This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 03 September 2013

Catatanku

Absurditas manusia yg tak sanggup di urai akal membuat sebagian orang berfikir bahwa penderitaan yg ada merupakan bukti tidak adanya tuhan, dan agama hanyalah biang keladi terjadinya perpecahan antar umat manusia.
Seorang filsuf menembak kepalanya sendiri, tatkalah berada dalam pusaran gelisah dan hampa jiwa. Di dalam benaknya hidup hanyalah antrean panjang melelahkan dalam menunggu kepastian datangnya kematian.
Hidup hanyalah kosong tanpa makna:

Mati hari ini atau esok sama saja
Persetan dgn Tuhan dan agama
Surga neraka hanya isapan jempol belaka
Mitos
Fiksi
Rekayasa imaji kaum delusi
Untuk menteror umat
Agar patuh terhadap aturan mereka !

Derita yg tak kau fahami asal usul dan sebab akibatnya, akan menjadi gumpalan awan hitam yg menyelimuti jiwamu, menutupi kesadaran akan keberadaan zat yg ada di balik setiap gerak dan peristiwa.
Selama engkau membanggakan pencapaian akal/logikamu dan menafikan keberadaan akal intuisimu, maka engkau tidak akan pernah mengerti maksud dari setiap gerak dan peristiwa yg terajdi di semesta jagad raya ini.
Engkau tidak akan pernah mengerti mengapa tuhan membiarkan pertumpahan darah terus berlangsung di muka bumi.
Manusia di biarkannya membangun peradaban sombong, lalu negeri negripun di tenggelamkan, dan pergantian kaum terus terjadi.
Tetaplah patuh pada perintah, anjuran dan laranganNya, selama itu datang dari sumber hukum kebenaran.
Kesombongan adalah hak tuhan, sebab Dia mencipta memberi rizqi menggerakkan sekaligus mengendalikan semesta jagat raya ini. Begitu pula dgn hidayah/petunjuk merupakan hak tuhan. Para nabi dan para penyambungnya hanyalah berkewajiban menyampaikan kabar dari sumber yg maha benar.. "barangsiapa mendapatkan petunjuk sesungguhnya hanya untuk dirinya, dan barang siapa yg di sesatkan tiada penolong baginya".
Penyimpangan penyimpangan moral yg dilakukan oknum pemeluk agama itu manusiawi, sebab manusia sebagai penerima informasi menghadapi kendala dari luar dan dari dalam dirinya.
Manusia sebagai makhluk ruhaniah, disamping memiliki potens ruh hewaniyah yg mensublim dalam bentuk desakan tabiat kebinatangan, juga memiliki potens ruh ilahiyah atau ketuhanan yg mereflexi menjadi suara kemanusiaan dalam bentuk hati nurani.
Apapun rasnya, apapun suku bangsa dan budayanya, hati nuraninya sama persis; Yg membedakan hanya pada persepsi, interpretasi dan pola implementasinya.
Dari luar dirinya manusia menghadpi kendala destorsi informasi seiring perjalanan waktu yg cenderung mengaburkan informasi maupun sejarah yg berdampak pada penyimpangan penyimpangan tafsir. Belum lagi intervensi iblis yg menyimpan dendam berakar dengki, dan sangat piawai dalam memainkan perangkat lunak di dalam jiwa setiap orang.
Selama iman masih lekat di dada ,dan pengabdian tersampaikan ke alamat yg benar, insya'allah ampunanNya menyelamatkanmu.."Jangan engkau tinggalkan zikir kepada Allah, sebab lalaimu terhadap Allah tanpa adanya zikir adalah lebih berbahaya daripada lalaimu kepada Allah dengan masih tertinggal zikir di hatinya. Mudah-mudahan Allah mengingat kamu untuk berzikir dari suka melalaikan kepada sadar melaksanakan zikir. Dari zikir yang sadar meniadi zikir yang penuh kehadiran hati. Dari zikir dengan hadimya hati kepada zikir yang masuk kepada kegaiban. Tidaklah ada kesukaran bagi Allah tentang hal-hal seperti itu.”ibn Athaillah.

Bung Karno Dan Empat Strategi Melawan Imperialisme

Minggu, 5 Februari 2012 | 4:16 WIB   ·   1 Komentar
 Bung Karno pidato di depan rakyat
Indonesia adalah negara yang sangat luas. Negeri ini sama luasnya dengan penggabungan tujuh negara eropa: Inggris, Perancis, Jerman barat, Belgia, Belanda, Spanyol, dan Italia.
Pada permulaan abad 20, jumlah penduduk Indonesia adalah enam kali lipat dari negeri yang menjajahnya: Belanda. Selama berabad-abad bangsa Indonesia berjuang melawan kolonialisme Belanda itu.
Pada permulaan abad 20, pada tahun 1920-an, muncul seorang pionir dari gerakan pembebasan nasional Indonesia: Soekarno. Berbagai gerakan politik yang diusung oleh Soekarno, juga penyebaran gagasan-gagasannya, dianggap mengancam eksistensi kekuasaan kolonial.
Soekarno, yang banyak dipengaruhi oleh gagasan Marxisme dan aliran nasionalisme progressif, banyak membenangkan hidupnya dalam pekerjaan menganalisa watak imperialisme dan cara-cara melawannya.
Empat strategi imperialisme
Pada tahun 1930, di dalam penjara kolonial, Bung Karno menyusun sebuah pidato pembelaannya (pledoi). Berkat bantuan istrinya, Inggit Ginarsih, yang setia menyelundupkan buku-buku ke dalam penjara, Bung Karno mematangkan pandangannya tentang imperialisme.
Salah satu analisa Bung Karno yang sangat menarik adalah empat strategi imperialisme untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia:
Pertama, sistem imperialisme melahirkan politik divide et impera, yakni politik memecah-belah.
Menurut Soekarno, imperialisme di mana saja, apapun bentuknya, punya slogan yang sama: “Verdeel en heers”—pecahkan dan kuasai! Dengan menggunakan mantra itu, kolonialisme bisa membangun kekuasaan di negara lain.
Itu pula yang terjadi di Indonesia. Negeri yang luasnya 60 kali luas Belanda ini bisa ditaklukkan sampai ratusan tahun. Tentu saja, kata Soekarno, senjata pamungkas belanda terletak pada politik “divide et impera”.
Ada banyak cara untuk menjalankan politik adu domba ini: menggunakan media massa untuk meniupkan perpecahan. Di sini, pers-pers belanda selalu merendahkan, bahkan melemahkan, setiap upaya pembangkitan nasionalisme kaum inlander (bumiputra); menjalankan politik “eilandgouvernementen”—pemerintahan sepulau-sepulau—dengan memecah belah administrasi pemerintahan; menggunakan agama untuk memicu konfrontasi dengan pemeluk agama lain.
Kedua, sistem imperialisme menetapkan bangsa Indonesia dalam kemunduran.
Imperialisme berusaha membawa bangsa Indonesia ke arah kemuduran. Caranya, salah satunya, adalah penghancuran fikiran-fikiran (akal budi) rakyat.
Politik kolonial mengubah rakyat Indonesia menjadi rakyat kecil, “nrima”, rendah pengetahuannya, lembek kemauannya, sedikit nafsu-nafsunya, hilang keberaniannya. Pendek kata, kolonialisme mengubah rakyak Indonesia menjadi (maaf) rakyat kambing yang bodoh dan mati energinya.
Pemikir perancis yang anti-kolonial, Frantz Fanon, juga menguraikan bagaimana kolonialisme menghancurkan budaya dan karakter rakyat. Akibatnya, rakyat di negara jajahan ditingalkan dalam kebingungan intelektual dan moral.
Ketiga, sistem imperialisme membangun kepercayaan di dalam hati dan fikiran rakyat, bahwa bangsa penjajah lebih superior dibanding bangsa terjajah.
Kolonialisme di mana saja, kata Bung Karno, selalu berusaha menutupi maksudnya, bahkan menciptakan teori manis untuk mencapai tujuan mereka.
Tidak jarang, misalnya, kita menemukan literatur yang menyebutkan bahwa misi kolonialisme adalah “misi suci” (mission sacree): penyebaran agama, menyebarkan pencerahan, dan membuat rakyat jajahan menjadi “beradab”.
Tidak jarang, dalam upaya menanamkan superioritasnya, pihak kolonialis melegitimasi keunggulan-keunggulan rasial: kulit putih lebih unggul dari kulit berwarna. Dalam sejarah kolonialisme di Indonesia, kita sering mendengar bagaimana cacian “inlander” disepadamkan dengan makian “anjing”, “kerbau”, dan lain-lain.
Yang lebih parah, seperti diakui Bung Karno, rakyat Indonesia dicecoki dengan anggapan “inlander bodoh”. Dengan cekokan itu, yang berlangsung secara turun-temurun, rakyat jajahan kehilangan kepercayaan diri dan kebanggaannya.
Keempat, sistem imperialisme membangun kepercayaan di dalam hati dan fikiran rakyat, bahwa kepentingan rakyat akan sejalan dengan kepentingan imperialisme.
Imperialisme juga sangat piawai menutupi adanya pertentangan kepentingan antara pihaknya dengan rakyat di negara jajahan. Di bidang ekonomi, misalnya, dikatakan bahwa imperialisme memberi keuntungan, seperti adanya industrialisasi, pembangunan infrastruktur, dan lain-lain.
Penanaman modal asing, sebagai salah satu ciri imperialisme, dipropagandakan membawa keuntungan bagi rakyat jajahan: ada proses pembangunan, ada pembukaan lapangan kerja, ada pembangunan infrastruktur, dan lain sebagainya.
Dengan keempat senjata di atas, kolonialisme Belanda sanggup mempertahankan kekuasannya ratusan tahun di Indonesia.
Empat Strategi Kontra-Imperialisme
Dengan berpegan pada analisa di atas, Bung Karno pun merumuskan dasar politik anti-imperalismenya. Ini pula yang mendasari pendirian partainya: Partai Nasional Indonesia (PNI).
Pertama, menjalankan politik kontra pecah belah.
Soekarno, sejak terjun dalam dunia pergerakan, menyadari bahwa kemerdekaan tidak mungkin tercapai tanpa adanya persatuan seluruh rakyat Indonesia.
Pada tahun 1926, setahun sebelum pendirian PNI, Bung Karno sudah merumuskan konsep persatuan gerakan rakyat melalui tulisan “Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme”.
Dalam tulisan itu, yang didalamnya disertai penjelasan yang sangat mendalam, Bung Karno menegaskan bahwa tiga aliran dalam politik Indonesia, yaitu nasionalis, agama, dan marxis, bisa bersatu untuk mencapai Indonesia merdeka.
“Inilah azas-azas yang dipeluk oleh pergerakan-pergerakan rakyat di seluruh Asia. Inilah faham-faham yang menjadi roh-nya pergerakan-pergerakan di Asia itu. Roh-nya pula pergerakan-pergerakan di Indonesia-kita ini,” tulis Bung Karno, seraya menekankan pentingnya persatuan itu.
Politik persatuan dalam revolusi nasional ini menjadi politik Bung Karno hingga akhir hayatnya. Begitu gigihnya Bung Karno memegang keyakinan politik itu, banyak orang yang menggelari Bung Karno sebagai bapak persatuan.
Kedua, menjalankan kontra kemunduruan, yakni kontra dekadensi akal-budi.
Dalam lapangan ini, Bung Karno tidak berhenti menganjurkan perlunya memperluas pendidikan rakyat, menyokong sekolah-sekolah rakyat, dan mengurangi buta-huruf di kalangan rakyat.
Di PNI, Bung Karno mengharuskan adanya kursus politik, penciptakan mesin propaganda berupa koran, dan pembentukan “massa aksi”.
Setelah Indonesia merdeka, Bung Karno menyadari bahwa mental warisan kolonial belum sepenuhnya menghilang. Karenanya, ia pun menggagas apa yang disebut sebagai pembangunan bangsa dan karakternya (nation and character building).
Dengan revolusi mental semacam itu, kita berharap bisa menjebol fikiran kolot dan fikiran-fikiran rendah diri.
Ketiga, kontra penanaman kepercayaan bahwa kita bangsa kelas kambing.
Azas PNI adalah “self-reliance” (jiwa yang percaya kepada kekuatan sendiri) dan “self help” (jiwa berdikari) di kalangan rakyat Indonesia.
Menurut Soekarno, tugas pokok PNI adalah membanting-tulang untuk memberantas segala sikap inferioriteit ini. Bung Karno juga membongkar kebohongan-kebohongan di balik teori penghalusan kolonialisme.
Bung Karno sangat getol menggempur sikap inferioritas ini. Ketika Indonesia sudah merdeka pun, supaya tidak terperangkap kembali dalam jebakan imperialisme, Bung Karno mengobarkan konsep Trisakti: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Keempat, kontra politik persatuan (kolaborasi) dengan kaum sana (imperialis).
Hampir semua tulisan Bung Karno menguraikan perihal pertentangan kepentingan yang tak terdamaikan antara negara jajahan dan imperialisme.
Bagi Bung Karno, negara jajahan tidak akan bisa melakukan emansipasi, bahkan dalam derajat paling minimum sekalipun, jika tidak menghancur-leburkan kolonialisme dan imperialisme hingga ke akar-akarnya.
Oleh karena itu, dalam strategi perjuangannya, Bung Karno menganjurkan sikap radikalisme (non-koperasi), yakni perjuangan yang tidak setengah-setengah, apalagi tawar-menawar, yakni perjuangan yang hendak menjebol kapitalisme-imperialisme hingga ke akar-akarnya.
TIMUR SUBANGUN
Kontributor Berdikari Online


Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20120205/bung-karno-dan-empat-strategi-melawan-imperialisme.html#ixzz2dqVvFX1d
Follow us: @berdikarionline on Twitter | berdikarionlinedotcom on Facebook

ORASI JALANAN REFLEXI SEJARAH KEMERDEKAAN

oleh : Juned Topan

Nasionalisme meretas
berserak bagai keping keping mozaik
wajah nuswantarapun semakin hilang bentuk
nelangsa dari masa ke masa

Setelah di singgahi Portugis, lalu Belanda datang dan menetap, maka sejak itulah Nuswantara menjadi tanah jajahan.
Geliat ilmu pengetahuan di Eropa yg di sokong kaum kapitalis dan borjouis, terus memicu temuan temuan menakjubkan.
Mesin uap, kapal mesin, teory copernicus dan expedisi Magelhaens telah merangsang adrenalin bangsa Eropa untuk menakhlukkan benua demi benua.
Expedisi yg semula bertujuan untuk pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan, di sambut gembira oleh kaum kapitalis untuk misi dagang mereka.
Tak kalah penting peran para pendeta dalam misi suci agama yg di anut mayoritas bangsa Eropa pada saat itu, misi injil agung.
Emas, Kejayaan dan missi suci agama, merupakan motivasi yg telah membentuk pola fikir yg lalu melahirkan warna peradaban bangsa Eropa. 
Industri berkembang, produksi berlimpah, mesin telah menggantikan tenaga manusia dan hewan.
Orang orang desa membanjiri kota kota, ladang dan sawah terlantarkan.
Bangsa Eropapun saling berperang untuk memperluas pasar, berburu wilayah wilayah yg kaya sumber daya alam, dan tenaga kerja secara murah.
Lalu terbagilah masyarakat Eropa atas kelas kelas sosial, kelas bangsawan, pemilik modal, dan kelas buruh.
Kekuasaan para raja yg tak terbatas, telah memicu lahirnya simbiosis mutualisme. Persekutuan raja, bangsawan, gereja dan para tuan tanah inilah yg telah memperkokoh Feodalisme sebagai sebuah systym yg dianggap telah menyelamatkan bangsa Eropa dari kebangkrutan di masa kegelapan.
Kesadaraan masyarakat kelas buruh yg terprovokasi gagasan john Locke tentang hak atas kemerdekaan, hak hidup, hak untuk memilih, dan hak untuk memiliki sesuatu, yg merupakan hak setiap orang, telah melahirkan solidaritas kaum buruh.
Perancis dan seluruh Eropa terbakar dalam revolusi sosial. 

Perang butuh biaya besar
Keserakahan selalu dgn logikanya
Liberalisasi ekonomi dan perdagangan menjadi pilihan

Ketika Ingris unggul atas Belanda, maka
Nuswantara berganti tuan dan bangsa ini kembali menjadi budaknya.
Liberalisme yg di kawal imperealisme adalah kebijakan yg menguntungkan para pemilik modal, namun menyengsarakan bangsa takhlukan. 
Tanam paksa, kerja rodi, membangun jalan jalan dan membangun benteng benteng pertahanan adalah cara yg di tempuh untuk mempertahankan kekuasaan serta penggalangan dana untuk bangkit dari kebangkrutan akibat perang.
Tanah tanah di sewakan kepada pemilik modal, bangsa pribumi sebagai pewaris sah menjadi budak di negrinya sendiri.
Jepang datang dan mengaku sbg saudara tua, namun tak kalah biadabnya dgn para penjajah terdahulu.

Industri perang semakin mengerikan
senjata pemusnah masal di ciptakan
Eropa terus membara
Jerman bertekuk lutut
Hiroshima dan Naga saki di bumi hanguskan pasukan sekutu
Nuswantara yg telah berganti nama Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya
Perang dunia menyisakan dua kekuatan besar
Amerika dan Uni Soviet melenggang dalam lemenangan.

Kekuasaan selalu dgn logikanya
Impian purba nanusia manusia agung
Yg tlah membunuh tuhan di dalam hatinya
Yg tlah membunuh tuhan di dalam fikirannya

Bagai kuda kuda liar beringas
Lepas dari padang penggembalaan
Menerjang segala yg menghalang
Menggilas setiap perintang jalan

Amerika membangun aliansi militer/NATO bersama para sekutunya
Uni Soviet membangun PAKTA WARSAWA.
Dunia kembali menyimpan bara, kapitalisme bersitegang dgn sosialisme, hingga runtuhnya tembok berlin, dan sosialispun mati suri.
Amerika melenggang pongah tanpa tandingan, adi kuasa, polisi dunia, pengawal bagi langgengnya kekuasaan barat.
Feodalisme yg terjungkal di Perancis dan seluruh Eropa, kembali bangkit dalam bentuk kolonialisme dan imperealisme.
Persekutuaan para raja, pendeta, cendekiawan dan para pemilik modal semakin menguat, semangat solidaritas kaum buruhpun tak kalah kuat.
Demokrasi, HAM dan liberalisme di manipulasi untuk dapat mengendalikan bangsa bangsa.
Penjajahan tak lagi penguasaan atas koloni koloni wilayah tanah jajahan, namun lebih kepada penguasaan ekonomi dan ideologi secara global.
Bank bank, koorporasi dan perdagangan dunia di bangun, ribapun semakin menggurita.
Negara dunia ketiga bagai bayi menetek di puting susu srigala.

Sampai kapan kita tdk merasa risih sbg tong sampah peradaban, boneka boneka jaman yg terpenjara dinegrinya sendiri, yg di nina bobokan oleh fikiran dan mimpi mimpi bangsa lain.
Solidaritas bagai labirin membingungkan. Ras, suku, agama, dan kelompok, hanyalah pengikat yg rapuh/ashabiyah, sekuat kuat ikatan, adalah yg terbangun atas dasar cinta kepada Allah, Tuhan pencipta.

Salam burung burung liar !

Senin, 02 September 2013

SEJARAH MATA UANG (Kelompok 12)

Pada awalnya orang melakukan transaksi jual beli dengan sistem barter. Barter adalah pertukaran barang atau jasa dengan sistem kepercayaan (id.shvoong.com). Namun, dengan seiringnya waktu berjalan, orang pun menjadi merugi karena barang yang ditukar tidak begitu berharga dengan yang diberikan. Maka sistem uang muncul untuk mengatasinya, dengan cara ini kita bisa menukar barang berapapun banyaknya dengan jumlah uang yang berlaku di negara tertentu. Di Lydia (sekarang merupakan suatu tempat di wilayah Turki), logam benda diperkenalkan sebagai uang sekitar 5000 SM sampai dengan 700 SM. Koin dibuat dari peleburan emas dan perak alami yang disebut electrum dan setiap koin memiliki berat jenis sebesar 4,7 gram. Koin ini berfungsi sebagai alat tukar, satuan pembayaran, dan mampu melestarikan nilai. Logam ini digunakan karena sudah tersedia, mudah untuk bekerja, dan dapat didaur ulang. Sejak koin diberi nilai tertentu, orang menjadi lebih mudah untuk membandingkan harga barang.
Uang kertas pada awalnya di kenal di Cina sekitar abad ke-9 M. Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar penopang logam emas dan perak 100%. Kemudian sekitar abad ke-10 M, uang kertas tidak 100% ditopang oleh emas dan perak dan sekitar abad ke-12 M, mereka sudah tidak menggunakan emas dan perak sebagai penopang uang kertas. Dengan adanya uang kertas, penurunan nilai mata uang lebih mudah dikontrol karena memiliki mekanisme. Kemudian, uang kertas terus berkembang di seluruh dunia. Pada 10 Maret 1862 Amerika Serikat pertama kali mengedarkan uang kertas, antara lain pecahan $5, $10, dan $20. Mereka menjadi alat pembayaran yang sah berdasarkan Undang-Undang tanggal 17 Maret 1862. Uang kertas yang digunakan sekarang, bentuk dan sistemnya merupakan hasil dari proses perkembangan yang sangat panjang. Kertas-kertas ini dinamakan bank note, yaitu janji bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik ketika ada permintaan. Uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang.
Fase pertama, ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan semakin meningkat, dan harta semakin berkembang. Kemudian, mereka menitipkan uang logam pada penyimpanan-penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-pemuka agama untuk menghindari kemungkinan pencurian dan perampokan (sekolahforex.net). Orang-orang yang diberi kepercayaan tersebut kemudian memberikan akta-akta penyimpanan atau nota yang dituliskan sesuai dengan jumlah uang logam yang dititipkan. Akta ini sendiri bukan uang, karena tidak bersifat diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk membayar pembelian. Akta ini hanya digunakan sebagai bukti penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain. Fase keduadalam fase ini penulisan akta mengalami perubahan. Pada fase pertama akta dituliskan berdasarkan jumlah dari simpanan logam emas atau perak, sedangkan pada fase ini, seseorang yang menitipkan uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan ditulis pada akta jaminan pembayaran. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan untuk melakukan transaksi. Fase ketigakepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap kertas-kertas yang diterbitkan oleh lembaga keuangan. Mereka menggunakannya untuk melaksanakan kontrak transaksi langsung tanpa merujuk ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang logam. Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam. Contohnya, jika lembaga keuangan menemukan setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, artinya ratio penukaran adalah 5%. Lembaga keuangan dapat menambah ratio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan orang-orang, lalu menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas-kertas tidak memiliki saldo uang logam karena 100 kertas dibanding 10 potong uang logam. Jumlah uang kertas semakin banyak yang tidak ada penopangnya. Ketika orang-orang mulai merasakan penipuan yang terjadi, mereka kemudian segera menukarkan uang kertasnya ke uang logam, namun tak segampang itu sehingga menimbulkan kekacauan, dan kondisi memburuk. Negara terpaksa menerbitkan uang kertas tanpa penopang untuk meredam kekacauan.
Fase keempat, peristiwa Perang Dunia I tahun 1914 yang menyebabkan kerugian besar dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, membuat peredaran mata uang logam emas memburuk, serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Semua itu membuat negara-negara menahan saldo emas yang mereka miliki dan mencegahnya keluar. Kemudian, uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas. Uang kertas memiliki beberapa kelebihan, antara lain mudah dibawa, membawa uang kertas berisiko lebih kecil, biaya penerbitan lebih kecil, kemungkinan untuk menerbitkannya dalam tipe-tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda-beda. Keputusan Negara-negara menerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas dengan bebas diterbitkan. Negara dengan bebasnya mencetak uang kertas dan bahkan akhir-akhir ini banyak uang kertas palsu. Dari sini menimbulkan banyak kekurangan dari uang kertas. Diantara kekurangan uang kertas adalah risiko kekacauan dalam kegiatan keuangan dan kegiatan internasional karena system uang kertas tidak menjamin stabilitas nilai tukar seperti jaminan pada emas. Resiko penerbitan uang yang berlebihan dan akibatnya seperti inflasi keuangan yang menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat. Satu lagi jenis uang yang sekarang beredar di masyarakat, yakni uang bank atau yang lebih kita kenal dengan Giro, yang termasuk uang bank, antara lain rekening giro yang kita kenal sekarang dan deposit-deposit di bank-bank dagang (Supriatna et al. , 120). Uang jenis ini berkembang di nagara-negara maju dimana tradisi perbankan semakin mengalami peningkatan yang signifikan. Di Inggris, peredaran uang bank ini mencapai 98%, di Amerika 95%, dan di Jerman sekitar 85%. Cek-cek itu sendiri bukan uang bank, tetapi sebagai media peredaran. Sedangkan, uang bank adalah deposit-deposit dan rekening giro dan itu tidak lain adalah sebagai tanda bukti.
Dari berbagai cerita dan sejarah mengenai uang dan mata uangnya, dapat dilihat bagaimana pondasi dari lahirnya mata uang itu sendiri adalah permasalahan yang ada pada transaksi ekonomi di dunia. Peran barter yang awalnya menjadi sebuah bentuk transaksi yang lazim dilakukan di masa lalu, dianggap kurang efektif mengingat besarnya transaksi yang dilakukan dan barang yang dibarterkan. Uang menjadi sebuah pencerahan dalam kehidupan bertransaksi di dunia. Perkembangan ekonomi yang ada di dunia secara langsung telah mengintervensi perkembangan mata uang yang ada di dunia. Transaksi perekonomian yang melintasi batas berbagai negara, menuntut keefektifan dan kepraktisan dari transaksi tersebut, mengingat kehidupan globalisasi yang menuntut dunia seakan mampu berada dalam saku yang portable dan mampu dibawa kemana saja, dengan adanya uang, maka transaksi yang dilakukan tidak harus dibayar dengan bertukar barang yang kemungkinan memaan biaya produksi lebih tinggi daripada pemenuhan kebutuhan yang terpenuhi terhadap barang yang ditransaksikan. Secara tidak langsung, mata uang dan globalisasi memiliki ikatan satu sama lain dan membentuk dua premis yang berkaitan. Perkembangan yang ada pada mata uang disebabkan oleh  tuntutan globalisasi yang semakin lama menuntut kepraktisan dan dengan adanya mata uang, maka perjalanan globalisasi terlebih di bidang ekonomi telah membuat proses globalisasi pada irisan lebih rinci dalam liberalisasi di bidang ekonomi menjadi satu hal yang dirasakan, namun tidak disadari perkembangan dan konjungsinya.








Referensi :
Supriatna, Nana, et.al., 2006. “Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). [e-book]. Dalam [http://books.google.co.id/books?id=tJahSbd9aesC&pg=PA116&dq=sejarah+perkembangan+mata+uang&hl=en&sa=X&ei=XRxJUaHXH4norQfl9IGoCg&ved=0CDEQ6AEwAQ#v=onepage&q=sejarah%20perkembangan%20mata%20uang&f=false] diakses pada 19 Maret 2013
Satelite. 2011. “Pengertian uang, sejarah uang, syarat uang, fungsi uang dan nilai uang”. Tersedia dalam [http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2130700-pengertian-uang-sejarah-uang-syarat/#ixzz2NwOZjvO0] diakses pada 18 Maret 2013
Mentor, Tranding. 2012. “Mari Mengenal Sejarah Mata Uang, Sebelum  Belajar Forex” [http://sekolahforex.net/belajar-forex/mari-mengenal-sejarah-mata-uang-sebelum-belajar-forex.html Mari Mengenal Sejarah Mata Uang, Sebelum  Belajar Forex] diakses pada 18 Maret 2013

Mata Uang Amerika

Mata uang adalah alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara . Dahulu kala, manusia primitif belum menggunakan uang, ataupun alat pertukaran. Ini dikarenakan oleh pada waktu itu manusia dapat memenuhi semua keinginannya dari lam sekitarnya. Ketika sumber daya alam yang mereka gunakan habis, mereka berpindah dan mulai menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitarnya lagi. Barulah ketika munculnya peradaban kuno manusia mulai menukar barang miliknya dengan barang milik orang lain, yang disebut barter. Kemudian setelah zaman lebih maju, manusia mulai menggunakan alat penukar, walaupun belum berupa uang. Alat ini disebut uang barang. Barulah setelah manusia menguasai penggunaan tulisan dan huruf, dikenallah uang atau disebut uang kepercayaan (uang fiduciair).

Sejarah morgan silver dollar
 Dolar perak Morgan dicetak dalam upaya untuk menjaga harga perak stabil setelah serangan perak besar di Colorado menyebabkan kecelakaan tiba-tiba dalam harga perak. dolar ini dilebur dari 1878 sampai 1904, lalu berhenti karena tiba-tiba meningkat perak harga, sejarah mata uang dollar dan kemudian dicetak untuk satu tahun lagi pada tahun 1921. 
Selain itu, itu dicetak di beberapa lokasi: Carson City, Denver, San Francisco, New Orleans, dan Philadelphia, Denver hanya dan Philadelphia adalah lokasi mint hari ini. Nilai dari dolar perak Morgan tergantung pada tahun nya, mint yang menciptakannya, dan kualitas pelestariannya.
Sebuah dolar perak Morgan memiliki kepala Lady Liberty di depan dan menyebar-sayap elang memegang panah dan cabang zaitun di bagian belakang, Anda akan mengenali membalikkan sebagai sangat mirip dengan yang seperempat. koin ini adalah yang pertama dari koin dilebur kami untuk menggunakan slogan E Pluribus Unum. Ini adalah koin besar, tentang ukuran yang sama sebagai setengah dolar yang digunakan saat ini atau hanya sedikit lebih besar, dan memiliki kehalusan 0,900 perak, atau perak 90%, kadar sehingga perak dengan berat hanya 24 gram. Logam yang tersisa adalah tembaga.
dolar perak Morgan, tidak seperti banyak dari koin dicetak lebih dari seratus tahun yang lalu, memiliki nilai atas DMPL, atau Deep Mirror Bukti Suka; ini sangat berat koin memiliki gambar buram dan perangkat, sehingga bagian tersebut muncul matte, sementara latar belakang adalah perak dipoles. Awal Morgan dolar perak lebih cenderung mengikuti format ini daripada yang kemudian, membuat DMPL kemudian dolar lebih.
Kelas lainnya untuk dolar ini adalah Bukti, Uncirculated, Baik, Adil, dan Miskin. Tingkat keausan menentukan tingkat apa uang logam yang digunakan di. Sebuah koin, disegel yang sempurna yang belum pernah disentuh adalah sebuah Proof, sebuah koin yang sempurna atau hampir sempurna yang telah digunakan adalah Uncirculated, sebuah koin yang hampir sempurna dengan beberapa kekurangan adalah baik, sebuah koin yang telah melihat memakai beberapa adalah Fair , dan koin yang sangat dipakai, dengan dikenakan tepi halus, adalah miskin, kelas terendah.
Dari nilai ini, Masyarakat Miskin Morgan dolar perak umumnya bernilai sangat sedikit, meskipun ada beberapa pengecualian. Cari juga untuk tanda mint, dash a dan huruf di samping tahun pencetakan. tanda Mint mungkin S (San Francisco), P (Philadelphia), O (New Orleans), D (Denver) dan CC (Carson City). Dari jumlah tersebut, Carson City koin cenderung bernilai yang paling.
Ada juga menjalankan beberapa pendek yang bernilai signifikan lebih karena langka mereka: 1889-CC, 1893-S, and1895 Bukti yang paling berharga jauh. Yang terakhir ini dalam teori hanya memiliki 880 koin dilepaskan ke dalam sirkulasi, dan mungkin sedikit ada saat ini, nilai dihitung menjadi sekitar $ 66.000. Koin Bukti tidak harus memiliki sebuah mintmark; upaya untuk menempa itu telah dibuat dengan mengisi pergi proofmark pada dolar lain Morgan dirilis tahun itu, tetapi ahli koin harus dapat tempat ini segera.
Untuk kolektor koin, satu dolar perak Morgan yang harus dimiliki: sejarah, keindahan, dan biaya yang seringkali rendah semua membuat ini sebuah koin yang menarik untuk memulai, atau menambah, koleksi Anda.

Sejarah dan highlights koin dollar Eisenhower
Seri Eisenhower Dolar menandai kembalinya koin dolar berukuran besar setelah selang lebih dari 30 tahun. Seri ini diproduksi 1971-1978 dengan koin dicetak di Philadelphia, Denver, dan San Francisco Mints. Selama durasi singkat seri, banyak koin khusus diciptakan untuk kolektor termasuk koin perak 40% dan koin Bicentennial khusus pada tahun 1976.
Seri sebelumnya dolar perak dikenal sebagai Dollar Perdamaian. Ini koin itu dicetak 1921-1935. Dari 1935 hingga 1964, ada koin perak tambahan dolar yang diproduksi. denominasi itu hampir membuat kembali pada bulan Mei 1965 ketika lebih dari 300.000 koin diproduksi atas perintah Presiden. Kongres kemudian ditolak pesanan ini dan menuntut bahwa menghentikan produksi dan semua koin dicairkan. Belakangan tahun itu Kongres meloloskan Undang-Undang Koin yang termasuk larangan produksi koin dolar perak setidaknya selama lima tahun.
Setelah jangka waktu lima tahun, ide mulai muncul untuk membuat koin dolar baru. Desain akan menghormati Dwight D. Eisenhower yang telah meninggal pada tahun 1969 dan Apollo 11 penerbangan ruang angkasa, yang telah menempatkan manusia pertama di bulan. Undang-undang kuasa untuk koin baru akhirnya disahkan akhir bulan Desember 1970. Disebut untuk produksi koin dolar berukuran besar terjebak dalam komposisi nikel tembaga yang berlaku dipalut, tetapi juga berwenang produksi versi perak 40% untuk kolektor koin.
Bagian depan dari mata uang Dolar Eisenhower menampilkan potret mantan Presiden disiapkan oleh Kepala Engraver Amerika Serikat Mint Frank Gasparro. Kebalikan dari koin juga disiapkan oleh Gasparro berdasarkan lambang 11 misi Apollo. Sebuah Eagle Bald sejarah mata uang dollar  ditampilkan mendarat di bulan, menggenggam sebuah cabang zaitun. Bumi terlihat di latar belakang seperti yang terlihat dari angkasa.
Pada tahun 1976, sebaliknya dirancang ulang sebagai bagian dari perayaan Bicentennial Amerika mata uang indonesia kuno. Robert R. Williams merancang reverse baru yang menampilkan penafsiran dari Bell Liberty dengan bulan di latar belakang. Ini adalah cara yang tepat untuk mengakui desain asli sementara membuat yang baru untuk merayakan ulang tahun ke-200 Amerika. Desain terbalik asli dilanjutkan pada tahun 1977.
Sepanjang sebagian besar seri Eisenhower, koin khusus diproduksi untuk kolektor. Ini termasuk 40 perak% Uncirculated versi koin melanda di San Francisco Mint. Koin ini dikemas dalam amplop biru dan dijual langsung kepada kolektor dengan harga tinggi. San Francisco Mint juga diproduksi versi bukti perak 40% yang dikemas dalam kotak cokelat. Akhirnya, pada tahun 1976 koin tiga khusus set% 40 koin perak dihasilkan rentenir uang. Ketiga koin termasuk dolar kuartal, setengah dolar, dan dolar.
Meskipun seri Dolar Eisenhower singkat, ia menawarkan banyak menyoroti kolektor modern. Itu adalah besar terakhir berukuran koin dolar, diikuti oleh Susan B. Anthony kecil Dolar. Isu Bicentennial khusus menyediakan desain terbalik kedua. Akhirnya, versi yang berbeda dari koin membuat perakitan satu set lengkap tantangan cara mengambil uang dari atm. Dalam beberapa tahun terakhir serial ini mendapatkan popularitas beberapa, terutama setelah kembalinya koin dolar dan seri Presiden Dollar baru.

Sumber : 1 . Http://id.wikipedia.org
                2 . Http://www-uang.com

SEJARAH MATA UANG MANUSIA™® (bagian kedua)
oleh : Abdul Hakim
Uang kertas yang kita gunakan sekarang, bentuk dan sistemnya merupakan dari perkembangan masa yang panjang. Kertas-kertas ini dinamakan bank note, yaitu janji bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik ketika ada permintaan.
Uang kertas pertama kali muncul pada tahun 910 M di Cina. Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar penopang logam emas dan perak 100%. Sekitas abad 10 M uang kertas tidak 100% ditopang oleh emas dan perak dan sekitar abad 12 M mereka sudah tidak menggunakan emas dan perak sebagai penopang uang kertas.
Demikianlah uang kertas muncul disamping uang logam semenjak beberapa waktu lalu. Namun beberapa uang-uang kertas yang tersimpan di bank-bank kemudian berkembang dan terpisah dari uang-uang logam dan tidak bisa lagi ditukarkan dengan emas. Namun uang-uang tersebut tetap sah secara undang-undang.
Uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang.
Fase pertama, ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan semakin meningkat, dan harta semakin berkembang, kemudian mereka menitipkan uang logam pada penyimpanan-penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-pemuka agama untuk mengihindari kemungkinan pencurian dan perampokan.
Pihak-pihak itu kemudian memberikan kepada penitip akta-akta penyimpanan yang dituliskan jumlah uang lgam yang dititipkan. Akta ini sendiri bukan uang, karena tidak bersifat diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk membayar pembelian-pembelian. Akta ini hanya digunakan sebagai bukti penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain.
Fase kedua, pada fase ini penlisan akta mengalami perubahan. Pada fase pertama akta dituliskan berdasarkan jumlah dari simpanan logam emas atau perak. Sedang pada fase ini, seseorang yang menitip uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan ditulis pada akta jaminan pembayaran terhadap akta ini. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan untuk transaksi.
Fase ketiga, kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap kertas-kertas yang diterbitkan oleh lembaga keuangan ini. Mereka menggunakannya untuk melaksanakan kontrak transaksi langsung tanpa merujuk ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang logam. Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam.
Sebagai contoh, jikalau lembaga keuangan menemukan diantara setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, itu artinya ratio penukaran adalah 5%. Lembaga keuangan dapat menambah ratio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan orang-orang, lalu menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas-kertas tidak memiliki saldo uang logam karena 100 kertas disbanding 10 potong uang logam.Jumlah uang kertas semakin banyak yang tidak ada penopangnya.
Ketika orang-orang mulai merasakan penipuan yang terjadi, mereka kemudian segera menukarkan uang lertasnya ke uang logam, namun tak segampang itu sehingga menimbulkan kekacauan, dan kondisi memburuk. Negara terpaksa menerbitkan uang kertas tanpa penopang untuk meredam kekacauan.
Fase keempat, peristiwa perang dunia I tahun 1914 adalah perang yang pedih, yang membuat peredaran mata uang emas memburuk,serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Semua itu membuat Negara-negara menahan saldo emas yang mereka miliki dan mencegahnya keluar. Kemudian uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas.
Uang kertas memiliki beberapa kelebihan, antara lain; mudah dibawa, membawa uang kertas berisiko lebih kecil , biaya penerbitan lebih kecil, kemungkinan untuk menerbitkannya dalam tipe-tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda-beda.
Keputusan Negara-negara mnerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas dengan bebas diterbitkan. Negara dengan bebasnya mencetak uang kertas dan bahkan akhir-akhir ini banyak uang kertas palsu. Dari sini menimbulkan banyak kekurangan dari uang kertas. Diantara kekurangan uang kertas adalah; risiko kekacauan dalam kegiatan keuangan dan kegiatan internasional, karena system uang kertas tidak menjamin stabilitas nilai tukar seperti jaminan pada emas. Risiko penerbitan uang yang berlebihan dan akibatnya seperti inflasi keuangan yang menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat.
Satu lagi jenis uang yang sekarang beredar di masyarakat, yakni uang bank atau yang lebih kita kenal dengan Giro. Uang bank terdiri dari seperti rekening giro yang kita kenal sekarang, dan deposit-deposit di bank-bank dagang.
Uang jenis ini berkembang di nagara-negara maju di mana tradisi perbankan semakin bertambah. Di Inggris peredaranya mencapai 98%, di Amerika 95% dan di Jerman sekitar 85%. Cek-cek itu sendiri bukan uang bank, tapi sebagai media peredaran. Sedangkan uang bank adalah deposit-deposit, rekening giro. Dan itu tidak lain sekedar tanda bukti.
Uang bank termasuk jenis uang yang berisiko kecil terhadap pencurian dan kehilangan. Cek hanya bisa dipenuhi untuk orang tertentu atau karena perintah pemilik rekening/cek. Pada satu sisi, uang bank merupakan jenis uang yang lebih mudah digunakan dalam transaksi.
Pada dasarnya bank tidak menyimpan seluruh jumlah nilai deposit, tapi hanya menyimpan dalam jumlah tertentu saja, karena bank percaya nasabah tidak akan menarik simpananya secara bersamaan. Bahkan sangat kecil uang simpanan tersebut ditarik. Karena itu bank menyimpan sebagian dari deposit-deposit itu dalam brankasnya dan menggunakan sisanya untuk kredit modal maupun konsumsi untuk nasabah lainnya. Sebagi misal, kita asumsikan keberadaan deposit di bank sebanyak 100.000 unit uang, bank hanya menyimpan sebesar 20% sebagai cadangan, sedangkan sisanya sebesar 80% digunakan untuk menyalurkan kredit-kredit terhadap nasabah lain.
Pemilik-pemilik deposit dapat menggunakan 100.000 unit uang dan individu/ nasabah penerima kredit memanfaatkan 80.000 unit uang. Ini mengakibatkan kelebihan uang yang beredar di masyarakat, hal yang dapat mengancam perekonomian global dan terjadinya inflasi.
™ diambil dari buku Mata Uang Islami Dr. Ahmad Hasan
® Penulis adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam UHAMKA

copyrigt; Juned Topan.. Diberdayakan oleh Blogger.