Selasa, 12 April 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM DALAM TEOLOGI,TASAWUF,HUKUM,DAN FILSAFAT

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM
DALAM TEOLOGI, TASAWUF, HUKUM, DAN FILSAFAT
Oleh:
Suprayetno W
A. PEMIKIRAN TEOLOGI

Perkembangan pemikiran Teologi dalam Islam dapat dibagi dalam 5 periode, yakni periode Rasulullah saw., Khulafa al-Rasyidin, Bani Umayyah, Bani ‘Abbas, dan periode sesudah Bani ‘Abbas.

Pada masa Rasulullah saw. pemikiran teologi dalam Islam merupakan pemikiran yang murni karena mendasarkan hanya pada Rasulullah saw, Pada periode ini tidak ada perselisihan pendapat dalam dasar-dasar ataupun kaidah-kaidah teologis.

Pada masa Khulafa al-Rasyidin sebelum Khalifah ‘Utsman ibn ‘Affan juga belum terjadi perbedaan pendapat dalam teologi Islam, hal ini disebabkan oleh praktek teologi Islam langsung didasarkan pada Alqur’an dan Hadis tanpa pentakwilan atas nash- nashnya. Pada masa Khalifah ‘Utsman terjadi perpecahan politik dalam tubuh umat Islam, sehingga berdampak pada penafsiran Alqur’an dan Hadis menurut selera masing- masing golongan, bahkan sebagian melakukan pemalsuan terhadap Hadis untuk mendukung keberadaan dan kebenaran kelompok tertentu.

Pada masa Bani Umayah perluasan wilayah Islam membawa konsekwensi penyerapan tradisi-tradisi non Islam dalam budaya dan peradaban Islam. Berbagai aliran yang muncul pada masa akhir Khulafa al-Rasyidin semakin memuncak. Pada masa ini segolongan umat Islam telah berbeda pendapat tentang qadar danisti ţâ‘ah (ةعاطتسÙ„). Aliran-aliran yang muncul dalam periode ini antara lain:

1.Qadariyah. Ma’bad al-Juhaniy (ىنهجلا دبعم), Ghailân al-Dimasyqiy (يقشمدلا غ), dan al-Ja‘ad Ibn Dirham (ر  دعجلا) dikenal sebagai tokoh awal dari aliran Qadariyah. Salah satu pemikiran mereka yang sangat kontroversial pada masa itu adalah bahwa Alqur’an adalah makhluk1 serta kehidupan manusia dibentuk oleh manusia itu sendiri dan terlepas dari ketentuan Tuhan. Aliran Qadariyah ini mendapat tantangan keras dari para sahabat Nabi saw, seperti ‘Abdullah ibn ‘Umar, Anas ibn Malik, Ibn ‘Abbas dan Abu Hurairah. Para sahabat ini menganjurkan umat Islam untuk menjauhkan diri dari golongan Qadariyah, tidak memberi salam kepada mereka, tidak mengunjungi
1‘Abd al-Qâhar ibn Ţâhir ibn Muhammad al-Baghdâdîy Abû Manşûr, al-Farq bain al-Firaq wa bayân al-
Firqah al-Nâjiyah, (Beirut: Dâr al-Âfâq al-Jadîdah, 1977), h. 14

0 komentar:

Posting Komentar

copyrigt; Juned Topan.. Diberdayakan oleh Blogger.