Kamis, 07 Juli 2011

Soe Tjen Marching

sekitar sejam yang lalu · · ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat sama seperti theis lewat agamanya yang ibarat dua sisi,mematikan dan menopang,jika pemahaman atheis di tangan orang yang kurang terpelajar,juga dapat mencelakai lho?tolong saya dikoreksi jika ada yg kurang tepat.
      01 Juli jam 12:49 · · 1 orang
    • Alamsyahruddin Pasaribu ateis itu bukan agama.
      01 Juli jam 13:01 ·
    • Riburane Maulana uuhhhh susahnya jadi atheis....
      01 Juli jam 13:03 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat iya,tau atheis bukan agama...maksut saya,kalo theis dengan agamanya mereka isa kacau,begitu pula dg atheis juga kan?dengan pemahaman yang luar biasa lewat ilmu pengetahuan,dan di tangan orang yang ga punya hati,mereka isa meng-edel2 orang yang theis. tuh maksut saya.
      01 Juli jam 13:06 · · 1 orang
    • Wei Yank ateis tidak berpedoman pada "kepercayaan",
      ateis HANYA berpedoman pada KESADARAN.
      kesadaran adalah memahami segala sesuatu berdasarkan akal budi dan nalar, bukan hanya berdasarkan konteks dan cerita2 semata, dan pemahaman tsb sebnrnya dibangun diluar ( beyond ) asas percaya ato tidak percaya..
      01 Juli jam 13:11 · · 3 orang
    • Yoseph Yapi Taum memahami atheisme mengajarkan banyak hal pada kita...berikhtiarlah dengan segenap akal budi dan kemampuan jiwamu sebelum akhirnya (terlalalu mudah) menyerahkan segala-galanya pada Tuhan...
      01 Juli jam 13:14 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat ohhh...gitu yah?lalu apa yang terjadi saat seorang yang mengaku atheis,tapi ternyata dia gak berbekal kesadaran untuk menjadi manusia yang plural?
      01 Juli jam 13:16 ·
    • Riburane Maulana
      ‎..perjalanan pribadi saya menemukan (sampai saat ini) sulit sekali seseorang mengenyahkan kamaha sesuatu dari dalam diri.. sya pernah tenggelam dalam memahami filsafat...menari nari dengan logika2 bahkan nyaris menuhankan pikiran Sgmun Freud (psiko analis)..semuanya logis...hingga akhirnya tersisa "rasa kering"...syukurlah dalm kondisi itu saya bertemu dengan seorang "Kenalan" Tuhan dari satu Thareqat Sufi...wahai..ternyata Dia begitu indah, humoris,lucu dan suka bercanda...bertajalli denganNYA ternyata sebuah kemutlakan..hanya terkadang DIA sangat pandai mempermainkan kita bahkan pada sesuatu yg paling kita akrabi sekalipun...Dia selalu ada ...tidak pernah Jauh...
      01 Juli jam 13:16 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat ‎"rasa kering"...kayanya itulah yang dialami non Soe Tjen Marching lewat novelnya?betul?
      01 Juli jam 13:18 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat artinya mati.
      01 Juli jam 13:18 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat apakah itu berarti menjadi seorang atheis yang ideal terkadang harus melewati tahapan tsb?yaitu "mati"?dan hidup untuk kedua kali,bahkan berkali2?
      01 Juli jam 13:19 ·
    • Wei Yank orang yang mengaku ateis tapi tanpa beka kesadaran utk menjadi manusia plural sama halnya dengan orang yang mengaku arsitek tapi ga bisa desain bangunan,
      sama halnya orang yang mengaku tukang batu, tapi ga bisa ngangkat batu
      sama halnya orang yang mengaku tukang sapu tapi ga tau gimana caranya nyapu yang bersih
      01 Juli jam 13:20 · · 4 orang
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat nah itu yang saya maksut Wei Yank ,itulah ketakutan tanpa sadar kaum theis terhadap atheis,sama halnya kaum atheis terhadap kaum theis yang mengaku beragama,bermoral dll ternyata jauh lebih tak biadab ketimbang predator macam buaya or singa.
      01 Juli jam 13:24 · · 1 orang
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat tidakkah layak jika kaum atheis memikirkan cara logis dan bernurani plural,membantu adanya kedamaian diantara kaum theis tanpa harus memusnahkan theis,sembari mengingat keterbatasan2 kaum theis?
      01 Juli jam 13:50 ·
    • Vay Haikal Saya mendesakralisasi tuhan , agama dan para pengkotbah , saya yakin ini cara menciptakan kedamaian di antara kaum teis.
      01 Juli jam 13:56 · · 2 orang
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat how?cara implementasinya secara nyata?
      01 Juli jam 13:58 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat karena dengan demikian sama halnya dengan memusnahkan theis,kan katanya plural?
      01 Juli jam 13:58 ·
    • Vay Haikal Tidak memusnahkan teis , tentu saja , keluarga besar saya teis semua dan saya sayang mereka , masa saya musnahkan ? Dengan cara membuat posting2 yg menggugah kekritisan teis , di beberapa page dan group , Yanuar Henriyansyah Kodrat
      01 Juli jam 14:07 · · 1 orang
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat oh...gitu yah?baguslah.
      01 Juli jam 14:08 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat ‎*tetep aja cepat atau lambat theis terbunuh,alias "mati"...kering*
      01 Juli jam 14:11 ·
    • Io' Prioutomo wah, tulisan yang menarik. boleh saya pahami sebagai dasar atheisme?
      01 Juli jam 14:42 ·
    • Yanuar Henriyansyah Kodrat silahkan ajah.
      01 Juli jam 14:45 ·
    • Ikhsan Perokok bagus yah notenya, kayak note agama gitu. Ternyata kita semua adalah penyiar :)) hahaha
      02 Juli jam 5:12 ·
    • Soe Tjen Marching Ini introduksi yg cukup bagus. Walaupun tidak semua atheis begitu. Tapi ini adalah salah satu dasar atheisme.
      02 Juli jam 7:55 · · 2 orang
    • Max Kusnadi
      ‎@Vay : bagaimana bila menciptakan kedamaian kaum teis melalui saling menghormati perbedaan yg ada , suatu ajakan utk semua dlm suatu ziarah penuh persaudaraan dimana kita saling menemani menuju ke tujuan transenden, yg telah di tetapkan-Nya bagi kita, dan melenyapkan ketakutan serta sikap agresif .dan bukan dengan cara mendesakralisasi Tuhan.
      @Alamsyahruddin : Untuk kaum ateis sangat baguslah berpijak dan bertindak berdasarkan kepentingan kemanusiaan , meninggikan martabat manusia , melindungi hak-2 azazi manusia . . , melindungi kaum “lemah” yg benar , memajukan kesejahteraan manusia . . semua tindakan dan pemikiran ini yg dilakukan berdasarkan rasio dan kesadaran , tetapi yg saya ingin ketahui sebenarnya apa yg dipikirkan oleh kaum ateis dlm dan sesudah kematian . . . ?
      02 Juli jam 9:03 ·
    • Nadji Palemmui Shima ilmu pengetahuan/teknologi telah menyumbangkan berbagai kemudahan untuk kesejahteraan kehidupan manusia di dunia... agama menyumbangkan apa
      02 Juli jam 10:02 · · 1 orang
    • August Christiananta Max Kusnadi janji akan adanya sesuatu sesudah kematian, mengatakan dunia ini adalah kehidupan sementara, menjadi tidak peduli dengan dunia sekarang ini.

      contoh:
      - bom bunuh diri
      - evangelist2 mengatakan kiamat sudah dekat, orang jadi tidak peduli lagi dengan lingkungan, apa yg akan terjadi dengan generasi mendatang.

      ada yg bisa kasi contoh lain ?
      02 Juli jam 10:10 · · 1 orang
    • Radi Alfasin Randeg ikhsan kamu perokok yaa..? rokoknya merek apa???
      02 Juli jam 10:22 ·
    • Max Kusnadi ‎@August : Kata siapa kaum teis tdk peduli dgn keadaan kemanusiaan , lingkungan hidup ??? Jangan suka menggeneralisasikan . . .
      02 Juli jam 10:39 · · 1 orang
    • Soe Tjen Marching Tidak bisa digeneralisasi antara atheis & theis. Atheis ada banyak macamnya, begitu juga theis, dan hal ini tidak ada hubungannya dengan sifat manusia.
      02 Juli jam 10:51 · · 3 orang
    • Alamsyahruddin Pasaribu
      Max Kusnadi...seorang ateis tidak perlu berpikir dalam dan sesudah kematian. seorang ateis hanya berpikir, disinilah kehidupan yg nyata. saya tidak "percaya" terhadap pasca kematian dalam ajaran agama, seperti alam kubur, ajab kubur, hari kebangkitan, hari pengadilan, hari kiamat, sorga, neraka. hal ini sudah menjadi pendirian saya. kalau seorang teis tidak sependapat..silahkan saja, tapi inilah saya..

      saya masih ragu apakah seorang teis bisa menerima ateis? kita bisa lihat di Indonesia..Indonesia mayoritas warganya adalah orang yg teis..tapi saya gak melihat adanya perlakuan yg sama bagi seorang ateis..kebanyakan dari kita hanya berkoar-koar bahwa kepercayaan kepada Tuhan yg Maha Esa merupakan bagian dari HAM. tetapi pada saat seorang ateis, menunjukkan eksistensinya sebagai "manusia yg berbeda" dan sebagai warga negara..eh hak-hak sipilnya malah terganggu. bukankah ateis merupakan Hak Azas manusia juga. tidak percaya kepada Tuhan merupakan bagian dari HAM..bukankah di Indonesia telah terjadi pelanggaran Hak azaz manusia yg ateis.dimana keadilan HAM bagi seorang ateis. Kalau anda orang beragama yg mengakui plural.
      02 Juli jam 11:41 · · 3 orang
    • August Christiananta Max Kusnadi saya tidak menggeneralisir, tetapi anda lihat brp % yang peduli dengan kemanusiaan, lingkungan hidup, sesama dibandingkan dgn yg tidak ?
      02 Juli jam 11:59 ·
    • Max Kusnadi ‎@August : sangat baik kalau dpt memberikan statistik tsb dan menunjukkan dr mana sumber dan metoda mendapatkan nya, tapi inti nya tdk menggeneralisir . . .
      02 Juli jam 12:13 ·
    • Max Kusnadi
      ‎@Alamsyahruddin :
      Yg menjadi concern saya adalah bagaimana dpt saling menghormati antar kaum teis , antar kaum ateis dan antar teis dgn ateis, krn kecenderungan pd forum ini banyak sekali kaum ateis mendiskreditkan kaum teis , bagaimana kalau kita tdk mendikotomikan teis dgn ateis tapi lsg saja menyorot
      perilaku/ tindakan yg tdk dpt di terima secara universal dan mendorong suatu perubahan positive yg dpt diterima secara universal dan memberikan dasar-2 pijakan nya

      Keinginan tahu saya mengenai pandangan kaum ateis mengenai kematian tdk berarti saya tdk menerima kaum ateis, krn ada banyak teman -2 baik saya adalah kaum ateis, dan saya menyayangi mereka.

      Ada catatan saya mengenai kebebasan beragama maupun tdk beragama :
      009. Freedom of Religion or Belief
      by Max Kusnadi on Tuesday, February 8, 2011 at 8:03pm
      Kebebasan agama dan keimanan – atau keyakinan merupakan salah satu bagian penting dr Hak Asasi Manusia [HAM] , hak universalitas .

      Hal ini berarti bahwa perjuangan untuk kebebasan beragama atau berkeyakinan bagi setiap individu adalah PERJUANGAN dr setiap PEMERINTAH dan TANGGUNG JAWAB dr setiap PEMERINTAH.

      Kebebasan beragama atau berkeyakinan juga mencakup untuk tidak memiliki agama atau keyakinan, dan untuk mengubah agama seseorang.

      Rasa hormat yang sungguh-2 atas hak asasi manusia mendasar ini dapat menjadi sebuah kekuatan yg luar biasa untuk mencegah, mengatasi dan mengakhiri konflik, sementara kebalikkan nya adalah memberlakukan pembatasan terhadap penikmatan hak tsb.

      Pengalaman telah menunjukkan bahwa kehidupan secara damai melintasi batasan-2 agama, etnis atau nasional hanyalah mungkin terjadi jika kebebasan untuk memiliki pandangan keagamaan yang berbeda dijamin, baik secara formal maupun praktek nya.
      Hal ini membutuhkan keterlibatan langsung dari pemuka agama serta komunitas keagamaan, dan juga pemerintah. Karena nya , dialog antara para pemimpin serta anggota-2 komunitas keagamaan lain yang di percaya LSM, akademisi serta perwakilan dari pemerintah harus di dukung.

      Agar berhasil, dialog semacam ini haruslah berlangsung secara terbuka dan jujur dan mereka harus membahas isu-2 yang nyata.
      TUJUAN dari DIALOG dan DISKUSI se harus nya adalah PEMENUHAN, PENJAMINAN dan PEMBELAAN atas KEBEBASAN BERAGAMA atau BERKEYAKINAN bagi siapapun yg menghendaki agama diposisikan sebagai rahmat, bukan pemecah belah, apalagi alat kekuasaan.

      Agama janganlah dipandang sebagai mesin politik, dan kadang-2 hanya menjadi alat bagi segelintir orang untuk mencapai kepentingan-2 nya .
      Jika seperti ini, agama akan memiliki sikap arogan dan intoleran.
      Dalam kaitan dengan masalah hubungan antar pemeluk agama, mungkin formula berikut dapat disepakati “ Berbeda dlm Persaudaraan dan Bersaudara dlm Perbedaan”
      Di luar jalur formula ini, kita khwatir , agama tidak lagi berfungsi sebagai sumber kedamaian dan keamanan, tetapi menjadi sumber sengketa dan kekacauan, bahkan sumber peperangan.

      Perbedaan agama bukanlah alasan utk perang yg adil.
      Perang yg di picu krn masalah agama sebagai satu-2 nya alasan adalah perang yg tdk adil, alasan nya bahwa perang yg adil hanya boleh dikobarkan sebagai suatu respon atas kesalahan, dan krn hukum agama tdk berada secara tepat antara manusia dgn manusia, maka tdk ada hak manusia yg dilanggar krn perbedaan dlm agama, oleh krn itu, seseorang tdk dpt mengklaim sebagai korban kesalahan orang lain hanya karena orang lain berbeda agama dengan nya.

      Semua penduduk berhak utk secara bebas melaksanakan keyakinan, agama atau kepercayaan nya, baik dlm ranah publik maupun privat, sepanjang praktek tsb tidak bertentangan dgn tatanan/ketertiban atau moral publik
      02 Juli jam 12:41 · · 1 orang
    • Edward Simbolon this is so wrong.. ga ada guidance dalam ateisme dan anda hanya membuat ateisme layaknya seperti sebuah agama.
      2 jam yang lalu ·
    • Ronny Aruben
      ‎@Max Kusnadi, anda menulis: "TUJUAN dari DIALOG dan DISKUSI se harus nya adalah PEMENUHAN, PENJAMINAN dan PEMBELAAN atas KEBEBASAN BERAGAMA atau BERKEYAKINAN bagi siapapun yg menghendaki agama diposisikan sebagai rahmat, bukan pemecah belah, apalagi alat kekuasaan."

      Saya hanya ingin menanggapi bagin akhir dari pernyataan tsb. Kenyataannya, agama sering digunakan utk melegitimasi kekuasaan, bahkan hegemoni kekuasaan. Sejarah dunia penuh dgn episode2 spt itu. Artinya agama itu selalu berada dlm konteks sosial, tdk dlm ruang isolasi..... Hanya saja, dlm menanggapi posisi agama yg demikian, qta tidak boleh menjudge agama secara umum, ttp pihak2 tertentu yg memanfaatkan agama menurut versinya sendiri.
      2 jam yang lalu · · 1 orang
    • Soe Tjen Marching Dan justru semakin dianggap suci, semakin tidak bisa dipertanyakan, semakin kekuasaan itu bisa bermain di dalamnya. Kan, tidak bisa dipertanyakan? Jadi ya harus bungkam dong.
      2 jam yang lalu · · 2 orang
    • Ardi Setiawan apakah semua hal harus dipertanyakan?
      2 jam yang lalu ·
    • Ronny Aruben Hakikat manusia yg berakal itu adalah bertanya, meskipun jawabannya selalu menghasilkan pertanyaan yg lebih banyak lagi...
      2 jam yang lalu · · 2 orang
    • Ardi Setiawan dan sampai batas mana pertanyaan itu dijawab?
      2 jam yang lalu ·
    • Edward Simbolon sampai lu mengerti segala hal
      2 jam yang lalu ·
    • Ardi Setiawan bagaimana kamu memahami sebuah nyawa?
      2 jam yang lalu ·
    • Ronny Aruben Pertanyaan-jawaban-pertany​aan-jawaban, dst.......tdk ada batasnya.
      2 jam yang lalu ·
    • Ardi Setiawan buat apa kemudian bertanya?
      2 jam yang lalu ·
    • Edward Simbolon define:nyawa?
      2 jam yang lalu ·
    • Ardi Setiawan yang membuat kamu hidup.
      2 jam yang lalu ·
    • Edward Simbolon nyawa yang membuat saya hidup? how do you know that?
      2 jam yang lalu ·
    • Ronny Aruben ‎@Ardi, klo sampeyan mempertanyakan hakikat bertanya, berarti sampeyan tdk termasuk kategori "mahluk yg berakal"...
      2 jam yang lalu ·
    • Ardi Setiawan ho do you not know that
      ?
      2 jam yang lalu ·
    • Edward Simbolon not-knowing is a default position
      2 jam yang lalu ·
    • Soe Tjen Marching ‎"ho do you not know that" ini bahasa apa toh? Bahasa korea ya? Aku kok gak ngerti.
      2 jam yang lalu ·
    • Ardi Setiawan hassh...
      2 jam yang lalu ·
    • Ronny Aruben Lama2 saya jd curiga, sampeyan itu (@Ardi Setiawan) punya identitas ganda dgn misi tertentu...!!!
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Soe Tjen Marching eh, pakenya basa korea lagi... hassh gitu...
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orang
    • Alexander Liman ‎"ho do you not know that?" opo iki mas?
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orang
    • Io' Prioutomo ‎"how do you turn this on", kalo ini ada yang tau?
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Ronny Aruben how do you do??? wkwkwkwk...
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Alexander Liman I think u should say "Don't tell me that you don't know 'bout this shit man?"
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Alexander Liman Menurut saya orang Atheism lebih logis dlm berpikir
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Sinaga Insan atheisme = adalah suatu paham yg percaya adanya tuhan tapi tak mau hidup berdasarkan ajaran tuhan karena lebih memuja logika nafsu pribadinya dibanding logfika wahyu
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Edward Simbolon logika wahyu?
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Alexander Liman Yg percaya adanya Tuhan namun tidak memilih bernaung dlm suatu agama itu disebut paham DEIST / DEISM bro, beda dgn atheism
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Edward Simbolon apa sih... ga nyambung, banyak orang ga jelas juga disini ya? kabur ah..
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Danny Wong Tidak ada atheis sejati.
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Edward Simbolon ateis sejati emangnya mesti seperti apa?
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Sinaga Insan nafsu manusia adalah juga logika ( jika dipandang dari sudut nafsunya ) wahyu juga logika ( jika dipandang dari sudut wahyu ) oleh karena logika = ilmu yg masuk aqal. ternyata wahyu juga ilmu tuk org2 berakal sesuai wahyu ! ( a fa laa ta'qiluun ?! ) dan nafsu juga ilmu ( subyektivisme ) tuk org2 yg aqalnya dikendalikan nafsu
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Danny Wong kalau kamu mengharapkan sesuatu di luar kuasamu, kamu bukan atheis.
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Edward Simbolon kenapa begitu?
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Sinaga Insan mengharap sesuatu diluar kuasa = utopia = amaniyya = angan2
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Edward Simbolon trus korelasi sama atheis apa?
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Edward Simbolon nih orang beneran atau parody ya? too stupid to be true..
      sekitar sejam yang lalu · · 1 orang
    • Danny Wong sebelum mengaku sebagai atheis , coba direnungkan kembali apakah semua orang disini 1. merayakan kematian keluarga dengan pesta pora, 2. tidak melakukan upacara apapun, keluarga nya yg meninggal kubur aja seperti seonggok mayat hewan, 3 kagak pernah berdoa atas pengharapan entah mau keyakinan apapun, dan doanya mau berbentuk apapun ?
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Edward Simbolon must be a satire, right?
      sekitar sejam yang lalu ·
    • Manneke Budiman Perlu dipertanyakan apakah yang bangun rumah sakit untuk menaklukkan penyakit dan bikin sekolahan untuk membuat orang jadi pinter adalah cuma atheis doang? Itu rumah-rumah sakit terbaik dan sekolah-sekolah unggul justru adalah rumah sakit dan sekolah yang dibangun oleh institusi agama. Apa tujuannya lalu untuk bikin mitos, dan bukan untuk menaklukkan penyakit, mencerdaskan orang, menyelamatkan nyawa manusia?
      58 menit yang lalu ·
    • Danny Wong intinya satu mau jadi atheis silahkan gak ada yg larang wkkww, saya melihat ini terjadi karena berkembangnya ilmu pengetahuan, dan kalo itu bermanfaat bagi anda berarti itulah yang terbaik bagi anda tentunya masih dalam koridor Moral, dan tanggung jawab atas norma2 yang ada di lingkungan , itulah jalan /path//Dao bagi anda.peace.
      57 menit yang lalu · · 1 orang
    • Edward Simbolon lha? sampah!gpp lah sembari nunggu donlotan kelar
      54 menit yang lalu ·
    • Danny Wong wakakak termia kasih atas umpatannya woakakka
      52 menit yang lalu ·
    • Ardi Setiawan yang gak sampah kayak apa edward? tolol.
      52 menit yang lalu ·
    • Edward Simbolon i'm just trying to be honest.. diskusi sampah!
      51 menit yang lalu ·
    • Danny Wong wakakakak, thanks
      51 menit yang lalu ·
    • Juned Topan
      Soe Tjen Marching@.. statementmu itu sangat sah sekali,sebab manusia sangat di bebaskan untuk memilih,termasuk memilih untuk percaya,ataupun tidak percaya dgn adanya kekuatan di balik seluruh realitas obyek yg ada.. dan sangat wajar jika selama ini terjadi sikap saling mentertawakan antara yg mempercayai adanya kekuatan absolut yg bersifat transendens dan tak mungkin terurai secara rasionalitas,yg telah mencipta menggerakkan sakaligus mengendalikan semesta jagat raya ini,dgn mereka yg sangat menuntut adanya bukt

0 komentar:

Posting Komentar

copyrigt; Juned Topan.. Diberdayakan oleh Blogger.