Materialisme, asal katanya dari bahasa Inggris : Materialism, dan ajaran ini menekankan pada keunggulan faktor-faktor”material” atas yang “spiritual” dalam metafisika, teori nilai, fisiologi, epistemologi atau penjelasan historis.
Beberapa pengertian tentang Materialisme.
1. Di dalam materialisme tidak terdapat entitas-entitas nonmaterial seperti : roh, hantu, setan dan malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada.
2. Tidak ada Allah atau dunia adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi.
3. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi. Tidak ada Penggerak Pertama atau Sebab Pertama.
4. Tidak ada kehidupan, tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi.
Ada sekitar enam macam Materialisme, tetapi yang cukup popular adalah Materialisme Dialektis Marx-Engel.
1. Teorinya :
1.1. Kemajuan sosial terjadi melalui perjuangan konflik, interaksi, dan oposisi (khususnya kelas-kelas ekonomi).
1.2. Perkembangan atau munculnya satu tingkat masyarakat lainnya tidak terjadi secara gradual tetapi dengan lompatan-lompatan yang tiba-tiba dan kadang-kadang bersifat katastrofik.
2. Proses pemikiran:
2.1. Mengamati bagaimana semua barang berkaitan timbal balik secara tidak dapat ditawar-tawar sebagai suatu keseluruhan.
2.2. Menerima keharusan/keniscayaan dari keseluruhan yang berkaitan timbal-balik (yang merupakan esensi dari kebebasan).
2.3. Menerima ketakterelakan perjuangan, konflik, kontradiksi, perubahan, dan munculnya kebaruan dalam alam semesta.
3. Konsepnya,
Menyangkut konsep perjuangan (ketegangan, perubahan, kekuatan- kekuatan yang berlawanan) sebagai dorongan yang sangat fundamental dalam segala hal, antara lain :
3.1. Berjuang untuk menjadi lain dari pada adanya sebelumnya.
3.2. Berjuang untuk menghindari rintangan.
3.3. Berjuang untuk mengatasi benda-benda lain. Materialisme dialektik juga mengangkat konsep kesatuan, hubungan timbal balik secara niscaya dan rasional dalam alam semesta. Kebenaran sempurna tercapai karena mengetahui kebenaran-kebenaran akan eksistensi hal partikular manapun dan mengetahui bagaimana hal partikular berhubungan dengan semua hal lainnya yang ada dan sudah ada dalam alam semesta.
Pandangan terhadap Materialisme Dialektis.
Cita-cita humanistis para pendiri dan wakil-wakil terbaik dari Marxisme, yang bagi mereka, negara hanyalah suatu alat /cara untuk mengejar suatu tujuan, terletak dalam keinginan mereka untuk memperoleh kekuasaan politis. Demi keinginan ini kebebasan, kebahagiaan dan martabat seluruh bangsa dan generasi dikorbankan.Karena dasar teorinya adalah materialisme, maka etika sejati menjadi keniscayaan yang hilang, sebab seluruhnya dikorbankan demi kebaikan negara . Pribadi individual hanya bernilai, jika sejauh ia bernilai bagi negara, jika ia tidak bernilai di mata negara, maka individu itu dianggap tidak ada di mata negara.
Sumber : Dari berbagai bahan dan Kamus Filsafat, L. Bagus
Rabu, 20 April 2011
MEMBACA MATREALISME
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
copyrigt; Juned Topan.. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar