Kamis, 07 April 2011

Bab VIII AGAMA KRISTEN

AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
ia menjalankan puasa yang paling ketat, dan menghabiskan jaganya
untuk bersembahyang sepanjang waktu.
BAB VIII
AGAMA KRISTEN
LATAR BELAKANG
Pada saat Yesus dilahirkan, Palestina adalah bagian dari
Kekaisaran Romawi. Senat Roma menunjuk Herodes sebagai Raja
Palestina di bawah perwalian Romawi. Herodes secara lugas harus
mempertahankan kepentingan Romawi di satu fihak, tetapi di sisi
lain dia harus mendapat popularitas di kalangan bangsa Yahudi,
dan ini bukan suatu tugas yang mudah. “Pemerintahannya telah
dibandingkan”, tulis Dr. Morton Scott Enslin, “dengan
pemerintahan Sulaiman a.s. Kenyataannya ini jauh dibawahnya”.1
Setelah kematian Herodes pada tahun 4 s.M. , ketika itu
Yesus berusia dua atau tiga tahun, kerajaannya dibagi-bagi di
antara para puteranya. Archelaus menjadi raja dari bagian yang
terbesar, termasuk Yudea, Samaria, dan Idumea; Antipas
memerintah Galilee dan Perea; dan Philip menjadi raja dari sisa
wilayahnya. Setelah memerintah sebagai raja sekitar sepuluh tahun,
Archelaus dimutasikan dan dihukum oleh Kaisar Agustus akibat
salah urus besar-besaran. Wilayahnya dijadikan sebuah provinsi
oleh Romawi dan ditempatkan langsung dibawah kekaisaran Roma
dengan seorang Gubernur yang disebut Procurator (yang
dikuasakan), dan sebagai pimpinannya. Pontius Pilatus adalah
procurator ke lima dari Yudea. Saudara laki-laki Archelaus,
Antipas dan Philip menemukan nasib yang lebih baik. Philip tetap
dalam kedudukannya sampai meninggal di tahun 34 M, sedangkan
Antipas lebih lama lagi hingga tahun 39 M. Jadi keduanya
1 Morton Scott Enslin, Christian Beginnings, Part I, p. 47 (Harper Torchbooks, The
Cloister Library, New York, 1956)
AGAMA KRISTEN 161
memerintah sepanjang hidup Isa a.s. dan keterutusannya, dan di
wilayah Antipas itulah sebagaian besar kehidupannya dijalani.
Ummat Nabi Isa a.s., yakni Bani Israil sendiri telah tercerai
berai ke berbagai bagian dunia. Mereka yang tetap tinggal di
Palestina hanya sebagian kecil saja dari semua orang Yahudi. Di
kota Alexandria yang pada saat itu merupakan pusat utama dari
dunia ilmu agama maupun perekonomian, sekurang-kurangnya ada
satu juta orang Yahudi. Bani Israil yang tercerai berai itu,
khususnya mereka yang tinggal di Alexandria, mereka tetap
mempertahankan kesetiaannya kepada agama berikut upacaraupacara
peribadahan mereka yang telah bercampur dengan berbagai
kebudayaan dan falsafat Yunani. Mereka telah melupakan lidah
Ibrani dan membaca Alkitab dalam terjemahan Yunani. Philo dari
Alexandria (25 s.M. – 40 M). Dialah yang pertama kali
menempatkan dirinya dalam tugas untuk mencocokkan teologi
Alkitab Yahudi dengan falsafah Yunani.
Sumbangannya yang paling penting bagi sejarah fikiran
filosofi keagamaan, yakni konsepsi mengenai Logos (Kalam). Dia
telah mengembangkan notasi Yunani mengenai Logos yang telah
diambilalihnya dari Stoics dan Plato, dan mengartikannya sebagai
Pribadi yang disebut sebagai suatu Pribadi yang disebutnya sebagai
“Tuhan Kedua” atau Anak Tuhan. Logos (Firman) adalah perantara
antara Tuhan dengan manusia, dan menjadi instrumen ciptaan
tuhan, serta wahyu. Dalam filsafat Philo, dia lebih rendah dari
Tuhan yang mutlak. Tidak perlu dikatakan bahwa ajaran tentang
Logos itu benar-benar asing bagi agama Yahudi maupun agamaagama
wahyu lainnya.
Kaum Yahudi di Palestina pada saat itu terpecah dalam
beberapa golongan atau sekte. Yang paling penting adalah kaum
Saduki dan Farisi. Mereka telah membagi Sanhedran di kalangan
mereka sendiri; kaum Saduki mengawasi Sanhedran dan Kanisah;
kaum Farisi menguasai bagian keagamaan Sanhedran dan Sinagog162
AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Sinagog. Sebagai tambahan terhadap kedua golongan ini, yakni
kaum Essenes, Apocalyptists, dan Zealots. Berbeda dengan
golongan lainnya, kaum Zealot mengambil tindakan militer untuk
menumbangkan penguasa Romawi untuk mendapatkan
kemerdekaan bagi kaum Yahudi. Semua golongan, kecuali Saduki,
menyongsong kedatangan Almasih Yang Dijanjikan, yang akan
membimbing kepada Abad Keemasan. Namun mereka mempunyai
pandangan yang berbeda terhadap Almasih yang diharapkan ini.
Beberapa kaum menyongsong Almasih dalam bentuk politis yang
akan membebaskan Bani Israil dari penjajahan Romawi dan dia
sendiri akan menjadi Raja Israil. Golongan lainnya memandangnya
lebih dari segi rohani dan percaya bahwa Almasih yang akan
datang itu membimbing ke arah Tata Dunia Baru, yakni Kerajaan
Langit setelah kehancuran yang dahsyat dari tata dunia yang
sekarang ini.
Selain Bani Israil dari orang-orang awam yang ada, sebagian
besar adalah Samaritans di Palestina. Mereka adalah keturunan dari
perkawinan campuran antara Yahudi dan non Yahudi, dan sebagian
besar tinggal di Samaria. Meskipun mereka menerima Taurat
(tetapi tidak menerima buku-buku lain yang merupakan Alkitab
agama Yahudi), dan percaya kepada ajaran-ajaran pokok dari
agama Yahudi. Namun demikian bangsa Israil menganggap mereka
sebagai di luar keyahudian dan menolak untuk beribadat bersama
maupun dalam keperluan lainnya
Banyak dari orang awam maupun pejabat Yahudi mengikuti
agama Romawi yang resmi. Banyak di antara ilmuwan yang
terdidik telah menjadi pemikir bebas secara filsafat mereka memuja
penalaran, menikmati kesenangan pertapa dan tak beragama.
Orang-orang biasa, bahkan dalam jumlah besar, tertarik kepada
beberapa upacara mistik yang berkembang di kalangan dunia
Yunani-Romawi. Setiap upacara kebatinan ini dipusatkan kepada
satu dewa penyelamat -- Dionysus dari Yunani, Hercules dari
AGAMA KRISTEN 163
Romawi, Mitharas dari Pesia, Adonis dan Attis dari Syria dan
Phrygia, Ostris, Isis, dan Horus dari Mesir, Baal dari Babylonia,
dan lain sebagainya. Hampir semuanya atau sebagian besar dewadewa
penyelamat ini dipercaya sebagai ditunjukkan oleh Edward
Carpenter, seperti :
(i) Mereka dilahirkan pada atau
mendekati hari Natal (25 Desember )
(ii) Mereka dilahirkan dari Ibunda yang
Perawan.
(iii) Mereka menempuh hidup
pengorbanan bagi ummat manusia
(iv) Dilahirkan dalam sebuah goa atau
relung di bawah tanah
(v) Mereka disebut dengan nama
Pembawa Cahaya, Penyembuh, Perantara,
Juruselamat, dan Penebus.
(vi) Namun demikian mereka dapat
dikalahkan oleh kekuatan kegelapan
(vii) Mereka turun ke Neraka di dunia
bawah
(viii) Mereka bangkit kembali dari
kematian dan menjadi pelopor kemanusian (yakni
bagi mereka yang percaya atas pengorbanan,
penebusan mereka, dan yang menerima sebagai Juru
Selamat) ke dunia Sorga.
(ix) Mereka membangun masyarakat
orang-orang suci dan percaya terhadap para
pengikutnya harus menerima pembaptisan.
164 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
(x) Mereka mengadakan upacara dengan
santapan, makanan, dan sakramen.2
SUMBER PENGETAHUAN KITA TENTANG YESUS
Dari kehidupan Yesus dan kisah-kisah Gereja Kristen
permulaan, kita tidak memiliki bukti sejarah yang ilmiah. Memang
benar bahwa baris-baris dalam Josephus3, yang populer itu
menyebutkan dan memuji Yesus, tetapi para ilmuwan yang
terkemuka menolaknya serta menyebutkan sebagai pemalsuan.
“Kebohongannya”, tulis Archibald Robertson, “tidak dapat
memperdayakan bahkan seorang anak sekolah pun”4 Karena itu
penelaahan kita haruslah dari sumber-sumber Alkitab Kristen itu
sendiri.
Bagian dari Kitab Suci Kristen yang digambarkan sebagai
Perjanjian Baru terdiri dari Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas,
dan Injil Yohanes; Kisah Rasul-Rasul, Surat Paulus kepada Roma,
Korinti (dua), Timothi (dua), Titus, dan Petrus (dua); Surat-Surat
dari Yahya, Surat-Surat dari Yudah, dan Wahyu dari Santo Yahya
yang suci.
Injil menurut Matius, Markus, Lukas, dan Yahya
menceritakan empat kisah yang berbeda tentang kehidupan dan
ajaran Yesus. Para ilmuwan modern telah bersatu pendapat bahwa
Injil-Injil ini ditulis dalam bahasa Yunani (hendaknya diingat
bahwa bahasa ibu Yesus adalah bahasa Aramaic) di antara empat
sampai delapan puluh tahun sesudah Yesus yang diperkirakan
2 Dikutip oleh Khwaja Kamal-ul-Din dalam The Sources of Christianity h. 29-40 (Woking
Muslim Mission, England, fourth edition, 1934)
3 Josephus, Jewis Antiquites, XVIII, 3
4 Archibald Robertson, Jesus: Myth or History? p. 21 (Thinker’s Library, London, 1946)
AGAMA KRISTEN 165
wafat di tiang salib. Rupanya tidak ada catatan tertulis dari katakata
Yesus yang diwahyukan Tuhan selama hidupnya. Tak seorang
pun yang menjadi pengikutnya menulis apa yang telah dilihat dan
didengarnya. Tetapi segera setelah generasi pertama tutup usia
beberapa kumpulan dari ‘Logia’ ataupun ‘sabdanya’ dijadikan satu.
Salah satu dari catatan semacam itu dikenal dalam istilah kritik
sebagai Q, suatu dokumen Armaic yang hilang, yang sampai ke
tangan penginjil adalah bentuk terjemahan bahasa Yunani.
Dokumen awal lainnya yang dikenal oleh para peneliti Alkitab
dikenal dengan nama L, suatu kumpulan riwayat tentang Yesus dan
biasanya hanya dipergunakan oleh Lukas. Lantas ada yang disebut
Urmarcus, suatu naskah permulaan yang menjadi landasan penulis
Injil Markus begitu pula menurut apa yang dikatakan Papias
berdasarkan ceramah-ceramah Petrus. Dokumen-dokumen ini
dimusnahkan atau lenyap pada awal masa kekristenan. Namun
bahan-bahan ini cukup bagi para penginjil yang telah
menggunakannya dalam menulis Injil mereka. Suatu perbandingan
terhadap Injil tersebut menunjukkan bahwa para penginjil tersebut
telah mempergunakan dokumen-dokumen ini dengan kebebasan
yang seluas-luasnya, bahkan mereka tidak ragu-ragu merubah
isinya guna mencocokkan dengan kebutuhan mereka sendiri.
Injil pertama yang ditulis adalah oleh St. Markus (70 M).
Pengarang agaknya telah menjadi pengikut St. Petrus. Injil yang
sampai ke tangan kita sekarang ini dianggap oleh beberapa sarjana
sebagai versi yang diperluas dari Urmacus, dan adalah sulit
dikatakan apakah versi ini diperluas sendiri oleh Markus ataukah
oleh beberapa orang lain. F.C. Conybeare mengamati “Bagian besar
Injil ini (yakni Injil Markus) adalah hasil pekerjaan seseorang
dengan naluri dan kegemaran yang suka membuat-buat keajaiban.”5
5 F.C. Conybeare, Myth, Magic, and Morals, pp. 140-141
166 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Injil menurut St. Matius ditulis sekitar tahun tahun 90 M.
Sesuai dengan hipotesis “dua dokumen” yang terima luas, Injil ini
adalah campuran dari Urmarcus dan Q ditambah perkara-perkara
yang berasal dari tradisi lisan. Tidak seorang pun sarjana
independen yang mengganggap Injil ini sebagai karya Matius
murid Yesus. Jika Matius pernah menulis sesuatu, pastilah itu
hanya merupakan dokumen Q saja. Mengenai kebebasan yang
diambil pengarang dalam memperlakukan sumber-sumber yang
dipetik, Dr. C.J. Cadoux menulis:
“Namun suatu penelitian yang lebih dekat atau perlakuan
yang diberikan pada pengambilannya dari St. Markus menunjukkan
bahwa dia membiarkan suatu kebebasan yang besar dalam
mengedit dan menyusun bahan-bahannya dengan maksud sebagai
apa yang dianggapnya penghormatan yang patut terhadap
junjungannya yang besar. Kecenderungan yang sama juga
seringkali nampak di mana-mana apakah dia sedang menyusun Q
atau pun sedang menyajikan perkara-perkara yang asing bagi
dirinya. Karena setiap sesuatu yang dengan tegas dipandang aneh
bagi Matius hanya dapat diterima sebagai kenyataan sejarah dengan
penuh kehati-hatian yang besar.”6
Injil yang ketiga yakni Injil menurut St.. Lukas yang ditulis
pada suatu tempat di Yunani sekitar tahun 100 M. untuk
kepentingan Theopilus Yang Mulia. Barangkali dia seorang
penjabat tinggi dalam Kekaisaran Romawi. Ini adalah suatu apologi
yang ditunjukkan kepada bukan bangsa Yahudi, dan diakui luas ia
merupakan kepercayaan “Lukas sang Dokter”, yakni kawan
seperjalanan Paulus pada beberapa kunjungan missinya karena
pengarangnya St Lukas nampaknya telah berhasil dalam menyusun
kumpulan yang berharga tentang riwayat Yesus yang disebut oleh
para sarjana dengan kode L. Setelah belakangan ia menemukan
6 C,J. Cadoux, The Life of Jesus, p.13 (Pelican Book). Penguin Books, 1948
AGAMA KRISTEN 167
suatu copy dengan kode Q diperkirakan dia menyusun suatu cerita
Injil yang lengkap dengan jalan menyalinnya bersama bahan-bahan
dari kode Q. Injil yang permulaan ini disebut “Proto Lukas” dan
dengan memperkuatnya dengan kisah berbagai kelakuan dari masa
muda Yesus menghasilkan Injil Lukas seperti yang kita miliki
sekarang . Para sarjana telah menunjukkan bahwa karena
pengarangnya ingin menyelaraskan Injil dengan Paulus, maka dia
mengambil kebebasan yang lebih besar dalam sumber-sumbernya
daripada yang diperbuat oleh para penulis Injil sebelumnya. “
Mengenai hasil karya Lukas”, tulis Ernest Renan, “nilai sejarahnya
adalah yang paling sangat lemah.”7 Dan inilah apa yang ditulis oleh
penulis yang lebih ortodoks, E.E. Kellet:
“Lukas adalah seorang penulis Yunani dan ia menulis seperti
seorang sejarawan Yunani. Dalam beberapa kasus, ditakutkan dia
telah berbicara menurut maunya sendiri, demi pahlawanpahlawannya
sendiri dari suatu kisah yang bagus seolah-olah
nampak benar, baginya hanya karena keindahan ceritanya - - -
Seluruh kisahnya adalah suatu legenda populer yang dicangkok dan
ditulis dengan daya tarik yang menyesatkan oleh seorang yang
mendapat anugerah dari Herodotus.”8
Injil Markus, Matius, dan Lukas disebut Injil Synoptic, karena
umumnya bertolak dari dokumen yang sama dan mempunyai
banyak persamaan. Injil Yahya sangat berbeda dibandingkan ketiga
Injil lainnya. “Ketiga Injil atau Injil Synoptic”, kata A. Powell
Davies, “mempunyai kisah yang banyak persamaannya. Memang
ada perbedaan, tetapi ada kemungkinan sampai sejauh ini untuk
mencocokkannya. Namun Injil Yahya mengemukakan kisah yang
sangat berbeda dibandingkan ketiga Injil yang lain. Bila Injil Yahya
benar, maka ketiga Injil yang lain adalah salah. Bila Injil Synoptic
7 Ernest Renan, The Life of Jesus, p. 51 (The Modern Library, New York, 1927)
8 E.E. Kellett, A Short History of Religions, p. 173 (Pelican Books, Harmondsworth,
1962)
168 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
benar, maka Injil St. Yahya harus dipandang sangat keliru.”9
Keilahian dan kehadiran Yesus sebelum dilahirkan hanya
ditegaskan oleh Injil ini saja. Injil ini ditulis pada atau dekat kota
Ephesus antara tahun 110 dan 115 pada masa kekristenan oleh
beberapa penulis yang tak dikenal. Tak seorang pun sarjana yang
tak berpihak menganggapnya sebagai karya Yahya putera Zebedee
yang menurut R.H. Charles, Alfred Loisy, Robert Eisler, dan para
sarjana lainnya telah dipancung oleh Herod Agripa pada tahun 44
M, lama sebelum keempat Injil ini ditulis. Para sarjana Injil yang
modern mempertanyakan nilai sejarah Injil ini, dan menolak
keasliaan dari kebanyakan ceramah dan kata-kata yang diletakkan
pengarangnya seolah-olah kata-kata Yesus. Inilah apa yang ditulis
C.J Cadoux:
“Pembicaraan dalam Injil ke empat (bahkan terpisah dari
dakwahnya yang messianistis pada permulaannya) adalah demikian
berbeda dibanding Injil Synoptic, dan demikian pula komentar dari
penginjil keempat itu sendiri, kedua-duanya sama-sama tidak dapat
dipercaya kalau itu merupakan catatan dari apa yang dikatakan oleh
Yesus.”10
Injil-injil ini ditulis setelah para muridnya terpecah dalam
berbagai macam golongan. Sesungguhnya semua itu ditulis untuk
mempropagandakan pandangan golongan yang berbeda-beda dari
para pengarang yang tidak segan-segan memperlihatkan
penolakannya terhadap dokumen-dokumen yang lebih awal dari
bahan-bahan tradisional lainnya demi menjadikannya segaris
dengan ajaran dari golongan masing-masing yang dihormatinya.
Keempat Injil yang sekarang dimasukkan dalam Alkitab tidaklah
hanya merupakan Injil yang ditulis pada masa-masa awal
kekristenan. Banyak juga lainnya termasuk Injil kepada kaum
9 A. Powell Davies, The Meaning of Dead Sea Scrolls, p. 107 (Mentor Book New
American Library, New York 1956)
10 C.J. Cadoux, The Life of Jesus, p. 16 (Pelican Book, 1948)
AGAMA KRISTEN 169
Ibrani, Injil Nazarenes dan Injil Barnabas – tiga hasil karya
berbahasa Aramik yang dianggap Kitab Suci oleh para pengikut
Yesus permulaan, dan menolak ketuhanan Yesus serta
mengenalnya sebagai Nabi Besar bagi Bani Israil. Menjelang akhir
abad kedua, Injil-Injil merurut Matius, Markus, Lukas, dan Yahya
dimasukkan dalam Kanon Gereja Katolik, dan sisanya dianggap
sebagai kemurtadan atau penuh keragu-raguan. Hendaknya diingat
bahwa penulis keempat Injil ini tidak pernah menyatakan diri
mereka terilham oleh Ilahi dalam menyusun hasil karya mereka.
Sebelum Injil tersebut dimasukkan dalam Kanon, mereka tidak
memiliki kedudukan seperti yang dimiliki mereka sekarang , dan
tak seorang pun merasa ragu untuk mengadakan perobahanperobahan
didalamnya jika isinya dipandang tidak cocok dengan
maksud dan tujuan sektenya. Bahkan setelah dikanonkan toh
perobahan-perobahan berlangsung terus di dalamnya seperti jelas
dari berbagai manuskrip yang tiba di tangan kita. Akhirnya bila
keempat Injil tersebut ditulis antara tahun 70 dan 115 Masehi, maka
susunan paling awal yang dapat diperoleh diperkirakan dalam
pertengahan abad keempat. Karena itu para sarjana modern tidak
menganggap Injil-Injil tersebut sebagai bahan-bahan yang paling
dapat dipercaya mengenai kehidupan dan ajaran Yesus. C.J Cadoux
menyimpulkan kedudukannya sebagai berikut:
“Dalam Injil yang empat tersebut, yang menjadi dokumen
utama ke mana kita harus mengisi kembali seluruh sketsa yang
kosong untuk dapat kita letakkan bersama dengan sumber lainnya,
ternyata kita dapatkan bahan-bahan yang berbeda jauh kualitas
maupun kredibilitasnya. Demikian jauh elemen-elemen
ketidakpastian, sehingga menggoda kita untuk merontokkan
seluruhnya seketika, dan menyatakan bahwa tugas ini tidak
konsisten serta mustahil dalam Injil-Injil ini membentuk beberapa
alasan yang menguntungkan teori dongeng tentang kekristenan.
Namun ini semuanya dibebani – seperti yang telah kita tunjukkan –
170 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
oleh alasan-alasan lain. Meskipun demikian, ketidakcocokan dan
ketidakpastian yang tertinggal masih tetap serius, akibatnya banyak
orang-orang modern meski tidak meragukan akan adanya Yesus,
dalam kenyataan sesungguhnya menganggap sebagai tiada harapan
setiap usaha untuk memecahkan irama yang benar-benar nyata
dalam sejarah dengan perkara-perkara legendaris atau mitos yang
terdapat dalam Injil serta membangun kembali kisah missi Yesus
dengan hasil yang lebih historis.11
Surat-surat lain dalam Alkitab, hampir-hampir tidak
menambah apa-apa sedikit pun dan yang yang dapat kita pelajari
mengenai kehidupan serta ajaran Yesus dari Injil. Mereka
sedikitpun tidak menunjukkan perhatian kepada riwayat sejarah
Yesus, dan jika pun ada jarang sekali mengutip kata-katanya.
Mengenai nilai sejarah dari Kitab-Kitab Suci Kristen
(Perjanjian Baru), A. Powel Davies menulis:
“Sudah disangka umum bahwa kita mempunyai suatu kisah
dalam Perjanjian Baru yang teguh mengenai kehidupan Yesus, dan
diikuti dengan peristiwa yang jelas mengenai bagaimana Gereja
permulaan itu didirikan. Persangkaan ini keliru. Kita tidak
mempunyai kisah Yesus, yang kita miliki adalah catatan yang
berkeping-keping. Ini pun tidak selalu konsisten, melainkan
bertumbukan satu sama lainnya. Peristiwa permulaan Gereja
tidaklah sederhana, hal ini penuh dengan permasalahan. Dan tidak
pasti apakah Yesus itu mendirikan atau bermaksud mendirikan
Gereja Kristen yang ada sekarang ini.”12
KEHIDUPAN YESUS
Dari apa yang telah dikatakan di atas mengenai sumbersumber
pengetahuan kita tentang Yesus, haruslah dikatakan bahwa
masalah penulisan kehidupan Yesus bukan suatu hal yang mudah.
11 C.J. Cadoux, The Life of Jesus, p. 16-17 (Pelican Book, 1948)
12 A. Powell Davies, The Meaning of Dead Sea Scrolls, p. 85 (Mentor Book New
American Library, New York 1956)
AGAMA KRISTEN 171
Ketiadaan catatan mengenai Yesus dalam karya para penulis bukan
Kristen, dan tidak dapat dipercayanya sumber-sumber Kristen telah
mendorong beberapa sarjana terkemuka untuk menolak nilai
sejarah dari pendiri agama Kristen yang terkenal itu, dan
menganggap cerita mengenai beliau sebagai sebuah mitos.13
Keraguan yang sama juga telah dinyatakan kepada beberapa pendiri
agama-agama lainnya seperti telah kami kemukakan dalam bab-bab
terdahulu. Namun mayoritas para sarjana tidak menyukai
pandangan ekstrim semacam ini. Setelah mengakui bahwa catatancatatan
kaum Kristen memang benar-benar mengandung beberapa
kenyataan sejarah tentang diri Yesus, meskipun tak diragukan
sudah bercampur dengan khayalan dan mitos, maka para penulis
riwayat Yesus akhir abad ini atau atau kira-kira beberapa waktu
sebelumnya untuk memilah-milah nilai sejarahnya dari bagianbagian
legendarisnya, dan kemudian menulis kehidupan Yesus
berdasarkan sisa-sisa penelitian yang lebih bersifat historis.14
Disayangkan bahwa tidak ada kesepakatan di antara mereka
mengenai bab mana yang bernilai sejarah, dan mana yang tidak
berlandasan sejarah dalam tradisi Kristen. Bahkan suatu karya
ortodoks semacam Peake’s Commentary on the Bible mengakui :
“Hasil-hasil kritik studi terhadap catatan mengenai Yesus
seringkali disajikan sebagian besar secara negatif. Padahal cerita itu
dimaksudkan untuk memberi cita rasa yang baru dari nukilannukilan
watak, keterangan keterangan, dan tentang keterasingan
dari gambaran Yesus sendiri. Hari ini kita sadari bahwa kehidupan
13 J.M Robertson, Christianity and Mythology (1900); Couchoud, The Creation of Christ
(1939); Ryland, The evaluation of Christianity (1927); Durjarin, Ancient History of God
Jesus (1938)
14 D.F. Strauss, The Life of Jesus (1835); Ernest Renan, The Life of Jesus (first published
1863); W.Sandey, The Life of Christ in Recent Research (1899); A. Edersheim, Life and
Times of Jesus the Messiah (Longman, Green & Co., 1907); J. Klausner, Jesus of
Nazareth (MacMilan, 1926); C.J. Cadoux, The Life of Jesus (1948)
172 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Yesus tidak pernah dapat dituliskan. Bahan-bahan tersebut sedang
kita cari.”15
Kelihatannya Yesus dilahirkan sekitar tahun 7 atau 5 s.M.
Dua dari empat Injil Kanon yang ada pada kita menyatakan bahwa
beliau dilahirkan dari seorang Bunda Perawan tanpa perantara
seorang ayah. Namun Markus dan Yahya tidak menyatakan Yesus
seperti demikian. Matius dan Lukas memulai penulisan Injilnya
dengan menyatakan bahwa beliau dilahirkan dari seorang Bunda
Perawan melalui Rohul Kudus, tetapi lebih jauh kemudian
menyatakan bahwa Yusuf si tukang kayu adalah ayah beliau. Jelas
pula bahwa keduanya memberikan silsilah Yesus, di mana
kelahirannya ditelusuri dari raja Daud dan tidak melalui Maria
melainkan melalui suaminya, Yusuf. “Tidak ada tanda-tanda dari
Injil”, tulis Dr. Harry Emerson Fosdick, “bila kita pisahkan dari
cerita kelahirannya, maka semua anggota keluarga Yesus atau pun
para muridnya yang permulaan, pernah beranggapan bahwa beliau
itu dilahirkan oleh seorang perawan.”16 Dia menunjukkan bahwa
pandangan itu timbul di daerah Gereja yang berfalsafah Yunani
pada hari-hari belakangan. Sebagaimana kami nyatakan dalam babbab
terdahulu, maka beberapa pendiri agama lainnya pun dianggap
telah lahir melalui Bunda Perawan.
Tidaklah mungkin untuk menetapkan hari yang pasti kapan
Yesus dilahirkan. Tanggal 25 Desember yang dinyatakan sebagai
hari kelahirannya, baru ditetapkan lebih dari 500 tahun kemudian
berdasarkan data yang benar-benar hanya dugaan belaka. Dengan
mengutip kata-kata Prof. Wallace K Ferguson:
“Perayaan-perayaan Kristen diadakan untuk menggantikan
pesta dan liburan orang-orang kuno. Misalnya, hari Natal disusun
untuk menggantikan hari lahir Mithras (Matahari yang tak
15 Peaker’s Commentary of the Bible, Art “The Life and Teaching of Jesus” (Nelson)
16 Harry Emerson Fosdick, The Man from Nazareth, p. 118 (Pocket Books, Inc. New-
York, 1953)
AGAMA KRISTEN 173
terkalahkan) yang telah lama menjadi hari pesta gembira dalam
dunia purbakala.”17
Injil menyebutkan Bethlehem sebagai tempat lahir Yesus.
Tetapi para cendekiawan modern menemukan bahwa tidak
mungkin dapat mencocokkan hal ini atau legenda dengan bagian
kisah Bethlehemnya. Mengutip kata-kata Dr. Morton Enslin:
“Yesus dilahirkan dan dibesarkan di perbukitan Galilea pada
kota sunyi Nazareth, nama ini tidak kita kenal pada masa tersebut
selain di Injil dan kisahnya. Cerita tentang kota Bethlehem dengan
kita sisihkan keindahannya yang bersahaja, jelas tidak berlandaskan
nilai sejarah, tetapi harus dianggap sebagai benar-benar sebuah
legenda.”18
Mengenai masa kecilnya, semua orang hanya dapat
mengulang kata-kata Lukas bahwa “Yesus makin bertambah
kebijaksanaannya dan tinggi tubuhnya serta disukai Tuhan maupun
manusia.” (Lukas 2:52). Injil-injil tidak mengemukakan apa pun
perihal kehidupan Yesus sebelum awal kerasulannya. Kekosongan
serius dalam kisah Yesus telah menimbulkan berbagai prasangka.
Jawaharlal Nehru, mantan Perdana Menteri India, menyebut-nyebut
dalam bukunya Glimpses of World History (Kilasan Sejarah Dunia)
suatu legenda berdasarkan sebuah manuskrip yang diketemukan di
Kashmir bahwa Yesus berkunjung ke sub benua Indo Pakistan dan
berdiskusi dengan para pendeta Buddha.19 A. Powell Davies,
pendeta All Souls Church di Washington D.C. menarik perhatian
kita pada penemuan yang lebih mutakhir dari Gulungan Laut Mati
yang mengungkapkan bahwa Yesus hidup selama masa yang tak
dikenal dalam kehidupan dalam keakrabannya yang dekat dengan
17 Wallace K Ferguson, A Survey of European Civilization, Part II, p. 112 (Houghton
Miffin Co., Cambridge, Massachusettes, 1947)
18 Morton Scott Enslin, Christian Beginings, Part II, p. 154 (Harper Torch Books, New
York, 1956)
19 Jawaharlal Nehru, Glimpses of World History, p. 84 (Lindsay Drummond Ltd, London)
174 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
kaum Essene, bahkan mungkin sebagai anggota penuh dari
kelompok tersebut.
Ketika Yesus berusia diantara 34 dan 36 tahun, nabi besar
muncul di padang liar Yudea yang menyerukan “pembaptisan pada
mereka yang bertobat untuk pengampunan atas dosa-dosa mereka.”
Nabi ini bernama Yahya putera Zakaria. Rakyat dari segala tingkat
dan kelas dari Yudea dan Yerusalem pergi kepada beliau dan
dibaptis olehnya di sungai Yordan dengan mengakui dosa-dosa
mereka, diantaranya Yesus. Ketika beliau muncul dari sungai
Yordan setelah menerima pembatisan beliau diberkahi suatu
mukjizat. Ruhul Kudus turun kepada beliau, ia mengatakan bahwa
beliau adalah Nabi dan Tuhan ditugaskan dari Langit untuk
menyuarakan panggilan yang nyaring agar bertobat untuk siap-siap
memasuki abad baru yang segera tiba.20
Segera setelah peristiwa ini, Yesus mengasingkan diri ke
padang pasir untuk bersembahyang dan berpuasa serta menyiapkan
diri untuk tugas kerasulannya. Di sini menurut cerita Injil beliau
digoda oleh setan, sama seperti Buddha yang telah digoda oleh
Mara sekitar lima abad sebelumnya, ketika beliau juga mau
memulai tugasnya yang besar sebagai Dia yang diberi penerangan.
Dari Injil Synoptic nampaknya kerasulan Yesus itu terbatas
untuk beberapa bulan atau kurang lebih satu tahun saja., tetapi Injil
St. Yahya menyatakan bahwa peristiwa itu berlangsung selama tiga
tahun. Beliau mulai mengajar di kota Galilea di tepi danau, di mana
kumpulan manusia berkerumun mendengarkan beliau.
Penyembuhan dengan mukjizat menarik perhatian. Injil
mengatakan tentang beberapa penyembuhan ajaib ( seperti
mengobati orang sakit lepra, mengembalikan penglihatan orang
20 Semua Nabi itu diberi wahyu melalui Ruhul Kudus. Ruhul Kudus membawa wahyu
nubuwat yang khusus sedemikian rupa ketika nabi-nabi Haggai, Zechariah, dan Malachi,
nabi-nabi belakangan wafat, maka Ruhul Kudus pergi dari Israil ( G.F. Moore, Judaism,
Vol.I, 237)
AGAMA KRISTEN 175
buta, mengusir setan, menyembuhkan orang ayan, kesurupan, dan
membangkitkan orang mati), dan mukjizat alamiah (seperti
menentramkan topan berjalan di permukaan telaga, melipat
gandakan jumlah roti dan ikan, merobah air menjadi anggur,
berjalan di atas air telaga) yang dikira Yesus akan mendukungnya.
Mukjizat yang sama dikatakan juga telah dinyatakan oleh para
pemimpin agama lain. Sesungguhnya tidak ada suatupun mukjizat
Yesus yang terdapat itu sebagai mujizat istimewa, dan ini pun
dilakukan oleh Nabi–Nabi Yahudi lain dalam catatan Alkitab.
Tidak begitu lama kemudian timbullah pertentangan dengan
golongan-golongan Yahudi yang ada, dan perlawanan terhadap
beliau semakin lama semakin tajam. Kaum Zealot berbalik
melawan beliau, karena beliau menolak dijadikan alat mereka untuk
mengobarkan pemberontakan terhadap penguasa Romawi. Kaum
Farisi menjadi musuhnya, karena beliau mengabaikan penafsiran
mereka yang berharga dan perlakuannya yang tidak menyenangkan
mereka. Tetapi lawannya yang paling berbahaya adalah kaum
Saduki. Mereka mengendalikan segi politik Sanhedran dan Rumah
Ibadat serta mempunyai pengaruh yang harus diperhitungkan di
kalangan para penguasa Romawi. Adalah atas hasil khusus mereka
dan sistem yang ada telah mendatangkan kemudahan dan
kemewahan bagi mereka tetap berlangsung terus dibawah
kekuasaan Romawi. Mereka takut dengan dakwah Yesus sebagai
Almasih, yang menurut banyak orang Yahudi akan menjadi Raja
Israil, akan menyebabkan perselisihan antara penguasa Romawi
dengan kaum Yahudi sehingga mengganggu kemapanan (status
qua) mereka.
Setelah masa pengajaran dengan berkeliling di Galilea, Yesus
pergi ke selatan ibu kota negeri ini. Nampaknya di Galilea, beliau
tidak banyak menemukan keberhasilan, kebanyakan orang-orang
yang mengikutinya dari satu tempat ke tempat lain hanya berminat
kepada mukjizat-mukjizat saja. Beliau mengira bahwa di
176 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Yerusalem pada musim Passover (Hari kebangkitan Yahudi dari
perbudakan di Mesir- pent.), kaum Yahudi akan berkumpul dari
tempat-tempat yang jauh maupun dekat, sehingga risalahnya bisa
mencapai kaum Yahudi di manapun mereka hadir. Selain itu
Yerusalem memiliki kenangan khusus di hati beliau sebagaimana
pula di hati segenap kaum Yahudi.
Demikianlah maka beliau memasuki kota Yerusalem dengan
mengendarai seekor keledai. Nampaknya mereka sudah mengenal
akan reputasi beliau sebelumnya, dan kerumunan manusia
penziarah dan lain-lainya berkumpul dengan daun-daun palem
ditangannya untuk menyambut beliau. Mereka berseru “Hosanna:
Diberkahi Raja Israil yang datang dengan nama Tuhan” (St. Yahya,
12:13). Meskipun demikian di antara kerumunan itu banyak pula
orang-orang yang belum pernah mendengar nama beliau, dan
mereka bertanya: “Siapakah dia ini?, dan orang – orang menjawab,
“Inilah Yesus, Nabi dari Nazaret di Tanah Galilea”. (Matius, 21:11)
Pada hari pertama beliau di Yerusalem, beliau pergi ke tempat
ibadat dan melihat dengan marah orang-orang yang berlalu-lalang
di serambi Rumah Tuhan itu, dalam tukar menukar uang dan
burung-burung serta hewan-hewan lainnya yang disajikan sebagai
korban. Ini adalah salah satu dari perintah khusus para pendeta dan
telah mencapai ruang lingkup yang luas. Sekembalinya dari Rumah
Ibadat tersebut, keesokan harinya beliau mengambil tindakan
drastis dengan mengusir semua pedagang dan penukar uang keluar
dari Rumah Ibadat berikut semua peralatan dagangnya. Maka para
lawannya sadar, bahwa jika tidak cepat tanggap terhadap beliau,
maka hal ini bisa menjadi terlambat. Kaum Farisi dan Saduki,
meskipun mereka tidak senang satu sama lain, mengambil tindakan
bersama terhadap Yesus. Salah seorang dari kalangan dalam yang
menjadi pengikut Yesus, Yudas Iskariot, disogok untuk
menunjukkan tempat kediaman Yesus kepada laskar penjaga
Rumah Ibadat. Rupa-rupanya Yesus telah mengetahui perihal
AGAMA KRISTEN 177
makar yang dilakukan para musuh untuk membunuhnya, hal ini
yang membuat beliau sangat sedih. “Hatiku sangat penuh duka
hingga nyaris mati, dalam menunggu dan berjaga-jaga di sini”, kata
Lukas, “beliau sembahyang lebih sungguh-sungguh dan
keringatnya seolah tetesan-tetesan darah yang besar bercucuran ke
tanah.” Beliau menghabiskan sepenuh malam di Taman Golgota
berdoa ke hadirat Tuhan agar Dia menyelamatkannya dari kematian
:
“Abba, Bapak segala hal adalah mungkin bagi Mu, ambillah
cawan ini dari padaku, sesungguhnya bukanlah kehendakku
melainkan kehendak Mu jua.” (Markus, 14:36)
Yesus ditangkap oleh serdadu dan laskar Yahudi ketika hari
masih gelap, segenap murid-muridnya meninggalkan beliau,
mereka melarikan diri. Pertama beliau dibawa ke hadapan Pendeta
Tinggi Yahudi, dan kemudian ke hadapan Pontius Pilatus,
Gubernur Romawi. Tuduhan kepada beliau adalah bahwa dia
mendakwahkan diri sebagai Raja Yahudi. Nampaknya Pilatus
kurang dapat diyakinkan atas kebenaran tuduhan tersebut, namun
karena dibawah tekanan Pendeta Tinggi Yahudi dan para pejabat
negeri, maka dia menjatuhkan hukum salib kepada beliau. Injil
menyatakan bahwa Yesus dipakukan di kayu palang salib di antara
dua penjahat terkenal. Kematian di kayu palang salib adalah hal
yang berlarut-larut, biasanya si terhukum memerlukan waktu dua
atau tiga hari sebelum mati karena merasakan sakit dan kehabisan
tenaga. Tetapi Yesus tergantung di sana hanya selama tiga jam (dari
jam 12.00 siang sampai jam jam 3.00 sore). Ini adalah hari
persiapan, dan ini adalah bertentangan dengan ajaran agama Yahudi
jika seseorang masih tergantung di tiang salib pada hari Sabbath,
kaum Yahudi memohon kepada Pilatus agar membunuh para
terhukum dan memindahkan tubuhnya dari kayu salib. Sesuai
dengan perintah itu, para serdadu mematahkan kaki kedua penjahat
yang disalib bersama Yesus. Tetapi ketika sampai kepada Yesus,
178 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
mereka mengira bahwa beliau sudah wafat dan tidak mematahkan
kaki-kakinya. Namun salah seorang serdadu menusuk sedikit
lambungnya dengan tombak, dan darah serta air segera mengucur
dari luka itu. Ini menunjukkan bahwa beliau masih hidup. Ruparupanya
beliau jatuh pingsan atau mati suri.21
Kemudian tubuhnya dibawa oleh seorang muridnya yang
berpengaruh Yusuf Arimathea, dan disimpan dalam sebuah goa
yang kemudian disumbat dengan sebuah batu. Hari berikutnya
beliau kelihatan masih hidup, kemudian menyamar sebagai seorang
tukang kebun. Pertama kali beliau dilihat oleh Maria Magdalena,
dan kemudian oleh murid-muridnya yang lain. Para teolog Kristen
menyatakan bahwa: “Yesus disalibkan, wafat dan dimakamkan. Dia
turun ke Neraka dan di hari ketiga Dia bangkit lagi dari
kematiannya. Dia naik ke langit bersama jasadnya, dan duduk di
sebelah kanan Tuhan Bapak Yang Maha Kuasa.”22
Yang nampaknya lebih cocok adalah bahwa Yesus tidak
wafat di palang salib, tetapi sebagaimana telah kami katakan, dia
dalam keadaan mati suri ketika diturunkan, dan dalam keadaan ini,
beliau sembuh secara berangsur-angsur. Jadi apa yang disebut
sebagai kebangkitan kembali sesungguhnya adalah kesembuhan
dari mati suri itu. Yesus telah berdoa agar diselamatkan, dan Tuhan
mendengar doa beliau. Inilah tepatnya apa yang dikatakan oleh
pengarang Surat Ibrani kepada kita:
“Ketika dia (Yesus) telah menyampaikan doa dan
permohonannya dengan tangis yang kuat kepada Nya agar
diselamatkan dari kematian, dan didengarlah apa yang
ditakutkannya itu” (Alkitab Surat kepada Ibrani, 5:7)
21 W.B. Primrose, “A Surgeon Looks at the Crucifixion” , (Thinkers Digest, London –
winter, 1949)
22 “The Apostles Creed”, Catholicism, (edited by George Brantl), p. 175 (Washington
Square Press Book, New York, 1962)
AGAMA KRISTEN 179
Al-Qur’an yang menerima Yesus (Isa a.s.) sebagai Nabi Besar
dari Tuhan, dan menyetujui kebenaran Injil bahwa Isa a.s. tidak
wafat di palang salib sebagai berikut:
“Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah
membunuh Masih ‘Isa bin Maryam, Utusan Allah; mereka tidak
membunuh dia dan tak menyebabkan dia mati pada kayu palang,
melainkan ditampakkan kepada mereka seperti demikian.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang itu mereka ada
dalam kebimbangan tentang itu. Mereka tak mempunyai
pengetahuan tentang itu selain hanya mengikuti dugaan, dan
mereka tak membunuh dia dengan yakin (Q.S. 4:157)
Al–Qur’an selanjutnya mengatakan bahwa Tuhan telah
memberikan kepada Isa a.s. beserta Ibunya Maryam, “tempat
berteduh di tanah yang tinggi yang penuh padang rumput dan mata
air” (.Q.S 23:50). Penelitian akhir-akhir ini yang dilakukan oleh
Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Pendiri Gerakan Ahmadiyah dalam
Islam, dan beberapa pengikutnya telah menunjukkan bahwa tempat
yang ditunjuk di sini adalah “Kashmir” di mana Isa a.s. telah pergi
mencari “domba-domba yang hilang dari kandang Israil” setelah
lolos dari kematian di kayu palang. Beliau wafat pada usia tua 120
tahun, dan makamnya masih terdapat di Mohalla Khanyar di
Srinagar, Kashmir.23
AJARAN YESUS
Dr. Morton Scott Enslin, salah seorang sarjana Kristen
terbesar dalam abad ini menulis:
“Ini harus dijelaskan dahulu, bahwa pandangan yang terdapat
dalam beberapa kalangan untuk melihat maksud Yesus mendirikan
Gereja yang terpisah dari Kanisah adalah tidak mungkin. Injil
23 Khwaja Nazir Ahmad, Jesus in Heaven on Earth (Working Muslim Mission and
Literary Trust, England, 1952).
180 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
sendiri sedikit mengemukakan tanda-tanda seperti ini . . . Jadi usaha
untuk memisahkan Isa dari agama Yahudi tentang pendirian suatu
agama baru, di mana kaum Yahudi dan Nasrani berdiri sama dalam
pandangan Tuhan akan nampak sebagai kemungkinan yang sangat
bertolak belakang.”24
Yesus sendiri berkata: “Janganlah mengira bahwa saya datang
untuk merobah hukum atau para nabi; aku datang tidak untuk
merombak tetapi untuk menggenapi. Karena sesungguhnya aku
katakan kepadamu hingga langit dan bumi lenyap tak ada satu
noktah pun akan hilang dari hukum hingga semuanya digenapi.
Karena itu barang siapa merombak satu dari hukum-hukum ini
sedikit saja dan mengajarkan kepada ummat manusia sedemikian
maka akan dipanggil terakhir dalam kerajaan langit, tetapi barang
siapa mengerjakan dan mengajarkannya maka dia akan disebut
besar dalam kerajaan langit (Matius, 5:17-19)
Beliau bukanlah pendiri agama baru. Beliau datang untuk
membangkitkan agama para Nabi sebelumnya, untuk
membersihkan dan memurnikan agama itu dari segala perobahan
dan salah tafsir dari kaum Farisi dan Saduki serta menyerukan
kepada kaumnya agar bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Sebagaimana para nabi, beliau juga beriman kepada Tuhan Yang
Esa . Ketika seorang guru hukum bertanya kepada beliau: “Apakah
hukum yang utama dari segalanya itu?” Yesus menjawab:
“Yang utama dari segala perintah adalah Dengarkanlah wahai
Israil, Tuhan kami adalah Tuhan Yang Esa dan hendaklah engkau
cintai Tuhanmu dengan segenap hatimu, dan dengan fikiranmu, dan
dengan segenap kekuatanmu, ini adalah hukum yang utama. Dan
yang kedua adalah Cintailah tetanggamu sebagaimana engkau
24Morton Scott Enslin, Christian Beginnings, part II, p. 168 (Harper Trochbooks New
York, 1956)
AGAMA KRISTEN 181
mencintai dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama
dari ini.” (Markus, 12:29-31)
Beberapa kaum Yahudi pada saat itu mengira bahwa Tuhan
itu jauh dan menakutkan, tetapi Yesus khusus menekankan pada
kasih sayang dan memanggil Nya “Bapa kami yang ada di Sorga”.
Yesus bukanlah manusia pertama yang memanggil Tuhan Bapa.
Hal ini telah dilakukan sebelumnya oleh para nabi dari kaumnya
sendiri, bahkan orang purba pun telah berbuat yang sama. Pada
masa Yesus, istilah tersebut sudah biasa dalam lingkungan agama
yang berhubungan dengan agama Yahudi. Hal tersebut tidak saja
menunjukkan konsepsi Tuhan sebagai Pencipta, melainkan juga
kemurahan Nya, pemeliharaan Nya, terhadap segala makhluk Nya.
Meskipun Yesus menaruh penghormatan yang sangat
terhadap syariat Musa, dan tidak pernah menentang ataupun
menyembunyikan hingga hukum tersebut terabaikan namun
kelihatannya beliau selalu berusaha menemukan roh-semangat dari
hukum-hukum tersebut untuk menekankan bagaimanakah
seharusnya kebaktian yang sejati itu. Beliau bersabda:
“Kalian telah mendengar apa yang dikatakan oleh mereka
pada waktu dahulu, janganlah engkau membunuh, dan barang siapa
membunuh maka dia diancam peradilan. Tetapi aku katakan
padamu, bahwa barang siapa marah kepada saudaranya tanpa
sebab, maka dia diancam peradilan dan barang siapa berkata
kepada saudaranya kafir maka dia diancam peradilan, tetapi barang
siapa berkata Engkau jahil maka diancam dengan api neraka . . .
Kalian telah mendengar apa yang dikatakan oleh mereka pada
zaman dahulu, janganlah engkau melakukan zinah. Tetapi aku
katakan kepadamu barang siapa yang memandang seorang wanita
dengan nafsu kepadamu, maka dia telah melakukan zinah di
hatinya. Dan bilamana mata kananmu menyesatkanmu, maka
cungkillah dia dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu bahwa
salah satu anggota badanmu binasa daripada seluruh tubuhmu
182 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
dilemparkan ke dalam api neraka. Dan bilamana tangan kananmu
menyesatkanmu, maka potonglah dia dan lemparkanlah dari
padamu daripada seluruh tubuhmu dilempar ke api neraka.”
(Matius, 5:21-22, 27-30)
Seringkali dikatakan bahwa kaum Yahudi pada masa Yesus
tidaklah begitu banyak dibanding pengikut nabi-nabi terdahulu
yang dipandangnya lebih berilham Ilahi daripada Taurat. Sendiri.
Yesus menerima Taurat dan para Nabi, tetapi sangat marah
terhadap penafsiran para pendeta dan tradisi yang keluhnya “telah
menghapus kalam-kalam Tuhan”, katanya kepada mereka, “karena
engkau memegang teguh adat-istiadat”. Mereka mempunyai aturanaturan
yang tidak masuk akal pada hari Sabbath. Misalnya seorang
boleh berjalan 200 langkah pada hari Sabbath, tetapi tidak boleh
lebih. Beberapa tali dan tidak boleh tali lain yang boleh diikatkan
atau dibuka ikatannya pada hari Sabbath. Bahwa cuka bila ditelan
dapat digunakan untuk mengentengkan dada yang sesak, tetapi
tidak boleh dikumur. Seorang wanita tidak boleh memandang
wajahnya ke cermin, kecuali kalau melihat uban dan dia harus
mencabutnya. Pada hari Sabbath tidak boleh menyalakan api. Kalau
takut akan kematian, ia boleh memanggil dokter tetapi untuk patah
tulang tidak boleh hadir pada waktu Sabbath. Aliran Hillel dan
Shammat, dua Rabbi yang sangat terkenal pada saat itu benar-benar
mendiskusikan dan bertentangan pendapat apakah telor yang keluar
pada hari Sabbath boleh dimakan atau tidak. Yesus dengan tak
sabar menyingkirkan aturan-aturan yang berlebihan dan doktrin
semacam itu. Beliau menyatakan kepada mereka bahwa Sabbath itu
untuk manusia, dan bukannya manusia untuk hari Sabbath serta
beliau memperingatkan mereka:
“Celakalah kamu hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
hai kamu orang-orang yang munafik, sebab persepuluhan dan
selasih adat manis dan jintan kamu bayar tetapi yang terpenting
dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas
AGAMA KRISTEN 183
kasihan serta kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain
jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta nyamuk
kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang
didalamnya kamu telan . . . hai kamu keturunan ular beludak.
Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukum
neraka.” (Matius, 23:23-33)
Melalui khotbahnya yang terilham dari perumpamaannya
yang indah, Yesus mencoba menjadikan kaumnya sadar akan
adanya Tuhan dan mengisi hatinya dengan rasa cinta sesama
manusia. “Berbuatlah kepada orang lain sebagaimana engkau
berbuat kepada dirimu sendiri”, katanya, “Berbuatlah kebaikan
untuk menggantikan kejahatan, cintailah musuh-musuhmu. Tuhan
mengirimkan hujan Nya baik kepada si jahat maupun yang baik,
karena itu jangan membeda-bedakan. Sempurnakanlah dirimu,
karena Bapamu yang di langit juga sempurna.”
Namun beberapa ajarannya seketika kelihatannya terlalu
kabur untuk diterapkan dalam praktik bila kita hendak mencobanya,
dan terlalu idealistis untuk diterima secara harfiah. Ambillah
misalnya yang berikut ini: “Tetapi Aku berkata kepadamu:
Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu,
melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu berilah juga
kepadanya pipi kirimu. Dan orang yang hendak mengadukan
engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan
siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil,
berjalanlah bersama dia dua mil” (Matius, 5:39-41). Dan lagi,
“Jikalau seorang datang kepadaku, dan tiada membenci bapaknya,
ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki datau
perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi
muridku” (Lukas, 14:26). Dia bahkan mengatakan kepada para
pengikutnya untuk “jadikan dirimu orang kasim untuk mencari
kerajaan sorga” (Matius, 19:12)
184 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Yesus menyatakan bahwa risalah yang disampaikan kepada
kaumnya tidaklah berasal dari dirinya sendiri melainkan dari
Tuhan, “Aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa
yang mengutus aku. Dialah yang memerintahkan aku untuk
mengatakan apa yang harus aku katakan dan aku sampaikan”
(Yahya, 12:49). Beliau mendakwahkan dirinya sebagai seorang
Nabi dari Tuhan. Tulis Dr Morton Scoott Enslin:
“Maka apakah wewenang yang didakwahkan bagi dirinya
sendiri. Jawaban yang paling jelas mungkin paling tidak tepat yakni
sebagai seseorang yang telah dinyatakan dalam Injil sendiri bahwa
beliau adalah seorang Nabi dari Tuhan. Jelas ini adalah kesan yang
ditimbulkan kepada para pendengarnya. Adalah sangat mungkin
bahwa kesan ini merupakan keyakinan beliau sendiri. Bila ini
masalahnya maka beliau harus dipercaya sebagai yang menerima
wahyu dari Ruhul Kudus, karena dalam pemikiran agama Yahudi
Ruhul Kudus dikhususkan sebagai pembawa wahyu nubuwat.”25
Beliau adalah Rasul Tuhan . . . “Inilah hidup yang kekal itu,
yakni bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang
benar, dan mengutus Engkau” (Yahya, 17:3) . . . kepadanya Allah
telah mewahyukan risalah Nya untuk petunjuk bagi anak-anak
Israil,
“Kata Yesus kepada mereka, jika sekiranya kamu anak-anak
Abraham tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dilakukan
Abraham. Tetapi yang kaum kerjakan ialah berusaha membunuh
aku, aku yang mengatakan kebenaran kepada kamu, yaitu
kebenaran yang kudengar dari Allah” (Yahya, 8:39-40)
Missinya tidaklah untuk seluruh dunia, melainkan hanya
kepada Bani Israil saja sebagaimana telah jelas dinyatakan :
25 Morton Scott Enslin, Christian Beginnings, part II, p. 164 (Harper Trochbooks New
York, 1956)
AGAMA KRISTEN 185
“Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dan
ummat Israil” (Matius, 15:24)
Beliau memilih duabelas murid untuk mencocokkan jumlah
suku Israil, dan menyatakan kepada mereka:
“Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke kota orang Samaria, melainkan pergilah ke domba-domba
yang hilang dari ummat Israil” (Matius, 10:5-6)
Beliau adalah Almasih bangsa Yahudi dan beliau tidak
pernah mendakwahkan ketuhanan. Sebaliknya beliau menolak
setiap usaha untuk mendewakan pribadinya. Beliau adalah seorang
manusia biasa dan tidak lebih:
“Mengapa kau katakan aku baik? Tak seorang pun yang baik
selain Allah?” (Markus, 10:18)
Beliau seringkali menyatakan dirinya sebagai Anak Tuhan,
tetapi hal ini tidak berarti mendakwahkan ketuhanan sedikitpun.
Istilah ini telah digunakan oleh para nabi lainnya juga.26 Ini tiada
lain untuk menunjukkan kedekatannya kepada Tuhan dan tidak
lebih. Bila Tuhan itu adalah Bapa kami yang di sorga, maka seluruh
ummat manusia adalah anak-anak Tuhan makhluk Nya. Demikian
Yesus berkata:
“Kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anakanak
Bapamu yang ada di sorga.”(Matius, 5:44-45)
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena akan
disebut anak-anak Allah.” (Matius, 5:9)
Yesus bukanlah anak Tuhan dalam suatu pengertian yang
khusus atau unik. Istilah yang agaknya sering kali lebih digunakan
bagi dirinya adalah “Anak Manusia”. Apakah arti istilah ini?
Pendeta R.J. Campbell menjawab pertanyaan ini:
26 Mazmur, 2:7; Tarawih, 22:10; Keluaran, 14: 22
186 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
“Gambaran dirinya yang disukai beliau adalah Anak Manusia.
Sudah banyak ditulis dan dikatakan sebutan ini, tetapi agaknya hal
itu tidak menarik sesuatu hal yang ajaib bagi para pengikutnya,
ataupun ada suatu keanehan dalam penggunaannya. Ini adalah
istilah dalam Perjanjian Lama yang digunakan oleh seorang Nabi
sebagai wakil suatu abad atau kaum tertentu, dan sebagai alat dari
risalah Ilahi di dalamnya.”27
Jadi Yesus adalah seorang Nabi dari Allah, dan agamanya
tidak berbeda dengan para Nabi sebelumnya. Beliau datang untuk
memperbaharui agama sejati dari Tuhan kepada bangsa Yahudi di
zamannya, dan menjadikan mereka orang yang benar-benar
beriman, tulus dalam keimanannya, dan tulus dalam hubungan
mereka terhadap sesama manusia.
PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN
Para pengikut Yesus mula-mula disebut Nazarenes. Panggilan
Kristen diberikan kepada mereka sekitar seratus tahun belakangan
dalam ibu kota masyarakat Nasrani yang besar di Antioch. Kaum
Nazarenes membentuk kelompok dalam suatu masyarakat di
Yerusalaem, dan memilih James saudara laki-laki Yesus sebagai
pimpinannya. Mereka adalah para pengikut yang beriman kepada
Satu Tuhan yang benar, dan beriman kepada Yesus sebagai seorang
Nabi Besar dari Tuhan. Mereka berpendapat bahwa meskipun
Yesus adalah Almasih Yang Dijanjikan tetapi bagaimanapun beliau
bukan Tuhan. Beliau hanyalah seseorang kepada siapa Tuhan telah
menurunkan risalah Nya sebagai petunjuk bagi manusia lainnya.
Kaum Nazarenes secara ketat mengikuti syariat Musa a.s.
sebagaimana telah diperbuat oleh Yesus sendiri. Keyakinan mereka
27 The Re. R.J. Campbell, D.D. The Life of Christ, p. 61 (Benn’s Library London, 1927)
AGAMA KRISTEN 187
tersebut diungkapkan dalam dokumen yang disebut Q dalam Injil
kaum Nazarenes, St. Barnabas dan sebagainya. 28
Dengan berlalunya waktu, ketika generasi pertama mulai
meninggal dunia, dan khususnya setelah penghancuran Rumah
Ibadah serta pengungsian bangsa Yahudi dari Yerusalem pada
tahun 70 M, generasi baru dari pengikutnya mulai mengidealisir
pribadi Yesus, dan menambahkan bagian-bagian mukjizat kepada
kisahnya. (Nampaknya versi permulaan dari Injil Markus, yakni
Urmarcus menunjukkan tingkat-tingkat perkembangan agama
Kristen ini. Pemujaan pahlawan rupanya sudah mendarah daging
dalam sifat manusia . Pahlawan itu terutama bila beliau kebetulan
adalah Nabi dari suatu agama, dengan berlalunya waktu lagi-lagi
diangkat ke derajat ketuhanan oleh para pengikut yang mudah
percaya. Tanda pertama dari perobahan yang muncul dalama agama
Yesus, yakni pergeseran tekanan dari ajaran Yesus ke arah
pemujaan terhadap pribadinya. Dalam hubungan ini Dr. Morton
Scott Enslin menulis:
“Perhatian khusus terhadap pribadi Yesus, adalah keinginan
untuk menerangkan siapakah beliau itu sebenarnya dan
menafsirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan dia dengan
pelan-pelan ke arah pengaburan kenyataan bahwa beliau tidak
pernah mendakwahkan pernyataan semacam itu, melainkan cukup
puas dengan mengemukakan maksud Tuhan kepada bangsanya dan
menyerukan agar mereka bertobat. Jadi Yesus menjadi lebih
dipahami dan dimengerti sebagai pribadi manusia, dari pada
ajarannya yang harus diimani dan dipatuhi.”29
Kecenderungan ini, berkembang lebih lanjut setelah agama
Kristen berkembang di kalangan bangsa Yahudi di pengasingan dan
di kalangan awam tetangganya. Orang-orang ini tinggal dalam
28 The Gospel of St. Barnabas, terjemahan oleh Lansdale dan Laura Ragg, dan diterbitkan
oleh Clarendon Press, Oxford, 1907
29 Morton Scott Enslin, Christian Beginnings, Part II, p. 172
188 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
masyarakat yang kecerdasannya berbeda dibanding Yahudi yang
ada di Palestina. Mereka telah kemasukan banyak ide dan praktik
luar negeri yang telah terbiasa dengan upacara-upacara gaib dengan
dewa penyelamatnya sendiri-sendiri, dan berada dibawah pengaruh
falsafah Yunani. Maka, ketika mereka menerima Yesus sebagai
Almasih, mereka segera merobah beliau sebagai Juru Selamat dan
Sang Penebus dengan mengikuti pola Mithra, Adonis, Tammuz,
Osiris, dan sebagainya. Mereka mulai percaya bahwa beliau datang
dari Langit untuk menebus dosa-dosa mereka dan menyelamatkan
mereka dengan darahnya yang mengalir di kayu palang salib.
Dalam kata-kata Morton Scott Enslin menulis:
“Tetapi perpindahan dari Tanah Yahudi ke tempat orangorang
awam telah membuat perobahan yang lebih radikal lagi.
Tidak saja gerakan itu cepat menjadi suatu agama yang terpisah dan
berbeda dengan agama Yahudi, tetapi risalah itu diterjemahkan
dalam istilah-istilah yang dapat dipahami serta cocok bagi para
pendengar yang awam, maka jadilah agama tersebut menjadi
semakin lama semakin menjadi kultus yang lain, penuh
pertentangan dalam dirinya. Pada permulaan abad kedua – dan
mungkin lebih awal lagi - ini telah menjadi satu dari kultus Yunani
Timur yang menawarkan keselamatan dari para pemeluknya
melalui Junjungannya yang dipertuhankan.”30
Orang yang memainkan peran utama dalam menggarap
perobahan dari Yesus sebagai Nabi Allah dari bangsa Yahudi
sehingga menjadi Junjungan dan Juru Selamat yang dipertuhankan
adalah Paulus. Ia mempunyai missi baik kepada Yahudi maupun
kepada yang ada diluarnya. Inilah apa yang dtulis H.G. Wells
tentang itu:
“Pelopor dari pembuat-buat ajaran Kristen ialah St. Paulus.
Dia tidak pernah melihat Yesus maupun mendengar beliau
30 Christian Beginnings, Part II, p. 187
AGAMA KRISTEN 189
mengajar. Paulus itu aslinya bernama Saul, dan dia mula-mula
dicurigai sebagai pembunuh aktif dari kelompok kecil murid-murid
Yesus sehabis penyaliban. Tiba-tiba dia memeluk agama Kristen,
dan merobah namanya menjadi Paulus. Dia adalah seorang yang
sangat cerdas dan berniat mendalami secara bernafsu gerakangerakan
keagamaan pada waktu itu. Dia mengenal dengan baik
agama Yahudi, Mithraisme, dan Alexandria pada masa itu. Dia
banyak memasukkan ide dan ungkapan istilah mereka ke dalam
agama Kristen. Dia hanya berbuat sangat sedikit dalam memperluas
atau mengembangkan ajaran asli dari Yesus, ajaran Kerajaan
Langit. Dia mengajarkan bahwa Yesus tidak hanya Kristus yang
Dijanjikan, atau pemimpin yang dijanjikan dari kaum Yahudi,
melainkan juga bahwa kematiannya adalah suatu pengorbanan
sebagaimana kematian korban persembahan zaman dahulu dari
peradaban purba guna penebusan dosa ummat manusia.”31
Paulus dengan kerasnya mengecam murid-murid Yesus yang
sejati, dia tidak tertarik pada sejarah dan ajaran Yesus. Ia hanya
memusatkan diri kepada kematian dan kebangkitan, serta
mengumumkan kutuk kematian di kayu salib syariat Musa. Dia
menonjolkan Yesus sebagai Anak Tuhan yang Ilahiyah dan terlahir
dalam tubuh manusia untuk mati demi dosa-dosa manusia. Paulus
percaya bahwa setiap orang itu dilahirkan dalam keadaan benarbenar
hina dan penuh dosa, mewarisi dosa Adam dan Hawa. Tak
seorang pun dapat menyelamatkan diri dengan usaha dan amal
perbuatannya sendiri. Keselamatan hanya dapat diperoleh dengan
percaya dalam pengorbanan, penebusan Tuhan Yesus. Hanya darah
Yesus sendirilah yang dapat menghapus dosa manusia.
Sebagaimana kesalahan seseorang (Adam), maka segenap
manusia menjadi berdosa. Dengan kematian seseorang (Kristus),
31 H.G. Wells, A Short History of the World, pp. 129 – 130 (Penguin Books Harmodsorth,
1946)
190 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
maka semua orang yang percaya kepadanya akan selamat . (Surat
Paulus kepada orang-orang Roma, 5: 18-19). Jadi Yesus adalah
semacam kambing hitam sebagaimana pengarang Surat Paulus
berkata: “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau
emas, melainkan dengan darah yang mulia, yaitu darah Kristus
yang sama seperti darah anak domba yang tak ternoda dan tak
bercacat.” (I Petrus, 1 : 18-19)
Agama Paulus tentulah berbeda sekali dengan Agama Yesus.
Marilah saya kutipkan dalam hubungan ini apa yang dikatakan oleh
Dr. Arnold Meyer, Professor teologi dari Universitas Zurich telah
berkata:
“Bilamana agama Kristen itu diartikan sebagai kepercayaan
Isa Almasih sebagai Anak Tuhan yang tidak termasuk dalam
manusia bumi, tetapi yang hidup dengan keilahian dan
kemuliaannya turun dari langit ke bumi dan masuk ke dalam
manusia serta berbentuk manusia dengan perantaraan seorang
perawan, yang dapat menebus dosa manusia dengan darahnya
sendiri di palang salib, kemudian bangkit dari kematiannya lalu
diangkat di sebelah kanan tangan Tuhan, menjadi Tuhan
sebagaimana dipercayai oleh orang yang yakin padanya, dan
mendengar doa-doa mereka serta memimpin mereka yang
selanjutnya tinggal dan bekerja sendiri di kalangan mereka masingmasing
akan turun lagi bersama awan dari langit untuk menghakimi
dunia, akan merobohkan segenap musuh Tuhan, dan akan
membawa ummat beserta dirinya ke istana cahaya langit, sehingga
mereka akan menjadi seperti tubuhnya yang mulia, Bila hal ini
disebut agama Kristen maka kekristenan semacam itu adalah yang
direka oleh St. Paulus dan bukannya oleh Yesus (Isa Almasih).”32
32 Arnold Meyer, Jesus or Paul, p. 122 (Harper and Brothers New York)
AGAMA KRISTEN 191
Ada pertentangan yang tajam dan tuduhan serta kontra
tuduhan di antara Paulus dengan sekutu-sekutunya melawan kaum
Nazarenes di fihak lainnya. Gema pertentangan ini secara sayupsayup
masih dapat dilacak dalam Perjanjian Baru. Dalam “Khotbah
Perkenalan” yang membawa nama Clement dari Roma, Petrus
menghantam Paulus di bawah nama Simon Magnus karena
mengajarkan sesuatu agama yang tidak lain adalah paganisme
terselubung. Beliau berucap, “Tinggalkanlah rasul yang tidak
terlebih dahulu membandingkan ajaran yang bersumber dari James
saudara lelaki Isa Almasih dan yang mendatangimu tanpa
kesaksian.”
Meskipun demikian, agama Kristen versi Paulus lebih populer
di kalangan kaum Yahudi dan orang-orang awam yang menyebar
dengan cepat di sebagian besar kekaisaran Romawi, dan bahkan
menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara. Mereka
yang setia kepada agama yang murni dari Isa Almasih (kaum
Nazarenes) susut menjadi minoritas dan akhirnya punah.
Perkembangan selanjutnya dari agama Kristen terjadi ketika
pengarang Injil St. Johannes mengambil alih konsep Logos
(Firman) dari Philo, dan menjadikan Isa sebagai penjelmaan dari
Logos: “Pada mulanya adalah Firman (Logos), dan bersama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama
dengan Allah, segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak
ada sesuatupun yang terjadi . . . Firman itu telah menjadi manusia
dan di antara kita dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu
kemudian yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa
penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohannes, 1:14)
Kontroversi mengenai sifat-sifat sejati Kritus dan
hubungannya dengan Tuhan Bapak terus berlangsung selama dua
abad. Satu sekte (Arian) menganggap Yesus sebagai makhluk yang
lebih rendah dari Tuhan. Sekte lain (Sabellian) berpendapat bahwa
Yesus hanyalah satu aspek dari Tuhan Bapa, dan Tuhan itu Yesus
192 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
dan Bapa adalah saat yang sama seperti seorang lelaki itu adalah
seorang bapak dan saat yang sama seorang seniman. Meskipun
demikian, sekte lain (Katolik) berkata bahwa Yesus adalah pribadi
yang lain dari Tuhan Bapa, tetapi sama hakekatnya dengan Dia dan
sejajar dengan Dia. Akhirnya pada abad keempat, ketika Kristen
menjadi agama negara kekaisaran Romawi dengan masuknya
Constantine menjadi Kristen, maka versi Katolik diterima sebagai
agama Kristen yang resmi dan semua sekte lainnya dimusnahkan
dengan api dan pedang. Doktrin ketuhanan Yesus akhirnya
ditegakkan sebagai suatu dogma Kristen sebagaimana diuraikan
dalam Kredo Nicene (yang dimaklumatkan pertama oleh konsili
pertama Nicosea tahun 325, kemudian direvisi oleh konsili pertama
Konstantinopel tahun 381). Ia menyatakan :
“Saya percaya . . . kepada Satu Tuhan Kristus Yesus, satusatunya
Putera Tuhan. Terlahir dari Bapa yang melintas abad-abad
sebelumnya, Tuhan dari Tuhan, cahaya dari cahaya, Tuhan sejati
dari Tuhan sejati. Tidak dilahirkan, menjadi satu hakekat dengan
Bapa dari mana segala perkara diciptakan”33
Sekali ajaran tentang keilahian Yesus diterima, maka
perkembangan dan doktrin Trinitas menjadi tak terelakkan. Sebab,
bila Yesus itu Tuhan, maka harus ada lebih dari satu pribadi dalam
ketuhanan. Yakni dimulai dari Bapak (Yesus sendiri telah berkata
“Bapa itu lebih besar daripada Aku”(Yahya, 14:28). Dia adalah
Pribadi yang pertama dalam ketuhanan. Kemudian Yesus sendiri
yang menjadi penjelmaan Putera Tuhan, Pribadi kedua dalam
ketuhanan. Akhirnya ada pula Rohul Kudus, Yesus berkata:
“Apabila seseorang mengucapkan sesuatu menentang Anak
Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia
tidak akan diampuni di dunia ini tidak di dunia yang akan datang
33 “The Nicene Creed”, Catholicism (edited by George Bruntl), p. 175 (Washington
Square Press Book, New York, 1962)
AGAMA KRISTEN 193
pun tidak.” (Matius, 12: 32). Karena itu bila Yesus itu Tuhan, maka
Ruhul Kudus juga haruslah Tuhan, Pribadi ketiga dari ketuhanan.
Maka Bapak adalah Tuhan Putera adalah Tuhan dan Rohul Kudus
pun Tuhan. Tetapi Yesus telah berkata bahwa Tuhan itu Esa. Ahli
teologi Kristen karenanya mempermaklumkan bahwa Tuhan itu
tiga dan satu-satu dalam tiga oknum, atau tiga dalam satu-satu
Tuhan tetapi tiga pribadi. Tetapi jika ada tiga pribadi yang terpisah
dari masing-masing dirinya adalah Tuhan, bagaimana dapat kita
katakan Tuhan itu Esa.”Hal ini”, jawab para teolog Kristen, “adalah
misteri ketuhanan yang tak bisa dicapai oleh akal fikiran manusia”
Doktrin Trinitas yang muncul dalam bentuk sekarang baru
terjadi pada abad keempat sebagaimana diakui dalam New Catholic
Encylopaedia :
“Pembentukkan ajaran ‘Satu Tuhan adalah tiga pribadi’
belum ketat dikokohkan dalam kehidupan Kristen dan pengakuan
keimanannya hingga akhir abad keempat. Tetapi tepatnya bahwa
formula ini telah menjadi pengakuan pertama dengan judul Dogma
Trinitas. Di antara para Bapak Gereja tidak ada yang lebih
mendekati pandangan nya dan mentalitas semacam ini.”34
Dalam bentuknya semacam ini yang dipercayai oleh kaum
Kristen, doktrin ini diberi definisi oleh Kredo Athanasian (abad
keenam) sebagai berikut:
“Ada satu pribadi Sang Bapak yang lain Sang Putera, dan
yang lain lagi Rohul Kudus. Tetapi ketuhanan dari Bapak, Putera,
dan Rohul Kudus adalah Esa, kemuliaannya sama, keagungannya
saling abadi . . . Sang Bapak adalah Tuhan, Sang Putera adalah
Tuhan, Sang Rohul Kudus ada Tuhan. Meskipun demikian tidaklah
ada tiga tuhan melainkan Satu Tuhan. . . . Karena sebagaimana kita
dipaksa oleh kebenaran Kristen untuk mengenalkan kepada setiap
34 The New Catholic Encyclopaedia (1967), art. “The Holy Trinity”, Volume XIV, p. 299
194 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
orang bahwa Dia adalah Tuhan dan Tuan, kita dilarang oleh agama
Katolik untuk menyatakan tiga Tuhan atau tiga Tuan.”35
Demikianlah, maka sepanjang tahun agama Kristen merobah
dan menciptakan dogma-dogma baru ketuhanan Yesus, Trinitas,
Dosa Waris, Korban untuk Penebusan, Penebusan Darah.
Bersamaan dengan dogma-dogma ini juga diadakan macam-macam
upacara agama, dan yang paling penting adalah pemandian (baptis)
dan perjamuan suci (ekaristi). Pembabtisan adalah suatu upacara
suci untuk pertama kali memasuki keanggotaan Gereja Kristen, dan
terdiri dari pengucuran air yang disucikan oleh pendeta di atas
kepala seseorang “atas nama Bapa, Putera, dan Rohul Kudus”. Ini
untuk menghapus dosa waris dan merobah seseorang yang
menerima baptis dari anak terkutuk menjadi “anak yang diberkati”.
Bagi seseorang yang lahir di kalangan Kristen upacara ini
dilangsungkan segera setelah kelahirannya sebelum dia mati dan
dikucilkan selamanya dari anugerah Tuhan serta Sorganya. Upacara
Ekaristi adalah yang paling suci dalam Gereja Kristen dan bagian
yang terpenting terdiri dari memakan roti yang disucikan dan
minum anggur yang disucikan oleh peserta. Menurut Gereja
Katolik, roti yang disucikan sungguh-sungguh menjadi tubuh
Kristus dan anggur yang disucikan sungguh-sunguh menjadi darah
Kristus (doktrin pemindahan secara fisik), sehingga para peserta
benar-benar memakan daging dan minum darah Tuhan manusia dan
memasuki suatu hubungan organis dengannya.
Pada saat itu telah dikenal luas bahwa agama Kristen yang
menjadi agama kekaisaran Romawi, sejak itu berlangsung terus
sebagai kepercayaan dari macam-macam Gereja Kristen, dan
ternyata hanya sedikit mempunyai persamaan dengan agama yang
asli dari Yesus. Agama tersebut telah berkembang selama bertahun-
35 “The Athanasian Creed”. Catholicism (edited by George Bruntl) p. 69 (Washington
Square Press Book New York, 1962
AGAMA KRISTEN 195
tahun dengan menyerap banyak elemen paganisme. Menurut katakata
ahli filasat, dan sejarah besar Winwood Reade:
“Kekristenan telah menaklukkan paganisme (pemujaan
berhala), dan paganisme telah mengkorup agama Kristen. Legenda
yang berasal dari kisah Osiris dan Apollo telah dicangkokkan
dalam kehidupan Yesus. Tuhan Yang Esa dari bangsa Yahudi telah
diciptakan oleh bangsa Mesir kuno dan yang telah diciptakan oleh
Plato menjadi sistem filosofis. Manusia yang berkata, ‘Mengapa
engkau katakan aku ini baik? Tiada kebaikan kecuali Satu, yakni
Tuhan’. Sekarang dia sendiri telah dijadikan Tuhan atau sepertiga
bagian dari ketuhanan.”36
Dan inilah yang memancar dari cendekiawan masa kini,
Thomas Sheehan, menulis:
“Hari ini, ketika kita memasuki millenium ketiga, Gereja
Kristen mengalami krisis teologis dalam apa yang kita fikirkan dan
keyakinan tentang Yesus dari Nazareth”
“Krisis itu tumbuh dari kenyataan bahwa kebebasan sekarang
yang diterima baik oleh teologi dan penjelasan Protestan maupun
Katolik, sejauh yang dapat dijelaskan dari data sejarah yang ada,
Yesus dari Nazareth tidak dapat difikirkan ia adalah tuhan, tidak
dapat ditonjolkan pernyataan Messiah seperti dicirikan Perjanjian
Baru kepadanya, dan berbicara tentang kematiannya tanpa mencari
suatu agama baru yang disebut ‘Kekristenan’ Itulah kekrisisan yang
telah terjadi dengan prima facie , ketidakcocokan antara Yesus dari
Nazareth dengan apa yang kita fikirkan (sesuatu yang khusus tetapi
nabi yang sangat manusiawi) dan apa yang menjadi garis utama
keyakinan Kristen yang kita terima sekarang ini (ketuhanan Putra
36 Winwood Reade, The Martyrdom of Man, p. 183 – 184 (The Thinker’s Library,
London, 1948)
196 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Tuhan, dengan substansi bersama dengan Tuhan Bapak, dan Rohul
Kudus).”37
SEKTE-SEKTE KRISTEN
Sejak permulaan sejarahnya, kaum Kristiani dibagi menjadi
bermacam-macam bagian. Satu dari sekte Kristen yang terpenting
timbul sekitar abad kedua, mungkin akibat kompromi antara dua
atau lebih sekte yang lebih awal, adalah Katolik. Sekte inilah yang
berhasil memenangkan dukungan dari Kaisar Constantine. Saingan
utama dari Katolik adalah kaum Arian yang menentang ajaran
ketuhanan Yesus sebagaimana dipercayai oleh Katolik, telah
dikutuk sebagai murtad dan dimusnahkan dengan api dan pedang.
Peraturan hukum Theodosian, yang dilengkapi pada tahun
438, menyatakan bahwa seseorang dianggap melawan hukum jika
berbeda kepercayaan dengan Gereja Katolik. Mereka yang berani
tak sependapat, bahkan untuk masalah-masalah kecil, disebut kafir
dan dengan brutal mereka dianiaya serta tulisan-tulisan mereka
dibakar. Jika seseorang kedapatan menyembunyikan suatu buku
yang murtad, dia akan menderita hukuman berat.
Suatu perbedaan tajam diadakan diantara para wali gereja
(yang disebut clergy) dengan orang kebanyakan yang disebut laity.
Para wali gereja dapat menerima pengakuan dosa dan dapat
menghapuskan dosa-dosanya serta diperbolehkan menerima
hadiah-hadiah sedemikian rupa, sehingga gereja menjadi makmur
luar biasa dan menikmati penghasilan yang jauh lebih besar dari
pada setiap negara di Eropah. Tiap kota di Roma mempunyai
seorang Bishop sebagai pemimpin wali gereja. Pada tahun 445,
ketika Leo yang Agung menjadi Bishop Roma, maka Valentinian,
Kaisar dari Kekaisaran Romawi Barat, mengeluarkan dekrit yang
37 Thomas Sheehan, The First Coming, p.5. (Vintage Books, Random House, New York,
1988)
AGAMA KRISTEN 197
menyatakan kekuasan Bishop (atau Paus) Roma lebih unggul, demi
kepemimpinan Petrus dan keagungan kota Roma. Meskipun
demikian, pendiri yang sejati dari kekuasaan sementara dan
pengaruh politik kepausan adalah Paus Gregory yang Agung (540-
604). Segera setelahnya, maka para paus menjadi yang paling
berkuasa atas para penguasa Eropah, dan dalam masa sesudahnya
diciptakan dogma bahwa Paus itu bebas dari dosa.
Gereja Katolik Roma menganggap dirinya suatu badan yang
dihidupi secara gaib oleh roh serta kehadiran Kristus. Paus adalah
pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tetapi di bawah yuridikasinya
terdapat para bishop sebagai pewaris dari rasul-rasul dan pengajar
orang awam pada lembaga-lembaga ketuhanan. Di bawahnya ada
lagi para pastor dan orang awam serta ordo biara-biara dan
broederan (misalnya, Benedictine, Franciscan, Dominican, Jesuit,
dan lain sebagainya). Gereja Katolik percaya bahwa wahyu Tuhan
ke pada manusia tidak terputus dengan lengkapnya Alkitab, tetapi
Tuhan tetap berbicara melalui Gereja. Pernyataan seorang paus
sama kewibawaannya dengan ayat-ayat Alkitab. Gereja Katolik
menyatakan dirinya sebagai pengajar yang khusus dan tunggal dari
Kebenaran, yakni dogma yang tak bisa dirobah, berwibawa, dan
tidak dapat dipersalahkan. Mengutip kata-kata Lactantius, “Karena
itu Gereja Katolik adalah satu-satunya yang menjaga kebaktian
sejati, ini adalah sumber kebenaran, ini adalah tempat kediaman
iman, ini adalah Gereja Tuhan, bagi mereka yang tidak
memasukinya atau meninggalkannya maka dia akan terasing dari
harapan kehidupan abadi serta keselamatan akhirat.”38
Dengan demikian Gereja Katolik Roma sangat tidak toleran
terhadap perbedaan pendapat, bahkan terhadap penafsiran yang
kecil sekalipun. Dia menuntut penyerahan yang sempurna dan
persetujuan keputusan Gereja dan Paus dengan resmi, dan siap
38 Rev. M.C. D’Arcy, S.J. Catholicism, p. 32 (Benns’s Library, London, 1927)
198 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
untuk memutuskan hubungan dengan mereka yang berbeda
pendapat dalam segala hal terhadap Gereja. Dalam zaman
keimanan semacam ini, maka bagi mereka yang ingkar, dia akan
diadili, disiksa, dan bahkan dibakar hidup-hidup.
Faham Katolik menekankan kelangsungan tradisi Kristen
dengan menggunakan Kredo-Kredo lama (misalnya, kredo Para
Rasul, Kredo Nicene, Kredo Athanasian), keputusan Konsili-
Konsili dewan gereja (seperti Konsili Nicaea, Konsili
Constantinople, Konsili Ephesus, Konsili Trent, dan sebagainya),
kesaksian para Santo (St. Athanasius, St. Basil, St. John Crysostom,
St. Cyril dari Alexandria, dan seterusnya), dan maklumat para paus.
Agama Katolik menyerukan kepercayaan kepada dogma yang
bersangkut paut dengan Kristologi Trinitas, Dosa Waris, Penebusan
Dosa, Kebangkitan tubuh dan kehidupan abadi di Sorga atau
Neraka. Gereja Katolik Roma menyembah Maria sebagai Ibunda
Tuhan dan percaya atas kandungannya yang tanpa bapak serta
kenaikan tubuhnya ke langit. Agama Katolik mengesahkan
sembahyang kepada Maria dan para Santo melalui patung-patung
dan ikon-ikon mereka, serta memuliakan altar dan relik mereka,
yang dianggapnya mempunyai kekuatan gaib. Dogma tentang tidak
berdosanya Paus diumumkan pada bulan Juli 1870. Dalam
kebaktian agama Katolik, maka upacara utama adalah Misa atau
Ekaristi Suci, di mana dipercayai bahwa roti dan anggur itu
dialihkan ke dalam tubuh serta darah Kristus, dan para pengikutnya
disucikan dari dosa dan dipenuhi rahmat Ilahi akibat memakan
daging serta meminum darah Kritus Tuhan manusia. Agama
Katolik menjaga tujuh macam sakramen, yakni baptis, konfirmasi,
ekaristi, pengakuan dosa, pembaluran minyak, ordo, dan
perkawinan, sebagai sarana tak ternilai untuk keselamatan. Ini
ditata-laksanakan oleh suatu kerahiban khusus.
Kemanunggalan Gereja tidak dapat dipertahankan lama. Ada
sekte-sekte kecil yang memisahkan diri, seperti Nestorians, Copt,
AGAMA KRISTEN 199
Jacobit, dan Armenian; tetapi pemisahan pertama yang besar terjadi
dengan terpecahnya Gereja Ortodoks Timur dengan Gereja Katolik
Roma . Sejak pembagian kekaisaran menjadi Timur dan Barat, dan
sesudah meninggalnya Kaisar Theodosius pada tahun 395, Gereja
Byzantium Timur telah mempunyai cara-cara yang berbeda dengan
Roma, dan pada tahun 1054 ketika Paus meresmikan pemutusan
hubungan dengan Cerularius, pimpinan Kontantinopel, maka
perpisahan itu menjadi permanen. Gereja Ortodoks Timur yang
berbeda dengan Gereja Katolik Roma dalam macam-macam segi
dogma dan upacaranya, tergabung di dalam Patriach-Patriach Kuno
seperti Konstantinopel, Alexandria, Antioch, dan Yerusalem serta
Gereja Nasional dari Rusia, Yunani, Yugoslavia, Bulgaria,
Rumania, dan sebagainya.
Selain itu, bahkan lebih penting lagi adanya perpecahan
dalam kesatuan Gereja Kristen yang terjadi pada abad keenambelas
dengan adanya Reformasi, di mana terlihat bangkitnya agama
Protestan. Reformasi itu memiliki sejarah yang panjang sebelum
diterima sebagai kenyataan dibawah pimpinan Luther dan Calvin.
Pengelola Gereja dan Paus sampai pada pastur-pastur desa telah
sangat korup. “The Roman Curia, kata Luther . . . dan pernyataan
tersebut dapat dibuktikan sampai ke ujungnya … “di mana suara
dibungkam, di mana seorang biarawan dapat meninggalkan
ordonya, seorang pastur dapat mengambil isteri seorang bajingan
dengan baju resmi, di mana jual beli tipu daya, rampok, pencurian,
pengkhianatan, dan hal-hal yang sia-sia, sehingga Anti Kristus pun
tak dapat memerintah dengan lebih buruk lagi.”39
Kemesuman dijual oleh wakil-wakil Paus dalam bentuk
dokumen-dokumen yang memberikan pahala kepada para pembeli
spriritual. Gereja abad pertengahan telah beranggapan
(sebagaimana pandangan Gereja Katolik sekarang pun), bahwa
39 Lindsay, History of the Reformation, Vol. 1, p. 13
200 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
sakramen adalah sarana yang tak ternilai untuk keselamatan.
Karena hal ini secara luas biasa ditata laksanakan oleh para wali
Gereja, maka setiap gerakan yang menyerang pegawai gereja
dianggap sebagai tantangan terhadap wewenang luar biasa dari
Gereja terhadap keselamatan, sebelum mereka dapat melepaskan
ketergantungannya pada kerahiban yang korup. Gereja Protestan
berbeda sama sekali dari bermacam dogma dan ritual yang pada
intinya sepakat menolak wewenang Paus. Esensi agama Protestan
yang diterima adalah tanggung jawab pribadi seseorang terhadap
Tuhan dan tidak perlu melalui Gereja.
Pemimpin Reformasi Protestan di Jerman adalah Martin
Luther (1483 – 1516). Dia terutama memulai gerakannya untuk
memperbaiki Gereja dari penyelewengannya yang besar, dan
sembilan puluh lima pasalnya yang terkenal itu dipakukan di Gereja
Wittenberg pada tahun 1517, terutama bukan menyangkut hal-hal
teologis tetapi kecaman moral yang bersangkut paut dengan
kelakuan para Wali Gereja, dan bukannya soal keyakinan Kristen.
Tetapi tidak seperti para pembaharu terdahulu, Luther tiba pada
saat yang tepat dalam sejarah, di mana individualisme ekonomi dan
kekuatan rasionalisme telah terikat menjadi satu serta cepat atau
lambat menyebabkan penguasa Jerman berada di pihaknya. Maka
dimulai dengan dukungan para petani, yakni mereka yang paling
terkejut atas kebobrokan dan penyelewengan serta hal-hal lain ,
tetapi diakhiri dengan dukungan kaum bangsawan yang ingin
menghancurkan kekuasaan Paus atas negeri-negeri di Jerman serta
melihat ke depan, yakni bagaimana mengambil alih tanah-tanah dan
kekayaan Gereja. Ketika kaum petani tersebut ingin merombak
kenestapaan ekonomi mereka akibat dari sistem feodal, maka
Luther memihak kepada kaum bangsawan dan tidak saja mengutuk
para petani sebagai pemberontak dan melawan Tuhan, tetapi juga
membenarkan cara-cara brutal dalam menghancurkan gerakan
mereka demi keadilan ekonomi dan sosial.
AGAMA KRISTEN 201
Ajaran Luther adalah berdasarkan Alkitab terjemahan bahasa
Jerman, tetapi tak pelak lagi dia adalah seorang fundamentalis. Dia
menganggap Surat-surat Paulus lebih tinggi daripada Injil Matius,
Lukas, dan Markus. “Injil Yohanes, Surat-Surat Paulus terutama
kepada bangsa Roma dan Surat Petrus”, katanya, “adalah inti sejati
dan yang terbaik dari segala Kitab”. Surat St. James dianggapnya
sebagai “hanya surat jerami, tak ada wahyu di dalamnya”. Jadi
keabsahan kitab suci dinilai dengan sangat subyektif, buku-buku
yang paling berharga adalah di mana Luther dapat menemukan
teologinya sendiri. Dia menekankan ketuhanan Kristus, tersiasianya
sifat manusia, akibat jatuhnya Adam dan dosa waris serta
keselamatan insani dengan penebusan, pengorbanan Kristus.
Dengan meningkatkan kepercayaan, dan hanya mereka yang rendah
hati serta dengan mempergunakan Glaube, kerja sama dengan
kaum cendekiawan, dia menekankan pentingnya keyakinan yang
benar, dan bahkan melebihi apa yang telah dilakukan kaum Katolik.
Sebagaimana dalam agama Katolik, dia juga percaya kepada
teori pengambil-alihan, yakni bahwa roti dan anggur yang
disucikan itu benar-benar menjadi tubuh dan darah Kristus. Betapa
naif kepercayaan yang dapat diperlihatkan oleh jawabannya, atau
tepatnya pertanyaan dalam hal ini, yakni jika seekor tikus memakan
roti dan anggur yang disucikan apakah si tikus itu mengambil
bagian dari tubuh Yesus, dan Luther membenarkannya. Seperti
halnya Calvin, maka Luther seorang yang pasrah takdir dan nasib.
Gereja Luther modern paling aktif di Jerman, Denmark, Islandia,
Norwegia, Swedia, dan Finlandia di mana Protestan Luther
ditetapkan sebagai Gereja Negara yang mapan, dan juga di Amerika
Serikat.
Reformasi yang lebih radikal terjadi di Switzerland, ketika
Ulric Zwingli (1484-1531), seorang sarjana dan humanis serta juga
seorang warga pastoral yang teguh di Glarus, menyerukan untuk
kembali kepada Perjanjian Baru sebagai sumber utama kebenaran
202 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Kristen dan menolak semua doktrin serta praktik-praktik Gereja
yang tidak ada nashnya dalam Alkitab. Dia membaca tulisan-tulisan
Luther yang permulaan, dan mungkin tergerak melebihi kemauan
dan setelah bertengkar dengan Luther yang mau meyakininya.
Dalam banyak hal, ajaran keduanya terutama mengenai Gereja
sama di mana mereka berontak dengan alasan yang sama pula, dan
dapat saja kita katakan paralel atau pengaruh timbal balik. Tetapi
Zwingli adalah Bapak agama Protestan Liberal, sedangkan Luther
jelas tidak. Zwingli lebih konsisten dalam berfikir dibanding Luther
dalam ajaran tentang sakramen. Dia mengajarkan bahwa Perjamuan
Tuhan terutama adalah untuk mengenang kematian Kristus dan
menjadi sarana dalam menimbulkan pahala dari Kristus serta
diterimakan kepada orang-orang yang mempercayai sebagai
keimanan dan bukan dalam bentuk materi. Kata-kata institusional:
“Inilah tubuhku” tidak dapat diambil arti secara harfiah seperti
dalam pengertian materialistik. Reformasi Zwingli menyebar
semasa hidupnya ke Basle, Berne, Glarus, Mulhausen, dan
Strasburg. Akhirnya, hal tersebut mengakibatkan perang sipil antara
kaum Katolik melawan Protestan, dan Zwingli jatuh sebagai korban
dalam salah satu pertempuran.
Seorang pemimpin Reformasi yang lebih berpengaruh, yakni
John Calvin (1509 – 1564). Dia dilahirkan di Picardy dan
memperoleh ketenaran yang menonjol sebagai pengajar di Paris
tetapi disingkirkan, dan untuk waktu selanjutnya tinggal di Jenewa
meneruskan pengajaran doktrin barunya. “Institusi Agama Kristen”
nya menyajikan definisi dan ketetapan pertama tentang Protestan,
karena itu dia menjadi pemimpin intelektual dari Reformasi
sedangkan Martin Luther sebagai pencetus emosionalnya. Doktrin
Calvinisme yang menonjol adalah dogma tentang predestinasi di
mana dinyatakan Tuhan telah menetapkan tanpa dapat dirobah lagi
beberapa jiwa untuk diselamatkan, kepada siapa rahmat dan
keselamatan diberikan, sedangkan bagi yang lain diberikan kutukan
AGAMA KRISTEN 203
abadi. Jadi dia percaya kepada doktrin ‘ummat pilihan’ dan bahwa
keselamatan hanya melalui keimanan. Tuhan yang dipercayai kaum
Calvinis lebih mendekati Tuhan Yahwe yang cemburu seperti
halnya tuhan agama Yahudi permulaan, dan bukan Bapa Yang
Pengasih dari Yesus Kristus. Calvin bukanlah seorang teolog
modern lebih dari pada Luther. Bahkan lebih mungkin
mengetengahkannya sebagai seorang realis. Doktrin keterkutukan
ummat manusia secara menyeluruh itu terdapat pada abad
pertengahan, dan fikiran demikian sungguh asing bagi para pemikir
Renaissance, begitu pula bagi ide modern. Calvin adalah seorang
fundamentalis yang percaya bahwa seluruh Alkitab adalah wahyu
Ilahi yang harfiah dan tak dapat diganggu gugat . Doktrin
Gerejanya lebih dekat kepada agama Katolik dibanding Luther. Dia
mengulang diktum kesukaan agama Katolik, yakni bahwa mereka
yang tidak memiliki Gereja sebagai induknya tidak dapat mencapai
Tuhan sebagai Bapanya, dan sungguh disayangkan kesiagaannya
untuk menggunakan tangan-tangan sekuler untuk menghukum
mereka yang tidak disiplin terhadap aturan Gereja sama besarnya
dengan yang digunakan oleh penghukum yang Katolik. Toleransi
beragama tidak ada artinya di kalangan Calvin. Syahidnya
Servetus, tokoh Unitarian yang kenamaan, akan selalu dan tetap
dianggap sebagai noda dari reputasi Calvin. Menyedihkan, bahwa
tindakan kejam ini jauh dari suasana terasing dari roh yang
teraniaya tersebut. “Daftar Jenewa memperlihatkan bahwa seratus
limapuluh rakyat miskin dibakar karena dianggap sebagai tukang
tenung, bahwa penganiayaan adalah peristiwa yang selalu terjadi
pada saat peradilan, bahwa tigapuluh satu orang dibakar sekaligus
atas kecaman khayali bahwa mereka dianggap penyebar wabah”40
Jalinan yang erat antara kaum pedagang Jenewa dengan tesis
Calvin bahwa segala kegiatan orang-orang pilihan mengembangkan
40 Rev. W.R. Inge, Protestantism, p. 33 (Benn’s Library London, 1927)
204 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
kemuliaan Tuhan, menciptakan hubungan antara agama dengan
perdagangan, dan menggabungkan semangat mementingkan diri
kaum beragama dan memberikan cetusan baru bagi lahirnya
masyarakat borjuis kapitalis. R.H. Tawney berpendapat bahwa
Calvinisme adalah suatu akibat berkembangnya kapitalisme yang
mendapatkan ketetapan ideologisnya. 41 Calvinisme sebagaimana
didefinisikan oleh Konvensi Westminister, ditegakkan dalam
gereja-gereja Reformasi atau Presbyterian di Perancis, Belanda,
Scotlland, Amerika Serikat, dan sebagainya.
Reformasi di Inggris jauh lebih konservatif dari yang ada di
daratan Eropah. Seringkali dikatakan, bahwa reformasi di Inggris
lebih bersifat politis dari pada agamis. Inggris menjadi Protestan
karena raja Henry VII sudah bosan dengan istrinya, dan jatuh cinta
kepada Anna Boleyn. Mula-mula ini hanya untuk menjadikan raja
Inggris sebagai Kepala Gereja Inggris untuk menggantikan Paus.
Lama kelamaan beberapa prinsip reformasi juga diadakan. Di
bawah Mary ada reaksi singkat dan berdarah, tetapi ratu Elizabeth
melengkapi apa yang telah dimulai oleh ayahnya. Baginya Gereja
Inggris menempuh “garis tengah”, di mana akal budi dan alasan
manusia mengambil tempat di samping Kitab Suci dan penguasa
Gereja. Adanya berbagai faktor dan tekanan telah menciptakan
perbedaan antara gereja “tinggi” dan “rendah”. Hanya sedikit
adanya perbedaan dengan masa lampau, yang kelihatan dari
seremoni yang dilangsungkan dalam bahasa Inggris sebagai ganti
bahasa Latin, tetapi yang muncul di permukaan adalah ibadah dan
upacara tetap dipertahankan seluas-luasnya. Wewenang Paus
dihapuskan,dan perkawinan di kalangan pendeta diizinkan. Ada
perasaan yang meluas di kalangan rakyat kebanyakan, bahwa
reformasi di Inggris tidak cukup berkelanjutan dalam mengungkap
wewenang para pendeta, menyederhanakan upacara-upacara gereja,
41 R.H. Tawney, Religion and the Rise of Capitalism (Pelican Book)
AGAMA KRISTEN 205
dan menolak pernyataan bahwa gereja adalah satu-satunya tempat
keselamatan serta penjaga sumber kehidupan dan pentafsir yang tak
dapat diganggu-gugat, baik terhadap kata-kata Tuhan yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Hal ini menimbulkan bangkitnya kaum
Puritan pada permulaan dan kemudian non konformis, yakni
mereka yang tidak sependapat dengan doktrin-doktrin Gereja
Inggris. Yang menonjol dari kelompok non konformis ini misalnya
Baptis, Quakers (atau Masyarakat Persaudaraan), Methodist, dan
Congregationalist.
Pertentangan antara agama Katolik Roma dengan Protestan
mengakibatkan perang agama yang lama dan dashyat , memecah
belah Eropah. Hal tersebut menggoncangkan seluruh dunia Kristen,
kekacauan yang tak terbayangkan dalam bentuk pemberontakkan
yang histeris dan jaringan ketakutan telah menyertai penghukumanpenghukuman
beralasan keagamaan. Lebih jauh lagi, sekali agama
Protestan memberi pengaruh dengan masing-masing fihak untuk
menafsirkan Kitab Suci dengan caranya sendiri, maka
kecenderungan berpecah belah semakin meningkat sehingga pada
tahun 1650 tidak kurang terdapat 180 sekte yang sebagian besar
dogmatis dan tidak toleran satu dengan lainnya. Saat ini terdapat
lebih banyak lagi sekte-sekte, tetapi cukuplah kalau kita sebutkan
sedikit dari beberapa yang agak aneh di antaranya.
Mormon atau Orang-Orang Suci Zaman Akhir, adalah salah
satu dari sekian banyak sekte di Amerika. Sekte ini didirikan pada
tahun 1830 oleh Joseph Smith, yang mendakwahkan dirinya telah
dibangkitkan sebagai seorang Nabi. Dalam serangkaian visionnya,
dia mengatakan wahyu itu telah ditulis di atas pelat emas yang
tersembunyi di bukit yang berdekatan. Dengan inilah dia turun ke
bumi, dan pada tahun 1827 dengan pertolongan “Urim dan
Thummin” diterjemahkanlah karakter “pembaharuan Mesir” dalam
bahasa Inggris. Digambarkan sebagai “Kitab Mormon”, buku ini
diterbitkan 1830 dan pada waktu yang sama, sebuah gereja kecil
206 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
dari beberapa orang yang menerima kesaksiannya didirikan. Kitab
Mormon mengandung suatu catatan tentang sejarah dan agama
Amerika permulaan, dan orang Indian Amerika diidentifikasikan
sebagai satu dari sepuluh suku Bani Israil yang hilang. Yesus
Kristus dinyatakan akan muncul di Amerika setelah kenaikannya.
Segera setelah itu, kaum Mormon mengalami kesulitan dengan
sekte-sekte lain dan para penguasa. Mereka diusir dari kota ke kota,
dan akhirnya menetap di Nauvoo, Illinois, di tepi sungai
Mississippi. Ini mungkin akan menjadi akhir cerita jikalau Smith
tidak terbunuh pada tahun 1840, dan karenanya dianggap sebagai
martir (syahid), lalu muncullah Brigham Young seorang pemimpin
yang cukup menonjol, dan menyerukan bahwa dia telah
diwahyukan agar memimpin kaum yang beriman ke Salt Lake yang
waktu itu di luar wilayah Amerika. Berikutnya terjadi lintasan yang
termasyur lebih dari seribu mil menempuh padang pasir. Pada tahun
1851, warga Mormon telah mencapai Tanah Yang Dijanjikan, di
sanalah mereka menegakkan pemerintahan sendiri, dan memelihara
miliknya dari lingkungan yang kejam, sehingga mereka
digabungkan dengan Amerika Serikat. Mormon adalah milenarian
yang percaya Yesus Kristus pada saatnya akan muncul kembali dan
memerintah untuk seribu tahun. Mereka menyajikan upacara ritual
yang berbentuk teater moral dengan aktor-aktris yang antar lain
memerankan Tuhan, Setan, Adam dan Hawa. Mereka pun
mendakwahkan diri dapat melakukan mukjizat. Mungkin yang
paling dikenal di kalangan Mormon adalah ajaran poligami yang
diwajibkan bagi warga laki-laki dari sekte ini, tetapi dibatalkan
pada tahun 1890 karena menimbulkan tantangan serius antara sekte
tersebut dengan penguasa hukum tanah yang bersangkutan.
Sekte yang aneh lainnya di Amerika adalah Saksi Yehovah,
yang menganggp diri mereka sebagai wakil gerakan keagamaan
zaman ini yang ada sejak Abil “mempersembahkan kepada Tuhan
pengorbanan yang lebih mulia dari pada Kain , dia memperoleh
AGAMA KRISTEN 207
kesaksian bahwa dialah yang tulus”. Abil adalah “saksi” pertama,
dan mereka masih ada Enoch, Nuh, Ibraham, Musa, Yeremiah, dan
Yahya Pembaptis. Di antara saksi berikutnya, sudah pasti Yesus
Kristus. Jadi mereka menganggap dirinya sebagai “organisasi
Tuhan” dalam garis yang panjang dan melintas berabad-abad untuk
memelihara bumi dalam kebaktian kepada Tuhan yang benar dan
sejati, atau sebagaimana para Saksi tersebut lebih suka
memanggilnya “Tuhan Yehovah”. Sepanjang sejarah yang
diketahui orang, sekte ini didirikan oleh Charles Taze Russell tahun
1881, dengan nama Watch Tower Bible and Tract Society. Ajaran
mereka berpusat pada mulai ditegakkannya dunia baru oleh Tuhan
di muka bumi ini sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali. Para
Saksi percaya bahwa ini telah terjadi, dan Armageddon “akan
datang segera setelah Para Saksi menjadi lengkap.” Perode
millinium ini, memberi kesempatan kepada pendosa kesempatan
kedua untuk keselamatan dan “jutaan manusia yang hidup sekarang
tak akan pernah mati”. Si mati akan berangsur-angsur dibangkitkan
ke bumi yang baru, sehingga seluruh tempat yang terisi
ditinggalkan setelah Armageddon terpenuhi. Betapa pun ada sedikit
keraguan mengenai “jiwa-jiwa domba” yang tidak menyenangkan
para Saksi, mereka menerima juga (atau mengizinkan) donor darah
dan juga dari orang lain yang berdosa besar, hal ini bertentangan
dengan Alkitab. Saksi Yehovah menganggap ajaran Trinitas
diciptakan Setan.
Sekte lain di Amerika yang percaya akan kedatangan Kristus
kedua kali (suatu doktrin yang sangat meluas di USA pada
permulaan dasawarsa abad ke 19) ialah Gereja Advent Hari
Ketujuh. William Miller telah meramalkan bahwa akhir dunia dan
datangnya Kristus yang kedua kali akan terjadi pada tahun 1843.
Orang Advent modern memuaskan dirinya dengan keyakinan
“tanda-tanda bukti” Advent akan berkembang biak, di saat kaum
beriman diselamatkan. Macam-macam cabang dari kaum Advent
208 AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
yang berbeda pendapat dalam hal apakah para pendosa itu akan
disiksa di Neraka atau dimusnakan ataukah dibuat tidur abadi.
Gereja Advent Hari Ketujuh beribadah pada hari Sabtu sebagai
Hari Sabbath yang benar.
Yang paling radikal dari seluruh sekte Kristen adalah
Unitarian, yang seperti namanya, percaya kepada Keesaan Ilahi dan
anti Trinitas. Meskipun demikian, pernyataan keyakinan ini
ditafsirkan dengan bermacam-macam tingkat pemahaman. Jadi
kepercayaan Unitarian dapat berkisar dari jenis seperti Arianisme
yang mengakui bahwa meskipun Kristus tidak ilahiah tetapi
kekuatan Ilahi telah dianugerahkan kepadanya, sampai mereka
yang percaya bahwa Kristus hanyalah manusia biasa seperti orangorang
lain dan kebajikan beliau sama sifatnya dengan semua orang
besar dan tulus lainnya. Kaum Unitarian menekankan pada
perbuatan baik dibandingkan kepercayaan dogmatis, dan
meletakkan keyakinannya dalam nilai kasih sayang serta
persaudaraan antar manusia. Akte Toleransi (1689) menyingkirkan
Kaum Unitarian yang terus dianiaya dan dihukum mati karena
keyakinan mereka itu, tetapi sejak tahun 1813 mereka secara resmi
diberikan toleransi di negeri Inggris. Meskipun demikian, berbagai
percobaan selalu dilakukan untuk meruntuhkan Gereja mereka ke
tanah, sehingga para pengajarnya tak lagi setia kepada ajaran asli
para pendirinya. Namun hal ini berakhir dengan Akte Dissenting
Chapels tahun 1845. Di Amerika kesulitan-kesulitan demikian tidak
pernah ada, dan di Boston pada abad kesembilan belas banyak
tokoh-tokh sastra yang secara terbuka menyatakan nama dan
keyakinannya sebagai Unitarian, misalnya Emerson, Longfellow,
Lowel, dan Oliver Wendell Holmes.

0 komentar:

Posting Komentar

copyrigt; Juned Topan.. Diberdayakan oleh Blogger.