Senin, 11 April 2011

TOKOH FILSAFAT TIONGKOK HINGGA PRA KONG ZI

> TOKOH FILSAFAT TIONGKOK JAMAN PURBA HINGGA PRA KONG ZI
>
> Daftar isi :
> 1. Prakata
> 2. Perkembangan filsafat masa purba
> 2.1 Dari mitos hingga materialisme filsafat alam
> 2.2 Tokoh-tokoh dinasti Zhou hingga pra Kong Zi
> 3. Penutup
> 4. Daftar Pustaka
>
> Prakata
> Dalam membahas masalah filsafat Tiongkok, tentunya juga harus membicarakan
> masalah bahasa. Bahasa mandarin walau dikatakan dipersatukan dan tidak
> mengalami perubahan selama 2000 tahun, tetap hingga kini merupakan kendala
> dalam membaca teks-teks klasik. Di dunia ini ada 2 jenis bahasa yaitu
> bahasa berdasarkan bunyi dan tulisan. Awalnya adalah bahasa gambar yang
> menjadi tulisan kemudian berubah menjadi bahasa yang berdasarkan bunyi,
> seperti bahasa Inggris. Tiongkok tidak pernah mengganti bahasanya menjadi
> bahasa bunyi karena alasan persatuan. Kita bisa lihat bahwa bahasa bunyi
> bisa berubah-rubah ditempat lain. Tapi bahasa tulisan tidak akan berubah.
> Kata Dao 道 dengan nada bunyi ke 4 bisa saja berbeda-beda cara
> membacanya tapi tulisannya tetap. Itulah ciri bahasa mandarin yang berbeda
> dengan bahasa lain di dunia yang mayoritas menggunakan bahasa bunyi.
> Feng Youlan mengatakan bahwa masalah bahasa adalah rintangan terbesar
> dalam mempelajari filsafat Tionghoa. Kendala terbesar dalam bahasa
> mandarin adalah satu kata bisa mengandung beberapa makna, apalagi mengkaji
> kitab klasik. Apalagi ketika diterjemahkan kedalam bahasa lain, tentunya
> bermasalah. Sebagai contoh adalah kata wu wei 無為 atau yang
> sering diterjemahkan sebagai non action, hal ini membuat suatu kerancuan
> luar biasa bagi mereka yang mempelajari Taoism terutama ketika membaca
> tentang wu wei atau non action. Chen Yaoting dalam seminarnya yang
> diselenggarakan di Singapore pernah mengatakan bahwa wuwei tidak selalu
> berarti non action, wu wei 無為bisa berarti non intention,
> non selfish, natural.
>
> Dalam tulisan ini terdiri dari bagian yang menerangkan perbedaan antara
> mitologi Yunani dan Tiongkok, walau tidak secara lengkap seperti misalnya
> peperangan Gong Gong 共工 dan Zhu Rong 祝融 yang
> mengakibatkan banjir, Nv Wa 女媧menciptakan 6 binatang dan
> manusia, peperangan antara Huang Di 黃帝dengan Chi You
> 蚩尤 dan sebagainya. Selain itu juga membahas sedikit tentang
> Di 帝 dan kemudian pandangan para filsuf. Dan apa yang diutamakan
> adalah para filsuf pra Kong Zi 孔子sebagai landasan yang
> mempengaruhi pandangan para filsuf nantinya yang menjadi mahzab-mahzab
> filsafat Tiongkok. Dalam tulisan ini saya tidak membahas Guan Zi
> 管子, karena sudah ada tulisan yang menyangkut kitab Guan Zi
> 管子.
>
> 2.Perkembangan filsafat purba
>
> Sebelum memasuki ranah filsafat, pertama yang perlu diketahui adalah bahwa
> mitos orang Tionghoa berbeda dengan mitos-mitos yang umum berkembang. Pada
> umumnya mitos Tiongkok tidak terlihat lengkap seperti adanya penciptaan
> yang diciptakan oleh mahluk adikodrati, terjadinya alam dan sebagainya.
>
> Secara umum, ketika membahas mitos Tiongkok yang menceritakan terjadinya
> alam semesta, yang dibahas adalah masalah Pan Gu 盤古
> memisahkan langit dan bumi. Sebenarnya mitos penciptaan yang dikaitkan
> dengan Pan Gu adalah mitos yang berumur muda, mitos itu timbul pada
> periode Tiga Negara 三國 (220-280 AD)dalam buku
> SanWu LiJi 三五曆記 yang ditulis oleh Xu Zheng
> 徐整 yang menjabat sebagai pejabat
> ritual太常卿 pada kerajaan Wu 吳. Walau umurnya
> kisan Pan Gu masih muda dibandingkan dengan mitos-mitos lainnya, tapi
> mitos ini tetap merupakan mitos mengenai terjadinya alam semesta.
>
> Qi Liang 啟良 berpendapat "bahwa mitos adalah suatu cara
> manusia mengekspresikan sejarah purbanya, terutama dalam menjelaskan
> segala sesuatunya dan asalnya. Dalam mitologi Yunani, manusia mencari
> sejarahnya adalah dengan menggunakan mitos. Misalnya adalah Prometheus
> yang memberikan manusia banyak keahlian. " Qi Liang berpendapat demikian,
> karena dalam mitos Yunani, Promotheus adalah pencuri api dan mengajarkan
> manusia menggunakan api, sedangkan dalam mitos Tiongkok adalah Sui Ren
> 遂人 yang menemukan api dengan menggosokkan kayu. Promotheus
> adalah dewa sedangkan Sui Ren adalah manusia biasa. Selain Sui Ren, adalah
> You Chao 有巢 yang mengajarkan manusia untuk membuat gubuk,
> Shen Nong 神農 mencobai tanaman dan rumput untuk mengetahui
> khasiat tanaman tersebut bagi tubuh, Fu Xi 伏羲 menemukan cara
> membuat jala dan sebagainya.
>
> Bahkan dalam menghadapi banjir besar, terlihat perbedaan menyolok antara
> mitos dan legenda bangsa lain dengan bangsa Tiongkok. Misalnya kisah
> Gilgamesh dan Nuh dibandingkan kisah Nv Wa 女媧dan Da
> Yu大禹 ( Yu yang Agung ). Dalam kisah Gilgamesh dan Nuh
> diceritakan bahwa banjir adalah bencana dari mahluk adikodrati dan mereka
> tidak berbuat apapun kecuali membuat kapal kotak besar dan menunggu banjir
> surut.Dalam legenda Tiongkok, Nv Wa mencari cara mengatasi banjir dengan
> menambal langit yang bolong dengan menggunakan batu pancawarna yang
> dilebur. Dan Da Yu 大禹membangun kanal, membuat kolam
> penampungan air.Dari dua legenda itu tentunya terlihat perbedaan dalam
> menyikapi bencana yang terjadi.
>
> Dengan berangkat dari mitos yang berbeda, terutama masalah-masalah proses
> terjadinya peradaban, maka kita bisa melihat cara orang Tiongkok purba
> dalam memandang Mahluk Adikodrati itu yang akan mempengaruhi filsafat
> mereka. Saya beranggapan bahwa dengan mitos-mitos orang Tionghoa, terlihat
> bahwa terjadinya peradaban melalui proses evolusi yang bertahap dengan
> dimulainya adalah Sui Ren kemudian You Chao hingga Shen Nong, Fu Xi, Nv Wa
> sampai dengan Xuanyuan Huangdi軒轅黃帝 . Dalam
> banyak gambaran mitos mereka, You Chao dan lain-lain digambarkan sebagai
> manusia yang berpakaian daun atau kulit binatang sedangkan Huang Di sudah
> berpakaian seperti manusia biasa. Gambaran proses peradaban itu terekam
> dalam mitos-mitos Tiongkok yang berbeda dengan mitos Yunani. Artinya
> mereka orang Tiongkok tidak menganggap bahwa alam semesta ini ada harus
> ada penciptanya, dan apa yang mereka jalani itu adalah proses alam dari
> suatu peradaban pra sejarah purba hingga sampai pada satu peradaban yang
> menemukan tulisan adalah proses dari manusia itu sendiri.
>
> Fu Xi sebagai tokoh legenda purba, dilegendakan menemui cara-cara
> peternakan dan perikanan, kemudian ia menggambar tulisan-tulisan sederhana
> yang menjadi cikal bakal tulisan mandarin. Tulisan itu berupa 2 macam
> garis yaitu garis utuh - - dan garis sambung ___ yang disebut yao
> 爻. - - adalah yin yao 陰爻 dan ___ adalah yang yao
> 陽爻, dan gabungan dari ke tiga yao itu disebut gua 卦
> atau triagram. Gambaran dari gua itu membentuk 8 yang disebut
> bagua八卦 dan ada yang disebut jiugong 九宮 atau
> sembilan istana adalah mencakup taiji. Jadi apa yang dimaksud dengan ba
> gua hanya suatu garis sederhana yang merupakan gambaran dari alam semesta
> yang dihamparkan depan mata. Ini adalah suatu mitos bagaimana orang
> Tiongkok purba menggambarkan alam semesta ini adalah perpaduan dari garis
> yin dan garis yang.
>
> 2.1. Dari mitos hingga materialisme filsafat alam
>
> Dinasti Shang 商sudah ada konsep tentang Di 帝 atau Shang Di
> 上帝 sebagai leluhur mereka, dan konteksnya Di 帝adalah
> almarhum raja pendahulu yang memiliki kekuasan absolut yang digunakan
> untuk mengontrol masyarakat. Kondisi masa itu adalah sistem majikan dan
> budak atau yang disebut sebagai era 奴隸時代 (
> era perbudakan ) . Pendapat ini diperkuat oleh Li Shen 李申
> dalam bukunya yang berjudul Zhongguo Rujiao Shi
> 中國儒教史 ( Sejarah Lengkap Agama Ru
> Tiongkok )yang terdiri dari 2 jilid, buku ini bisa menjadi acuan lebih
> mendalam sejarah perkembangan kepercayaan dan filsafatRu Tiongkok. Pada
> masa dinasti Shang, salah satu cara berkomunikasi dengan Di 帝atau
> Shang Di 上帝 adalah melalui penujuman dengan tempurung
> kura-kura atau tulang yang dibakar.
>
> Sejak dinasti Shang商朝, konsep seperti itu melekat erat,
> hingga pada masa berakhirnya era perbudakan dan memasuki era feodalism
> pada masa dinasti Zhou 周朝. Dinasti Shang membuat konsep
> Shang Di 上帝adalah sebagai suatu alasan bahwa di satu negara
> tidak bisa ada banyak penguasa dan seperti itu juga di alam lain harus ada
> satu pemimpin utama atau satu mahluk adikodrati yang tertinggi. Walau
> demikian pada masa dinasti Shang, dewa-dewa ada banyak, dan ritual-ritual
> untuk para leluhur dan dewata dilakukan. Secara etimologi Di 帝
> sendiri adalah yoni, alat kelamin wanita. Dan itu tidak perlu diherankan
> karena awalnya peradaban Tiongkok purba bersifat maternalistik, selain
> para dewi purba seperti Xi He 羲和, Nv Wa 女媧,
> Hou Tu后土, 20 marga tertua di Tiongkok memiliki karakter
> wanita 女 (nv) seperti marga Ji 姬, Yao 姚, Jiang
> 姜,Si 姒. Marga sendiri dalam bahasa mandarin adalah
> xing 姓 yang berarti dilahirkan oleh wanita.
>
> Dinasti Zhou 周朝pada saat menjatuhkan dinasti Shang
> menggunakan slogan bahwa hak memerintah atau mandat yang dimiliki oleh
> dinasti Shang sudah dicabut oleh shang di 上帝atau tian
> 天dan Ji Chang 姬昌 mencabut mandat yang dimiliki oleh
> raja Zhou紂王, raja terakhir dinasti Shang 商 karena
> sewenang-wenang. Inilah konsep pertama tentang masalah mandat langit atau
> hak berkuasa yang bisa dicabut karena tidak becusnya raja dalam
> memerintah. Tapi disisi lain, dinasti Zhou menekankan bahwa mereka
> mendapat mandat dari Langit atau Shangdi dan menggantikan dinasti Shang,
> dan mengutamakan ritual-ritual kepada Shang Di dan Di di kuil-kuil leluhur
> mereka.
>
> Dinasti Zhou memberikan landasan filsafat yang nantinya berkembang pesat.
> Dinasti Zhou 周朝sudah menggunakan konsep yin yang
> 陰陽 untuk menjelaskan perubahan cuaca, musim juga kuat
> lemahnya segala benda yang ada. Mereka beranggapan pada masa peralihan
> musim dingin ke musim semi yang terjadi adalah qi menguap dari bumi naik
> ke atas dengan demikian semua mahluk bisa tumbuh dan berkembang.
> Prinsipnya adalah yang adalah qi yang sifatnya ke atas dan yin adalah qi
> yang sifatnya ke bawah dan harus seimbang selaras, perubahannya harus
> sesuai dengan aturan. Jika tidak sesuai maka bencana akan terjadi.
>
> Tokoh yang terkenal adalah Zhou Wenwang 周文王pada masa
> sekitar 1100an BC yang dipercaya banyak orang adalah tokoh besar dalam
> melakukan kompilasi atau memperbaiki gambar diagram gua yang dibuat oleh
> Fu Xi. Kitab hasil kompilasinya disebut Zhou Yi周易 atau Yi
> Jing 易經 ( kitab perubahan ) yang terdiri dari 64
> gua卦 . Wen Wang melakukan perubahan atas 8 triagram menjadi 64
> hexagram. Beberapa point penting dalam Yi Jing adalah :
> -satu yin dan satu yang adalah Jalan ( keharmonisan)
> -Langit berjalan terus, seorang ksatria selalu bekerja tiada henti
> memperbaiki diri
> -Pencabutan mandat langit
>
> Zhou Gong 周公( 1100an BC ) adalah seorang tokoh yang amat
> dihormati oleh para filsuf seperti Kong Zi 孔子, Meng Zi
> 孟子, Xun Zi 荀子. Salah satu tindakan Zhou Gong
> adalah ketika dinasti Shang jatuh, terjadi perdebatan untuk membantai
> seluruh pengikut dinasti Shang atau mengampuni yang tidak bersalah dan
> menghukum mati yang bersalah. Zhou Gong menganjurkan agar semuanya
> diampuni, mereka dibiarkan tetap tinggal di tempatnya, dengan tujuan agar
> bisa meraih hati rakyat Shang dan dengan demikan dinasti Zhou bisa
> mendapatkan hati orang-orang Shang yang pintar untuk mengabdi pada
> dinasti Zhou. Zhou Gong menata etika dan menggubah musik
> 制禮作樂 salah satu hal yang mempengaruhi Kong
> Zi. Zhou Gong menata etika sebagai suatu sistem kemasyarakatan yang
> memiliki tata krama dalam kelas-kelas sosial. Selain itu adalah rumus
> Pythagoras , yang sering disebut Zhougong dingli
> 周公定理 atau Shanggao dingli
> 商高定理. Juga kadang disebut gougi
> dingli勾股定理 . Zhou Gong terkenal dengan
> perkataan bahwa "Mandat Langit tidak pernah tidak berubah ( bisa
> dicabut ), hanya dengan menjalankan kebajikanlah cara
> mempertahankannya"天命靡常
> 唯德是辅 (tianming mi chang weide shi bu ).
> 明德慎罚mingdeshenfa bisa berarti berbudi baik
> jelas dalam menilai dan hati-hati memberikan hukuman, yang dikatakan
> bersalah harus diteliti dahulu dalam beberapa hari sebelum dijatuhi
> hukuman. Dengan cara begini maka raja akan tetap mendapatkan mandatnya.
>
> Buku Shang Shu (Buku Sejarah ) bab Hong Fan 尚書
> 洪範 menuliskan bahwa Ji Zi 箕子 dimintai saran
> oleh Zhou Wenwang tentang cara-cara mengatur negara. Ji Zi memberi contoh
> bagaimana Gun 鯀 mengatasi banjir dengan cara menyumbat, sehingga
> mengacaukan hukum pergerakan lima element dasar.Sehingga Tian Di marah
> dan menghukum Gun. Anak Gun, Da Yu mengatasi banjir sesuai aturan alam.
> Atas jasanya, Tian Di memberikan 9 cara mengatur negara. Sembilan itu
> adalah : a. Pergerakan lima unsur yang harus diperhatikan , jika dilanggar
> maka akan mengakibatkan bencana. Pergerakan lima unsur juga membahas lima
> rasa yaitu asin, pahit, pedas, asam dan manis.
> b. lima sikap : sikap yang sopan, berbicara yang benar dan baik, pandangan
> harus baik dalam menilai, mendengar harus dengan jernih, berpikir harus
> bisa luas.
> c.memilih pejabat pengurus negara yang tepat untuk urusan sandang pangan,
> keuangan, ritual, hukum, pendidikan, pekerjaan umum, kemiliteran,
> penyambut tamu ( hubungan luar negri )
> d.memperhatikan pergerakan musim dan kalender agar selalu tepat masa
> e.untuk membangun kewibawaan negara, maka hukum harus jelas dan tegas,
> yang berjasa diberi hadiah dan yang bersalah diberi hukuman.
> f.menggunakan tiga cara untuk mengatur pejabat dan rakyat sehingga bisa
> benar. Untuk mereka yang keras dan tidak bersahabat harus digunakan sikap
> yang tegas dan keras, untuk mereka yang bersikap lembut dan bersahabat
> gunakanlah sikap lembut dan bersahabat, untuk mereka yang bodoh harus
> digunakan sikap memaksa dan tegas.
> g.untuk menghadapi masalah sulit, panggilah pejabat peramalan untuk
> mengetahui tindakan apa yang harus diambil
> h.mencermati lima gejala alam, yaitu hujan, cerah, hangat, dingin, angin
> karena semuanya sesuai siklus. Jika terjadi ketidaksesuaian dengan siklus,
> maka harap berhati-hati karena bisa jadi pertanda keadaan yang akan buruk
> i.lima macam kebahagiaan yaitu : panjang umur, berkecukupan, sehat
> tentram, berbudi baik dan meninggal dengan tenang. Enam hukuman adalah :
> mati muda dengan tidak wajar, sakit, gelisah dan risau, miskin, buruk,
> lemah terhina.
> Dimasa itu sudah ada konsep selain yin yang adalah lima unsur yang saling
> berkaitan sebagai komponen atau element dasar dari seluruh alam semesta
> ini. Yang menarik pada saat membahas lima kebahagiaan, Ji Zi mengatakan
> bahwa salah satu kebahagiaan yang unggul adalah mati dengan baik.
>
> 2.2 Tokoh-tokoh dinasti Zhou hingga pra Kong Zi
>
> Pada dinasti Zhou ini lahir filsuf besar yang bernama Bo Yang fu
> 伯陽父 atau yang dipanggil Shi Bo 史伯 .
> Pandangan filsafat Bo Yang fu ditulis dalam Guo Yu 國語
> tentang element dasar yuanshu 元素yang akan menghasilkan
> element baru jika element dasar lain yang ditambahkan. Dan element dasar
> itu adalah lima unsur yaitu air, api, logam, kayu dan tanah. Bo Yang fu
> menggunakan kata he和(harmonis ) dan tong 同(kesamaan) untuk
> menjelaskan fenomena ini.Yan Ying 晏嬰 ( 578-500 BC ) membuat
> suatu penjelasan sebagai berikut : "Air ditambah air tidak akan berubah,
> rasanya tetap air dan itu disebut , satu nada jika ditimpa nada yang sama
> tidak akan menghasilkan nada baru, ini disebut tong. Jika air ditambah
> ikan, daging dan berbagai bumbu, dan dimasak akan menghasilkan rasa yang
> berbeda dengan air, akan menjadi sop yang kaya akan rasa, musik juga akan
> indah jika nada-nada tinggi rendah, cepat lambat, dalam ringan, digabung
> ". Karena itu kita bisa melihat bahwa yang dimaksud tong adalah secara
> sederhana adalah pengulangan dan yang dimaksud he bukanlah bersatunya dua
> sifat yang berlawanan tapi harmonisnya dua sifat yang berlawanan. Inilah
> yang membedakan lagi dan akan mempengaruhi pandangan keharmonisan dalam
> filsafat Tiongkok, bukan sifat yang saling melawan tapi sifat yang saling
> berharmonisasi. Sama seperti dalam mitos Fu Xi yang membuat dua garis
> berlawanan tapi saling berharmonisasi membentuk suatu yang baru. Bo Yangfu
> beranggapan bahwa gempa bumi bukanlah bencana dari mahluk adikodrati
> sebagai hukuman tapi akibat qi positif yang tertekan, tidak bisa keluar
> sedangkan qi negatif menekan qi positif.
> Ji Liang 季梁 , diperkirakan pada sekitar tahun 800an dan
> 700an BC hidupnya, terkenal dengan ujarnya "Rakyat adalah majikan
> sesungguhnya dari Shen ( tuhan atau dewa)". Para raja adalah anak Tuhan
> atau penerus DI yang mendapat mandat dari Shang Di, tapi kekuasaan mereka
> sebenarnya bukanlah berasal dari mahluk adikodrati tapi berasal dari
> rakyat. Jika raja sewenang-wenang, maka rakyat akan berontak melawan, jika
> raja bertindak arif bijaksana, maka rakyat akan dengan senang hati
> menuruti perintah rajanya. Ji Liang menekankan pentingnya mengurus rakyat
> terlebih dahulu baru melakukan upacara kepada para dewata . Pemikiran Ji
> Liang ini memberikan pengaruh pada para filsuf selanjutnya. Terutama pada
> aliran Ru, seperti Meng Zi dengan konsep tianming dan ge ming serta min
> ben
>
> 子產 (?-552 B), termasuk salah satu filsuf yang juga
> memberikan pengaruh pada Kong Zi juga Xun Zi. Zi Chan beranggapan bahwa
> Jalan Langit jauh dan jalan manusia dekat, jadi utamakan jalan manusia .
> Selain hal itu, Zi Chan melebur tembaga dan membuatnya bejana yang disebut
> bejana penghukuman yang isinya mengenai hukum yang harus dipatuhi tanpa
> panda bulu dan hak-hak bangsawan tidak bisa diwariskan jika keturunannya
> tidak memiliki kemampuan serta membatasi hak-hak kaum bangsawan. Zi Chan
> beranggapan bahwa manusia yang mati tidak enak akan menjadi setan jahat ,
> selain itu ia menjelaskan proses terjadinya setan dengan konsep jing dan
> qi, juga kemungkinan manusia menjadi dewa. Zi Chan mengusulkan agar para
> setan jahat yang karena matinya tidak mengenakkan perlu diberi harkat
> pemulihan dengan memberinya tempat tinggal, makanan, dengan demikian tidak
> akan mengganggu manusia. Pada masa Zi Chan hidup, pada umumnya masyarakat
> tidak akan memberikan upacara penghormatan kepada yang tidak memiliki
> hubungan darah. Zi Chan mendobrak hal itu dengan mengatakan bahwa mereka
> yang berjasa, walau gagal seperti Gun , layak mendapat penghormatan.
>
> Fan Li 范蠡 ( 536-448 BC ) adalah tokoh yang dikenal sebagai
> pedagang besar atau konglomerat pertama, sebelumnya ia adalah pejabat di
> kerajaan Yue kemudian mengundurkan diri dari jabatannya dan menjadi
> pedagang. Fan Li disebut-sebut sebagai peletak dasar sistem perdagangan
> Ru 儒商yang berbicara masalah 5 moral yaitu ren kemanusiaan,
> li etika, yi kebenaran atau keadilan, zhi kebijaksanaan, xin bisa
> dipercaya atau memegang kepercayaan. Buku-buku yang dibuat oleh Fan Li
> antara lain adalah buku siasat perang dan satunya lagi adalah "12 prinsip
> pengelolaan dagang". Fan Li membahas Tian Dao 天道 adalah
> sebagai suatu hukum alam yang beraturan. Misalnya matahari terbit maka
> harus terbenam, bulan penuh, bulan tidak penuh. Ada tiga prinsip yang
> berkaitan dengan tiandao yang diutarakan oleh Fan Li :
> -segala benda memiliki aturan dan rumusan, semua perubahan harus memiliki
> syarat, saat syarat tidak terpenuhi atau tidak matang 成熟 ,
> jangan sembarangan bertindak. Menguasai aturan dan rumusan, mempersiapkan
> dengan baik dan matangnya semua syarat-syarat yang diperlukan maka akan
> berhasil.
> -Kerajinan dan keseriusan manusia serta syarat pengetahuan alam adalah
> hal-hal yang saling terkait. Manusia sebagai subjek dan alam sebagai objek
> adalah keterkaitan yang tidak terpisahkan. Manusia sebagai subject harus
> rajin dan alam sebagai object harus disertai syarat-syarat ( pengetahuan )
> sebagai dasarnya.
> -Object atau alam juga selalu berubah sesuai dengan kaidah aturannya, saat
> matang bisa menjadi tidak matang, siap bisa menjadi tidak siap, karena
> itu diperlukan adalah ketepatan dan kesigapan mengambil momentum yang
> tepat.
> Tiga point yang diutarakan Fan Li tentang tian dao atau jalan langit yang
> berkaitan dengan tian ming 天命 atau takdir, menjadi suatu
> prinsip bahwa takdir atau tian ming memiliki keteraturannya. Xun Zi
> kemudian membuat konsep tian ming seperti tian dao, artinya mandat langit
> yang diartikan dianggap sebagai hukum alam.
>
> 3.Penutup
> Dengan melihat beberapa pandangan para filsuf pra Kong Zi, kita akan bisa
> melihat bahwa nantinya pandangan filsafat Tiongkok terhadap mahluk
> adikodrati berbeda, juga disudut mitologinya yang memang memiliki landasan
> dan kerangka memandang sejarah masa lampau atau purba yang berbeda dengan
> mitologi Yunani. Tian dalam perkembangannya bisa menjadi Tuhan, atau
> bagian dari dua kutub yin yang, bisa menjadi hukum, bisa menjadi alam. Dan
> terus terang membahas sejarah filsafat kuno pra Kong Zi saja bisa menjadi
> suatu bahan kajian yang mendalam dengan melihat proses para filsuf jaman
> tersebut memandang alam, tian dan lain sebagainya. Jika menilik sekilas
> isi "Filsasat Dari Mitos Tiongkok"
> 中國神話哲學 (Zhongguo Shenhua
> Zhexue )yang dikarang oleh Ye Shuxian葉舒憲, bisa
> diambil kesimpulan bahwa Shangdi pada jaman dahulu adalah para kaisar dan
> raja purba. Tapi dalam perjalanan sejarahnya, mereka diturunkan menjadi
> manusia biasa saja, hanya beberapa yang tetap menjadi pencipta walau dalam
> lingkup yang kecil seperti Nv Wa 女媧 yang menjadi pencipta
> manusia dan enam binatang yang berguna bagi manusia.
> Akhir kata, semoga tulisan yang pendek ini bisa memberi suatu khasanah
> yang lain.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Daftar pustaka :
> Qi Liang 啟良,Sejarah Peradaban Tiongkok
> 中國文明史, cetakan ke 4, 2000, Guangzhou:
> Hua Cheng publisher 花城出版社
> Tang Yijie 湯一介, Zhang Dainian
> 張岱年 dan kawan-kawan, Paper discussion Sejarah
> Filsafat Tiongkok 中國哲學史
> 討論稿, 1973, Beijing : Beijing University fakultas
> filsafat北京大學哲學系
> Wu Shuping 吳樹平 Lai Zhangyang 賴長揚
> editor, Baihua Sishu Wujing
> 白話四書五經 ( Empat Buku Lima Kitab
> dalam Bahasa Modern), 1992, Beijing: Guoji wenhua chubanshe
> 國際文化出版社

0 komentar:

Posting Komentar

copyrigt; Juned Topan.. Diberdayakan oleh Blogger.