinya. Jika Owen berasal dari kalangan pemodal, maka Simon berasal dari kalangan bangsawan Prancis. Bangsawan yang pernah jadi anggota Pasukan Sukarela Prancis untuk perang kemerdekaan Amerika itu berpendapat, Golongan III (pekerja) berkewajiban melanjutkan pengembangan masyarakat, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan industri, maka karena itu Golongan III merupakan golongan yang penting dalam masyarakat.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Menurut Simon, golongan pekerja tersebut penting juga karena golongan feodal dan bangsawan merupakan golongan parasit yang tidak menghasilkan apa-apa, dan tak berguna. Oleh sebab itu, menurut Simon, golongan borjuis masih tetap diperlukan, dan sudah saatnya kepemimpinan masyarakat dipegang oleh Golongan III</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Gagasan sosialisme pra-Marx lainnya dituangkan seorang filsuf yang bernama Pierre Joseph Proudon (1809-1865). Dalam karya filosofisnya yang berjudul “Philosophi de la Misere” (Filsafat Kesengsaraan), Proudon menjelaskan, kesengsaraan tidak hanya disebabkan oleh alat-alat produksi, namun juga oleh uang dan sistem rente (hutang yang berbunga).</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Proudon punya pandangan tersendiri mengenai hak milik. Menurut filsuf yang lahir dari keluarga miskin tersebut, hak milik merupakan “pencurian”. Karena itu, pemikir yang memperoleh beasiswa Akademi Beacon itu menyatakan, hak milik harus dibagikan kepada tiap-tiap individu secara merata dan sukarela, tanpa ada pemaksaan dari negara. Pandangan Proudon mengenai pembagian hak milik inilah yang disebut sebagai Pandangan Mutualisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Proudon tak hanya berkutat di dunia pemikiran saja. Sejak menulis “Philosophi de la Misere”, filsuf yang juga mendapatkan julukan Bapak Anarkisme Modern itu juga gigih mewujudkan konsepsi sosialisme-liberalnya secara praksis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tokoh sosialisme lainnya adalah Charles Fourier (1772-1837). Pemikir asal Prancis itu dalam bukunya yang berjudul “Theorie des Quatre Mouvements et Destines Generales” mengemukakan, penghuni suatu pemukiman yang berkisar antara 1600-1800 orang merupakan suatu kesatuan. Untuk itu, perlu adanya suatu wilayah atau “daerah tertentu” yang berfungsi sebagai tempat tinggal mereka. “Daerah tertentu” tersebut, menurut Fourier diperlukan agar para penghuni bisa saling berkomunikasi dengan mudah. “Daerah tertentu” itu juga ditujukan sebagai tempat kerja yang menganut sistem koperasi.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dengan sistem koperasi, Fourier berpendapat, pemerataan akan tercipta karena lama-kelamaan tiap-tiap orang akan menjalani kehidupan yang seragam. Dalam konsepsi Fourier, pendidikan akan terjamin karena menjadi bagian dari fasilitas yang harus dibangun di dalam “daerah tertentu” yang dia cita-citakan. Tidak hanya itu, optimalisasi hasil kerja juga akan tercapai karena tempat penitipan anak bagi para pekerja juga akan dibangun di dalam “daerah tertentu” yang ia gagas. Karena konsepsinya yang teramat jauh dari kenyataan itu, Fourier dan pengikut gagasannya disebut sebagai Kaum Sosialis Utopis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—Marx-Engels dan Sosialisme—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Karl Heinrich Marx (1818-1883) lahir di kota Trier, Jerman. Tokoh penting sosialisme yang juga bapak komunisme internasional ini, tak hanya seorang teoritikus tetapi juga organisator gerakan sosialisme Jerman.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Karena pandangan dan aktivitasnya, peraih gelar doktor filsafat Universitas Jena, Jerman, dan redaktur Rheinische Zeitung itu diusir dari Jerman. Marx pun pindah ke Paris. Di ibukota Prancis inilah Marx bertemu dengan Friederich Engels (1820-1899) yang ternyata memiliki pandangan politik yang sama.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Di paris ini pula Marx mengalami pengusiran lagi. Marx pindah ke Brussel. Di kota inilah, pada 1847 dia pertama kali menerbitkan karya pentingnya yang berjudul “The Proverty of Philosophy” (Kemiskinan Filsafat). Tahun berikutnya, bersama Engels, dia menerbitkan “Communist Manifesto”, sebuah buku yang akhirnya menjadi bacaan dunia. Pada tahun itu juga Marx kembali ke Jeman, untuk kemudian selang beberapa bulan berikutnya diusir lagi.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Setelah terusir sana-sini, akhirnya Marx menyeberang Selat Channel, dan menetap di London hingga akhir hayatnya. Di ibukota Inggris tersebut, dengan sedikit uang yang diperolehnya dari hasil pekerjaan jurnalistik, Marx masih menyempatkan diri untuk melakukan penelitian dan penulisan buku-buku tentang ekonomi dan politik.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Marx beruntung memiliki sahabat seperti Engels. Bukan cuma membantu penelitian dan penerbitan buku-buku yang ditulisnya, Engels juga membantu biaya hidup Marx dan keluarganya. Bersama Engels ini pula, Marx menghasilkan karya terpentingnya, Das Kapital.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dalam menganalisis masyarakat, dalam mengajukan teori, dan menghasilkan karya-karyanya, Marx sangat dipengaruhi pikiran-pikiran George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831), seorang filsuf kelahiran Jerman yang berpendapat bahwa sejarah adalah perenungan yang panjang. Siapapun yang mempelajari sejarah dengan mendalam, menurut Hegel, pasti akan menjumpai “aturan-aturan tertentu” yang berlaku dalam sejarah. Yang dimaksud dengan “aturan-aturan tertentu” tersebut adalah pergulatan pemikiran dari satu era dengan era lainnya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Menurut Hegel, pemikiran-pemikiran yang berada dalam suatu jaman biasanya diajukan atas dasar pemikiran-pemikiran yang telah lebih dahulu diajukan. Keadaan ini akan menimbulkan “pertentangan” (dialektika) di antara kedua pemikiran itu. ketegangan tersebut akan mencair bila muncul pemikiran ketiga, yang biasanya mengakomodasi hal-hal terbaik yang terdapat di dalam kedua buah pemikiran yang “bertentangan” itu.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pemikiran pertama biasanya disebut tesa, pemikiran kedua disebut antitesa, dan pemikiran ketiga disebut sebagai sintesa. “Pertentangan” antara tesa dan antitesa, hingga melahirkan sintesa inilah yang dinamai Proses Dialektika.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dalam dialektika, sintesa yang telah dihasilkan suatu ketika akan menjadi tesa baru, yang berarti juga bahwa suatu saat sintesa tersebut akan berhadap-hadapan dengan pemikiran baru yang menjadi antitesanya, hingga nantinya sintesa yang lebih baru akan muncul, dan begitu seterusnya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dari cara berpikir yang dialektis ini pula Marx menganalisis masyarakat pada jamannya. Marx mengurai bahwa dalam seluruh tahapan sejarah selalu ada pertentangan di antara dua kelas masyarakat. Marx menyatakan, pertentangan pada jaman kuno (yang diistilahkan Marx sebagai masa masyarakat budak) terjadi antara warga bebas dan budak.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sementara dalam masyarakat feodal, Marx menyatakan, pertentangan terjadi antara para tuan tanah feodal dengan pekerja pengolah lahan. Pertentangan dalam masyarakat feodal berkembang menjadi pertentangan antara kelas bangsawan dengan warganegara biasa.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pada gilirannya, Marx menelaah pertentangan yang ada di dalam masyarakat pada jaman dia hidup. Marx mengistilahkan masyarakat pada jamannya itu sebagai masyarakat borjuis atau masyarakat kapitalis. Menurut Marx, pertentangan dalam masyarakat borjuis akan terjadi antara kelas pemodal (kapitalis) dengan kelas pekerja (proletar). Dengan kata lain, pertentangan akan terjadi antara kelas pemilik sarana produksi dengan kelas lain yang tak memilikinya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pertentangan ini jelas akan menghasilkan keadaan yang tidak akan menguntungkan kelas pekerja, karena kelas pemodal akan terus melestarikan keadaan ini demi keuntungan yang mereka dambakan. Dalam pandangan Marx, kelas pemodal jelas tidak akan mau mengubah keadaan tersebut. Pertentangan yang justru mengukuhkan dominasi kelas pemodal inlah yang harus segera diakhiri, dan menurut Marx, hal inilah yang menjadi alasan dasar kenapa revolusi harus dijalankan oleh kelas pekerja agar keadaan berubah.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Karena dalam telaah sejarahnya, Marx menyatakan bahwa pertentangan antar-kelas hanya dapat diselesaikan dengan jalan kekerasan atau gerakan radikal, maka Marx dan Engels pun menyerukan agar kaum proletar bersatu, untuk kemudian merebut kekuasaan yang didominasi oleh kapitalis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Seruan Marx dan Engels yang berbunyi, “Kaum Buruh Sedunia Bersatulah” pada masa itu menjadi semboyan yang terkenal tidak hanya bagi kaum buruh tetapi juga bagi para penganut sosialisme. Hingga kini pun semboyan itu masih populer.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pentingnya persatuan kaum proletar dalam melawan kelas kapitalis, menurut Marx, dikarenakan kapitalisme tidak hanya akan memberi dampak buruk bagi pekerja secara ekonomis, namun juga secara psikis. Dalam pandangan Marx, kapitalisme akan menjadi persoalan bagi esensi kemanusiaan, terutama bagi esensi kemanusiaan buruh. Hal ini, menurut Marx dikarenakan lambat laun kapitalisme akan menghela kelas pekerja untuk terjerembab masuk ke dalam liang alienasi (keterasingan). Dalam kapitalisme, semua proses produksi yang harus dijalankan para buruh, justru akan membuat para buruh tidak lagi mengenali jati diri mereka sendiri.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—Teori Alienasi Marx—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pandangan Marx atas keterasingan pekerja terhadap diri mereka sendiri—sebagai akibat dari kapitalisme—dikenal sebagai teori alienasi. Sedikit-banyak teori ini dipengaruhi oleh Hegel yang sebelumnya mengungkapkan, bahwa ketika kemauan individu gagal beradaptasi dengan kemauan yang lebih besar (dalam hal ini, kemauan masyarakat), maka individu tersebut akan mengalami alienasi (keterasingan).</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Marx lebih mengaitkan teori alienasi-nya dengan pekerjaan seorang manusia, atau lebih tepatnya dengan relasi antara kapitalis dengan pekerja. Pekerjaan seorang manusia merupakan hal istimewa untuk dikaji oleh seorang Karl Marx. Sedemikian istimewanya, hingga Marx mengungkapkan hakekat sejarah pada dasarnya adalah hasil buatan manusia melalui pekerjaannya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Demi terwujudnya revolusi yang dicita-citakan, serta demi memperkuat pentingnya melawan kapitalisme, Marx pun menuding kapitalisme-lah sebagai penyebab terjadinya keterasingan pekerja atas dirinya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Secara garis besar, agar keinginan kapitalis untuk memacu hasil produksinya tecapai, maka kapitalis akan memacu proses produksi, serta melakukan penekanan upah pekerja. Mau tidak mau, pekerja dengan upah rendah itu akan memacunya dirinya untuk tetap bekerja demi memenuhi kebutuhannya. Kondisi ini membuat para pekerja tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan aktivitas di luar aktivitas produksi, karena secara tidak langsung aktivitas dan kepentingan pribadinya sangat dipengaruhi oleh kepentingan produksi. Keadaan tersebut akan membuat pekerja menjadi asing dengan beberapa aktivitas yang dulu dikenalinya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Marx menyatakan, buruh hanya bisa merasakan dirinya jika dia di luar pekerjaannya. Maksud dari pernyataan Marx ini kurang lebih bermakna bahwa pekerja hanya mengenali dirinya pada saat pekerja tersebut tidak berada di dalam waktu produksi, alias pada saat ia tidak bekerja. Lantas bagaimana jika kepentingan produksi yang nota bene merupakan kepentingan kapitalis, makin mempersempit waktu luang para pekerja?</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sempitnya waktu di luar waktu produksi, menurut Marx, akan menyebabkan waktu luang tersebut dimanfaatkan pekerja untuk melakukan hal-hal yang pokok-pokok saja, seperti makan, minum, dan berhubungan seks. Keadaan ini, bagi Marx tidak hanya membuat para pekerja menjadi asing dengan dirinya sendiri, tetapi juga menjadikan para pekerja sebagai “hewan” yang hanya melakukan aktivitas demi memenuhi kebutuhan makan, minum, dan seks.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selain membuat para pekerja hanya akan melakukan aktivitas yang pokok-pokok saja, kapitalisme juga akan menjauhkan kontribusi para pekerja terhadap kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta hal-hal luhur lainnya yang terkadang tidak memiliki nilai ekonomis di hadapan kelas kapitalis</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Satu dari sekian perbedaam hewan dan manusia adalah tujuan aktivitasnya. Hewan memiliki tujuan yang lebih sederhana, yakni memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat jasmani. Sementara tujuan manusia lebih kompleks. Selain itu, kualitas diri manusia juga sangat dipengaruhi oleh tujuan dari aktivitas yang dilakoninya. Kualitas diri manusia akan menjadi tinggi bila aktivitas yang dilakoninya tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan badaniah semata, tetapi juga diorientasikan untuk kemajuan ras manusia dan tujuan luhur ke-manusia-an lainnya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kapitalisme dalam pandangan Marx, telah memangkas kualitas diri manusia. Marx menilai demikian, karena dalam kapitalisme, seorang manusia—dalam hal ini pekerja—hanya melakoni aktivitas produksi semata. Itu artinya, manusia hanya menjalankan aktivitas yang tujuannya untuk menggapai laju produksi yang dikehendaki pemodal. Dari sudut ini, Marx menilai, kapitalisme telah mengebiri kesempatan pekerja untuk berbuat sesuatu demi kebudayaan, dan nilai-nilai luhur lainnya yang bermanfaat bagi kemajuan peradaban. Hal tersebut terjadi karena aktivitas para pekerja telah dikondisikan sedemikian rupa oleh pemodal, agar aktivitas tersebut sepenuhnya ber-orientasi kepada tujuan produksi semata.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kondisi yang diciptakan kapitalis itulah yang membuat pekerja menjadi asing dengan hasil pekerjaannya. Keras dan cepatnya laju produksi yang diciptakan kapitalis secara sistematis tersebut, pada gilirannya nanti akan membuat pekerja tidak lagi mempunyai “penghayatan” terhadap hasil kerjanya. Pekerja akan merasa dirinya hanya bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang hanya “dimengerti” oleh pemodal yang mempekerjakannya, sehingga pekerja pun menjadi asing dengan pekerjaannya sendiri.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Alienasi (keterasingan) pekerja tersebut tentunya tidak dipedulikan oleh pemilik modal. Ketidakpedulian ini bersumber dari sudut pandang pemodal yang melihat pekerja hanya sebagai salah satu faktor produksi belaka, sehingga keterasingan yang nantinya menghinggapi pekerja bukan menjadi tanggungjawab yang harus dipikulnya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Bagi kapitalis, keterasingan yang muncul itu sepenuhnya merupakan urusan buruh. Kalaupun keterasingan tersebut menyebabkan buruh menjadi berkurang produktivitasnya, maka jalan keluar yang dipilih oleh kapitalis adalah dengan memberhentikan buruh yang dihinggapi alienasi itu, lalu menggantinya dengan buruh baru yang lebih produktif. Jalan keluar seperti ini sering dipilih kapitalis, karena kapitalis cenderung memandang buruh tidak sebagai sahabat kerja yang harus dihargai dan dihormati. Kapitalis cenderung memandang buruh hanya sebagai komoditas belaka, atau hanya sebagai makhluk mekanis yang suatu saat bisa diganti bila telah aus dan rusak.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Alasan-alasan munculnya keterasingan-keterasingan yang dilahirkan kapitalisme inilah yang dijadikan dasar bagi Marx untuk meyakinkan kaum proletar dan sosialis untuk bersatu memerangi kapitalisme. Alienasi yang dipastikan Marx bakal menghinggapi pekerja, juga dijadikan dasar bagi Marx untuk membakar semangat para pekerja agar melakukan revolusi.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—Hantu Tengah Membayangi Eropa—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tidak hanya memberi seruan yang membakar semangat buruh untuk melakukan revolusi, Marx juga meyakinkan kelas pekerja dan penganut sosialisme, bahwa suatu ketika kapitalisme akan hancur dengan sendirinya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Keyakinan Marx ini didasarkan kepada analisisnya, bahwa pemodal dengan keuntungan yang dimilikinya akan terus memperbanyak jumlah keuntungannya dengan cara terus-menerus memacu proses produksi. Upaya memacu proses produksi ini, ditempuh dengan cara menjadikan laba yang dimiliki kapitalis sebagai modal baru. Lewat laba yang telah berubah jadi modal baru inilah kapitalis akan membeli mesin-mesin dalam jumlah banyak. Mesin-mesin yang banyak tersebut dengan kecanggihannya akan menggantikan buruh, yang pada akhirnya akan berujung kepada peningkatan jumlah pengangguran. Jumlah pengangguran yang tak berimbang dengan angka kebutuhan tenaga kerja tersebut jelas akan dimanfaatkan pemodal untuk mempermainkan upah kerja. Demi perolehan laba, pemodal akan memberikan upah yang kecil.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kecilnya upah tersebut akan menurunkan daya beli buruh yang nota bene juga anggota masyarakat. Melorotnya daya beli masyarakat ini akan meningkatkan jumlah produk kapitalis jadi tak terbeli. Peningkatan jumlah produk yang tak terbeli ini pada gilirannya akan membuat produk-produk tersebut dari hari ke hari kian menumpuk. Penumpukan produk-produk tersebut, akan diperparah dengan biaya pengoperasian mesin yang harus tetap dikeluarkan oleh pemodal. Pada akhirnya, kondisi itu semua akan membangkrutkan pemodal, dan serta-merta meruntuhkan kapitalisme.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Menurut Marx, pada waktu kelas pemodal mendekati kebangkrutan karena over produksi, maka pada saat itulah waktu yang tepat bagi kaum proletar untuk menghancurkan kelas pemodal, dan merebut kekuasaan yang telah dikendalikan oleh kapitalis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dan, kepada kelas pekerja dan kaum sosialis pada eranya, Marx dan Engels meyakinkan bahwa saat yang tepat untuk menghancurkan kapitalisme itu sudah tiba.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Keyakinan Marx dan Engels atas dekatnya saat-saat kehancuran kapitalisme, serta datangnya waktu yang tepat untuk melakukan revolusi tersebut bisa kita endus dari ungkapan mereka dalam kata pembuka buku Communist Manifesto (1848). “Hantu tengah membayangi Eropa; hantu komunisme”, begitulah bunyi ungkapan Marx dan Engels.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selain meyakinkan kaum sosialis dan proletar bahwa telah tiba saat yang tepat untuk melakukan penghancuran kapitalisme, Marx dan Engels juga meyakinkan juga meyakinkan kaum proletar dan sosialis bahwa kekerasan merupakan satu-satunya cara yang tepat untuk melaksanakan penghancuran itu.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">—Masyarakat Tanpa Kelas—</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Seusai penghancuran kapitalisme dengan paksa, dan setelah perebutan kekuasaan yang didominasi kapitalis, maka masyarakat akan masuk dalam suatu masa yang disebut masa transisi. Dalam masa ini akan muncul kelas baru, yakni kelas proletar yang tidak hanya menekan-paksa kelas pemodal, tetapi juga bergerak merebut kekuasaan. Dan, tentunya kelas proletar akan menggunakan kekuasaan tersebut untuk mengatur masyarakat serta segenap aspek produksi.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sesudah itu akan muncul masa diktator proletariat, yakni suatu masa dimana kekuasaan dan semua aspek produksi yang dikuasai kaum proletar dipertahankan dengan cara membentuk partai tunggal yang menjadi satu-satunya jalan sah untuk memasuki ranah kekuasaan—bahkan sangat menentukan kekuasaan—yakni partai komunis. Demi mempertahankan keadaan-keadaan yang telah diraih lewat revolusi kaum proletar tersebut, maka Marx mensyaratkan partai komunis yang dibentuk oleh kaum proletar itu haruslah menjadi partai yang diktator.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dengan kekuasaan yang sangat dipengaruhi oleh partai komunis yang diktator inilah kaum proletar mengambil-alih segenap aspek produksi, menjalankan pemerintahan, serta menerapkan sistem ekonomi sosialis di dalam suatu negara sosialis ataupun negara komunis.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pada masa diktator proletariat, sarana-sarana produksi yang telah dikuasai tersebut, diarahkan oleh kaum proletar untuk pemerataan kesejahteraan bersama. Dalam kondisi ini, kelas pekerja tidak lagi mengalami alienasi, karena hasil-hasil kerjanya didedikasikan tidak hanya untuk meraup keuntungan semata, tetapi juga untuk tujuan yang lebih luhur, yakni kesejahteraan bersama atau kesejahteraan masyarakat. Marx berpendapat, dalam kondisi semacam itu para pekerja jauh lebih mengenali hasil kerja mereka. Para pekerja juga jauh memahami mengapa pekerjaan mereka harus dijalankan, untuk apa hasil kerja mereka, dan cita-cita besar apakah yang berada di balik semua aspek produksi yang mereka lakoni.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selanjutnya, diktator proletariat akan diarahkan menuju sebuah masyarakat yang memiliki tatanan baru. Di dalam tatanan baru itu, kelas-kelas di dalam masyarakat dihapuskan. Di dalam masyarakat yang memiliki tatanan baru tersebut, karena segenap aspek produksi dikuasai secara bersama dan diorientasikan untuk kesejahteraan bersama, maka setiap orang akan dimintai menurut kemampuannya, dan akan diberi menurut kebutuhannya.</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pada akhirnya, ketika masyarakat dengan tatanan baru tersebut tercipta, dan tatanan baru tersebut telah bisa dijalankan dengan baik oleh masyarakat itu, maka perlahan-lahan keberadaan negara ditiadakan. Negara yang telah lenyap itu berganti dengan lahirnya “masyarakat komunis”, atau yang populer di kalangan sosialis sebagai “masyarakat tanpa kelas”. *****</span><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="background-color: mintcream; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px;">*Oleh : Rosdi Bahtiar Martadi </span></div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-39258159673211544562012-08-24T00:29:00.000-07:002012-08-24T00:29:31.549-07:00Islam Esoteris<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Courier; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td style="vertical-align: top;" valign="top"><h1 style="color: #330099; font-size: 20pt; font-weight: normal; letter-spacing: 0pt;">
Islam Esoteris</h1>
</td></tr>
</tbody></table>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Courier; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td class="wn" style="font-size: 9pt; letter-spacing: 0pt; line-height: 12pt; vertical-align: top;" valign="top"><pre style="font-family: 'Courier New', Courier; font-size: 9pt; letter-spacing: 0pt; line-height: 12pt;"> SELASA, 16 AGUSTUS 2011
1. Islam Esoteris
Pengertian kata esoteris berasal dari bahasa Inggris, "esoteric",
yang berarti hanya diketahui dan dipahami oleh beberapa orang
tertentu saja. Dalam perkembangan selanjutnya, kata esoteris berarti
aspek dalam batin, hakikat, inti atau substansi, sebagai lawan dari
aspek luar, aspek lahir, aspek syariat, dan aspek materi. Maka yang
dimaksud dengan Islam Esoteris adalah ajaran agama Islam yang
menekankan kajian pada aspek batin yang merupakan inti dari agama.
Aspek batin ini meliputi tujuan dari beragama, yaitu mencapai
kehidupan yang sejahtera, selamat, dan sentosa dengan jalan
membersihkan dan mendekatkan diri kepada Allah. Ajaran Islam
Esoteris tidak mempermasalahkan segi-segi simbol atau bahasa yang
dianut oleh agama lain, dan juga tidak memperdebatkan perbedaan
dalam cara-cara atau syariat untuk mencapai tujuan (hakikat). Namun
demikian, Islam Esoteris tidak berarti meremehkan atau tidak
menganggap penting syariat.
Pemahaman esoterisme mengakui pentingnya syariat, simbol, atau
bahasa agama sebagai bingkai dalam perjalanan waktu menuju kebenaran
hakiki. Tetapi karena jalan itu mendapat pengesahannya dari nurani,
maka dalam perilaku keagamaan, dimensi esoteris itu juga harus
dipandang sebagai bagian doktrin agama yang bersifat mutlak,
walaupun kemutlakkannya masih dalam taraf relatif.
Akhirnya masing-masing penganut agama tertentu harus meyakini bahwa
agama yang dianutnya adalah benar secara mutlak, tanpa harus
menafikkan kemutlakkan kebenaran agama yang dianutnya. Namun,
bersamaan dengan keyakinan itu, juga memberikan kemungkinan bagi
orang lain yang menganut agama yang berbeda untuk memutlakkan agama
yang dianutnya. (Kamarudidn Hidayat dan Muhammad Wahyunya Nifas:14)
Latar Belakang Timbulnya Islam Esoteris
Ada empat sebab timbulnya Islam Esoteris.
1. Muncul sebagai reaksi sebagian besar umat Islam, yang mengamalkan
ajaran agamanya dan hanya terhenti pada pengalaman syariat dari segi
lahiriahnya saja sesuai ketentuan ilmu fiqih. Syariat, rukun, dan
tata cara salat yang sesungguhnya sebagaimana diatur dalam fiqih,
misalnya, dipelajari dan diamalkan secara saksama. Namun, hikmat,
hakikat, dan makna salat tersebut belum dipahami. Mereka sudah
menganggap cukup apabila kewajiban melaksanakan salat tersebut telah
terpenuhi, dan tidak berkewajiban terhadap kepekaan sosial serta
pengendalian diri terhadap orang lain.
2. Timbul sebagai reaksi kehidupan masyarakat modern yang hanya
mementingkan segi lahiriah material, yang tidak pernah merasa puas.
Namun dalam kenyataannya, kehidupan cinta kasih, rindu kedamaian,
dan persaudaraan tidak dapat dijawab dengan materi, sehingga mereka
akhirnya lari pada pelampiasan yang bersifat sementara seperti:
mabuk, narkoba, seks bebas, pergi ke diskotik/kafe, dan sebagainya.
3. Sebagai upaya untuk mencapai titik temu antara pemeluk agama yang
berbeda karena perasaan superioritas masing-masing pemeluk agama
yang berbeda, atau penganut aliran dalam satu agama. Contoh,
penganut teologi Mu'tazilah sering berseteru dengan penganut teologi
Asy'ariyah, atau antara Sunni dengan kaum Shiah, padahal mereka
sama-sama berada dalam agama Islam. Islam Esoteris memandang bentuk-
bentuk (dari agama apa pun) sebagai keistimewaan tersendiri yang
harus dihormati, dan pluralitas agama ialah sejalan dengan kehendak
ilahi.
4. Timbul sebagai jalan dialog yang didasarkan pada ketulusan,
spontanitas, lepas, pikiran yang terbuka, dan kebersamaan
antarpenganut agama. Melalui dialog, akan tercipta suasana kehidupan
yang berdampingan, saling memberi manfaat, dan saling menolong
antara penganut agama. Dengan demikian, orang-orang yang ingin
memecah bangsa melalui pendekatan agama tidak akan berhasil, karena
masing-masing tidak menganggap pemeluk agama yang lain sebagai
musuh, tetapi sebagai mitra.
Paham Islam Esoteris ini muncul pada era postmodern dan dikembangkan
oleh kalangan cendekiawan Indonesia, seperti: Prof. DR. H.M. Quraish
Shihab, Dr. Alwi Shihab, Soetjipto Wirosardjono, Dr. Komaruddin
Hidayat, Anad Krishna, Ahmad Chodjim.
2. Kesaksian dari Turki
Seorang wanita muda dari latar belakang Muslim yang taat, sekarang
menjadi pengikut Isa Almasih. Saudara laki-lakinya mendengar tentang
hal ini dan yakin bahwa adiknya akan segera kembali ke Islam. Ketika
saudaranya mengetahui bahwa adiknya ternyata tidak mau, dia memaksa
adiknya kembali mengatakan dua kalimat syahadat Islam dan kembali
kepada imannya. Adik perempuannya menolak, lalu sang kakak mengambil
sebuah besi panjang dan mengancam akan membunuh adiknya itu.
Keluarga mereka berusaha menghentikannya, sang ibu membujuk anak
perempuannya untuk kembali mengatakan syahadat. Akhirnya dia
melakukan, namun sangat menyesal setelah itu. Ketika dia bercerita
tentang kepedihannya kepada seorang Turki Kristen lainnya, temannya
itu menjelaskan kepadanya bahwa Rasul Petrus juga pernah menyangkal
Yesus, lalu bertobat dan dipulihkan. Dia juga mendapatkan pengalaman
dalam kasih karunia yang sama dan berkata, "Saya tidak akan pernah
menyangkal Tuhan lagi."
Seorang percaya baru yang sudah dibaptis dan baru saja keluar dari
penjara, sedang dalam kebimbangan karena pertanyaan seseorang
kepadanya mengenai keakuratan mengenai Perjanjian Baru. Dia
bercerita bahwa dalam kebingungannya, dia tidur dengan Alkitab di
sebelah ranjangnya. Pada tengah malam, ia dibangunkan oleh seseorang
yang menunjuk Alkitab yang berada di sampingnya itu dan berkata,
"Jangan takut. Bacalah kitab-Ku, Aku besertamu senantiasa." Di
kemudian waktu, orang percaya ini baru menyadari bahwa yang
berbicara kepadanya malam itu adalah Yesus sendiri, sehingga imannya
dikuatkan.
Sebuah keluarga sangat terbeban untuk Sait, salah seorang keluarga
mereka yang berumur 40 tahun, mengalami ketergangguan mental dan
sering berkeliaran di jalan-jalan kota mereka. Dalam usaha untuk
menolongnya, keluarga itu menyewa sebuah mobil dan membawa Sait ke
sebuah persekutuan orang percaya di kota yang lebih besar dari kota
mereka, yang dipimpin oleh seorang gembala jemaat Turki bernama Ali.
Saat itu Sait dalam keadaan yang sangat kotor, jenggot panjangnya
tak terawat, celananya penuh dengan noda oleh air kencing, dan kuku
yang panjang. Dia tidak dapat berbicara dan juga dalam keadaan yang
tidak waras. Keluarganya bertanya kepada Ali apakah dia dapat
menolongnya. Ali menjawab, "Yesus sanggup, tapi kamu harus percaya
bahwa Dia sanggup." Mereka berkata, "Jika kami tidak percaya Dia
sanggup menolong, apakah kami akan menempuh perjalanan selama lima
jam untuk bertemu dengan Anda?" Ini merupakan jawaban yang cukup
baik menurut Ali, dan dia menemui pria berjenggot itu, memeluk dia,
dan berdoa baginya. Kemudian Sait mengejutkan mereka dengan bersikap
waras dan berbicara untuk pertama kalinya dalam lima tahun itu!
Seminggu kemudian, Ali dan orang-orang percaya itu menerima telepon
dari keluarga tersebut, yang mengabarkan bahwa Sait sekarang sudah
bersih, makan dengan baik, tidak lagi berkeliaran di jalan-jalan,
dan dalam keadaan waras.</pre>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-20022589870235649562012-08-24T00:14:00.000-07:002012-08-24T00:14:37.705-07:00Biografi Pangeran Sufi Al-Junaid<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div class="img_caption left" style="border: 0px; float: left; font-size: 13px; margin: 15px 10px 15px 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center !important; width: 210px;">
<img align="left" border="0" class="caption" src="http://sufinews.com/images/stories/200-artikel/99-13-theCommander.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;" /></div>
Dalam kitab Tadzkiratul Auliya, Syeikh Fariduddin ‘Aththar menjelaskan, bahwa Syeikh Abul Qasim Al-Junayd ibnu Muhammad al-Zujaj (Junayd al-Baghdadi) adalah putera dari seorang pedagang barang pecah belah (kaca) dari Nahawand dan keponakan Sarri as-Saqathi, Ia juga dekat dengan Al-Muhasibi. Beliau lahir dan besar di Irak.<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Abul Qasim Al-Junayd merupakan tokoh paling terkemuka dari mazhab Tasawuf, bahkan kelak beliau mendapat gelar sebagai Sayyidush Shufiyah (Pangeran Kaum Sufi).<br style="clear: both;" />Ia memerinci sebuah doktrin teosofikal yang menentukan seluruh rangkaian latihan sufisme ortodoks dalam Islam.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Ia menjelaskan teori-teorinya dalam pengajaran-pengajarannya, serta dalam serangkaian suratnya yang hingga kini masih ada, yang ditujukan kepada sejumlah tokoh pada masanya.<br style="clear: both;" />Abul Qasim Al-Junayd merupakan pemimpin sebuah mazhab yang besar dan berpengaruh. Beliau juga dikenal sebagai seorang mufti dalam mazhab Abu Tsaur, murid Imam Syafi’i.<br style="clear: both;" />Al-Junayd wafat di Baghdad pada hari Sabtu tahun 297H/910M.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Masa Kecil Junayd al-Baghdadi</strong><br style="clear: both;" />Sejak kecil, Junayd telah memiliki kedalaman spiritual, telah menjadi seorang pencari Tuhan yang bersungguh-sungguh, sangat disiplin, bijaksana, cepat mengerti dan memiliki intiusi yang tajam.<br style="clear: both;" />Suatu hari, ia pulang ke rumah dari sekolah. Ia menemukan ayahnya tengah menangis.<br style="clear: both;" />“Ayah, apa yang terjadi?” Tanya Junayd.<br style="clear: both;" />“Ayah ingin memberikan sedekah kepada pamanmu, Sarri,” tutur sang ayah. “Namun ia tidak mau menerimanya. Ayah menangis karena ayah telah mencurahkan seluruh hidup ayah untuk dapat menyisihkan uang lima dirham ini, namun ternyata uang ini tidak memenuhi syarat untuk dapat diterima oleh salah seorang sahabat Allah.”<br style="clear: both;" />“Berikan uang itu kepadaku dan aku akan memberikannya kepada paman Sarri. Dengan begitu, ia mungkin mau menerimanya,” kata Junayd.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Sang ayah memberikan uang itu kepadanya, lalu Junayd pun pergi. Sesampainya di rumah pamannya, Junayd mengetuk pintu.<br style="clear: both;" />“Siapa itu?” terdengar suara dari dalam rumah.<br style="clear: both;" />“Junayd,” jawab sang bocah. “Buka pintu dan terimalah tawaran sedekah ini.<br style="clear: both;" />“Aku tidak menerimanya,” pekik Sarri.<br style="clear: both;" />“Aku mohon, terimalah ini, demi Allah Yang telah begitu dermawan padamu dan telah bagitu adil pada ayahku,” pekik Junayd.<br style="clear: both;" />“Junayd, apa maksudmu Allah begitu dermawan kepadaku dan begitu adil kepada ayahmu?” Tanya Sarri.<br style="clear: both;" />Junayd manjawab, “Allah begitu dermawan padamu karena Dia menganugerahimu kemiskinan. Sedangkan kepada ayahku, Allah telah begitu adil dengan menyibukkannya dengan urusan-urusan dunia. Engkau memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak sekehendak hatimu. Sedangkan ayahku, suka atau tidak, harus menyampaikan sedekah yang dititipkan Allah padanya kepada orang yang berhak.”<br style="clear: both;" />Jawaban Junayd ini menyenangkan hati Sarri. “Anakku, sebelum aku menerima sedekah ini, aku telah lebih dulu menerimamu,” ujar Sarri.<br style="clear: both;" />Setelah berkata begiru, Sarri membuka pintu dan menerima sedekah itu. Ia menempatkan Junayd di tempat yang istimewa dalam hatinya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Junayd baru berusia tujuh tahun saat Sarri mengajaknya berhaji. Di Masjidil Haram, masalah syukur tengah dibahas oleh empat ratus syeikh. Masing-masing syeikh mengemukakan pandangannya.<br style="clear: both;" />“Utarakanlah pendapatmu,” kata Sarri pada Junayd.<br style="clear: both;" />Junayd berkata, “Syukur berarti engkau tidak bermaksiat kepada Allah dengan menggunakan karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu, juga tidak menjadikan karunia-Nya sebagai sumber ketidak-taatan pada-Nya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
“Bagus sekali, benar-benar merupakan pelipur lara bagi para Mukmin sejati,” pekik para syeikh itu.<br style="clear: both;" />Keempat ratus syeikh itu sepakat, bahwa tidak ada definisi syukur yang lebih baik daripada apa yang telah dikatakan oleh Junayd.<br style="clear: both;" />“Anakku,” ujar Sarri, “segera tiba saatnya, lidahmu menjadi sebuah karunia istimewa dari Allah untukmu.”<br style="clear: both;" />Junayd menangis tatkala<br style="clear: both;" />mendengan pamannnya berkata begitu.<br style="clear: both;" />“Darimana engkau belajar?” tanya Sarri.<br style="clear: both;" />“Dari duduk bersamamu,” jawab Junayd.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Junayd lalu kembali ke Baghdad dan menjadi penjual barang pecah belah. Setiap hari ia pergi ke tokonya, menutup tirai toko, lalu mendirikan shalat empat ratus rakaat.<br style="clear: both;" />Selang bebenapa lama, Ia akan meninggalkan tokonya dan pergi kesebuah ruangan di serambi rumah Sarri. Disana ia menyibukkan diri dengan penjagaan hati. Ia menghamparkan “sajadah wara’”, sehingga tak ada sesuatu pun yang terlintas di pikiran selain Allah.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Junayd Menunjukkan Bukti</strong><br style="clear: both;" />Selama empat puluh tahun, Junayd sibuk menekuni latihan sufi. Selama tiga puluh tahun, ia mendirikan salat malam, lalu berdiri dan mengulang-ulang lafadz ‘Allah’ hingga fajar, kemudian ia mendirikan shalat subuh dengan wudlu yang ia lakukan pada malam sebelumnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Ia berkata, “Setelah empat puluh tahun berlalu, kesombongan merasuki diriku; aku merasa telah mencapai tujuanku. Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari langit berbicara padaku, “Junayd, telah tiba saatnya bagi-Ku untuk memperlihatkan padamu ikatan korset bagimu.”<br style="clear: both;" />Ketika aku mendengar kata-kata ini, aku pun berseru, “Ya Allah, dosa apa yang telah dilakukan oleh Junayd?”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Suara itu menjawab, “Untuk apa engkau tanyakan itu? Apakah engkau ingin mencari-cari dosa yang lebih menyedihkan daripada apa yang engkau perbuat?” Junayd menghela napas panjang dan menundukkan kepalanya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Ia berbisik, “Ia, yang tidak cukup berharga untuk penyatuan, segala perbuatan baiknya adalah dosa.”<br style="clear: both;" />Ia, terus duduk di dalam kamarnya sambil memekik “Allah... Allah...” sepanjang malam.<br style="clear: both;" />Lidah-lidah panjang para pemfitnah menyerangnya dan tingkah lakunya dilaporkan kepada Khalifah.<br style="clear: both;" />“Ia tidak dapat dihukum tanpa bukti,” kata sang Khalifah.<br style="clear: both;" />Mereka (Para pemfitnah menyatakan, “Banyak orang tergoda oleh kata-katanya.”<br style="clear: both;" />Sang Khalifah mempunyai seorang budak wanita yang kecantikannya tak ada duanya. Sang Khalifah sangat mencintainya, ia membeli budak wanita itu seharga tiga ribu dinar. Sang Khalifah memerintahkan</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
agar budak wanita itu didandani dengan pakaian bagus dan perhiasan-perhiasan mahal.<br style="clear: both;" />Sang Khalifah memberikan instruksi kepada budak wanita itu, “Pergilah ke suatu tempat. Berdirilah di dekat Junayd dan perlihatkan wajahmu. Biarkan ia melihat perhiasan dan pakaianmu. Katakan padanya, ‘Aku memiliki harta benda yang berlimpah namun hatiku telah lelah dengan urusan-urusan duniawi. Aku datang ke sini untuk memintamu melamarku, agar dengan bimbinganmu aku dapat mengabdikan diriku untuk beribadah pada-Nya. Hatiku tidak menemukan ketenangan kecuali dalam dirimu.’ Pertontonkan dirimu padanya. Perlihatkan kecantikanmu, dan berusahalah sekuat tenaga untuk membujuknya.”<br style="clear: both;" />Budak wanita itu pergi menemui Junayd dengan ditemani oleh seorang pelayan. Ia lalu mendekati dan menjalankan apa-apa yang telah diinstruksikan kepadanya. Tanpa sengaja, Junayd memandang budak wanita itu. Junayd tetap diam dan tidak menjawab. Budak wanita itu mengulangi ceritanya. Junayd menundukkan kepalanya, lalu ia mendongak.<br style="clear: both;" />“Ah,” serunya sambil menghembuskan napasnya ke arah budak wanita itu. Seketika budak wanita itu jatuh ke tanah dan mati.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Pelayan yang menemaninya kembali menemui Khalifah dan melaporkan apa yang telah terjadi. Jiwa sang Khalifah serasa terbakar dan ia bertobat atas yang telah ia lakukan.<br style="clear: both;" />Sang Khalifah berkata, “Ia, yang memperlakukan orang lain tidak sebagaimana mestinya, melihat apa yang harusnya tidak ia lihat.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Sang Khalifah kemudian bangkit dan memerintah pembantunya untuk memanggil Junayd. “Sungguh seseorang yang tak dapat dipanggil untuk menghadap,” komentarnya.<br style="clear: both;" />Khalifah bertanya, “Wahai Syeikh, bagaimana engkau tega membunuh seseorang yang begitu cantik?”<br style="clear: both;" />Junayd menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, kasih sayangmu kepada orang-orang mukmin begitu besarnya, sampai-sampai engkau ingin meleyapkan empat puluh tahun kedisiplinanku yang ku isi dengan wara’ dan penyangkalan diri. Memangnya siapa aku ini? Janganlah melakukan apa yang engkau tidak sukai bagi dirimu sendiri!”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
Setelah peristiwa itu, urusan-urusan Junayd berjalan dengan baik. Kemasyhurannya tersebar keseluruh penjuru dunia. Seberapapun seringnya ia disiksa, reputasinya meningkat seribu kali lipat.<br style="clear: both;" />Ia mulai berkhotbah. Suatu kali ia menjelaskan, “Aku tidak berkhotbah di muka umum sampai tiga puluh wali besar mengatakan padaku bahwa aku telah pantas untuk menyeru manusia kepada Allah.”<br style="clear: both;" />Ia berkata, “Selama empat puluh tahun aku duduk menjaga hatiku. Kemudian selama sepuluh tahun hatiku menjagaku. Kini telah genap duapuluh tahun dimana aku tidak mengetahui apa pun tentang hatiku dan hatiku pun tidak mengetahui apapun tentang aku.”<br style="clear: both;" />Ia melanjutkan, “Selama tiga puluh tahun, Allah berbicara kepada Junayd dengan lidah Junayd, Junayd tidak berada disana sama sekali, namun manusia tidak mengetahuinya.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">[B]Junayd Berkhotbah[/B]</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Saat lidah Junaid telah mahir mengutarakan kata-kata yang menakjubkan, Sarri as-Saqathi mengatakan kepadanya bahwa telah wajib, baginya untuk berkhotbah dimuka umum.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Awalnya Junaid merasa ragu, tidak ingin melakukan hal itu. “Saat ada sang guru, tak pantas bagi si murid untuk berkhotbah,” kata Junaid mengutarakan keberatannya.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Sampai akhirnya pada suatu malam, Junayd bertemu dengan Nabi Saw. Dalam mimpinya. “Berkhotbahlah,” kata Nabi Saw.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Keesokan paginya pada suatu malam, Junaid pun bangkit dan hendak pergi menemui Sarri untuk menceritakan mimpinya. Namun, ketika hendak keluar, ia menemukan Sarri tengah berdiri didepan pintu.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Sarri berkata, “Sampai saat ini, engkau masih ragu-ragu, menunggu orang-orang lain memintamu untuk berkhotbah. Kini engakau harus bicara (berkhotbah di muka umum), karena kata-katamu telah dijadikan sarana bagi keselamatan seluruh dunia.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Engkau tidak mau bicara saat para murid membujukmu untuk bicara. Engkau tidak mau bicara saat para syeikh kota Baghdad memintamu untuk bicara. Engkau juga tidak mau bicara kendati aku telah mendesakmu untuk bicara. Sekarang, Nabi Saw. Telah memerintahkanmu untuk bicara, maka engkau harus bicara.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">“Ya Allah, maafkanlah hamba,” tutur Junaid “Paman, bagaimana engkau tahu kalau aku bertemu dengan Nabi Saw dalam mimpiku?”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Sarri menjelaskan, “Aku bertemu dengan Allah dalam mimpiku. Dia berkata, ‘Aku telah mengutus Rasul-Ku untuk meminta Junayd berkhotbah di atas mimbar’.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">“Kalau begitu, aku akan berkhotbah,” kata Junaid kemudian. “Namun dengan satu syarat, yang hadir tidak lebih dari empat puluh orang.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Suatu hari, Junayd berkhotbah di hadapan empatpuluh orang hadirin. Delapan belas orang di antaranya meninggal dunia dan duapuluh dua orang lainnya jatuh ketanah tak sadarkan diri. Mereka kemudian diangkat dan dibawa pulang ke rumah mereka masing-masing.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Dilain hari, Junayd berkhotbah. Diantara hadirin ada seorang pemuda Kristen, namun tak ada seorang pun yang mengetahui bahwa pemuda itu beragama Nasrani.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Pemuda itu mendekati Junayd dan berkata, “Nabi bersabda, ‘berhati-hatilah terhadap pengetahuan orang yang beriman, kanena ia melihat dengan cahaya Tuhan’.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Junayd menjawab, “Yang benar adalah engkau harus menjadi seorang Muslim dan memotong korset Nasranimu, kanena ini adalah acara khusus bagi Muslim.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Seketika itu Pula pemuda tadi menjadi seorang Muslim.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Setelah Junayd berkhotbah beberapa kali, masyarakat menyuarakan penentangannya. Akhinnya Junayd pun berhenti berkhotbah dan kemudian kembali ke kamarnya. Ia didesak untuk terus berkhotbah namun ia menolak.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">“Sudah cukup,” katanya. “Aku tidak dapat mengusahakan kehancuranku sendiri.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Beberapa waktu kemudian, Junayd naik ke mimbar dan mulai berkhotbah tanpa pemberitahuan sebelumnya.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">“Kebijaksanaan apa yang terdapat di dalam apa yang engkau perbuat ini?” ia ditanya.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Junayd menjawab, “Aku menemukan sebuah hadist di mana Nabi Saw. bersabda, ‘Pada akhir zaman, yang menjadi juru bicara suatu masyarakat adalah orang yang terburuk di antara mereka. Ia akan berkata pada mereka, Aku tahu bahwa aku adalah orang yang terburuk di antara kalian. Aku berkhotbah karena apa yang telah disabdakan oleh Nabi Saw. Dengan begitu, aku tidak menentang kata-kata beliau.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, Times New Roman, Times, serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;">Al-Jurairy mengabarkan, “Aku baru saja pulang dan Mekkah, dan hal pertama yang kulakukan adalah mengunjungi al-Junayd agar tidak mengangan-angan diriku. Aku Ialu memberi salam kepadanya dan pulang ke rumah. Keesokan harinya ketika aku shalat subuh di masjid, aku melihatnya berdiri pada shaf di belakangku. Aku berkata, ‘Aku mendatangimu kemarin hanya supaya engkau tidak mengharap harap diriku.’ Ia menjawab, ‘Itulah keutamaanmu. Dan itulah hakmu’.”</span></span></div>
<br />
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-12759006733113389282012-08-14T13:35:00.002-07:002012-08-14T13:35:55.459-07:00Sejarah Perang Vietnam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Asiamaya.com-Pada tanggal 2 September 1945 di Hanoi, Ho Chi Minh secara umum mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. Ketika para komunis di Vietnam Selatan Viet Minh mengikutsertakan pemerintahan kolonial Perancis pada perang gerilya, bermula tepat setelah deklarasi kemerdekaan tersebut, Ho Chi Minh, pada posisinya sebagai pemimpin pergerakkan kemerdekaan di Vietnam Utara, memutuskan untuk bernegosiasi dengan Perancis. Alasannya adalah : pada waktu itu lebih dari 180.000 pasukan nasionalis Cina di Vietnam Utara; Viet Minh di Vietnam Utara merasa secara simultan liberalisasi mereka untuk melawan kekuatan dari kolonial Perancis dan pasukan Cina. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tahun 1946, setelah Perancis membangun kembali pemerintahan kolonial mereka di Vietnam, para nasionalis Cina setuju diberlakukannya kembali pasukan Cina dari Vietnam. Hal ini telah terjadi, Viet Minh menambah serangan mereka terhadap kekuatan kolonial Perancis dan memasangnya juga di bagian Selatan dan Utara Vietnam. Ketika Perancis berhasil dalam menahan kota dibawah kekuasaan mereka, peraturan di daerah pedalaman makin bertambah karena Viet Minh. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">20 November 1953, kekuatan kolonial Perancis menempatkan sebanyak 16.000 pasukannya di Bien Phu, yaitu sebuah lembah pegunungan di sepanjang perbatasan Vietnam Utara dan Laos Utara. Dari Dien Bien Phu, Perancis bermaksud untuk mengawasi daerah perbatasan di antara kedua negara. Hal ini dianggap perlu karena Viet Minh melakukan pergerakan komunis dilengkapi dengan persenjataan di Laos, Pathet Lao. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Militer Perancis percaya bahwa Lembah Dien Bien Phu yang memiliki panjang 19 kilometer dan lebar 13 kilometer, aman dari serangan Viet Minh. Namun pada minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya, pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal Giap, menyiapkan penyerangan ke Dien Bien Phu. Dengan bantuan lebih dari 200.000 orang kuli pengangkut barang, Viet Minh mengatur pengangkutan artileri berat ke gunung-gunung yang mengelilingi lembah Dien Bien Phu. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada bulan Maret 1954, Viet Minh memulai penyerangan mereka terhadap pasukan Perancis di Dien Bien Phu. Pada tanggal 7 Mei 1954, mereka berhasil menaklukan pusat komando Perancis. 9.500 anggota pasukan kolonial Perancis ditangkap. Ini merupakan kekalahan paling buruk dalam sejarah pasukan kolonial Perancis. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Lebih dari 20.000 orang Viet Minh dan lebih dari 3.000 orang Perancis terbunuh dalam pertempuran di Dien Bien Phu. Perang antara Viet Minh dengan Perancis yang berlangsung selama sembilan tahun, telah menelan korban jiwa yang sangat besar. Lebih dari satu juta warga sipil, 200.000 hingga 300.000 orang Viet Minh dan lebih dari 95.000 anggota pasukan kolonial Perancis telah kehilangan nyawanya. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tanggal 20 Juli 1954 di Jenewa, negosiator Viet Minh dan Perancis setuju membagi Vietnam menjadi dua negara bagian : komunis Vietnam Utara dan kapitalis Vietnam Selatan. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tahun 1959-1963, setelah gerilya komunis Vietnam Selatan dapat menjatuhkan pemerintahan Diem, pemerintahan komunis Vietnam Utara mengendalikan jalannya konfrontasi militer. Lebih dari 40.000 gerilya Vietnam Utara masuk ke wilayah selatan, dan memberikan persenjataan dan amunisi kepada komunis Vietnam Selatan, yang dibawa melalui jalan-jalan kecil Ho Chi Minh di wilayah Laos dan Kamboja. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tahun 1961, presiden AS yang baru dipilih, Kennedy, mengirimkan 100 penasihat militernya yang pertama bersama dengan satu unit khusus dengan 400 tentara ke Vietnam. Pada tahun berikutnya, AS menambah jumlah pasukannya di Vietnam menjadi 11.000 tentara. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah melanggar daerah perairan Vietnam Utara. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada bulan Maret 1965, pesawat tempur AS memulai Operation Rolling Thunder, pemboman besar-besaran terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga setengah tahun kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Untuk mengurangi pembangunan industri dan penduduk negara, Vietnam Utara memberlakukan desentralisasi total ekonomi dan evakuasi sejumlah orang dari kota-kota. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Puncak Perang Vietnam pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1,5 juta orang. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, yang diberi nama Vietkong oleh AS, memiliki kekuatan 400.000 pasukan. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tanggal 1 Februari 1968, kekuatan Tentara Pembebasan Nasional memulai serangan Tet ke 105 kota-kota di Vietnam Selatan. Walaupun Vietkong berhasil dipukul mundur dan mengalami kekalahan (kecuali di Hué), serangan Tet ini merupakan saat yang menentukan dalam Perang Vietnam. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap AS. Setelah serangan Tet, pemerintahan AS tidak tertarik lagi ingin memenangkan perang. Tapi mereka hanya tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan militer terhebat. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. AS mulai menarik kembali pasukan-pasukannya dari Vietnam. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Tahun 1969 di Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam Utara dan Vietkong melakukan negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS dari Vietnam. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya sebesar 100.000 orang dari Vietnam. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Tanggal 30 Maret 1972, terjadi serangan komunis, tapi bukan oleh Vietkong melainkan oleh pasukan Vietnam Utara yang melewati garis demarkasi (17 derajat garis lintang utara) melanggar wilayah Vietnam Selatan. Pengeboman yang dilakukan secara terus-menerus oleh pesawat tempur AS, telah menyebabkan mundurnya pasukan Vietnam Utara. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada tanggal 27 Januari 1973, persetujuan gencatan senjata ditandatangani di Paris dan mulai diberlakukan sejak hari itu. Pada bulan Maret 1973, pasukan terakhir Amerika, meninggalkan Vietnam. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Dua tahun kemudian, Vietnam Utara dan kekuatan komunis Selatan memulai serangan dengan maksud untuk menguasai negara Vietnam Selatan. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara menduduki Saigon dan mengakibatkan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun.</span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Vietnam </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Angkasa-online.com-Pada ajang perang Vietnam, persenjataan telah makin berkembang termasuk penggunaan pesawat-pesawat tempur jet yang bahkan telah memasuki era jet supersonik. AS menggunakan F-105 dan F-4 Phantom untuk menghadapi pesawat Rusia yang terdiri dari MiG-17 dan MiG-21. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada perang Vietnam inilah untuk pertama kali digunakan secara besar-besaran surface-to-air missile (SAM) sebagai salah satu komponen penting dalam sistim pertahanan udara. Teknologi elektronik juga menjadi sangat berpengaruh dalam perang ini dengan mulai banyak digunakannya bom laser-guided maupun yang optically-guided. Demikian pula penggunaan sistem deteksi rudal serta radar-jamming countermeasures. Juga roket baik yang air-to-air maupun yang air-to-ground. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Penggunaan kapal induk sebagai pangkalan pesawat-pesawat tempur menjadi begitu berperan dibanding dengan apa yang dilakukan pada Perang Dunia Kedua. Disamping itu dalam Perang Vietnam inilah dikembangkan sistem pengisian bahan bakar pesawat di udara oleh pesawat terbang tanker sebagai upaya AS dalam meningkatkan radius of action serta kemampuan manuver pesawat-pesawat tempurnya dalam melawan pesawat-pesawat produk Rusia. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Dalam ajang Perang Vietnam terlihat AS agak kewalahan dalam menghadapi keampuhan pesawat-pesawat tempur buatan Rusia. Untuk air-to-air combat Vietnam menggunakan MIG-17 dan MiG-19, sementara AS mengandalkan F-4 Phantom-nya. Pesawat AS lainnya yang banyak terlibat dalam perang Vietnam antara lain F-100, OV-10 Bronco, C-123, C-130 dan C-7 Trash Haulers, selain itu digunakan pula F-105, F-111 dan B-52 sebagai pembom. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada Perang Vietnam ini pulalah pesawat helikopter meningkat menjadi senjata tempur yang signifikan dengan pengembangan perannya dalam misi-misi observasi, combat tactical transport dan combat medical evacuation. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Tercatat pula dalam perang Vietnam ini, pengembangan pesawat C-47 Dakota yang dipersenjatai senapan mesin kaliber 12,7 mm di ekornya, sangat banyak membantu gerakan pasukan darat di bawah, pesawat ini dikenal kemudian dengan C-47 gun-ship. </span><br style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #f7f7f7; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px;">Pada perang ini Rusia menggelar 2.300 surface-to-air missiles, ribuan penangkis serangan udara berbagai kaliber serta tidak kurang dari 180 pesawat MiG.</span>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-40853469189657938352012-08-14T13:22:00.002-07:002012-08-14T13:22:41.589-07:00Khukri, Senjata Dewa Gurkha<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2711" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; float: left; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/article-0-0133e293000004b0-43_468x319.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2711" height="204" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/article-0-0133e293000004b0-43_468x319.jpg?w=300&h=204" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="article-0-0133E293000004B0-43_468x319" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Pasukan Gurkha masa kini yang masih menggunakan kukri sebagai salah satu senjata tempur. Walaupun sebenarnya senjata tradisional, kukri ternyata tetap dipertahankan hingga sekarang oleh pasukan Gurkha.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Bicara Gurkha pasti bicara Khukri, dan sebaliknya. Pisau unik yang satu ini adalah ikon nomor satu dan merupakan senjata yang menakutkan. Sekali terhunus oleh seorang Gurkha, Khukri harus minum darah sebelum disarungkan. Tapi benarkah mitos tersebut?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Legenda mengatakan bahwa suatu ketika, Bappa Rawal muda sebagai pendiri Gurkha bertemu dengan pandita bernama Gorakhnath yang sedang bermeditasi. <span id="more-2710"></span>Gorakhnath yang menjalani tapa brata merasa gembira bahwa Bappa Rawal merawat dan membersihkan lokasi disekitar tempat meditasinya. Sebagai tanda terimakasihnya, Gorakhnath menghadiahi Bappa Rawal dengan sebilah pisau sakti Khukri, yang kemudian menjadi senjata wajib bagi semua Gurkha yang mengikut Bappa Rawal, dan selalu hadir saat Gurkha berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di sekitarnya.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2714" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; float: left; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/hk5010rg.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2714" height="222" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/hk5010rg.jpg?w=300&h=222" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="hk5010rg" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Contoh sebuah kukri tradisional yang biasa digunakan untuk upacara oleh prajurit Gurkha.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Kisah di atas tentu hanya mitos, walau memang tidak ada sejarawan yang mampu menunjuk dengan pasti asal-usul Khukri. Penyebutannya pun bisa bermacam-macam, AD Inggris memilih lafal Kukri, orang Nepal menyebutnya Khukuri atau Khukri. Yang jelas, seorang Gurkha tidak akan lengkap tanpa Khukrinya, dan mereka amat bangga akan senjata andalannya ini. Buktinya, tiap batalion dalam Gurkha Regiment pasti memasukkan unsur Khukri dalam lambang batalionnya. Bukan sekali dua kali terdengar kisah keberanian seorang Gurkha yang hanya bersenjatakan Khukri, seperti saat membantai tentara Jerman dalam PD II, atau prajurit Gurkha yang mencacah seorang Taliban di Afghanistan. Adalah saat yang menakutkan, saat menyaksikan Gurkha berlari sambil menghunus Khukrinya, yang berkilat-kilat diterpa cahaya matahari mencari korban.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Setidaknya, bila dirunut Khukri memiliki pengaruh dari Kopi, pedang klasik orang Yunani dan Machira, pedang kavaleri yang dipergunakan oleh pasukan Alexander Agung dalam penaldukannya di India pada 4SM. Pengaruh ini kelihatan pada mata pisau Khukri, yang kecil pada pangkal lalu melebar sampai ke ujungnya. Pada masa-masa awal, tidak ada ukuran standar untuk Khukri, dimana panjang bilahnya bervariasi mulai dari 4″ sampai 36″ atau dari seukuran pisau, sampai seukuran pedang.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Tapi biarpun ukurannya berbeda-beda, bentuknya relatif sama, karena ada filosofi yang terkandung di dalamnya. Punggung mata pisaunya yang tumpul dibuat melengkung, sementara sisi dalam yang tajam, yang diarahkan ke benda yang akan dipotong, cenderung memiliki sudut yang ekstrem. Bentuk semacam ini memberikan kelebihan karena titik berat pisau justru ada di punggungnya, dimana saat diayunkan, Khukri akan jatuh ke sasaran dengan lebih cepat dan tenaga yang besar. Oleh kareria itu, dibandingkan pisau yang seukuran, Khukri jauh lebih efektif saat digunakan untuk gerakan menebas, dan inilah memang manuver serangan utama yang diandalkan Gurkha, tebasan ke kepala, yang disebut `chinnu’ alias memenggal.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2716" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; float: left; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0003a1.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2716" height="285" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0003a1.jpg?w=300&h=285" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0003a" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Berbagai macam variasi bentuk kukri yang pernah dibuat untuk pasukan Gurkha. pada perkembangannya, Pemerintah Inggris mengecilkan sisi kualitas karena menganggap kukri tidak lagi berperan dominan dalam sebuah pertempuran.</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Pada kenyataannya, manuver tebasan ini lebih banyak digunakan saat melintasi hutan, untuk memotong vegetasi yang menghalangi. Karena bentuknya yang efisien, Khukri dapat digunakan untuk memotong pohon berdiameter 15 cm dalam satu kali tebasan tepat, sehingga pasukan Inggris yang bertugas di Birma dalam PD II justru lebih suka membawa Khukri dibandingkan golok. Bilah pisaunya sendiri sudah cukup berat, rata-rata mencapai 500 gram, dan gagangnya pun dibuat dari kayo tebal dan berat, sehingga Khukri dapat diandalkan untuk memukul (pummeling) yang mampu meremukkan tulang atau tengkorak.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Satu hal lagi yang juga menjadi ciri khas Khukri adalah cerukan berbentuk bulan sabit pada pangkal bilah yang menghadap keluar.<br />Ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa cerukan ini adalah lambang kesuburan atau pengait yang menjaga Khukri di tempatnya, atau berfungsi mencegah darah korban mengalir sampai ke gagang agar tidak licin. Ada pula yang mengatakan bahwa cerulean ini merupakan perlambang dan Trisula, senjata Shiwa sang dewa penghancur dalam agama Hindu. Dalam penggunaan praktis, cerukan ini dapat digunakan untuk mengunci serangan senjata lawan. Saat mata pedang lawan dikunci dengan cerulean, satu ayunan kebawah dapat menjatuhkan senjata lawan apabila lawan tak mengantisipasinya. Atau cerukan ini dipergunakan untuk membuat luka dan jari seorang Gurkha, memberi minum Khukrinya sebelum disarungkan kembali.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
<strong>Baja karbon</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Legenda juga menyatakan, bahwa Khukri tidak pernah patah dalam pertempuran. Faktor logis adalah karena Khukri dibuat dari baja karbon dengan kerapatan tinggi, biasa dibuat dan baja rel atau per pada jip dan truk yang memang tergolong heavy duty karena didesain untuk menahan beban berat. Namun seperti keris di Indonesia, pembuatan Khukri juga melibatkan empu yang disebut Bishwakarmas atau Kamis. Mereka harus melakukan sejumlah ritual dan puasa se belum melakukan <strong><em>Khulcuris</em></strong>, yaitu proses pembuatan Khukri. Bahkan dalam pembuatan sarungnya yang disebut Dap yang terbuat dari kulit, hanya ada satu klan yaitu Saarkis yang diakui pandai membuatnya. Mungkin faktor kultural-magis inilah yang juga berkontribusi pada kekuatan “lebih” yang bersemayam dalam sebilah Khukri.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2717" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; float: left; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0003aa.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2717" height="120" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0003aa.jpg?w=300&h=120" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0003aa" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Di tempat asalnya Khukri masih dibuat sangat sederhana seperti yang terlihat dalam foto, peralatan yang digunakan pandai besi di sana kemungkinan masih sama dengan yang digunakan oleh para leluhurnya. Walaupun demikian untuk kepentingan Gurkha mereka membuatnya dengan standar baku yang sudah ditentukan oleh AD Inggris. Di Indonesia masih banyak pandai besi yang tidak kalah bagusnya dalam berkarya. Seperti pandai besi di daerah Cibatu -Jabar, yang terkenal dengan goloknya .(hrz)</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0004bbb.jpg" style="color: #b85b5a; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2718" height="82" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0004bbb.jpg?w=300&h=82" style="border: none; display: inline; float: left; margin: 0px 7px 2px 0px; padding: 4px;" title="IMG_0004bbb" width="300" /></a>Tidak banyak desa yang mampu membuat Khukri, dan Khukri yang baik datang dari Bhojpur, Chainpur, Dhankuta, dan Dharan di sebelah Timur, atau Salyan dan Piuthan di sebelah Barat Kemajuan zaman semakin mendesak tradisi pembuatan Khukri, dan kini sebagian besar dibuat di Dharan. Dalam satu set Khukri biasanya terdapat dua miniatur Khukri, satu tajam dan satu tumpul, yang biasanya disarungkan di sisi belakang. Yang tajam disebut Karda, digunakan untuk mengasah Khukri atau memotong tali pusar dalam proses kelahiran bayi. Yang tumpul disebut Chakmak, dan digunakan untuk membantu menyalakan api dengan menggesekkannya ke batu api.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
Seorang prajurit Gurkha biasanya memiliki dua set Khukri. Yang satu dipergunakan untuk pemakaian sehari-hari termasuk bertempur, dan yang satu dipergunakan sebagai alat upacara. Dalam ritual Dashain yang juga dilakukan oleh Gurkha Regiment, Khukri dijadikan alat untuk memotong leher hewan korban untuk menyenangkan para dewa, yang biasanya dilakukan sebelum berangkat perang. Oleh karena Khukri yang dipergunakan hams disucikan, maka biasanya seorang Gurkha pasti menyimpan dua Khukri.( aryo nugroho)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
</div>
<h2 style="font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 1.8em; line-height: normal; margin: 30px 0px 0px;">
Female Gurkha</h2>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2700" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 260px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/wave5706xxxx.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2700" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/wave5706xxxx.jpg?w=450" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="wave5706xxxx" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Female Gurkha</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Gurkha wanita, mungkin ini pikiran terakhir yang akan terlintas di kepala anda. Maklum saja. imej pasukan yang gagah berani dan haus darah tampak tidak sesuai bila diasosiasikan dengan kaum hawa yang lemah lembut. Tapi ternyata emansipasi sampai juga ke Brigade Gurkha, saat Kemetrian Pertahanan Inggris mengubah kebijakannya dan mengizinkan calon wanita bergabung dalam Gurkha Brigade mulai tahun 2007.<span id="more-2699"></span></div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2702" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 260px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/wave5704zzz1.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2702" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/wave5704zzz1.jpg?w=450" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="wave5704zzz" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Female Gurkha</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2703" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 260px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/wave5702zzz.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2703" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/wave5702zzz.jpg?w=450" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="wave5702zzz" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Female Gurkha</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Tak tanggung-tanggung, 50 posisi disediakan untuk para calon wanita, dengan hak yang setara dengan para Gurkha pria, termasuk gaji 1.000 poundsterling sebulan dan masa dinas selama 15 tahun. Bagi para wanita Nepal yang terkungkung dalam sistem kasta yang lebih menomorsatukan pria, hal ini adalah pintu keluar dari himpitan sistem sosial yang menekan. Tiap tahunnya, lebih dari 15.000 pendaftar wanita datang ke Pokhara untuk mengetes keberuntungannya. Seleksi fisiknya pun sama ketatnya, harus mampu melakukan 14 angkatan tiang, 75 bench jump, dan 70 sit up dalam 2 menit. Bagi mereka yang bisa menyelesaikan masa pendidikannya, posisi tersedia hanya di Queen’s Gurkha Engineers, Queen’s Gurkha Signals dan Queen’s Own Gurkha Logistic Regiments, yang berarti mereka akan berlugas di unit pendukung, dan belum sampai ke unit tempur.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
</div>
<h2 style="font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 1.8em; line-height: normal; margin: 30px 0px 0px;">
Crafting The Finest Warrior</h2>
<br />
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/images.jpg" style="color: #b85b5a; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-2684" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/images.jpg?w=450" style="border: none; display: inline; float: left; margin: 0px 7px 2px 0px; padding: 4px;" title="images" /></a>Seleksi dan rekruitmen pasukan Gurkha mungkin boleh disebut yang terunik di dunia. Bagaimana tidak, alih-alih menempa para prajurit Gurkha dengan latihan keras, para rekrutmen yang datang sudah punya modal fisik yang tangguh.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Inggris memang beruntung. Fisik anggota suku-suku di kaki gunung Himalaya yang mendaftar masuk menjadi prajurit Gurkha rata-rata memang sudah di atas standar yang diinginkan. Kalau diibaratkan patung, <span id="more-2680"></span>alam dan lingkungan Nepal telah mampu membentuk fisik para rekrutmen menjadi sekeras cadas. AD Inggris hanya tinggal memolesnya saja untuk menjadi prajurit tempur yang tangguh.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Akan tetapi, AD Inggris tentu hanya mau input yang terbaik. Berhubung Resimen Gurkha personelnya terus-menerus diciutkan, seleksi pada tahun-tahun belakangan menjadi semakin ketat. Namun hal ini tidak menghalangi minat pendaftar. Maldum saja, terpilih menjadi kandidat Gurkha laksana mendapatkan lotere, karena itu menjadi tiket keluar dari kemiskinan dan jalan keluar untuk melihat dunia yang lebih luas. Tiap tahunnya, tak kurang dari 25.000 pemuda mendaftar masuk dalam seleksi menjadi anggota Gurkha, padahal yang diterima tak lebih dari 230.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2687" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 177px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0004b.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2687" height="300" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0004b.jpg?w=167&h=300" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0004b" width="167" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Foto-foto ini adalah gambaran proses rekrutmen pasukan Gurkha. Diantaranya adalah pemeriksaan gigi.</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2686" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0004a.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2686" height="198" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0004a.jpg?w=300&h=198" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0004a" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Tes ketahanan tubuh dengan sit-up</div>
</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2688" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0003a.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2688" height="195" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0003a.jpg?w=300&h=195" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0003a" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Setelah lolos seleksi mereka dibariskan berdasarkan nomor angkatan. Seleksi Gurkha terkenal sangat ketat. Pada tahun 1998, dari 300 pelamar hanya satu orang yang diterima.</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Tugas perekrutan prajurit Gurkha jatuh ke tangan<strong> BGN</strong> <em>(British Gurkha Nepal)</em>yang bermarkas di Jawalakhel, Kathmandu. BGN yang bertanggungjawab langsung kepada HQ, Land Command dipimpin oleh seorang perwira berpangkat kolonel yang biasanya sekaligus menjabat sebagai atase pertahanan di Kedutaan Besar Inggris di Kathmandu. BGN bertanggungjawab terhadap segala urusan seorang prajurit Gurkha, mulai saat is direkrut sampai kemudian memasuki pensiunnya. Dalam hal sirkulasi uang, BGN merupakan kekuatan ekonomi terbesar keempat di Nepal, melebihi berbagai perusahaan-perusahaan swasta. BGN memiliki 3 pusat pelatihan yaitu British Gurkhas Kathmandu, British Gurkhas Pokhara, dan British Gurkhas Itahari. Dari ketiganya, Britih Gurkhas Pokhara yang terletak di distrik Barat, 8 jam perjalanan dari Kathmandu, merupakan koordinator proses rekrutmen.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Dalam proses rekrutmen Gurkha, BGP dibantu oleh Galla Wallah Galla Wallah merupakan pensiunan Gurkha yang bekerja secara khusus untuk mencari kandidat-kandidat calon Gurkha terbaik. Galla Wallah bekerja sesuai dengan arahan BGN dan memulai pencariannya dari desa ke desa pada bulan Mei sampai September. Seleksi yang dilakukan oleh Galla Wallah biasanya didasarkan oleh pada sejumlah standar fisik, seperti tinggi badan, lebar bahu, dan ukuran-ukuran spesifik lainnya. Dalam periode lima bulan tersebut, seorang Galla Wallah bisa merekrut sampai 100 calon, biasanya diutamakan dari yang keluarganya memiliki sejarah pengabdian di dalam Gurkha Regiment.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2690" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0005gabung.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2690" height="191" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0005gabung.jpg?w=300&h=191" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0005gabung" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Sebagian pemuda Nepal yang datang dan mendaftar sebagai prajurit Gurkha pada tahun 1997 saat sedang menjalani seleksi fisik. Terlihat wajah-wajah belia dan polos namun degan tubuh yang tegap berisi. Pemuda-pemuda desa ini berharap dapat memperbaiki taraf hidup diri dan keluarganya degan menjadi prajurit Gurkha.</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Pada waktu yang telah ditentukan, biasanya di awal musim semi, para calon-calon kandidat mendatangi bukit yang telah ditentukan untuk menjalani hill selection. Di bukit tersebut, telah menunggu enam tim yang terdiri dari para NCO Gurkha yang akan melakukan penyaringan awal berdasarkan pemeriksaan kesehatan, kemampuan baca-tulis dasar, dan tes fisik dasar. Dad puluhan ribu yang datang, yang diambil hanya 800-900 orang, jadi sudah terbayang betapa ketatnya saringan untuk menjadi seorang Gurkha. Bagi sejumlah kecil yang lulus, mereka diberitahu untuk datang ke Pokhara guna menjalani seleksi lanjutan.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Pada bulan Desember sampai Januari, BGP menyelenggarakan seleksi yang disebut Central Selection. Inilah yang merupakan tes awal yang sesungguhnya. Para kandidat yang sudah dinyatakan lulus dalam hill selection berdatangan ke pusat latihan di Pokhara. Sebagian menggunakan kendaraan umum, tapi ada yang berjalan kaki berjam-jam dari desanya sendiri. Para pemuda yang sudah tiba di Pokhara akan dibariskan. Mereka diperintahkan bertelanjang dada dan cat khusus dicoretkan secara yertikal di dada, mencegah mereka -ang dinyatakan gagal untuk menjalani tes ulang. Selanjutnya, tiap kandidat harus menjalani ,eiumlah tes, dimulai dari tes esehatan yang meliputi x-ray dan gigi, kemudian dilanjutkan dengan :es baca-tulis. Bagi sebagian besar kandidat, mungkin inilah pertama kalinya dalam hidupnya mereka bertemu dan menjalani pemeriksaan check-up bersama dokter dan berkenalan dengan pengobatan modern.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2691" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0007a.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2691" height="176" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0007a.jpg?w=300&h=176" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0007a" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Salah satu proses menjadi prajurit Gurkha adalah berlari lintas alam dengan menggendong beban seberat 35 kg dengan doko keranjang tradisional Nepal.</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/gurkha-army-recruitment-007.jpg" style="color: #b85b5a; text-decoration: none;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2695" height="180" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/gurkha-army-recruitment-007.jpg?w=300&h=180" style="border: none; display: inline; float: left; margin: 0px 7px 2px 0px; padding: 4px;" title="Gurkha-Army-Recruitment-007" width="300" /></a>Setelah tes kesehatan dan administratif selesai, giliran tes kecakapan fisik yang didesain dalam beberapa tahap. Seorang kandidat harus mampu melakukan 13 pull up dengan beban serta 25 kali sit-up dalam satu menit, dilanjutkan terus dengan dicatat sampai akhirnya si kandidat kelelahan. Kandidat juga harus berlari sejauh 1,5 mil dalam 14 menit, diselingi istirahat sejenak, lalu harus lari lagi sejauh 1,5 mil dalam 10 menit. Ujian akhir dalam Central Selection adalah Doko Race, yang dilaksanakan pada sore hari di bukit di sebelah pusat latihan Pokhara. Tiap kandidat harus berlari ke atasnya, mendaki ke atas dengan memanggul beban berupa batu seberat 35kg dalam doko (keranjang tradisional Nepal). Setelah sampai di atas, mereka harus berlari lagi ke bawah, dan satu kali perjalanan bolak-balik tersebut hams sudah diselesaikan sebelum stopwatch menunjukkan waktu 35 menit. Seleksi ini jauh lebih ketat daripada tes masuk prajurit untuk unit infantri reguler AD Inggris, sehingga dari awal sudah ketahuan bahwa Gurkha memang didesain sebagai satu kesatuan yang elite, dengan kohesifitas tim yang luar biasa. Mereka yang lulus kemudian dibariskan untuk menjalani At- testation Parade. Satu-persatu, tiap kandidat menghadap ke arah foto Ratu Elizabeth II yang diletakkan di atas hamparan bendera Union Jack. Tiap kandidat memberikan hormat pada Ratu, dan kemudian menyentuhkan tangannya ke Union Jack seraya mengucap sumpah setia pada Ratu dan Negeri Inggris Raya. Setelah itu, tiap kandidat yang lulus tadi diberikan kesempatan untuk menemui istri atau sanak keluarga yang biasanya menyertai mereka dalam perjalanan ke Pokhara, untuk mengucapkan salam perpisahan. Biasanya upacara kecil-kecilan dilaksanakan pada momen-momen terakhir sebelum tiap kandidat diberangkatkan ke Inggris. Untaian Marla (karangan bunga) dan scarf sutra akan dikalungkan di leher kandidat untuk memberikan doa restu dan keselamatan, serta upacara Tika, meraupkan tepung beras ke kening sebagai simbol restu dari keluarga.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<strong>Tiba di Inggris</strong></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Tahap selanjutnya, kandidat akan dibawa ke Inggris, tepatnya ke Gurkha Training Company di Catterick, yang juga merupakan markas dari 2nd Battalion, Infantry Training Centre. Rumah baru bagi GTC ini baru ditempati pada Desember 1999, setelah sebelumnya beberapa kali mengalami kepindahan. Pada Agustus 1951- 1971, Gurkha Training Depot dipusatkan di Sungai Patani, Kedah Malaysia. Seiring berakhirnya Malaya Emergency dan Konfrontasi, pusat latihan Gurkha ikut bergeser mengikuti kepindahan markas besar Gurkha ke Hongkong, di Sek-Kong. Dan ketika Hongkong diserahkan ke RRC pada 1994, Gurkha Training Wing ikut bergeser di Church Crock-ham, tepatnya di Queen Elizabeth barracks, sebelum berpindah ke tempatnya yang baru sekarang.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2692" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0007aa.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2692" height="210" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0007aa.jpg?w=300&h=210" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0007aa" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Papan nama di depan kantor pusat Gurkha di Pokhara, Nepal.</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Di Helles Barracks, tiap kandidat yang baru tiba ditempatkan ke dalam salah satu dari dua Wing, Wing A (Imphal) dan Wing B (Catterick) dan digolongkan sebagai SUT (Soldier Under Training), tak beda dengan taruna lainnya. Namun begitu, silabi pendidikan untuk talon Gurkha tetap dibedakan, begitu pula cara pendidikannya. Sebagai contoh, tiap taruna langsung ditunjuk masuk kedalam seksi (setara regu dalam terminologi AS) yang dipimpin oleh seorang kopral yang juga seorang Gurkha. Bagi tiap anggota seksi, kopral ini adalah ayah, sahabat, kakak, dan juga sekaligus pemimpin mereka. Pemimpin seksi ini disebut Gurunji (Guru) oleh para siswanya, dan memang begitulah cara mendidik para siswa Gurkha.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Dibanding menggunakan seorang <strong><em>drill sergeant</em></strong> yang menerapkan disiplin militeristik yang kaku dan keras, seorang Gurunji menggunakan metode semi formal dalam menanamkan setiap nilai dan pengetahuan yang diperlukan seorang calon Gurkha. Metode ini dianggap lebih efektif, mengingat siswa Gurkha yang datang dari desa-desa terpencil pasti akan terkaget-kaget bila langsung didrill secara keras, dan bukan tak mungkin akan membangkang. Lagi pula nyaris semua calon Gurkha ini tidak (bisa berbahasa Inggris, dan keberadaan Gurunji juga membantu mereka meningkatkan pemahamannya akan bahasa man mereka saat ditugaskan kelak. Tiap siswa akan diberikan pelajaran bahasa Inggris secara intensif yang dilakukan oleh Gurkha Language Wing selama 9 minggu, 3 minggu di kelas dan 6 minggu secara berselang-seling dengan silabi militer.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<strong>Silabi Militer</strong></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Sementara untuk penggemblengan kecakapan keprajuritan Gurkha, AD Inggris ternyata merasa cukup menerapkan CIC <em>(Combat Infatryman Course)</em> yang sama dengan prajurit reguler AD Inggris. Maklum saja, soal urusan fisik, Central Selection dianggap sudah mampu menyaring kandidat sehingga tiap calon yang sampai di Inggris punya modal lebih dalam hal kebugaran dan kemampuan fisik, tinggal memolesnya saja untuk menjadi seorang prajurit infanteri Gurkha yang tangguh. Pendidikan selama 37 minggu ini dipusatkan pada pembangunan kemampuan fisik dan kemampuan tempur, terutama dalam manuver seksi dan peleton. Total jenderal ada delapan kali latihan, dengan 37 hari dan 26 malam dihabiskan di medan, sisanya di kelas.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2693" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0008a.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-medium wp-image-2693" height="225" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/img_0008a.jpg?w=300&h=225" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="IMG_0008a" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Beberapa prajurit Gurkha sedang mengunjungi Pantai Gibraltar dan berpose di depan sebuah meriam perlahanan pantai. Kunjungan seperli ini merupakan salah satu silabi sosial yang harus dijalani setiap prajurit Gurkha.</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Materi yang diajarkan mulai dari taktik serang level seksi, patroli, pertahanan, FIBUA (Fighting in Built Up Areas) termasuk materi terbatas pertempuran jarak dekat, diakhiri 5 hari latihan kecakapan dengan menggunakan senjata level seksi, mulai dari senapan serbu L85A2, senapan mesin regu L86A2, senapan mesin FN MAG/ L7, granat, dan mortir 60 mm. Ujian akhir dilaksanakan dalam bentuk mock-up serangan dengan manuver level peleton, untuk memastikan bahwa setiap siswa Gurkha mampu menunjukkan kemampuan tempur individu yang bersinergi dengan kerjasama tim yang baik.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Bicara soal kemampuan pengenalan medan, tiap calon Gurkha alga dididik secara khusus dengan materi seperti pembacaan kompas Jan peta, pengamatan medan, medik lapangan, membuat pertahanan, survival, serta membuat kamuflase. Ujian terhadap survival skill ini diadakan terpisah dari ujian senjata, dalam satu tes yang dikenal dengan nama Samjhana Birsana. Latihan baris-berbaris drill) juga diberikan pada siswa Gurkha, dan justru ini seringkali erbukti yang tersulit. Kebiasaan anggota Gurkha yang berasal dari desa terpencil dengan jalan yang terjal ternyata telah menyulitkan para siswa Gurkha jika diperintahkan berjalan lurus dalam format barisan</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<strong>Silabi Sosial</strong></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Satu aspek pendidikan yang unik dari Gurkha adalah adanya satu silabi sosial yang bertujuan untuk mengasimilasikan tiap calon Gurkha dengan segala aspek kehidupan dan kebudayaan Inggris. Dalam struktur pendidikan AD Inggris, hanya Brigade Gurkha yang menerima pendidikan semacam ini. Pendidikan sosial ini dilaksanakan dengan durasi 2 minggu, yang pelaksanaannya disisipkan ke sepanjang pendidikan sepanjang 37 minggu tersebut.</div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2694" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); float: left; line-height: 16.78333282470703px; margin: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 283px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/imageszz.jpg" style="color: #0066cc; text-decoration: none;"><img alt="" class="size-full wp-image-2694" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/11/imageszz.jpg?w=450" style="border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="imageszz" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Inilah cara sumpah para prajurit Gurkha setelah dinyatakan lulus. Tangan kanan diletakkan di meja di depan foto Ratu Inggris, Elizabeth II.</div>
</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Silabi sosial ini dibagi kedalam tiga tahap, yang dimulai dengan Ex. Pahilo Kadam, yang arti harafiahnya adalah langkah pertama. Di sini, tiap siswa diajari mengenal area di sekitar Caterrick, jalan-jalan, rute, serta bus umum dan taksi yang bisa digunakan. Kota yang bertetangga vaitu Richmond dan Darlington ‘uga dikunjungi, di mana biasanya para siswa Gurkha melakukan perjalanan berkelompok dalam pakaian yang rapi, biasanya setelan jas dan dasi. Pahilo Kadam dilanjutkan dengan Doshro Kadam (langkah kedua), yang meliputi perjalanan ke ekeliling kota, dimana tiap calon<br />diwajibkan berbicara dengan penduk setempat dengan mengguan bahasa Inggris yang telah diajarkan oleh GLW. Para siswa juga diajak mengunjungi 3-5 tempat di Iggris Utara dan Skotlandia, terutama kota-kota bersejarah seperti Edinburgh, York, dan Manchester.<br />Kota lain yang mungkin dikunjungi adalah Blackpool, Newcastle, Middlesborough dan Liverpool. Dalam tiap kunjungan, sang Gurunji harus menemani untuk menjelaskan sebisa mungkin dan menumbuhkan rasa percaya diri tiap calon Gurkha. Latihan terakhir yang diajarkan adalah Teshro Kadam (langkah ketiga) di mana siswa diharapkan memiliki rasa percaya diri dan mampu ‘diilepas’ di Inggris. Latihan ini meliputi kunjungan ke London, ke Buckingham Palace, Houses of Parliament, Tower of London, museum madame Tussauds, London Dungeon, dan Museum Ilmu Pengetahuan, untuk mendapatkan pemahaman mengenai sistem pemerintahan, sejarah, dan tata kotanya.</div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
<strong>Lulus</strong></div>
<div style="line-height: 16.78333282470703px;">
Siswa Gurkha yang lulus setelah masa pendidikan selama 37 minggu tersebut akan dibariskan untuk berparade dalam Passing Out Parade, di mana orangtua dan sanak famili para anggota Gurkha yang dinyatakan lulus boleh undang menyaksikan putra-putra mereka diterima mengabdi pada Kerajaan Inggris. Namun karena biasanya rata-rata datang dari keluarga yang miskin, mereka tidak mampu membelikan tiket pesawat untuk sanak familinya. Sebagai gantinya, mereka merayakan kelulusan bersama komandan seksi dalam acara Passing Out Party di mana biasanya tarian tradisional orang Nepal dipertunjukkan dan dirayakan bersama di hall. Setelah masa pendidikannya selesai, tiap siswa akan dimasukkan kedalam resimen-resimen yang telah ditunjuk sebagai seorang prajurit berpangkat riflemen, siap mengabdi kemanapun Inggris memerintahkan mereka. Bagi yang nilainya di atas rata-rata, akan ditunjuk ke dalam Queen’s Gurkha Engineers, Queen’s Gurkha Signal, atau Queen’s Gurkha Logistic Regiment, dimana mereka akan diberi pendidikan lanjutan sebelum menjadi seorang spesialis. (aryo nugroho)</div>
<br />
<br />
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-46280721681689548942012-08-14T13:03:00.001-07:002012-08-14T13:03:12.817-07:006 Perang terdahsyat dalam sejarah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 20px; text-align: justify;">1. Perang Napoleon</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><img src="http://4.bp.blogspot.com/_jXNyvNsF2To/TEWdkzsZUKI/AAAAAAAAC3Q/zUdRum6iq1M/s400/040328_cb_mp_his_ra_wellington.jpg" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Perang ini timbul selama Napoleon Bonaparte memerintah Perancis dari 1799 hingga 1815 dan berdampak luas di Eropa. Napoleon Bonaparte yang berhasil merebut kekuasaan di Perancis melalui sebuah kudeta 18 Brumaire menata ulang sistem kemiliteran di Perancis dan secara mengejutkan berhasil memperluas kekuasaan Perancis hingga menguasai hampir seluruh wilayah Eropa.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Namun Perancis tidak berdaya melawan Inggris dan Rusia. Perang Napoleon berakhir ketika ia mengalami kekalahan dalam Pertempuran Waterloo (18 Juni 1815) dan disepakatinya pakta Paris yang ke-2. Jumlah korban sekitar 3.250.000 sampai dengan 6.500.000 juta jiwa.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 20px; text-align: justify;">2. Perang Dunia I</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><a href="http://2.bp.blogspot.com/_6A8j2EQmANk/THj0ZWcmyrI/AAAAAAAAJ1k/bayxRBnJRPQ/s1600/World+war+I+soldier+frozen+into+snow+found4.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_6A8j2EQmANk/THj0ZWcmyrI/AAAAAAAAJ1k/bayxRBnJRPQ/s400/World+war+I+soldier+frozen+into+snow+found4.jpg" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /></a><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Perang ini berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918 yang dilatarbelakangi Pangeran Franz Ferdinand dari Austria dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Perang ini menghadapkan blok sentral (Austria, Jerman, Turki, Bulgaria) dengan blok sekutu (Rusia, Perancis, Inggris, Kanada, Italia, Amerika Serikat). Perang ini menjadi tonggak runtuhnya kekuasaan monarki absolut di seluruh dunia. Selain itu, 4 dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Perang ini menewaskan 40.000.000 orang di seluruh dunia dan munculnya depresi ekonomi tahun 1929.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 20px; text-align: justify;">3. Perang Dunia II</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><img src="http://1.bp.blogspot.com/_jksu5DxMK60/S7AYJ1sH41I/AAAAAAAAAv4/FpJDFlX1l88/s400/Invasion+of+Poland+1.jpg" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Berlangsung dari tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945 di 3 benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Di Eropa, Adolf Hitler sebagai kanselir Jerman yang berusaha membangkitkan kembali kejayaan Jerman melalui fasisme terlebih dahulu menyerang Polandia. Selanjutnya dengan dibantu oleh Italia dan Uni Soviet, Jerman terus memperluas wilayah pendudukannya. Di Asia, Jepang secara mendadak menyerang pangkalan laut AS di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, menyeret Asia sebagai medan Perang Dunia II. Amerika Serikat yang semula tidak ikut berperang mulai mengangkat senjata melawan blok Axis, bergabung bersama Inggris dan Perancis.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Uni Soviet yang tiba-tiba diserang oleh sekutunya sendiri, Jerman melalui Operasi Barbarossa pada 1941 balik memusuhinya dan memulai rangkaian kekalahan Jerman. Perang berakhir pada 14 Agustus 1945 dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu setelah 2 kotanya, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Perang ini mengakibatkan 50.000.000 tewas, lahirnya PBB, dan munculnya Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai negara adidaya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 20px; text-align: justify;">4. Ekspansi Mongol</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><img src="http://1.bp.blogspot.com/_A2FLYJd5Rpc/TQhtgVndZJI/AAAAAAAAATw/yDwkBqyD8-4/s400/mongol12.jpg" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Ekspansi Mongol adalah sebuah ekspansi besar bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan untuk menaklukan wilayah Eurasia pada awal abad ke-13. Dengan membawa pasukan berkuda dalam jumlah besar dan amat terlatih, Genghis Khan berhasil menebar teror di seantaro Eurasia selama 1 dasawarsa. Genghis Khan berhasil menguasai Tiongkok, mengalahkan Rusia, menghancurkan kekaisaran Persia, mencaplok Polandia dan Hongaria, serta meluluh-lantahkan Baghdad sebagai pusat kekhalifahan Islam pada masa itu. Cara dan tujuan Ekspansi Genghis Khan berbeda dengan kaisar-kaisar sebeumnya. Ia menghancurkan apa saja di depan mata, tanpa pandang bulu. Ia menyerang bukan untuk memerintah, melainkan untuk menjarah, memperkosa, dan menculik gadis-gadis untuk mereka bawa ke negerinya, hal inilah yang membuatnya ditakuti di seluruh Eurasia.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 20px; text-align: justify;">5. Perang Salib (Crusade)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><img src="http://2.bp.blogspot.com/_rlTOI_eC7dY/SaYt4gnzv1I/AAAAAAAAFHI/cq1I83gJKiQ/s400/731319220_41a3e4cb07.jpg" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Merupakan perang untuk merebutkan Yerusalem yang meluas menjadi konflik antar agama paling dahsyat sepanjang sejarah, dimulai sejak kaum Kristiani yang direstui Paus atas nama agama Kristen berusaha merebut kembali wilayah Yerusalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Islam. Perang ini berlangsung selama beberapa periode dari abad ke-9 hingga abad ke-16 Masehi. Perang Salib pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II. Perang ini mencuatkan nama Salahudin Al Ayyubi dan Richard “The Lion Heart” sebagai pahlawan di kedua belah pihak. Perang ini sedikit banyak memberikan pengaruh dalam mengantarkan Eropa menuju zaman Renaissance. Hingga saat ini, istilah Perang Salib masih dipakai untuk menunjukkan konflik antar agama yang berlangsung hingga saat ini.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 20px; text-align: justify;">6. Perang Israel-Palestina</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><img src="http://4.bp.blogspot.com/_i6pCWv7G2VM/S8CtrrMrTPI/AAAAAAAABpQ/xp26c1s6IKc/s400/palestina-after-the-war3.jpg" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Terjadi dari tahun 1948 saat Inggris yang merampas tanah Palestina dari Kesultanan Turki Ottoman memberikannya kepada kaum Yahudi dalam rangka membangun kembali “tanah air” sejak mereka terusir dari wilayah tersebut karena “membangkang” kepada Tuhan sejak ribuan tahun yang lalu. Negara-negara Timur Tengah dengan mayoritas penduduk muslim yang tidak menyetujui hal tersebut langsung mengangkat senjata melawan Israel dalam Perang Arab-Israel 1948. Namun perang ini berakhir dengan kemenangan Israel.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: justify;">Perang kemudian berlangsung kembali pada tahun 1967, dikenal juga dengan Perang Enam Hari. Perang ini disebabkan masih tidak relanya negara Arab menerima Israel. Perang ini kembali dimenangkan Israel. Meski perang terbuka tidak ada lagi sesudahnya, namun konflik dengan intensitas rendah masih berlangsung hingga saat ini. Pada 13 September 1993 melalui kesepakatan Oslo, Palestina dan Israel sama-sama mengakui kedaulatan masing-masing. Namun faksi Hamas tidak menyetujui keputusan tersebut sehingga terus mendapatkan tekanan dari Israel hingga saat ini. Ratusan ribu orang tewas akibat konflik ini</span>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8650475810281158623.post-50916673084408293792012-08-14T12:51:00.000-07:002012-08-14T12:51:37.525-07:00WANITA-WANITA MONGOL YANG BERPERAN PENTING DALAM KEKAISARAN MONGOLIA - SEJARAH EKSPANSI BANGSA MONGOL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Kekaisaran Mongol terbentang dari Korea hingga Pasifik termasuk Georgia, Armenia dan Hungaria. Bagaimana bangsa Mongol mampu melakukannya dengan penduduk yang tidak lebih 200 ribu jiwa saja ketika Cina memiliki populasi 100 juta?. Satu hal, Jenghis Khan/Chinggis Khan (± 1162-1227) berhasil mempersatukan Mongol ketika terjadi perpecahan di hampir seluruh Asia. Cina pada waktu itu terpecah belah, terfragmentasi dan relatif lemah demikian pula halnya Asia tengah yang terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Di timur tengah, dinasti Abbasyiah yang telah memerintah dari Baghdad selama kurun waktu 5 abad juga mengalami kemunduran. Rusia selatan pun terpecah menjadi beberapa kepemimpinan kota. Tidak ada kekuatan besar yang mengontrol wilayah-wilayah tersebut. Dalam artian bangsa Mongol berhasil karena ada kekosongan kekuasaan di sebagian wilayah ini.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 4px; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="http://4.bp.blogspot.com/-TDR_fW7Zni8/TzuMVufvNcI/AAAAAAAAA_M/4pNpc5hHi8U/s1600/Jenghis+Khan.jpg" imageanchor="1" style="color: #dec96a; margin-left: auto; margin-right: auto; outline: none; text-decoration: none;"><img alt="juga sebagai temujin kaisar mongolia" border="0" height="281" src="http://4.bp.blogspot.com/-TDR_fW7Zni8/TzuMVufvNcI/AAAAAAAAA_M/4pNpc5hHi8U/s320/Jenghis+Khan.jpg" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 0px 0px; padding: 0px;" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 10px;">Jenghis Khan/Genghis Khan/Temujin</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="background-color: #3a3937; clear: both; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: center;">
</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Selain itu, bangsa Mongol memiliki satu kelebihan yaitu memiliki kekuatan militer yang kuat yang didasarkan pada prajurit berkuda. Mereka memiliki mobilitas yang tinggi untuk memulai serangan skala besar, invasi, hit and run dan penggerebekan. Jika pasukan Mongol bertemu musuh yang tangguh, maka mereka bisa mundur dengan cepat. Faktor lain yang menyebabkan menyebabkan keberhasilan mereka adalah bahwa bangsa Mongol tidak pernah berniat untuk menciptakan sebuah kekaisaran.<br /><br />Pada awalnya penyebab serangan-serangan oleh bangsa Mongol disebabkan karena keadaan khusus seperti sengketa perdagangan dan kebutuhan hidup. Kampanye pertama bangsa Mongol diarahkan pada Yanjing (modern-Beijing) ibukota dinasti Jin di Cina utara. Pada tahun 1215 lah Jenghis Khan mengepung Yanjing dan berhasil merebutnya. Itu salah satu keberhasilan terbesar mereka. Tapi bukannya memanfaatkan kemenangan atas wilayah Cina Utara, setelah mendapat apa yang ia inginkan, ia hanya kembali ke Mongolia. Jenghis Khan malang melintang di Asia Tengah dalam kurun waktu 5 atau 6 tahun hanya karena alasan perselisihan dagang. Ketika ia telah menaklukkan seluruh wilayah, bukannya expansi lebih jauh ke barat tapi ia kembali ke Mongolia. Jenghis Khan sepertinya tidak memiliki visi untuk menjadi penguasa dunia.<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 4px; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="http://1.bp.blogspot.com/-0Cw9Yhzos6A/TzuQJ2ISS2I/AAAAAAAAA_c/qhXBHss4m38/s1600/peta+kekuasaan+bangsa+Mongol.jpg" imageanchor="1" style="color: #dec96a; margin-left: auto; margin-right: auto; outline: none; text-decoration: none;"><img alt="asia dan eropa adalah jajahan mongol" border="0" height="298" src="http://1.bp.blogspot.com/-0Cw9Yhzos6A/TzuQJ2ISS2I/AAAAAAAAA_c/qhXBHss4m38/s640/peta+kekuasaan+bangsa+Mongol.jpg" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 0px 0px; padding: 0px;" width="585" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 10px;">Peta kekuasaan bangsa Mongol</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="background-color: #3a3937; clear: both; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: center;">
</div>
<br style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<br style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<b>Yang menjadi pertanyaan, mengapa bangsa Mongol meninggalkan Mongolia dan melakukan ekspansi ke selatan dan barat jika mereka tidak memiliki konsep untuk mendominasi dunia?</b></div>
<br style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Pertama, bangsa Mongol adalah bangsa yang nomaden yang bergantung pada perdagangan dengan bangsa lain. Bangsa Mongol memiliki ekonomi yang rapuh. Mereka tidak pernah surplus karena mereka memang tidak bisa menciptakan surplus. Jika hewan ternak mereka sakit, dibunuh atau tidak bisa mendapatkan rumput untuk ternak mereka karena musim dingin yang sangat buruk, orang Mongol tidak memiliki cadangan. Jadi mereka sangat bergantung pada perdagangan dengan bangsa Cina untuk mendapatkan gandum dan bahan pangan lain yang mereka butuhkan. Barang-barang untuk kebutuhan hidup pun sebagian besar didatangkan dari Cina. Ini karena pada waktu itu bangsa Mongol memang tidak banyak memiliki pengrajin untuk membuat barang. Di lain waktu, orang Cina tidak lagi menyediakan kebutuhan-kebutuhan untuk orang Mongol sehingga terjadi hubungan ekonomi yang memanas. Ini terjadi pada tahun 1200M, ketika dinasti Jin yang memerintah Cina utara mengurangi porsi perdagangan dengan bangsa Mongol. Akhirnya bangsa Mongol harus menyerang Cina utara demi untuk bertahan hidup.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Kedua, ini berkaitan dengan iklim. Pada tahin 1974, sekelompok ahli klimatologi mengatakan bahwa dari tahun 1180M sampai dengan 1290M suhu tahunan Mongol rata-rata menurun, memang tidak signifikan tapi cukup untuk mempengaruhi musim tanam. Karena kurang atau tidak tersedianya hasil panen maka Jenghis Khan pada waktu itu mulai mengorganisir para kepala suku di Mongolia. Ini juga termasuk juga prestasi besarnya mengingat hampir tidak mungkin untuk menyatukan kelompok-kelompok nomaden karena ukuran terbesar dari suatu kelompok nomaden adalah suku. Sangat sulit menyatukan suku-suku menjadi kelompok yang besar untuk terciptanya tujuan kemakmuran bagi bangsa Mongol tapi Jenghis Khan mampu melakukan itu. Pada tahun 1206 semua Mongolia berada dibawah komandonya.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /><b>Bagaimana wanita memainkan peran besar dalam invasi dan ekspansi Mongol?</b></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Dalam masyarakat nomaden, setiap anggota masyarakat adalah penting bagi kelangsungan hidup kelompok itu sendiri. Penjelasan lain untuk kesuksesan bangsa Mongol adalah bahwa wanita memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian dan mereka juag merawat binatang jika perlu. wanita Mongol juga memainkan peran dalam militer. Dalam sebuah literatur disebutkan tentang banyaknya wanita Mongol yang terjun langsung dalam peperangan. Perempuan mereka juga dilatih kemiliteran karena di Mongol mereka meiliki hak dan keistimewaan. Mereka juga memiliki hak atas harta dan perceraian. Ini adalah tentang wanita mongol dari kalangan elit, entah dari kalangan biasa. Wanita-wanita Mongol disebutkan beberapa kali dalam literatur sejarah dari abad ke-13.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: medium;"><b>Sorghaghtani Beki </b></span><span style="font-size: medium;">(1190M-1252M)</span></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; float: left; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-right: 1em; padding: 4px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a alt="ibu kubilai khan" href="http://1.bp.blogspot.com/-D4O5xr3cTQA/TzuK73SygnI/AAAAAAAAA-8/mNf6b4NHBEI/s1600/sorghaghtani+beki.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #dec96a; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; outline: none; text-decoration: none;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-D4O5xr3cTQA/TzuK73SygnI/AAAAAAAAA-8/mNf6b4NHBEI/s1600/sorghaghtani+beki.jpg" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 0px 0px; padding: 0px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 10px; text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Sorghaghtani Beki dan suaminya Toului</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Mungkin yang paling terkenal di antara para perempuan Mongol adalah Sorghaghtani Beki. Dia adalah ibu dari Kubilai Khan dan merupakan saudara ipar Jenghis Khan. Dia disebutkan dalam begitu banyak literatur sejarah sebagai salah satu tokoh besar di abad ke-13 dan diyakini bahawa dia sangat luar biasa.<br /><br />Misionaris Eropa yang yang berkunjung ke Mongol pada pertengahan abad ke-13 mengatakan bahwa Sorghaghtani Beki paling terkenal dari seluruh orang Mongol. Persia juga menulis tentangnya. Seorang dokter timur tengah menulis bahwa "Jika saya melihat ada wanita lain seperti dia, maka saya mengatakan bahwa ras perempuan lebih unggul dari ras laki-laki"</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Dia memainkan peran besar untuk keempat anaknya untuk menjadi Khan. Meskipun ia sendiri buta huruf, tapi ia mewajibkan pendidikan bagi anak-anaknya. Masing-masing belajar bahasa yang berbeda yang dibutuhkan orang Mongol untuk mengelola wilayah taklukan mereka. Ia mengatakan bahwa untuk melanggengkan kekaisaran yang luas ini maka harus mengambil hati dari berbagai pemimpin agama. Jadi dia dan anak-anaknya memberikan dukungan pada setiap agama di wilayah jajahan Mongol -<i>beberapa kenyataan terlihat berbeda seperti penghangusan perpustakan besar Islam di Baghdad</i>-.<br /><br />Dia memperkenalkan kepada Kubilai Khan teori-teori dari Konfusius untuk membantu Kubilai Khan dalam memahami dan memerintah Cina. Kontribusi berikutnya adalah dia mengatakan bahwa eksploitasi murni dari masyarakat jajahan adalah tidak masuk akal. Bila saja prinsip hidup bangsa Mongol terus begitu, maka sama saja artinya bunuh diri. Dia mendukung petani Cina demi terciptanya negara yang agraris. Jika Mongol didukung oleh kekuatan ekonomi lokal, maka produksi akan meningkat dan berimbas pada banyaknya pajak yang diterima. Setiap putranya mengikuti filosofi yang sama antara lain Toleransi beragama, dukungan ekonomi pribumi dan keaksaraan. Semua terbukti penting untuk anaknya Kubilai Khan pria yang menjembatani bentuk transisi baru Mongol.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 4px; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Zy1hqubjC4g/TzuSlb-y9FI/AAAAAAAAA_k/cDEfAmz_lhc/s1600/Kubilai+Khan.jpg" imageanchor="1" style="color: #dec96a; margin-left: auto; margin-right: auto; outline: none; text-decoration: none;"><img alt="kaisar mongol terbesar" border="0" height="313" src="http://2.bp.blogspot.com/-Zy1hqubjC4g/TzuSlb-y9FI/AAAAAAAAA_k/cDEfAmz_lhc/s320/Kubilai+Khan.jpg" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 0px 0px; padding: 0px;" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 10px;">Kubilai Khan</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="background-color: #3a3937; clear: both; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: center;">
</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Kubilai Khan menyadari bahwa ia harus membuat konsesi ke Cina dalam hal pemerintahannya. Tidak ada jalan bagi Mongol untuk sukses sendiri. Seratus juta orang tidak dapat dikesampingkan dari beberapa puluh ribu bangsa Mongol. Mongol tidak meiliki pengalaman dalam hal perpajakan. Untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Cina, ia memerintah Cina seperti khasnya pemimpin Cina. Pada tahun 1260, ia mengembalikan "konfusianisme" ke pengadilan. Ia pun memindahkan ibukota adri Mongolia ke Cina dan ia memilih Beijing sebagai ibukota dari kekaisaran Mongolia. Dia juga mendukung para seniman Cina dan di masanya seni budaya Cina berkembang pesat.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>Chabi </b>(Abad 13)</span></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; padding: 4px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-eYFTtmjHO-4/TzuJB-eifqI/AAAAAAAAA-0/tEjl0xxG3vc/s1600/chabi+mongol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #dec96a; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; outline: none; text-decoration: none;"><img alt="istri kubilai khan" border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-eYFTtmjHO-4/TzuJB-eifqI/AAAAAAAAA-0/tEjl0xxG3vc/s320/chabi+mongol.jpg" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 0px 0px; padding: 0px;" width="241" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 10px; text-align: center;">Chabi istri Kubilai Khan</td></tr>
</tbody></table>
Tidak begitu banyak literatur sejarah yang menerangkan tentang sepak terjang Chabi. Tapi dalam semua upayanya, Kubilai Khan dibantu oleh Chabi (istrinya) yang memegang peranan penting sebagaimana ibunya. Chabi berperan dalam mengubah para elit Mongol ke Buddhisme Tibet. Ketika Kubilai Khan menaklukkan Cina selatan, Chabi juga berperan dalam mencegah aksi balas dendam. Dia menyediakan bagi mereka dana dan tempat tinggal bukan untuk memperbudak atau bahkan membunuh mereka. Jadi dia terbilang penting dalam kekuasaan Mongol.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /><br /><br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>Khutulun </b>(1260M–1306M)</span></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; padding: 4px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-kHv64g4jaGo/TzuNahwkcrI/AAAAAAAAA_U/OGy_xi_0nTI/s1600/Khutulun.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #dec96a; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; outline: none; text-decoration: none;"><img alt="wanita kuat dan berani" altwidth="276" border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-kHv64g4jaGo/TzuNahwkcrI/AAAAAAAAA_U/OGy_xi_0nTI/s320/Khutulun.jpg" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 0px 0px; padding: 0px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 10px; text-align: center;">Khutulun</td></tr>
</tbody></table>
Salah satu yang termasuk wanita luar biasa di era Kubilai Khan adalah Khutulun (keponakannya). Juga dikenal sebagai Aiyurug atau Khotol Tsagaan. Khutulun begitu menikmati dunia militer dan menyukai pertempuran. Marcopolo pun dikabarkan terkesan akan dirinya dengan menggambarkan Khutulun sebagai seorang yang begitu kuat, berani dan dalam tidak ada tentara-tentara ayahnya yang dapat menandingi kekuatannya.<br /><br />Orang tuanya prihatin ketika ia belum juga menikah di usia 22 atau 23. Orangtuanya selalu menyarankan agar Khutulun segera menikah. Khutulun pun menyetujuinya tapi dengan syarat calon pelamarnya harus mengalahkannya dalam kontes perang tanding. Dia setuju untuk menerima tantangan apapun selama calon pelamar memiliki tiketnya yaitu harus menyediakan 100 ekor kuda untuk 1 kesempatan mengalahkannya. Dalam waktu yang singkat, sudah 10.000 kuda yang didapatkannya. Akhirnya, seorang pemuda yang tampan dengan percaya diri menantangnya. Pemuda itu begitu yakin akan kemenangannya hingga ia akhirnya menaikkan taruhan menjadi 1000 ekor kuda bukan lagi 100 kuda seperti yang dipinta Khutulun. Pemuda tersebut yakin akan menang atas Khutulun dalam pertandingan gulat.<br /><br />Pada malam sebelum kontes, orang tua Khutulun meminta kepada Khutulun agar mengalah di pertandingan gulat esok. Tapi Khutulun menolak. Khutulun akan bisa menerima dengan senang hati untuk menjadi istrinya hanya bila ia dikalahkan dengan pertandingan yang adil. Di hari pertandingan, pemuda itu dan Khutulun tampil cukup seimbang. Kedua terus bergulat selama beberapa waktu. Akhirnya dengan suatu gerakan yag tiba-tiba, Khutulun dapat mengalahkan sang pemuda dan memenangkan kontes. Pemuda tersebut lalu pergi dengan meninggalkan 1000 kuda taruhannya. Khutulun tidak pernah menikah. dia cuma didampingi ayahnya dalam semua kegiatan militernya.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: center;">
---------</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Mereka menceritakan kepada kita bahwa wanita-wanita mereka begitu percaya diri, tidak terpesona dengan kaum Adam dan memainkan peran penting dalam bangsa Mongol. Mungkin beberapa kisah adalah hiperbola. Ada begitu banyak penekanan tentang wanita-wanita yang aktif di kemiliteran, politik dan ekonomi. Ynag cukup menarik pada abad ke-14, tidak ada lagi wanita Mongol yang berperan sebagai pemimpin ataupun motivator. Bangsa Mongol telah berubah dan semakin "terbudayakan". Di generasi setelah Kubilai Khan, anak dan cucu perempuan Kubilai Khan tidak ada lagi yang menonjol. Mereka mulai menerima pembatasan hak layaknya permpuan Cina. Dalam hal ini terlihat banyaknya pengaruh kebudayaan Cina atas bangsa Mongol.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<b>Apa makna dari penaklukkan Mongol dalam sejarah dunia?</b></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Bangsa Mongol menjadikan Timur dan Barat menyatu. Disitulah pertama kalinya bangsa Eropa berhubungan dengan dengan Asia Timur. Bukan hanya Marcopolo tetapi Genoa dan banyak pedagang Venesia serta astronom dan dokter Persia datang ke Cina. Bahkan bangsa Persia membangun 4 rumah sakit di Beijing pada abad ke-13. Perdagangan barang dan tekstil begitu mempengaruhi seni dan budaya seluruh Asia. Mungkin inilah kontribusi terpenting bangsa Mongol untuk dunia.</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Diedit dari sebuah ceramah oleh Prof.Morris Rossabi (Columbia University).</div>
<div style="background-color: #3a3937; color: #e4e2d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; text-align: justify;">
Tentang kisah penaklukkan bangsa Mongol atas bangsa Eropa dapat banyak anda temukan dari sumber-sumber lain</div>
</div>
RUANG SINGGAH PARA PERINDUhttp://www.blogger.com/profile/09586260842308071510noreply@blogger.com0